Вы находитесь на странице: 1из 50

TUGAS BESAR

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN


BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1

Analisis Debit, BOD, dan SS Air Buangan


Data karakteristik air buangan diketahui sebagai berikut:
Tabel 4.1 Fluktuasi Debit
Debit Air
Buangan
BOD
(m3/detik)
(mg/L)
0,45
252
17 - 18
0,43
220
18 - 19
0,41
228
19 - 20
0,37
198
20 - 21
0,34
204
21 - 22
0,34
192
22 - 23
0,35
252
23 - 24
0,39
308
24 -1
0,42
377
1-2
0,42
270
2-3
0,40
216
3-4
0,37
219
4-5
0,23
164
5-6
0,23
134
6-7
0,17
80
7-8
0,13
60
8-9
0,11
50
9 - 10
0,10
75
10 - 11
0,12
99
11 - 12
0,21
159
12 - 13
0,37
192
13 - 14
0,43
240
14 - 15
0,45
237
15 - 16
0,746
242
16 - 17
Jumlah
7,985
4668
Rata-rata
0,33
194,5
Maksimum
0,75
377
Minimum
0,10
50
Qpeak
0,63
450,3
Sumber : Analisis Penulis, 2016
Jam

KELOMPOK 13
1

SS
(mg/L)
277
319
169
202
151
126
122
148
152
147
120
105
144
149
144
195
216
293
230
230
167
218
244
260
4996
207,167
319
144
395,517

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Berdasarkan data tabel karakterisktik air buangan di atas, dapat dihitung
qmax, qmin, dan qrata-rata. Dimana ketiganya akan digunakan dalam
perhitungan pada unit-unit pengolahan.

Gambar 4.1 Grafik Faktor Peak dengan Debit Rata-rata Air Buangan
Berdasarkan grafik diatas, didapat faktor peak dari debit air buangan
rata-rata dengan 0,33 m3/det sebesar 1,9.
Debit air buangan
Qmaks

: 0,75 m3/det = 750 l/det

Qmin

: 0,10 m3/det = 100 l/det

debit
24 jam
= 0,33 m3/det = 330 l/det

Qrata-rata

Qpeak

: Qrt x fp = 0,33 x 1,9 = 0,63m3/det = 630 l/det

BOD air buangan


BOD maks : 377 mg/l
BOD min

: 50 mg/l

BODrata-rata: 194,5 mg/l


SS air buangan
SS maks

: 319 mg/l

SS min

: 105 mg/l

SSrata-rata

: 188,67 mg/l

KELOMPOK 13
2

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

4.2

Analisis Kualitas Air Buangan Domestik


Debit dan kandungan BOD dan SS dalam air limbah digambarkan
pada grafik berikut ini.

HUBUNGAN BOD, SS dan Debit


400
300
200
100
0

Axis Title

SS
BOD
Debit

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Debit, BOD, dan SS


Sumber : Analisis Data, 2016
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa fluktuasi debit terjadi pada jam
16.00-17.00, yaitu sebesar 746 l/detik. Sedangkan kandungan BOD menurun
pada saat debit kondisi maksimum, hal ini terjadi pada jam 16.00-17.00 yaitu
242 mg/L BOD. Lalu pada kandungan SS mulai meningkat saat debit
menurun, terjadi pada jam 9.00-10.00. Sehingga dapat diduga terjadi ketidak
wajaran pada hasil analisis kualitas air buangan yang didapat.
Sebelum melakukan perhitungan dimensi bangunan pengolah air
limbah domestik ini perlu diketahui dahulu kualitas air buangan domestik
yang akan masuk dan akan diolah oleh IPAL yang akan dibangun.
Tabel 4.2 Data Kualitas Air Buangan
Parameter
Solid total
TDS
COD
Amonium

KELOMPOK 13
3

Konsentras
i
550
350
560
50

Satuan
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Konsentras
Parameter
i
Satuan
2
Nitrat
mg/l
0,6
Nitrit
mg/l
7
Phosphat
mg/l
55
Sulfat
mg/l
54
Klorida
mg/l
90
Alkalinitas
mg/l
2
Sampah kasar
mg/l
Sumber : SOP Tugas Besar PBPAB, 2016
Tabel 4.3 Karakteristik Air Buangan Domestik Berdasarkan Literatur
Kontaminan

Satuan

Padatan total (TS)


Padatan terlarut total (TDS)
Padatan tersuspensi total (TSS)
BOD
COD
Nitrogen
Fosfor
Klorida
Sulfat
Lemak
Total Coliform
Sumber : Metcalf & Eddy, 2003

mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l

Konsentrasi
Maksimum Rata-Rata Minimum
1200
720
350
850
500
250
350
220
100
400
220
110
1000
500
250
85
40
20
15
8
4
100
50
30
50
30
20
150
100
50
7
9
7
9
10 -10
10 -10
106-107

Evaluasi yang dilakukan terhadap air buangan menggunakan dasar 3


peraturan baku mutu air buangan, yaitu:
1. Keputusan MenLH no. 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Limbah Cair
bagi kegiatan Domestik
2. Peraturan Pemerintah no. 82 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air
Tabel 4.4 Analisis Kualitas Air Buangan
Parameter
COD
BOD
SS

Satuan
mg/l
mg/l
mg/l

Konsentrasi
196
156
240

Sungai
6
4
65

Baku Mutu
25 *)
3 *)
50 *)

Sumber : (*) PP No. 82 tahun 2001

KELOMPOK 13
4

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
(**)Perda Jateng No. 5 tahun 2012
Keterangan :

4.3

Parameter yang perlu disisihkan

Perhitungan Konsentrasi Campuran


Konsentrasi pada titik percampuran ditentukan dengan persamaan
sebagai berikut:
Cc

Cab Qab Cs Qs
Qab Qs

dengan
Cc

: konsentrasi pada titik percampuran

Cab

: konsentrasi air buangan

Cs

: konsentrasi air sungai

Qab

: debit air buangan maksimum

Qs

: debit sungai minimum

Hasil perhitungan konsentrasi pada titik percampuran disajikan dalam tabel


4.2
Tabel 4.5 Konsentrasi Air Buangan Pada Titik Pencampuran
Parameter

Satuan

COD
mg/l
BOD
mg/l
SS
mg/l
Sumber : Analisis Data, 2016
4.4

Cab
196
156
240

Cs
6
4
65

Qab
L/s
750
750
750

Qs
L/s
4400
4400
4400

Cc
33,67
26,14
90,49

Efisiensi Removal

(Cc Cs tan dar )


x100%
Cc

Keterangan :
Cc

: efisiensi removal ( % )
: konsentrasi campuran

Cstandar : konsentrasi standar baku mutu


Berikut ini merupakan hasil perhitungan efisiensi removal per parameter,
yang diberikan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Efisiensi Removal per Parameter

KELOMPOK 13
5

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
C
Baku Mutu
(mg/L)
(mg/L)
COD
196
25
156
3
BOD
240
50
SS
Sumber : Analisis Data, 2016

Parameter

4.5

Efisiensi
(%)
87,25
98,08
79,17

Unit Pengolahan
Penentuan unit pengolahan air buangan perlu diperhatikan dua hal
yang mendasar, yaitu karakteristik air buangan dan konsentrasi tiap parameter
yang ingin dicapai berdasarkan evaluasi dengan baku mutu air buangan yang
berlaku.
Unit pengolahan air buangan yang dipilih berhubungan dengan beban
pengolahan yang harus diolah sehingga dapat menghasilkan effluen yang
sesuai dengan baku mutu air limbah yang ditentukan. Berikut kriteria
pemilihan suatu unit pengolahan adalah:
a. Efisiensi Pengolahan
Efisiensi pengolahan berhubungan dengan kemampuan proses tersebut
dalam mengolah air limbah.
b. Aspek Teknis
Aspek teknis meliputi kemudahan dari segi konstruksi, ketersediaan
tenaga ahli, untuk mendapatkan bahan-bahan konstruksi, operasi maupun
pemeliharaan.
c. Aspek Ekonomis
Aspek ekonomis meliputi pembiayaan dalam hal konstruksi, operasi
maupun pemeliharaan dari instalasi bangunan pengolahan air buangan.
d. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan meliputi kemungkinan adanya gangguan terhadap
penduduk dan lingkungan,

yaitu berhubungan dengan keseimbangan

ekologis, serta penggunaan lahan.


