Вы находитесь на странице: 1из 52

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

U DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN : POST PROSTATEKTOMY
AKIBAT BENIGNA PROSTATE HYPERTHROPY
DIRUANG III RSU KOTA TASIKMALAYA
Tanggal 02 s/d 06 Januari 2007

STUDY KASUS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Program D III Keperawatan

Disusun oleh :
RUSTIADI
NIM.P20620104095

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEHNIK KESEHATAN TASIKMALAYA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TASIKMALAYA
2007

BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a.

Biodata
1) Identitas Klien
Nama

: Tn. U

Umur

: 70 tahun

Jenis Kelamin

: Laki laki

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Kawin

Suku / Bangsa

: Sunda / Indonesia

Pendidikan

: SR

Pekerjaan

: Buruh

Alamat

: Kp. Cidonong RT 23/ RW 05


Ds. Tanjungsari Kec. Salawu
Kab. Tasikmalaya.

Diagnosa Medis

: Benigna Prostate Hipertrophy

Tanggal Masuk Rumah Sakit

: 27 Desember 2006

42

43

Tanggal Pengkajian

: 02 Januari 2007

No Catatan Medik

: 259077

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama

: Ny. O

Umur

: 60 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Suku / Bangsa

: Sunda / Indonesia

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan Klien

: Istri

Alamat

: Kp. Cidonong RT 23/ RW 05


Ds. Tanjungsari Kec. Salawu
Kab. Tasikmalaya.

b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada luka operasi di perut bagian bawah.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Menurut penuturan klien 1 minggu sebelum masuk, klien
mengalami susah BAK, keluar sedikit-sedikit, campur darah, nyeri
hebat , sakit pinggang dan panggul, juga terjadi kelemahan, lalu pada
tanggal 20 Desember 2006 klien dibawa oleh istri dan anaknya ke
Puskesmas terdekat, namun dokter Puskesmas menyarankan untuk

44

dirujuk ke RSU Tasikmalaya. Dan selanjutnya klien masuk Rumah


Sakit pada tanggal 27 Desember 2007. Pada saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 02 Januari klien sudah dilakukan operasi prostatectomy,
luka operasi yang ke 6 hari, panjang luka 6 cm, luka tampak basah,
tampak kemerahan dan klien mengeluh nyeri di area luka operasi
seperti ditusuk-tusuk dan linu. Nyeri bertambah bila batuk dan banyak
bergerak, nyeri berkurang apabila diistirahatkan, skala nyeri 5 atau
nyeri sedang pada rentang 0-10.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Kurang lebih 3,5 tahun yang lalu,klien mengalami gangguan sukar
berkemih, urine susah keluar, nyeri perut bagian bawah, kemudian
klien datang ke dokter Puskesmas terdekat untuk mendapatkan
pengobatan tetapi belum pernah dirawat apalagi tindakan operasi.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien dan istrinya mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga
lainnya yang mengalami penyakit yang klien alami sekarang atau
penyakit yang membahayakan anggota keluarga lainnya, seperti
penyakit menular (TBC) atau penyakit yang cenderung diturunkan
seperti asma, DM dan penyakit jantung.

44
c. Aktivitas sehari-hari
Tabel 3.1
Pola aktifitas sehari hari
NO

POLA AKTIFITAS

DIRUMAH

DI RUMAH SAKIT

(1)

(2)

(3)

(4)

Pola Nutrisi
a. Makan
Jenis
Frekuensi
Porsi
Pantangan
Kebiasaan

Nasi, lauk pauk, sayur

Diet Tim, lau pauk sayur

2 3 x / hari
1 porsi habis
Tidak ada pantangan
Menurut keluarga, klien
kurang menyukai sayuran

3 x / hari
porsi habis
-

Air putih , air teh


5 6 gelas ukuran
sedang( 1200 1500 cc )
Keluarga mengatakan klien
jarang minum
-

Air putih
5 6 gelas ukuran sedang
( 1250 1500 cc / hari )
-

1 -2 x / hari
Semi padat
Kuning
Khas

1 x sejak dioperasi
Lembek
Kuning
Khas

Sejak satu minggu yang lalu


klien BAK menetes / sedikit
sedikit
Kuning jermih
Khas urine
300 400 cc / hari /6 jam

Terpasang in dwelling
kateter
Kuning pekat
Khas urine
1500 /hari

1-2 jan/ hari


9 jam/ hari
Nyenyak

2-3 jam/ hari


6-7 jam/ hari
Nyenyak

b. Minum
Jenis
Frekuensi
Kebiasaan
Parenteral
2.

Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
b. BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Jumlah

3.

(!)

Pola Istirahat Tidur


Siang
Malam
Kualitas
(2)

(3)

Infus RL 20-30 tetes/ menit

(4)

45

4.

Personal Hygiene
Mandi
Gosok gigi
Cuci rambut
Ganti pakaian
Potong kuku
Cara

2x/ hari
2-3x/ hari
2x/ minggu
2x/ hari
1x/ minggu
Mandiri

2 x/ hari (di lap)


1x/ hari
Dengan bantuan

d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran

: Komposmentis

Penampilan Umum

: Lemah

Berat badan

: 47 kg

Tinggi badan

: 155 cm

Tanda-tanda vital

T : 150/90 mmHg
P :80X/ Menit
R : 20x/ mwnit
S : 36.50C
2) Sistem Perkemihan
Terdapat luka operasi pada supra pubik, terdapat nyeri tekan pada
daerah luka, tampak kemerahan disekitar luka, tidak terdapat suara
bruit pada arteri renalis, produksi urine 1.500 ml/ hari, warna kuning
pekat, bau amoniak, terpasang indwelling kateter dan slang drainage
dan terdapat cairan warna merah 3 cc.

46

3) Sistem Reproduksi
Rambut pubis warna hitam, penyebaran merata, berdasarkan
penuturan klien didapatkan bahwa selama menderita pembesaran
prostate klien mengeluh agak terasa sakit bila berhubungan seksual
sehingga kualitas hubungan seks menjadi menurun, keluhan fungsi
seksual saat ini tidak ada.
4) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris antara lubang kiri dan kanan, tidak
terdapat septum deviasi, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, otot
pernafasan menggunakan diapragma dan otot perut, bunyi pernafasan
vesikuler (inspirasi > ekspirasi, nada bunyi ekspirasi rendah, intensitas
bunyi ekspirasi lembut, lokasi sebagai area paru-paru kanan dan kiri),
perkusi sonor, keluhan kalau malam ada batuk. Frekuensi nafas 20x/
menit
5) Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 80x/ menit, nadi karotis,
radialis teraba, bunyi jantung normal S I ( Lub ) dan S II ( Dub ), chest
pain tidak ada, palpasi tidak ada, dispnoe tidak ada, oedema tidak ada,
keluhan tidak ada.
47
6) Sistem Neurologis
a) Tes Fungsi Nervus Cranial

(1) Olfaktorius ( N I)
Klien dapat mencium bebauan dengan baik terbukti dengan
mata

tertutup dapat membedakan bau alcohol dan kayu putih.

(2) Optikus ( N II )
Fungsi penglihatan baik yaitu dengan menghitung jari dengan
jarak 50 cm, lapang pandang tidak menyempit, mata dapat
membuka dan menutup dengan baik.
(3) Okulomotorius, Troklearis, Abdusen ( N III, IV, VI )
Klien dapat menggerakan mata ke segala arah, mampu
mengedip spontan, pupil kontraksi saat dapat rangsangan
cahaya, menutup dan membuka mata dengan baik.
(4) Trigeminus ( N V )
Klien mampu membuka rahang bawah dan atas dengan baik
sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mengunyah.
(5) Facialis ( N VII)
Klien dapat teresenyum, dapat mengernyitkan kening dan
mampu membedakan rasa asin dan manis.
(6) Auditorius ( N VIII )
Fungsi pendengaran klien sudah menurun, tetapi dengan suara
yang keras klien dapat mendengar dengan baik
(7) Glasofaringeus, Vagus ( N IX, X )

