Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
harus
memiliki
sistem
manajemen
lingkungan
secara
Dalam rangka mencapai sertifikasi organisasi harus memiliki sistem manajemen mutu yang
terdokumentasi dan bukan sistem dokumen. Tiga tujuan utama dari dokumentasi seharusnya untuk
komunikasi informasi bukti kesesuaian dan berbagi pengetahuan. Dokumentasi sistem manajemen
mutu dapat dalam bentuk atau jenis media seperti kertas elektronik atau gambar. Sebuah sistem mutu
sesuai manajemen perlu untuk mengatasi elemen kunci dari standar. Ada lima bagian yang
menguraikan persyaratan sistem compliant bagian Sistem Manajemen Mutu bagian Tanggung Jawab
Manajemen Manajemen Sumber Daya pasal pasal Produk Realisasi dan bagian Analisis Pengukuran.
ISO bagian mensyaratkan bahwa suatu organisasi memiliki sistem terdokumentasi dengan
prosedur di tempat untuk mengontrol dokumen dan catatan. Bagian membutuhkan sistem manajemen
mutu untuk menyertakan kebijakan mutu dan manajemen senior untuk menunjukkan komitmen
manajemen mengalokasikan tanggung jawab dan wewenang dan melakukan tinjauan manajemen
Bagian dari standar membutuhkan sistem anda untuk mengatasi dan meninjau persyaratan untuk
sumber daya sumber daya manusia dan lingkungan pelatihan infrastruktur dan pekerjaan. Bagian dari
standar mendefinisikan persyaratan untuk perencanaan desain dan pengembangan produksi
pengendalian pembelian properti pelanggan dan pemantauan dan pengukuran.
2. siapa saja pihak- pihak yang berkepentingan ( stakeholder ) dari pengelolaan tanggung
jawab lingkungan perusahaan ?
Teori tentang tanggung jawab social perusahaan yang mengatakan bahwa tanggung jawab
manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka panjang (bukan hanya memaksimalkan laba),
dicapai dengan memuaskan keinginan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan
(bukan hanya pemegang saham)
3. dokumentasi apa saja yang harus yang harus dipenuhi dalam sistem manajemen suatu
lingkungan?
4. apa yang dimaksud dengan audit lingkungan, apa sebab audit ini diperlukan ?
Audit lingkungan merupakan alat manajemen yang secara periodik, sistematis, objektif, dan
terdokumentasi melakukan evaluasiterhadap kinerja sistem lingkungan dan pengelolaan peralatan dan
fasilitas. Adapun diperlukanya audit ini adalah untuk memfasilitasi manajemen dalam mengendalikan
Menilai keterbatasan peraturan dalam pengoperasian, pemantauan dan pelaporan sendiri atas
pelanggaran yang dilakukan perusahaan.
Sangat mengarah pada semua hal yang berkaitan dengan pentaatan.
Dapat dilakukan oleh petugas (kelompok/perusahaan) setempat.
2.Audit Manajemen
Audit jenis ini mempunyai sifat :
Menilai kefektifan sistem manajemen internal, kebijakan perusahaan dan resiko yang
berkaitan dengan manajemen bahan.
Menilai keadaan umum dari peralatan, bahan bangunan dan tempat penyimpangan.
Mencari bukti/ kenyataan tentang kebenaran dan kinerja proses produksi.
Menilai kualitas pengoperasian dan tata laksana operasi.
Menilai keadaan catatan/ laporan tentang emisi, tumpahan, keluaran, dan penanganan limbah.
Menilai tempat pembuangan secara rinci.
Meninjau pelanggaran atau pertentangan dengan petugas setempat atau dengan masyarakat.
3. Audit Produksi Bersih dan Minimisasi Limbah
Jenis audit ini mempunyai sifat :
Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah.
Menggunakan analisis kualitas daan kuantitatif yang rinci terhadap praktek pembelian, proses
produksi dan timbunan limbah.
Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur ulangan limbah.
4. Audit Konservasi Air
Sifat audit ini adalah :
Mengidentifikasi sumber air penggunaan air dan mencari upaya untuk mengurangi
penggunaan air total melalui usaha pengurangan, penggunaan ulang dan pendaur-ulangan
Melakukan pengambilan contoh dari lokasi dan melakukan penganalisaan contoh sampel
tersebut untuk jangka waktu yang cukup panjang dan merupakan hal yang khusus pada audit
jenis ini (audit lain tidak melakukan pengambilan sampel).
Melakukan pengelolaan secara statistik terhadap hasil audit, jika diperlukan.
7. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Jenis audit ini memiliki sifat :
Menilai tatalaksana operasional pekerjaan, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya,
pembuangan bahan pencemar dan sejenisnya, yang berhubungan erat dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Audit ini memungkinkan pimpinan perusahaan untuk menetapkan apakah perusahaan tersebut
sudah mentaati peraturan tentanf keselamatan dan kesehatan kerja.
8. Audit Perolehan (Procurement Audit)
Sifat audit ini adalah :
Meninjau praktek pembelian
Mengidentifikasi hasil produksi daan peralatan alternatif.
Dapat dilakukan terpisah atau sebagai bagian audit minimisasi limbah atau audit produksi
bersih.
Biasanya melibatkan pegawai bagian pembelian.
Melihat alternatif dari yang sederhana sampai genting (cradle to grave)
8. setiap sistem manajemen lingkungan harus memuat kebijakan lingkungan . bagaimana
seharusnya kebijakan manajemen lingkungan yang dibuat perusahaan?
Kebijakan manajemen lingkungan yang harus dibuat perusahaan adalah Kebijakan
lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia bagi
masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan
patuh pada peraturan serta menjadi kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.
SO 14001 merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini dapat
dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:
menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya
membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya
dengan standar
memperoleh sertifikat
Beberapa manfaat penerapan ISO adalah:
menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
meningkatkan kinerja lingkungan
memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan
Selain manfaat di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu
mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya:
waktu staf atau karyawan
penggunaan konsultan
pelatihan
9. apa yang menjadi pusat perhatian auditor pada audit atas perencanaan lingkungan
perusahaan ?
Adapun yang menjadi pusat perhatian auditor pada audit atas perencanaan lingkungan
perusahaan adalah :
Tujuan dari program audit lingkungan sangat bervariasi dengan falsafah dengan secara keseluruhan
atau tujuan atau arah dari manajemen lingkungan dalam suatu perusahaan.
Tahap 1 : Pemecahan Masalah
Dalam tahap 1, usaha lingkungan suatu perusahaan dapat dikarakteristikkan oleh keinginan untuk
menghindari gangguan.Fokus utama adalah pada pemecahan masalah lingkungan yang segera dan
paling dikenal dan menghindari biaya yang tidak perlu yang diakibatkan oleh staf yang meningkat
atau pengeluaran modal.
Tahap 2 : Mengelola ketaatan
Suatu perusahaan membangun suatu sistem yang lebih formal untuk mengelola tingkat yang
diinginkan atau tingkat ketaatan.
Tahap 3 : Mengelola Kepastian Lingkungan
Falsafah manajemen dasar adalah bahwa jajaran penuh dan resiko lingkungan yang potensial terhadap
perusahaan dan terhadap lingkungan.
10. pada audit atas penerapan dan operasi manajemen lingkungan , auditor menilai
keberadaan sumber daya, peran tanggung jawab, serta kewenangan yang ada didalamnya .
informasi apa yang ingin diperoleh auditor dari penilaian ini ?
Tujuan tahap perencanaan atau rencana tindakan (action plan) adalah menciptakan kondisi
sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kebijakan
lingkungan, yang didasarkan pada informasi yang benar dan usulan internal ataupun harapan
perusahaan tentang kinerja lingkungan.
Perencanaan dalam ISO 14001 mensyaratkan agar perusahaan:
11. setiap perusahaan bertangggung jawab mengembangkan prosedur kesiagaan dan tanggap
darurat sesuai dengan keperluanya. Apa yang harus diperhatikan auditor dalam menilai
kecukupan prosedur kesiagaan tanggap darurat dari sistem manajemen lingkungan
perusahaan ?
12. apa tujuan dan mafaat sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi
perusahaan ?
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa tujuan dalam
pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Di
dalamnya terdapat 3 (tiga) tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Dari penjabaran tujuan penerapan K3 di tempat kerja berdasarkan Undang-Undang nomor 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja di atas terdapat harmoni mengenai penerapan K3 di tempat kerja
antara Pengusaha, Tenaga Kerja dan Pemerintah/Negara. Sehingga di masa yang akan datang, baik
dalam waktu dekat ataupun nanti, penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Indonesia
dapat dilaksanakan secara nasional menyeluruh dari Sabang sampai Meraoke. Seluruh masyarakat
Indonesia sadar dan paham betul mengenai pentingnya K3 sehingga dapat melaksanakannya dalam
kegiatan sehari-hari baik di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggal.
Manfaat sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bagi perusahaan :
a. Melindungi Pekerja
Tujuan utama penerapan SMK3 adalah untuk melindungi pekerja dari segala bentuk kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Bagaimanapun pekerja adalah asset perusahaan yang paling penting.