Tabel 4.7 Unit Pengolahan
Tingkat Pengolahan
Pre Treatment

KELOMPOK 13
6

Unit Pengolahan
Bar Screen
Comminutor
Grit Chamber
Equalization

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Tingkat Pengolahan

Unit Pengolahan
Mixing Tank
Primary Treatment
Primary Sedimentation
Kontak Stabilisasi
Secondary Treatment Secondary Clarifier
Chlorination
Pengolahan Lumpur Sludge Drying Bed
Sumber: Analisis Penulis, 2016
Tabel 4.8 Efisiensi Removal Unit Operasi dan Unit Proses
Unit Pengolahan
Bar racks
Grit chambers
Primary sedimentation
Kontak Stabilisasi
Activated sludge
Rotating biological

BOD
0-5
30-40
85
80-95

contractors
80-85
Secondary sedimentation
30-40
Penambahan lime
Air Stripping
Chlorination
Sumber : Metcalf & Eddy, 2003

Efisiensi Removal (%)


COD
SS
P
Org-N NH3-N
0-5
0-10
30-40
50-65
10-20
85
90
10
80
80-85
80-90
10-25
80-95 80-95
80-85
30-40
-

80-85
50-65
-

10-25
10-20
30-50
-

80-85
-

80-85
>90%
-

Alternatif I (Kontak Stabilisasi)

Tabel 4.9 Efisiensi

Removal
Unit Pengolahan

Unit
Pengolahan
Bar Screen

Perhitungan Efisiensi Removal

KELOMPOK 13
7

BOD
Konsentrasi BOD = 196 mg/L (196 x0%) = 196 mg/L
COD
Konsentrasi COD = 156 mg/L (156x0%) = 156 mg/L

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Unit
Pengolahan

Perhitungan Efisiensi Removal

Grit Chamber

Primary
Sedimentatio
n

Kontak
Stabilisasi

Secondary
Clarifier

TSS
Konsentrasi TSS = 240 mg/L (240 x0%) = 240 mg/L
BOD
Konsentrasi BOD = 196 mg/L (196x5%) = 186,2 mg/L
COD
Konsentrasi COD = 156 mg/L (156x5%) = 148,2 mg/L
TSS
Konsentrasi TSS = 240 mg/L (240x10%) = 228 mg/L
BOD
Konsentrasi BOD = 186,2 mg/L (186,2 x40%) = 111,8 mg/L
COD
Konsentrasi COD = 148,2 mg/L (148,2x40%) = 88,9 mg/L
TSS
Konsentrasi TSS = 228 mg/L (228 x70%) = 68,4 mg/L
BOD
Konsentrasi BOD = 111,8 mg/L (111,8x85%) = 16,7 mg/L
COD
Konsentrasi COD = 88,9 mg/L (88,9x85%) = 13,4 mg/L
TSS
Konsentrasi TSS = 68,4 mg/L (68,4x80%) = 13,7 mg/L

BOD
Konsentrasi BOD = 16,7 mg/L (16,7x40%) = 10 mg/L
COD
Konsentrasi COD = 13,4 mg/L (13,4x40%) = 8,04 mg/L
TSS
Konsentrasi TSS = 13,7 mg/L (13,7 x70%) = 4,11 mg/L
Kandungan effluent yang telah diolah:
BOD = 10 mg/L
COD = 8,04 mg/L
SS
= 4,11 mg/L
Sumber: Analisis Penulis, 2016

Tabel 4.10 Efisiensi Removal Unit Operasi dan Unit Proses Pada Alternatif I

KELOMPOK 13
8

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Unit Pengolahan

Efisiensi Removal (%)


BOD
COD
SS
196
156
240
mg/L
mg/L
mg/L

Bar Screen
Communitor
Grit Chamber

5%
186,2

5%
148,2

10%
228

40%
111,8
80%
16,7
40%
10

40%
88,9
80%
13,4
40%
8,04

70%
68,4
85%
13,7
70%
4,11

Equalization
Mixing Tank
Primary Sedimentation
Kontak Stabilisasi
Secondary Clarifier
Chlorination
SDB
Sumber: Analisis Penulis, 2016
4.6

Mass Balance
Dari unit pengolahan yang digunakan maka dilakukan perhitungan
mass balance.
Mass Balance Dengan kontak stabilisasi
Gambar
4.3 Diagram Alir Proses Pengolahan

kontak

stabilisasi
Sumber: Analisis Penulis, 2016
4.8 Perhitungan

Unit

Pengolahan
4.8.1

Sump Well dan Screw Pump

a. Sump Well
Fungsi

KELOMPOK 13
9

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Fungsi Sump Well adalah untuk menampung air buangan dari ujung pipa induk
air buangan (riol) yang terletak di bawah permukaan tanah untuk kemudian dialirkan
ke unit pengolahan berikutnya.
Kriteria Desain

Time Detention (td) harus <= 10 menit (Parker, 19780) dengan tujuan supaya
tidak terjadi pengendapan dan dekomposisi air buangan.

Panjang sumur disesuaikan dengan pamjang ruang pompa yang dibutuhkan.

Lebar sumur tergantung dari tergantung dari kedalaman dan ketinggian air
buangan sesuai pemompaan yang direncanakan.

Tinggi muka air sumur harus berada di bawah ujung pipa induk air buangan agar
tidak terjadi aliran balik.
b. Screw Pump
Fungsi
Fungsi Screw Pump adalah untuk menaikkan air buangan dari sumur

pengumpul dan mengalirkannya ke unit pengolahan berikutnya.


Pemilihan jenis pompa Screw Pump ini dilakukan dengan pertimbangan.

Screw Pump dapat memompakan cairan dengan kapasitas yang berfluktusi sesuai
dengan muka air pada muka air sumur pengumpul.

Pompa ini dapat mengangkat benda-benda kasar yang ada dalam air buangan
serta cairan yang banyak mengandung pasir dan lumpur.

Kriteria Desain
- Kapasitas max, Q

= 265 m3/det

- Head total, H

=9m

- Sudut kemiringan,

= 22 - 38

- Putaran screw, n

= (20 100)rpm

- Efisiensi,

= (70 78)%
(Torishima Pump MFC. Co. Ltd. Srew Pump, Japan)

Tabel 4.19 Karakteristik Screw Pump

KELOMPOK 13
10

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Sudut
kemiringan
Spesifikasi

= 300

Q
Putaran
(m3/m
Diameter
N (rpm)
nt)
400
1.62
92
450
2.1
85
500
2.82
80
550
3.54
75
600
4.26
70
700
6.3
64
800
8.52
58
900
11.34
54
1000
14.34
50
1100
17.52
47
1200
21.84
44
1250
23.34
43
1300
25.92
42
1400
31.56
40
1500
36.18
38
1600
42.96
36.5
1700
49.44
35
1800
57.00
34
1900
65.04
33
2000
73.56
32
2100
82.50
31
2200
91.80
30
2300
101.40
29
2400
111.94
28
2500
121.26
27

= 350
Hl
(m)

4.5

5.6

6.8

7.4

Q
Putaran
(m3/m
n (rpm)
nt)
1.41
92
1.8
85
2.4
80
3.06
75
3.6
70
5.4
64
7.32
58
9.72
54
12.3
50
14.94
47
18.72
44
19.86
43
22.08
42
27.00
40
30.90
38
36.78
36.5
42.30
35
48.78
34
55.68
33
63.00
32
70.62
31
78.60
30
86.82
29
95.22
28
103.80
27

= 380
Hl
(m)

5.2

6.4

7.8

8.4

Q
Putaran Hl
(m3/m
n (rpm) (m)
nt)
1.32
92
1.56
85
2.1
80
2.7
75
5.5
3.38
70
4.74
64
6.42
58
8.52
54
10.8
50
13.08
47
16.44
44
6.9
17.3
43
19.32
42
23.7
40
27.00
38
32.28
36.5
37.14
35
8.4
42.84
34
48.90
33
55.26
32
61.98
31
69.00
30
76.20
29
9.1
83.58
28
91.08
27

Gambar 4.4 Sketsa Screw Pump


Perhitungan
Digunakan 3 buah pompa ulir (2 operasi dan 1 cadangan) dengan kemampuan
yang sama dengan tujuan untuk memelihara kontinuitas aliran bila terjadi kerusakan
dan 1 lagi untuk cadangan.