48

Klien dapat menelan dengan baik, bicara cukup jelas meskipun


terbata-bata
(8) Aksesorius (N XI )
Klien dapat menahan tekanan dari pemeriksa dan mengangkat
bahu dengan baik. Klien dapat menengok kearah sisi kiri dan
kanan serta dapat mnahan tarikan pemeriksa.
(9) Hipoglosus ( N. XIII)
Lidah simetris, klien dapat menggerakan lidah ke kanan dan ke
kiri
b) Tes Fungsi Sensoris
Sensasi kulit klien baik terbukti, klien dapat merasakan nyeri
ketika diangkat plester dari balutan luka operasi dan dapat
merasakan dingin ketika alcohol disentuhkan pada kulitnya.
7) Sistem Muskuloskeletal
(a) Ekstermitas atas
Bentuk simetris, kontraktur tidak ada, tonus otot tidak terjadi
kontraksi abnormal dan tremor , kekuatan otot tangan kanan
dengan nilai skala 4 dimana gerakan penuh, menentang grafvitasi
dengan sedikit penahanan karena dipasang infus, sedangkan
kekuatan otot tangan

kiri baik, dimana nilai skala 5 dimana

gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan penahanan

49
penuh . Tidak ditemukan adanya deformitas, oedema atau nyeri
tekan.
(b) Ekstermitas bawah
Bentuk simetris, kontraktur tidak ada. tonus otot tidak
ditemukan adanya kontraksi abnormal dan tremor, kekuatan otot
operasi di perut sebelah bawah, (supra pubik), ditemukan adanya
sedikit oedem , karena kurang mobilisasi, tidak ditemukan adanya
deformitas dan nyeri tekan.

8) Sistem Pencernaan
(a) Rongga Mulut
Bibir tampak merah tua, tidak cyanosis dan tidak stomatitis,
tampak gigi kotor warna kuning kecoklatan, ada karies, warna gusi
merah kehitaman, reflek menelan baik.
(b) Bentuk datar, tampak adanya luka operasi 6 cm pada supra
pubik, adanya nyri disekitar luka,bising usus 5 x/ menit, bunyi
perkusi timpani, pembesaran lien danlimpa tidak ada, distensi
urine tidak ada, tidak terdapat haemoroid.
9) Sistem Integumen
Warna rambut hitam sebagian putih, penyebaran merata , kulit kepala
tampak kotor banyak ketombe, permukaan jari-jari kulit bersih ekstermitas
terlihat kering dan besisik, turgor kulit baik terbukti waktu dicubit 1 detik

50
dapat kembali kesemula. Warna dasar kuku merah muda bentuk cembung,
tekstur kasar keadaan pendek agak kotor.
e. Data Psikologis Dan Spiritual
1) Penampilan
Penampilan klien kurang rapi, ekspresi wajah murung, klien
kooperatif dalam berkomunikasi klien merasa khawatir terhadap
kesembuhan penyakitnya sehingga sering bertanya-tanya tentang
penyakitnya. Klien berharap penyakitnya akan sembuh dalam waktu
yang singkat ( 1 bulan ) sehingga dapat menjalankan peran dan
fungsi semestinya dimana ia tinggal.
2) Status Sosial
Emosi klien tampak stabil, sabar dalam menghadapi penyakitnya.
3) Konsep Diri
(a) Gambaran Diri
Klien menyukai semua anggota tubuhnya
(b) Harga Diri
Klien menganggap bahwa keadaan dirinya ini bukan penghalang
untuk bergaul dank lien tidak minder.
(c) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan cepat pulang
(d) Peran Diri
Klien menerima perannya sebagai orang yang dirawat

51
(e) Identitas Diri
Klien mengetahui nama, umur dan alamatnya.
(f) Interaksi Sosial
Klien dapat berinteraksi dengan baik, baik itu dengan petugas,
dengan pasien lain dan dengan keluarga.
4) Data Spiritual
Klien beragama Islam, sebelum sakit selalu melakukan sholat 5
waktu, selama sakit klien hanya bias berdoa untuk kesembuhannya.
Klien merasa keadaan ini adalah sebagai cobaan dari Alloh SWT.
f. Data Penunjang
1) Hasil Laboratorium Tanggal 27 Desember 2007

NO.
1.

Tabel 3. 2
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klien
HAEMATOLOGI
HASIL
NORMAL
Haemoglobin
11,9 gr / dl
12 16 gr / dl

2.

Leucocyt

7.800 / ul

5.000 10.000 / ul

3.