KELOMPOK 13
11

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Data perencanaan:
Debit puncak

: 0,82 m3/det = 820 L/det

Debit maksimum

: 0,75 m3/det = 750 L/det

Debit rata-rata

: 0,43 m3/det = 430 L/det

Debit minimum

: 0,10 m3/det = 100 L/det

Berdasarkan table karasteristik Screw Pump diperoleh data karakteristik pompa


sebagai berikut:
Debit puncak = 0,82 m3/det = 49,2 m3/mnt.
Debit tiap pompa = 49,2 /2 = 24,6 m3/mnt.
c. kapasitas pemompaan maksimum (Q) = 21,84 m3/mnt.
d. Head maksimum pompa

(H) = 5.6 m

e. Diameter pompa

(D) = 1200 mm = 1,2 m

f. Sudut kemiringan

() = 30o

g. Putaran

(n) = 44 rpm

h. Efisiensi pompa

() = 75%

i. Berat jenis air buangan

() = 1,02724 kg/L

PERHITUNGAN SCREW PUMP


Tinggi muka air minimum pada sumur pengumpul (h1):
h1

= 3/4 . D . cos

h1

= 3/4 . 1,2 . cos 30o

h1

= 0,78 m

Tinggi air maksimum pada outlet screw pump (h)


h

= D/3

= 1200 mm/3 = 400 mm =0,4 m

Total Head (H)


H

= H + h1 + h

= 5.6 + 0.78 + 0.4 = 6.78 m

Daya pompa yang dibutihkan (P)


P

0,163 x x Q x H

KELOMPOK 13
12

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
P

0,163 x 1.02724 x 21 x 6.78


0.75

P = 31,79 KW

4.8.2

Sumur Pengumpul

Desain yang direncanakan :

Detention time

= 1 menit

Lebar sumur untuk memuat 2 pompa dan tangga pemisah pompa = 4 m.

Perhitungan

Qpeak

= 0,82 m3/dt

Qmin

= 0,10 m3/dt = 6 m3/menit

Volume sumur pengumpul saat minimum


= 6 m3/menit x 1 menit
= 6 m3

panjang saluran pengumpul= volume minimum / (lebar x tinggi min (h1))


= 6 / (4 x 0,295) = 5,08 m

tinggi muka air maksimum:


H=

Vpeak 0,82 x 60
=
=2, 4 m
lx p
4 x 5, 08

kedalaman sumur pengumpul:


tinggi muka air maksimum + freeboard (15% x tinggi air muka maksimum)
= 2,4 m + (15% x 2,4 m) = 2,76 m

Diameter pipa inlet


Qpeak = V x A
0,82 = 1.5 . D2
D = 0,916 m = 916 mm = 950 mm

4.8.3

Saluran Pembawa

Kriteria desain

KELOMPOK 13
13

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Kecepatan aliran disamakan dengan criteria bar screen karena saluran pembawa
langsung berhubungan dengan bar screen. V = (0.3-0.6) m/dtk. Kecepatan aliran pada
saluran tidak kurang dari 0.3 m/dtk. (Iskandar, 1990)
Perhitungan
- Debit maksimum

: 0,75 m3/det = 750 l/det

- Debit rata-rata

: 0,43 m3/det = 430 l/det

- Debit minimum

: 0,10 m3/det = 100 l/det

- Debit puncak

: 0,82 m3/det = 820 l/det

- koefisien kekasaran Manning untuk beton : n = 0.013 (Triatmodjo, 1995)


- Slope

: S = 0.005

- Bentuk saluran

= segi empat

- Tinggi (d) : lebar(b)

= 1 : 2 (Chow, 1959)

Luas penampang saluran

Ac d b d 2d 2d 2

P b 2 d 2d 2 d 4 d

Keliling basah

Ac 2d 2

P
4d

1
1 23
R S 2
n

Jari-jari hidrolis

Kecepatan aliran

1 2d 2

Q A v 2d
n 4d
2

Debit AB dalam saluran

Untuk Q = 0,82 m3/det


4

2d 2 1,59 d 3
0.82

0,071
0,013 2,52 d 2 3
0,82 6.89 d

d 0,45m 0,5m
b 2 x0.5 1m
v min

Q min 0,82

1,64m / det OK
A min 0,5 1

Kontrol kecepatan maksimum

KELOMPOK 13
14

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Kontrol untuk Q = 0,10 m3/det
4

2d 2
1,59 d 3
0.10

0,071
0,013 2,52 d 2 3
0.10 6.89 d

d 0,20m
b 2 xd 0,4m

v min
Kontrol kecepatan minimum

Q min
0.10

1,25m / det OK
A min 0.4 0.20

Dimensi saluran pembawa:

4.8.4

tinggi, d

= 1 m = 100 cm

lebar , b

= 2 m = 200 cm

Freeboard, f

= 15% x d = 15% x 100 cm = 15 cm

Bar Screen

Kriteria Desain :
-

Kecepatan aliran saat melalui batang > 0,3 m/det

Jarak antar batang b = 1-2 (2.54 5.08 cm)

Tebal batang, w = 0.8 1 (2.032 cm 2.54 cm)

Kemiringan dasar vertical = (30 -60o)

Panjang penampang batas = (1-1.5) inc

Headlosse maksimum ( 6 inc) = 0.1524 (Metcalf & Eddy, 1991)


Tabel 4.20 Kriteria Desain Bar Screen
No
Parameter
1 Jarak bukaan antar batang
2 Lebar penampang batang
3 Panjang penampang batang
4 Sudut kemiringan batang
5 Kecepatan aliran
6 Volume material
7 Maksimum head loss
Sumber : Design, Elwyn E.Seelye

Simbol
D
W
P

Vs
V
hL

Satuan
mm
mm
mm
derajat
m/det
m3/106m3
mm

Besaran
25 50
< 25,4
25 - 50
25 - 75
0.3 1
3.5 - 8
150

Tabel 4.21 Faktor Krischmer

KELOMPOK 13
15

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
No
1
2
3
4
5

Bentuk Penampang Batang

Persegi
2.42
Persegi, sisi depang lingkaran
2.83
Lingkaran
1.79
Persegi, sisi belakang lingkaran
1.67
Bulat telur
0.76
Sumber : Metcalf Eddy, Waste Water Treatment Disposal Reuse

Desain terpilih:
Lebar saluran (L) = 200 cm (sesuai dengan lebar saluran pembawa)
Tebal batang (w) = 2,54 cm
Kemiringan bar () = 60
Bentuk penampang batang lingkaran
= 1,79
Jarak antar batang (b) = 5,08 cm
Dasar saluran beton
Koefisien Manning n = 0,013
Perhitungan
Jumlah batang
L

= n . w + (n + 1). b

200

= n (2,54) + 5,08 n + 5,08

200

= 2.54 n +5.08 n +5.08

194,92

= 7.62 n

= 25,58 buah = 26 buah

Jumlah bukaan antarbatang

s n 1 26 1 27
Lebar bukaan total
L

= n.w + (n+1) b

(untuk mencari lebar bukaan yang sebenarnya)

200 = 26 .2.54 + 27. b


b

= 4,96 cm

Lebar bukaan total = s x b = 27 x 4,96 cm = 133,96 cm = 1,33 m


Panjang batang terendam
- Pada saat maksimum

Ymaks = Qpeak/sin 60 = 0,82/sin 60 = 0,946 m

- pada saat minimum

Ymin = Qmin/sin 60 = 0.10/sin 60 = 0,12 m

Dimensi saluran sebelum melalui Bar screen

KELOMPOK 13
16

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Luas total bukaan batang =

Qpeak
Vbar

0,82m 2
0. 6 m

= 1,37 m2

A
Luas bukaan bersih = kedalaman aliran =

1.37m 2
1m

= 1,37 m

Kecepatan air melalui saringan bar screen /bar screen bersih


- pada saat maksimum

Vbar maks=

Vbar min=

Qpeak Qpeak
0,82
=
=
=0,65
Amaks y 1 x b 0,946 x 1,33

m/s (OK)

Qpeak Qmin
0,10
=
=
=0, 6 m /s (OK)
Amaks y 1 x b 0,127 x 1,33

Velocity head (tinggi kecepatan)


- Pada saat minimum
hv=

Vbar 2 0,6 x 0,6


=
=0,0 18=18 m m
2g
2 x 9,81

- Pada saat Maksimum

hv

v2
0 .6 2

0,018m 18mm
2 g 2 9,81

Headloss (DH)
- Pada saat maksimum
w
hL
b

0.0254
hv sin 0,615

0.0508

0,018 sin 60 0.04m 40mm

- Pada saat minimum


w
hL
b

0.0254
hv sin 0,615

0.0508

KELOMPOK 13
17

0,018 sin 60 0.04m 40mm

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Kedalaman air setelah melewati bar screen
- Pada saat maksimum
y2maks = y1min - hL = 0,946 0,04 = 0,906 m
- Pada saat minimum
y2maks = y1min - hL = 0,127 0,04 = 0,087 m
Kecepatan aliran setelah bar screen
-

Pada saat maksimum


V=

Qpeak
0,82
=
=0,6 8 m
y 2maks x b 0,9 06 x 1,33

- Pada saat minimum


V=

Qmin
0,10
=
=0,86 m
y 2maks x b 0,087 x 1,33

Tinggi freeboard Diasumsikan bahwa freeboard dapat mengatasi luapan air pada
saat clogging: 50 %, sehingga pada saat clogging, luas bar screen berkurang 50 %.
Pada saat maksimum
Luas (A)

= 50 % . 0,906 . 1,37 m2 = 0.62 m2

= Q/A = 0,62/0,40 = 1,55 m/dtk

hL

= 1.79 . (0.0254/0,397)4/3.(2,282/2x9,81) sin 600 = 1,29


m

Tinggi freeboard

= 50 %. 1,140 = 0,57

Tinggi total bar screen = 1,140 + 0,57 = 1,71 m


Jadi, dimensi bar screen:
Lebar saluran : 2 m dan tinggi : 1,71 m

Gambar 4.5 Sketsa Bar Screen

KELOMPOK 13
18

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

4.8.5 Comminutor

Fungsi
Communitor berfungsi sebagai pemotong partikel-partikel kasar yang lolos dari

bar screen, sehingga mempunyai ukuran partikel yang halus dan seragam sehingga
tidak emngganggu operasi dan proses pengolahan selanjutnya

Desain Kriteria
Tabel 4.22 Kapasitas dan Ukuran Comminutor
Kapasitas dan Ukuran Comminutor
Ukuran motor
Over-all Capacities (mgd)
Controlled Discharge
Free Discharge
7B

0 - 0,35
0 - 0,3
10A

0,17 - 1,1
0,17 - 0,82
15M

0,4 - 2,3
0,4 - 1,4
25M
1
16
1 - 3,6
25A
1
1 11
1 - 6,5
36A
2
1,5 25
1,5 - 9,6
54A
Separately designed for each job
Sumber : Elwyn E. Seelye, Design 3rd, John Willey and Sons. Inc., New York
No.

Perhitungan

Q peak

= 0,82 m3/det = 820 L/det

Q maks

= 0,75 m3/det = 750 L/det

Qmin

= 0,10 m3/det = 100 L/det

Qrata-rata = 0.43 m3/det = 430 L/det


Comminutor yang digunakan adalah jenis controlled discharged. Pemilihan
berdasarkan pertimbangan karena jenis ini tidak memperhitungan headloss,
berhubung headloss telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya.
Qpeak = 0,82 m3/det
= 0,82 m3/det x 86400 dtk/hr x 0.2642 mgl/m3 = 18,72 mgd
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa comminutor yang digunakan adalah
jenis controlled discharged type 36 A dengan ukuran motor 2 dan kapasitas
pengolahan (1.5-25) mgd.
4.8.6 Grit Chamber

KELOMPOK 13
19

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Fungsi
Fungsi grit chamber adalah untuk memisahkan partikel padat (pasir, kerikil,
biji-bijian) yang mempunyai kecepatan pengendapan atau specific gravity lebih besar
daripada partikel organic agar tidak emngganggu proses pengolahan berikutnya.
Tujuan pemisahan pasir:
a. melindung peralatan mekanik dan pompa dari abrasi
b. mencegah terjadinya clogging pada pipa
c. mencegah efek pengapuran pada dasar sludge sigester dan bak pengendap I
d. Mengurangi akumulasi dari material inert pada bak aerasi dan sludge digester

Kriteria Desain
Grit chmber yang digunakn adalah grit chamber horizontal.
- Waktu detensi (td)

= 2 - 5 mnt

- kecepatan horizontal

= 0.8 1.3 ft/s = (0.24 0.39) m/det

- kecepatan pengendapan

= 0.6-1.3 m/mnt

- perbandingan P : L

= 3:1 5 :1

- Perbandingan Lebar : Dalam = 1:1 = 5:1


- Kedalaman

=25m

- specific grafity untuk grit kurang dari 2.65 (Metcalf & Eddy, 1991)
Tabel 4.23
Distribusi Partikel
Kecepatan mengendap
(m/menit)

% berat partikel
0.7

3.4
2.3
0.5
2.3
0.45
1.9
0.34
1.2
0.23
0.7
0.16
Sumber: Data Tugas PBPAB, 2016

KELOMPOK 13
20

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Gambar 4.6 Grafik Kurva Distribusi Berat Partikel


Sumber: Analisis Data, 2016
Dari grafik di atas dengan Vs = 0.7 m/mnt maka fraksi berat partikel adalah
16%. Hal ini menunjukan efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan unit grit
chamber sebesar 84 %. Partikel dengan kecepatan pengendapan lebih besar dari 0.7
m/menit akan disisihkan 100% (mengendap).
Settleble solid sisa = (100-84)% x 45 mg/L = 7.2 mg/l.

a.

Vh =

8k ( s 1) gd

1/ 2

= 0.05

= 1.25

= 9.81 m/s2

= 0.025

- Vs = 3.4 m/mnt
Vh = 10 Vs = 10 x 3.4 = 34 m/mnt = 0.567 m/s

Vh =

8k ( s 1) gd

1/ 2

8.0.05(1.25 1)9.81.d

0.025

1/ 2

0.567 = (39.24 x d)1/2


0.32 = 39.24 x d

KELOMPOK 13
21

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
d = 8.193 x 10-3 m = 8.193 mm
- Vs = 2.3
Vh = 10 x 2.3 = 23 m/mnt = 0.38 m/s

Vh =

8k ( s 1) gd

1/ 2

8.0.05(1.25 1)9.81.d

0.025

1/ 2

0.38 = (39.24 x d)1/2


d = 3.745 x 10-3 m = 3.745 mm
- Vs = 2.3
Vh = 10 x 2.3 = 23 m/mnt = 0.38 m/s

Vh =

8k ( s 1) gd

1/ 2

8.0.05(1.25 1)9.81.d

0.025

1/ 2

0.38 = (39.24 x d)1/2


d = 3.745 x 10-3 m = 3.745 mm
- Vs = 1.9 m/mnt
Vh = 10 x 1.9 = 19 m/mnt = 0.316 m/s

Vh =

8k ( s 1) gd

1/ 2

8.0.05(1.25 1)9.81.d

0.025

1/ 2

0.316 = (39.24 x d)1/2


d = 2.55 x 10-3 m = 2.55 mm
- Vs = 1.2 m/mnt
Vh = 10 x 1.2 = 12 m/mnt = 0.2 m/s

Vh =

8k ( s 1) gd

1/ 2

8.0.05(1.25 1)9.81.d

0.025

1/ 2

0.2 = (39.24 x d)1/2


d = 1.019x 10-3 m = 1.019 mm
- Vs = 0.7 m/mnt

KELOMPOK 13
22

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Vh = 10 x 0.7 = 7 m/mnt = 0.116 m/s