Trombocyt

211.000 / ul

150.000-350.000 / ul

4.

Haematokrit

30 %

L 40-50% P 35-40 %

5.

LED

31 / 42 mm / jam

< 20 mm / jam

6.

Ureum

44 mg / dl

20 40 mg / dl

7.

Kreatinin

1,00 mg / dl

0,5-0,9 mg / dl

8.

Kalsium

7,2 mg mol / l

8,1 10,8 mg mol / l

52

2) USG

: Ditemukan prostate ukuran 2,0 cm, konsistensi kenyal dan


permukaan rata.

3) EKG

: Dalam batas normal

4) Rontgent : Pada thorax AP tak jelas ada kelainan


5) Therafi

: - Infus Assering 30-40 gtts


- Spoling
- Civel 2 x 200 mg / infuse
- Cepotaxim 2 x 1 gram IV
- Kalnek tab 3 x 1 per oral
- Becomzet 1 x 1 per oral
- Cairan Na Cl + Sagestan 80 mg untuk kompres luka
- Diet porsi TKTP

53
2. ANALISA DATA

Tabel 3. 3
Analisa Data
No.
(1)
1.

Symptom
(2)

Etiologi
(3)

DS.
Klien mengeluh luka oprasi masih
sakit
DO.
- Luka tampak basah dan sekitar
luka ada kemerahan
- Luka tampak panjang 6 Cm
- Saat dilaksanakan perawatan luka
klien tampak meringis.
- Nyeri yang dirasakan skala 5 /
nyeri sedang.
T : 150 / 90 mm Hg
P : 80 X / menit
R : 20 X / menit
S : 36,5 % C

Prostatectomy

Masalah
(4)

Nyeri
akut

Terputusnya kontinuitas
jaringan
Merangsang reseptor nyeri
(bradikinin, prostaglandin,
serotonin)
Impuls disampaikan ke
thalamus
Kortek cerebri
dipersepsikan nyeri
Nyeri akut

2.

4.

(1)

DS :
- Klien menyatakan nyeri bila
beraktivitas dan berkurang jika
beristirahat
Klien mengatakan enggan
melakukan aktivitas diluar tempat
tidur
DO :
- Klien tampak selalu ditempat tidur
- Tampak terpasang infus ditangan
kanan, drain dan indwelling
kateter

Pemasangan alat eksternal


(infus, drain dan in
dwelling kateter)

DS :
- Klien mengatakan sejak di Rumah
Sakit belum pernah mandi hanya
di lap 2 x / hari, belum pernah
gosok gigi dan keramas
DO :
- Gigi klien kotor dan banyak

Tindakan operasi
prostatektomi

(2)

(3)

Kerusakan
mobilitas
fisik

Mempengaruhi kebebasan
klien untuk beraktivitas
Kerusakan mobilitas fisik

Defisit
Perwatan
Diri

54

Nyeri
(4)

Caries
- Rambut dan kulit kepala tampak
agak kotor

Klien dan keluarga


khawatir melakukan
tindakan
Perawatan diri tidak
dilakukan drngan maksimal

4.

DS : DO :
-Terdapatnya
luka
operasi
prostatektomi
yang
tertutup
dengan perban
- -Terpasang drainage pada perut
bagian kanan
- Terpasang indwelling kateter
- Warna urin kuning pekat
Out put urine 1.500
ml/hari
Leukocit 7.800/ul

Defisit Perawatan Diri


Terputusnya kontinuitas
jaringan akibat tindakan
operasi prostatectomy

Resiko
infeksi

Terdapat luka
Kemungkinan
pertumbuhan bakteri
Resiko infeksi

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat
tindakan oprasi yang ditandai dengan :
DS :
-

Klien mengeluh luka oprasi masih sakit

Luka tampak basah, ada kemerahan disekitar luka

Luka tampak panjang 6 Cm

Saat dilaksanakan perawatan luka, klien meringis

Nyeri yang dirasakan skala 5 / nyeri sedang

T : 150 / 90 mmHg

DO :

55

P : 80 X / menit

R : 20 X / menit

S : 36,5 % C

b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pemasangan alat eksternal


yang ditandai dengan :
DS :
-

Klien mengatakan nyeri bila beraktifitas dan berkurang jika


diistirahatkan

Klien mengatakan nggan melakukan aktifitas di luar tempat tidur

Klien tampak selalu di tempat tidur

Tampak terpasang infus ditangan kanan, terpasang drain dan in

DO :

dwelling kateter
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri pada luka oprasi
prostatectomy, yang ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan sejak dirawat di Rumah Sakit belum
pernah

mandi hanya dilap 2 X / hari dan belum pernah gosok

gigi dan keramas.