Vh =

8k ( s 1) gd

1/ 2

8.0.05(1.25 1)9.81.d

0.025

1/ 2

0.116 = (39.24 x d)1/2


d = 3.469 x 10-4 m = 0.3469 mm
Yang diremoval dalam grit chamber adalah semua partikel dengan diameter diatas 0.2
mm
Tabel 4.24 Kecepatan Mengendap Partikel
Kind of

Specifi

Particle
Quartz sand
Sewage

c
Gravity
2,65
1,01-

Diameter ( mm )
1
330
1-80

0,5
170
0,2-40

0,2
54
0,01-

0,1
16
0,01-2

0,05
4
<

0,01
0,2
< 0,02

0,005
0,04
<

solids
1,2
12
0,5
0,005
rd
Sumber: Elwyn E. Seelye, Design 3 , John Willey and Sons. Inc., New York

Desain terpilih
-Direncanakan 3 buah bak grit chamber (2 bak beroperasi, 1 cadangan)
- Kecepatan horizontal = 0.8 ft /s = 0.24 m/det
- Kecepatan pengendapan = 0.6 m/mnt = 0.01 m/det
- P:L = 4 :1
- td = 2 mnt = 120 dtk

Perhitungan
Q peak = 0,82 m3/det = 820 L/det
Q maks = 0,75 m3/det = 750 L/det
Qmin = 0,10 m3/det

= 100 L/det

Qrata-rata = 0,43 m3/det = 430 L/det


Q peak dan Qmin untuk 1 bak grit chamber
- Qpeak untuk 1 bak = Qpeak total / 2 = 0,82 m3/det :2 = 0,41 m3/det
- Qmin untuk 1 bak = Qmin total / 2 = 0,10 m3/det :2 = 0,050 m3/det
Overflow Flowrate (OR) (dengan Vs untuk d = 0.2 mm jenis pasir kuarsa adalah
54 inch/mnt)

KELOMPOK 13
23

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
OR = 900 x Vs = 900 x 54 inch/mnt
= 48600 ga/day/ft2
= 0.07 fps = 0.022 m3/m2/dtk
ZONA PENGENDAPAN
Luas Permukaan (A surface)
Qpeak
OR

- Saat Maksimum, As =

- Saat Minimum, As =

Q min
OR

0,41
0,022

= 18,6 m2

0,050
0,022
= 2,3 m2

Panjang Bak (L)


Saat maksimum
P: L

= 4:1

= 4L

As

= 4L2

18,6

= 4 L2

= 2,15 m
= 4 x 2,15 = 8,6 m = 9 m

H=

= Q x td = P x L x H

Qpaekxtd
PxL

0,41 x 120
9 x 2,16

= 2,53m OK! (memenuhi kriteria desain)

Freeboard = 0.6 m
Ho = 2.53 + 0.6 = 3,13 m
Volume Bak Aktual
V = p x b x d = 9 x 2,36 x 3,13 = 66,48 m3
Waktu detensi
Vol
Qmaks

td =

66,48
0,75
=

= 88,64 dtk (OK)

KONTROL BILAGAN REYNOLDS

e. Vh =

Q
LxH

0,41
2,16 x 3,13

KELOMPOK 13
24

= 0.06 m/dtk

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
LxH
L 2H

f. R =

2,16 x 3,13
2,16 +2. 3,13

Vs.d
R

g.

= 0,8

0,01m / dt.0,2 x10 3 m


1.003x1 6m 2 / dt

= 1 1 ( ok )

Bilangan Fraude

NFr

Vs.d

0,064 x 0,064
4,85 x10 4
9,81x0,86
=

10-5 (ok)

VOLUME ZONA LUMPUR


Diasumsikan kedalaman ruang pengumpul pasir = 0.4 m
Lebar dan panjang saluran ruang pasir sama dengan lebar dan panjang saluran grit
chamber.
Volume ruang pasir

= p x l x t = 9 m x 2,16 x 0,4 m = 7,776 m3

Lumpur yang dihasilkan

= ( 35-4,2) mg/L x 31104000 l/hari x 10-6kg/mg


= 958 kg/hari

volume Lumpur/hari pada grit chamber


958kg / hr
18,6m 3 / hari
0,05 g / g 1030kg

=
Periode pengambilan pasir =

volume ruang pasir


volume pasir perhari = 9,95/18,6 = 0,5 = 2 kali

/hari
4.8.7

Tangki Aliran Rata-rata

Fungsi
Fungsi Tar adalah untuk menghindari masalah-masalah operasi akibat adanya

perubahan atau fluktuasi aliran dan konsentrasi dalam 24 jam.

Data Perencanaan

KELOMPOK 13
25

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Digunakan TAR sistem on-line, yaitu TAR langsung diletakkan sebagai bagian
dari flow diagram karena debit aliran minimum sangat kecil.

Perhitungan

Perhitungan volume TAR

Tabel 4.25 Perhitungan Volume TAR

Sumber : Analisis Data, 2016

KELOMPOK 13
26

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Volume pada Setiap Jam
Vi = Qi x t
Dimana:
Vi

= volume jam ke-i

Qi

= debit jam ke-i

= waktu 1 jam = 3600 dtk

Contoh:
Pada jam 17.00-18.00
V = Q x t = 0,58 m3/dtk x 3600 dtk = 2088 m3
Volume akumulasi
Contoh:
= V(17-18) + V(18-19) = 2088 + 2124 = 4212 m3

V(18-19) akum

Grafik Perbandingan Waktu dan Volume TAR

Volume

40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0

Akm. Volume rata


Akm. Volume

Waktu

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Waktu dan Volume TAR


Sumber : Analisis Penulis, 2016
a. Perhitungan BOD Mass Loading

KELOMPOK 13
27

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Grafik Perbandingan Waktu dan Debit

Debit

0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00

Debit masuk
Debit Rata-Rata

Waktu

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Waktu dan Debit


Sumber : Analisis Penulis, 2016
Dari grafik di atas dapat diketahui TAR dalam kondisi kosong yaitu pada
periode 12.00-13.00 (pertemuan antara QTAR dan Qrata-rata).

Tabel 4.26 Perhitungan BOD Mass Loading

KELOMPOK 13
28

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Sumber : Analisis Data, 2016


Diambil periode awal ketika TAR masih kosong pada pukul 13.00-14.00

Volume storage
Vsc
= Vsp + Vin Vrata-rata
= 0 + 1620 1563
= 57
Volume storage yang paling besar adalah diambil sebagai volume TAR, hasil

perhitungan didapat volume = 6156 m3


a. Konsentrasi BOD hasil equalisasi
X oc=

( Vic x Xic )+ ( Vsp x Xsp )


Vic +Vsp

Dimana,
Xoc

= Konsentrasi BOD, g/m3

Vic

= Volume debit masuk tiap jam, m3

Xic

= Konsentrasi BOD tiap jam, g/m3

Vsp

= Volume storage sebelumnya, m3

Xsp

= Konsentrasi BOD hasil equalisasi sebelumnya, g/m3

Perhitungan pada jam 18.00-19.00


Tanpa Equalisasi

KELOMPOK 13
29

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
=180 g/m3

Xoc

Hasil Equalisasi

Xoc

( 1620 x 350 )+ ( 48 x 400 )


1620+48

(2124 x 220) + (2913 x 246)

(2124 + 2913)
= 235 m
b. Massa BOD
Massa BOD = konsentrasi x debit x 3600 : 1000
Tanpa Equalisasi
Massa BOD
= 220 x 0,59 x 3600 : 1000
= 467 kg/jam
Hasil Equalisasi
Massa BOD
= (235 x 0,43 x 3600) / 1000
= 363 kg/jam

Mass Loading BOD

Massa

700
600
500
400
300
200
100
0

TAR
Tanpa TAR
Rata-rata

Waktu

Gambar 4.9 Grafik Mass Loading BOD


Sumber : Analisis Data, 2016
b. Perhitungan SS Mass Loading
Perhitungan SS Mass Loading sama dengan perhitungan BOD mass
loading.

KELOMPOK 13
30

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Tabel 4.27 Perhitungan SS Mass Loading

Sumber : Analisis Data, 2016

Mass Loading SS

Massa

500
400
300
200
100
0

Tanpa TAR
TAR
Rata-rata

Waktu

Gambar 4.10 Grafik Mass Loading SS


Sumber : Analisis Data, 2016
c. Perbandingan BOD Mass Loading dan SS Mass Loading Sebelum dan Sesudah
Equalisasi

KELOMPOK 13
31

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Tabel 4.28 Perbandingan BOD Mass Loading dan SS Mass Loading Sebelum
dan Sesudah Equalisasi
BOD Mass
Loading

Ratio

Tanpa TAR
max / ratarata
min / ratarata
max / min

0,09
1,65
0,06

SS Mass Loading
TA
R
0,5
1
0,6
9
0,7
4

Tanpa TAR
0,56
2,13
0,26

TAR
1,1
8
1,5
0
0,7
8

Sumber : Analisis Data, 2016

Perhitungan Dimensi TAR


Kriteria Desain :

a. Kemiringan talud, tg = (1/3 )


b. Kedalaman minimum = (5-6) ft = (1.5 -2) m
c. Freeboard = (0.5-1) m, tergantung pada kondisi dan luas permukaan.
(Metcalf & Eddy, 1991)
Data Perencanaan:
d. Bentuk tangki yang direncanakan adalah limas terpasung dengan IN
LINE SISTEM
e. Kemiringan talud = 1:3
f. Kedalaman minimum = 2 m
g. Freeboard = 1m
h. Volume akumulatif tangki = selisih volume maksimum selisih volume
minimum = 22968 (828) = 22140 m3
i. Permukaan tangki berbentuk bujur sangkar.
Perhitungan:
Volume total limas
Vt

= 1/3 . luas alas. Tinggi.

Vt

= 1/3 (2a)2. t

Kemiringan talud = t : a = 1:3


a = 3t
Maka Vt = 1/3 (6t)2 . t = 12 t3
a. Jika tinggi limas yang dipasung = x m maka t = x + 2

KELOMPOK 13
32

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
b. Maka di sisi atas limas yang dipasung = a = 3t = 3.2 = 6
c. 2a = 12
d. Volume limas yang terpasung = 1/3 . luas alas . tinggi = 1/3 . (12)2. 2 =
96 m3
Dimensi TAR
Volume TAR

= Volume limas total volume limas terpasung

6156

= 12 (x+2)3 12 x3

6156

= 12 (x3+ 6x2 + 3x . 4 + 8)- 12 x3

6156

= 72 x2 + 144 x + 96

= 72 x2 + 144 x - 6060
= (3x-22,47) (2x+22,47)

= 7,5

maka panjang TAR masing-masing = 2a = 2(3t) = 6 t = 6 (7,5+2) = 57


m
t = 57 m
Perhitungan waktu tinggal TAR (td)

V
Qr
td =
= 6156 m3
0,43 m3/s
= 14316 dtk
= 4 jam
Untuk menghindari pengendapan dipasang aerator berupa paddle.
4.8.7

Primary Clarifier
1.

Kriteria desain
Efisiensi penurunan SS

: (50-70) %

Efisiensi penurunan BOD

: (25-40) %

Efisiensi penurunan COD

: (25-40) %

Waktu detensi (td)

: (1 - 2) jam

Overflow rate (OR)

(30-50) m3/m2 hari pada aliran rata-rata


(80-120) m3/m2 hari pada aliran maksimum.

KELOMPOK 13
33

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Beban pelimpahan

: (125 500) m3/m2 hari

Kedalaman (H)

: (3 5) m

Kandungan lumpur

: (4 6) %

Panjang : Lebar

: (3 5) : 1

Slope dasar

: (1 2) %
(Tchobanoglous, 1993)

2.

Data perencanaan
Bak sedimentasi I ini direncanakan berbentuk persegi panjang tipe
horizontal flow. Lumpur yang terkumpul dikeluarkan dan diolah bersamasama dengan lumpur dari RBC. Direncanakan 2 buah bak (1 operasi, 1
cadangan)
Debit rata-rata

= 0,52 m3/detik

P:L

=4:1

Overflow rate

= 120 m3/m2.hari

Bentuk bak

= rectangular

Konsentrasi TSS

= 36 mg/L = 36 g/m3

Spesific gravity

= 1,03

Kandungan solid

=4%

Kedalaman

=5m

Faktor keamanan untuk good performance ( n ) = 1/3 (Fair et al.,1962)


3.

Perhitungan

a. Menentukan Dimensi Bak


Q = 0,430 m3/detik = 37152 m3/hari
Luas Permukaan (As)
= Q / Overflow rate
= 37152 m3/hari /120 m/hari
= 309,6 m2
Perbandingan panjang dan lebar bak = 4 : 1
PxL

= 309,6 m2

4L x L

= 309,6 m2

4L2

= 309,6 m2

L2

= 77,4 m2

KELOMPOK 13
34

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
L = 8,8 m
P = 4 x 8,8 m = 35,2 m
A aktual = 35,2 m x 8,8 m = 309,76 m2
Cek over flow rate :
= 0,430 m3/dt / 309,76 m2
= 1,38 x 10-3 m/detik
= 120 m/hari (memenuhi rentang (80-120) m3/m2.hari)
Cek waktu detensi :
Volume bak

= 35,2 m x 8,8 m x 5 m
= 1548,8 m3

Waktu Detensi =

1548,8
0,43

= 3601,86 detik
= 1,00 jam (memenuhi) (1-2 jam)
Zona inlet
V rencana 3 m/s ( Darmasetiawan, 2001 )
Diambil Vi = 0,2 m/s
Lubang influen direncanakan berjumlah 2 buah.
Panjang saluran = lebar bak = 8,8 m
Q tiap Lubang = Q/2 = 0,430 m3/detik/ 2 = 0,215
Luas lubang ( Ai ) = 0,215/ 0,2 = 1,075 m2

1,615

Tinggi lubang =

0.26

= 0,46 m

Lebar saluran = tinggi lubang = 0,46 m


Kontrol Kecepatan horizontal :

Vh =

Q
LxH

0,215
8,8 x 0,46

= 0,053 m/s

Jari-jari hidrolis :

KELOMPOK 13
35

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

R=

8,8 x0,46
LxH
0,416
L 2 H 8,8 2 x0,46

Vh .R 0,037.0,416

17957,177

0,8581.10 6

NRE =

(103-104 sehingga memenuhi)

Zona Outlet
Vo
Vo
=0,7=
=0,7
Q
0,43
A
8,8 0,46

( )

Vo = 0,074 m/detik
Sistem outlet menggunakan pelimpah v-notch, x = 0,2 m
Jumlah v-notch (n) = 4/0,2 = 20 buah
Jumlah Pelimpah menurut huisman
Q
5.H .Vo
n.L
0,430
=5 0,5 0,154
n 8,8
n = 0,127 1
Debit tiap gutter
Qg

= Q/n
= 0,430/1
= 0,430 m3/detik

Zona lumpur
Spesific gravity

: 1,03

Prosentase lumpur

: 4 % (dari ketentuan 4% - 6%)

TSS influen

: 200 mg/l

% Removal TSS pada Bak Pengendap I : 60%


Removal rate lumpur tiap bak :
0,6 200 mg /l 86400

100 0,520

4
1000

= 134784 mg/hari

KELOMPOK 13
36

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Produksi lumpur total = 2 x 134784 mg/hari
= 269568 mg/hari
= 269,568 g/hari
Volume sludge=

269568
0,001=261,71m 3
1,03

Dimensi ruang lumpur (ruang lumpur berbentuk trapesium)


Panjang bagian atas

: 35,2 m (sesuai panjang bak)

Panjang bagian bawah rencana

:7m

Lebar bagian atas

: 8,8 m (sesuai lebar bak)

Lebar bagian bawah rencana

:1m

Kedalaman ruang lumpur rencana : 0,5 m


Perhitungan kualitas efluen bak pengendap I
BOD removal = 40 %
COD removal = 40 %
TSS removal = 65 %
Konsentrasi BOD influen

= 194,5 mg/l

Konsentrasi COD influen

= 560 mg/l

Konsentrasi TSS influen

= 200 mg/l

Produksi BOD efluen perhari


= 194,5 mg/l x 10-6 kg/mg x (1 0,4) x 0,430 m3/detik x 1000 L/m3 x 86.400
= 4335,6 kg/hari
Produksi COD efluen perhari
= 560 mg/l x 10-6 kg/mg x (1 0,4) x 0,430 m3/detik x 1000 L/m3 x 86.400
= 12483 kg/hari
Produksi TSS efluen perhari
= 200 mg/l x 10-6 kg/mg x (1 0,65) x 0,430 m3/detik x 1000 L/m3 x 86.400
= 2600,6 kg/hari
Debit efluen

= debit masuk debit lumpur

Debit masuk

= 0,430 m3/detik x 86.400 detik/hari


= 37152 m3/hari

Debit lumpur=

KELOMPOK 13
37

kg / hari1000 g /kg
=27,5939m /hari
( 1136,87
0,04 1,03 1 g /cm 10 )
3

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Debit efluen = 37152 m3/hari 27,5939 m3/hari
= 37124,4 m3/hari
Konsentrasi BOD efluen=

4335,6 kg /hari 1000 g /kg


=116,78 mg/l
37124,4 m3 /hari

Konsentrasi COD efluen=

12483 kg /hari1000 g /kg


=336,25 mg/l
37124,4 m3 / hari

2600,6 kg 1000 g

hari
kg
Konsentrasi TSS efluen=
=70,05 mg/l
3
m
37124,4
hari

4.8.8 Kontak Stabilisasi


Proses kontak stabilisasi merupakan salah satu modifikasi dari proses
Activated Sludge yang memanfaatkan mekanisme adsorpsi sepat dari bahan organik
terlarut maupun patikulatnya, serta manggunakan pengoksidasian secara lambat atas
bahan-bahan organik tersebut oleh biomassa. Proses adsopsi dan oksidasi dilakukan
secara terpisah pada tangki yang berbeda.
Proses kontak stabilisasi menahan air buangan sekitar 1 jam untuk proses
adsorpsi, keudian memisahkan lumpur dari air buangan yang telah diolah, dan
menahan konsentrat lumpur untuk waktu antara 3 6 jam pada tangki terpisah untuk
proses oksidasi.

Gambar 4.11 Diagram Pengolahan dengan Kontak Stabilisasi


Tabel 4.29
Kriteria Desain Kontak Stabilsasi

KELOMPOK 13
38

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Perhitungan
Diketahui :

So

= 603,2 mg COD/L

Se

= 80 mg COD/L; (So)p = 746,8 mg COD/L

Xc
= 2000 mg /L (Typical Concentration = 1000-3000
mg/L)
(td)R

= 5 jam = 2,5 hari

Qrata-rata = 0,324 m3/detik = 27993,6 m3/hari


COD = 1,6 x BOD
Menghitung Microbial Mass Concentration in the underflow from the
secondary clarifier

KELOMPOK 13
39

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Gambar 4.12 Variation in Reaeration Tank MLSS Concentration as a Function


of Contact Tank SVI and Reaeration Tank Detention Time
= 106/250

Xu

= 4000 mg VSS/L
Menghitung Microbial Mass Concentration in the Reaeration Tank

XR=(4000+0,6(746,

8))/((0,05.2,5) +1)

= (4448/1,125)
= 3953,85 mg VSS/L

1.

Menghitung Volume Kontak

VC

= (3600).0,324
= 1166,4 m3

2.

Menghitung Volumetric Recycle Ratio

KELOMPOK 13
40

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

= (0,05.1166,42 + 27993,6 - 0,6.0,05.80.1166,4).2000/ 27993,6


(3953,85 -2000)
= 50505122/54695295,36
= 0,923

RQ

= (0,923).(0,324) = 0,3 m3/detik

Menghitung Volume Tangki Reaerasi

VR

= 0,3. 27993,6 [4000-3953,85 + 0,6(746,8)]/0,05. 3953,85


= 2099,51 m3

3.

Menghitung Volumetric Sludge Wasting Rate

QW

= ((1166,4.2000)+(2099,51. 3953,85 mg)-(27993,6.2,87.10)) /


10(4000-2,87)

KELOMPOK 13
41

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
= 245,93 m3/hari

4.

Menghitung Kebutuhan O2
Pada Tangki Kontak

(OO2)c

=( 746,8 mg COD/L 80 mg COD/L/0,04) -1,4 (0,6(746,8


mg COD/L 80 mg COD/L)/0,04 - 0,05.2000)
= 11670 12742,8
= 3927,2 mgO2 /L/day

WC

= (3927,2).(0,04).(27993,6)/1000
= 4397,46 kgO2/hari

Pada Tangki Reaerasi

(OO2)R = (746,8 mg COD/L /0,208)- 1,4((0,6(746,8) / 0,208) - 0,05. 3953,85)


= 3590,38 2739,15
= 851,23 mgO2 /L/day

WR

= (851,23 mgO2 /L/day)(0,208)(1,13)( 27993,6)/1000

KELOMPOK 13
42

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
= 4956,43 kgO2/hari

4.8.9 Secondary Clarifier


1. Kriteria desain

Over flow rate V0

Weir loading

= 125-500 m3/m2/hari

Kedalaman, H

= 3 - 4,9 m

Diameter, D

= 3-6 m

Slope dasar saluran, S = 40-100 mm/m

Waktu detensi, td

Kadar lumpur

= 25-35 m3/m/hari

= 2-4 jam
= 4-6%
(Tchobonoglus, 1991)

2. Desain terpilih

Direncanakan 1 bak pengendap

Q tiap bak

V0

= 30 m3/m2hari

=3m

= 60 mm/m

Bentuk clarifier

= lingkaran tipe centre feed

Efisiensi y/yo

= 50%

Performasi, n

= 1/3

Free board

= 0,5 m

Koefisien viskositas dinamik, = 0,8581.10-6 m2/det

Kadar SS dalam lumpur

Berat jenis lumpur,

= 0,43 m3/detik

= 5%
= 1,03 kg/l = 1,03.103 kg/m3

3. Perhitungan
a.

Over flow
Menentukan Dimensi Bak
Digunakan 1 bak, maka Q masing-masing bak

KELOMPOK 13
43

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
= 37152 m3/hari
= 0,43 m3/detik
Luas Permukaan (As):
= Q / Overflow rate
= 37152 m3/hari : 30 m/hari
= 1238,4 m2
Perbandingan panjang dan lebar bak = 3 : 1
PxL

= 1238,4 m2

3L x L = 1238,4 m2
3L2

= 1238,4 m2

L2

= 412,8 m2 L = 20,31 m

= 3 x 20,31 m
= 60,93 m

A aktual = 20,31 m x 60,93 m = 1237,8 m2


Cek over flow rate:
=

37124,4 m3 /hari
=29,97 m/hari
2
1238,4 m

= 3,47 x 10-4 m/detik


2

V 1238,4 m x 3 m
Waktu detensi, td= Q = 37124,4 m3 /hari =0,1 hari=2,4 jam (OK)
Htot H f 3 0,5 3,5m OK

Kedalaman bak,

Kontrol Kecepatan horizontal :

Vh =

Q
LxH

0,43m /detik
=0,007 m/detik
20,31 m x 3 m

Jari-jari hidrolis, R =

20,31 m x 3 m
=2,315m
20,31 m+2 x 3 m

Kontrol Bilangan Reynold :

NRE =

Vh.R

0,007 x 2,315
0,8581x10 6

KELOMPOK 13
44

= 18884,75

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Bilangan Froude :
NFR

V02 (3,47x104)2

5,2x109
gR
.
9,81x2,34

<10-5 ( tidak memenuhi )


Karena bilangan froud tidak memenuhi kriteria desain maka di beri plate settler.
Plate settler
Rencana :
Tinggi plate (H)

= 0,5 m

Jarak antar plate (L)

= 10 cm

Sudut kemiringan plate ()

= 60o

Tebal plate (t)

= 0.5 cm

Perhitungan:

Jarak horizontal antar plate ( x ) =

w
10

11,55cm 0,1155m
sin sin 60 o

P
74,7m

646,75buah 647buah
x 0,1155m

Jumlah plate n =
Kontrol Bilangan Reynold :
Q 0,43m 3 / det

6,65 x10 4 m 3 / det ik


n
647

Debit tiap settler =


Q
=Vo x sin
A
6,65 x10 4 m 3 / det
Vo
15,35 x10 4 m 3 / det
sin 60
LxH
0,1x0,5

0,045m
L 2 H 0,1 2 x 0,5

Jari-jari hidrolis R =
2

Nre

Vo .R 15,35 x10 4 x 0,045

8,9m

7,75 x10 6

< 2000 (memenuhi)


Bilangan Froude :

KELOMPOK 13
45

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
2

V
(15,35 x10 4 ) 2
Nfr o
0,533 x10 5
gR
9,81x0,045

> 10-5 (memenuhi)


zona inlet
Vrencana 3 m/s ( Darmasetiawan, 2001 )
Diambil Vi = 0,2 m/s
Lubang influen direncanakan berjumlah 2 buah.
Panjang saluran = lebar bak = 24,9 m
Q 0,43

0,215
2
2

Qperlubang =

m3/dt

Luas lubang ( Ai ) = 0,215/0,2 = 1,075 m2


Tinggi lubang = 1,075= 1,037 m
Lebar saluran = tinggi lubang = 1,037 m
Kontrol Kecepatan horizontal :

Vh =

Q
LxH

0,215
0,2
1,037 * 1,037

m/detik

Jari-jari hidrolis :

R=

LxH
L 2H

1,037 * 1,037
0,562
1,037 2 * 1,037

Kontrol Bilangan Reynold :


Vh .R
0,2 * 0,562

0,8581x10 6

NRE =

= 130987

Zona Outlet
Jumlah Gutter menurut huisman
Vo = 1,1x10-3 m/detik
Q
5.H .Vo
n.L

0,215m 3 / det
5 x3 x1,1x10 3
nx 24,9

n = 0,52 ~ 1

KELOMPOK 13
46

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Debit tiap gutter

Qg =

Q 0,215m 3 / det

n
1

= 0,215

Dimensi gutter
Kemiringan Gutter direncanakan 450
Panjang gutter = panjang bak 74,7 m
Qg = 2,49 x Lg x Ho3/2
Asumsi Lg = 1,5 Ho maka :
0,26 m/detik = 2,49 x 1,5Ho5/2
Ho

= 0,23 m

Lg

= 1,5 x Ho = 1,5 x 0,23 m = 0,345 m

sistem outlet menggunakan sistem pelimpah V-notch, jarak antar V-notch, x =


0,1m
Jumlah v-notch yang diperlukan (n) :
n

= P/x = 74,7 m/0,1m = 747 buah

Debit tiap inlet V-noth, Qv :

Qv

Qg
n

0,215m 3 / det
747

= 2,87 x 10-4 m/dtk

Tinggi air pada V-notch ,H :


Qv = 8/15 x (Cd x 2g x tan /2)5/2

H=

Qv
8 / 15 xCdx2 gx tan / 2

2/5

2,87 x10 4 m 3 / det


8 / 15 x0,584 x 2 x9,81x tan 45 / 2

= 0.01 m

Dimensi V-notch
freeboard

= 0,5 x Ho = 0,5 x 0,23 = 0,115 m

lebar muka air notch (lw)= 2 Ho x tg 45o


= 2 x 0,23 tg 45o = 0,46 m
lebar pintu v-notch (lp)

= 2 (Ho + fw) tg 45o

= 2 (0,23 + 0,185) tg 45o = 0,83 m

arak gutter dari tepi


J

KELOMPOK 13
47

L 24,9m

12,45m
2
2

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Karena gutter hanya berjumlah 1, sehingga terletak ditengah-tengah bak
pengendap.
Ruang Lumpur
Konsentrasi SS yang diendapkan
Konsentrasi SS effluent BPI = 200 mg/l
Efisiensi Pengolahan Clarifier = 70 %
C = 70% x 200 = 140 mg/l
C = 140 mg/l x 561600 L/hari x 10-6kg/L = 78,6 kg/hari
Volume lumpur dengan spesifik gravity 1,03 & kandungan air 95%

78,6 kg/ hari


1526,6L/ hari 1,526 m3 / hari
(1,03)(0,05)

Direncanakan periode pengambilan lumpur 7 kali sehari


Volume lumpur selama 7 hari = 1,526 m3/hari x 7 hari
= 10,68 m3 11 m3
Luas Alas = (1,5 x 1,5) m2 & bidang atas (3 x 3) m2

3
T
x
t
1,5
t=

(1,5)2
1
1
T =0,25 T V = (3)2 . T 0,25 T 4,3 = (3 0,1875)T
2
3
3
3

4,3 = 2,8125 T
T
T

= 1,53 m

= 0,25 T =0,25 x 1,53=0,383 m

KELOMPOK 13
48

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
X = kedalaman lumpur = T t = (1,53 0,383) m = 1,147 m 1,15 m
a.

Sistem inlet
Menggunakan pipa PVC
Direncanakan kecepatan aliran dalam pipa, V = 1,5 m/det
V
Maka,

Q 1
Q
. . D2
A 4
V

4.Q
4 . 6,5 x10 -3 m 3 / dt
D

0,074 m 74 mm
.V
.1,5

b.

Sistem outlet
Menggunakan V notch 900 dengan tinggi 8 cm
Diasumsikan jarak antar pelimpah, b = 30 cm = 0,3 m

keliling bak . D . 7

73,26 74 buah
b
b
0,3

Jumlah pelimpah,

Debit pelimpah

Q 8,903x10 -3 m 3 / det
q
1,203 .10 -4 m 3 / det
n
74

Tinggi muka air pada pelimpah


q
h

1,4

c.

2/5

1,203 . 10 -4

1,4

2/5

0,024 m 2,4 cm

Saluran Penampang Effluen (supernatan) atau Gullet


Direncanakan berbentuk persegi panjang, dengan asumsi:

Koefisien kekasaran saluran, n = 0,013

Lebar saluran penampung, b = 0,15 m

Kecepatan pada saluran, V = 1,5 m/det


A

Q 6,5x10 -3 m 3 / det

4,33x10 -3 m 2
V
1,5 m/det

Luas penampang basah,


Y

A 4,33x10 -3 m 2

0,029m
b
0,15 m

Kedalaman air pada saluran,

KELOMPOK 13
49

IV-

TUGAS BESAR
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN
R

A
6,5x10 -3 m 2

0,031 m
b 2.Y 0,15 m ( 2 x 0,029m )

Jari-jari hidrolis,
V.n
S 2/3
R

Kemiringan saluran,

1,5 x 0,013

2/3
(0,031)

0,039 0,04 4%

4.8.10 Pengolahan Lumpur ( Sludge Drying Bed )

a.

Kriteria Disain

Tebal lapisan lumpur = 200 - 300 mm

Tebal bed

P:L

Waktu pengeringan

Kadar air lumpur hasil pengeringan = 60%

b.

= 30 - 60 cm

=2:1
= 7 hari

Perencanaan

c.

Tebal lapisan lumpur = 200 300 mm

Perhitungan
o Jumlah lumpur yang masuk = volume lumpur yang keluar dari
digester

1,175 m 3 / hari
=

1,175 m 3 / hari

Lumpur yang masuk selama 7 hari, (Vt) =

x 7 hari
= 8,225 m3 = 8,2 m3

Volume bed,

(V)

= p x l x tebal lumpur
8,2 m3 = 2l x l x 0,2
41

= 2l2

= 4,527 4,5 m

=9m

= 9 x 4,5 x 0,2 = 8,2 m3

Jumlah bed yang diperlukan = 1 bak

Luas Bidang Pengeringan (A)= v/h


= 8,2 /0,2 = 41 m2

KELOMPOK 13
50

IV-

Вам также может понравиться