DO :
56
- Gigi klien tampak kotor dan banyak caries
- Rambut dan kulit kepala klien tampak kotor

d. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan luka oprasi


prostatectomy, yang ditandai dengan :
DS : DO :
- Terdapat luka oprasi prostatectomy yang tertutup verban
- Terpasang drain dan in dwelling kateter
- Warna urine kuning pekat
- Out put urine 1500 ml / hari
- Leucocyt 7.800 /ul

d. Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris antara lubang kiri dan kanan, tidak terdapat septum
deviasi,

tidak

terdapat

pernapasan

cuping

hidung,

otot

pernapasan

menggunakan diagprama dan otot perut, bunyi pernapasan vesikuler (inspirasi


> ekspirasi, nada bunyi ekspirasi rendah, intensitas bunyi ekspirasi lembut,
lokasi sebagia area paru-paru kanan dan kiri), perkusi sonor, keluhan kalau
malam ada batuk. Frekwensi napas 20 X / menit.
e. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah 150/ 90 mmHg, nadi 80 X / menit, nadi karotis radialis

teraba,

bunyi jantung normal S I ( Lub ) dan S II ( Dub ), chest pain tidak ada,
palpitasi tidak ada, dispnoe tidak ada, oedema tidak ada, keluhan tidak ada.
f. Sistem Neurologis

1. Tes fungsi Nervus Cranial

Kurang lebih dua bulan yang lalu, klien mengeluh BAK menetes /
sedikit

sedikit dan nyeri pada waktu

BAK, kemudian klien dibawa

berobat ke
puskesmas setempat dipasang dower

kateter dan di beri obat, setelah

10
hari klien

control

dan kateter dibuka, klien merasa BAK lancar tidak

ada

keluhan .

Dua minggu kemudian , klien mengeluh sakit BAK

men

sedikit sedikit dan sehabis BAK terasa panas, daerah suprapubic

panas dan nyeri. Oleh keluarganya

klien dibawa berobat ke Rumah sakit

45
umum Tasikmalaya ( ruang IGD ). Setelah dilakukan pemeriksaan,
klien
dianjurkan untuk dirawat, kemudian klien dirawat di Ruang III
pada
tanggal 25 Desember 2006.

Pada saat dikaji tanggal 02 Januari 2007 jam 08.00 wib, klien
mengeluh
bahwa dirinya sudah dioperasi pada tanggal

28

Januari 2007,

klien
mengatakan

masih

terasa nyeri pada luka operasi dibagian

abdomen
bawah dengan skala nyeri 5 ( dari skala 0 10 ). Nyeri yang
dirasakan
klien seperti disayat sayat, nyeri menjalar ke daerah pinggang dan
panggul
/ bokong. Nyeri hilang timbul, nyeri bertambah bila klien banyak
bergerak
dan berkurang bila diistirahatkan, klien tampak meringis menahan
sakit.

d. Riwayat Kesehatan Dahulu


Menurut

penuturan

klien dan keluarga , klien tidak pernah

menderita
penyakit menular

seperti Tbc dan

sering
menderita sakit kepala .
e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Kencing manis ,

klien hanya

Klien

mengatakan

tidak

ada anggota keluarganya yang

mengalami
penyakit yang sama dengan klien, dan tidak ada anggota keluarganya
yang
mempunyai penyakit menular maupun keturunan.
f. Data Biologis
1). Penampilan Umum

Klien tampak

sakit

sedang

46
2). Pola aktifitas sehari hari
Tabel 3.1
Pola aktifitas sehari hari
NO

POLA AKTIFITAS

DIRUMAH

DI RUMAH SAKIT

Pola Nutrisi
a. Makan
Jenis
Frekuensi
Porsi
Pantangan
Kebiasaan

Nasi, lauk pauk, kadang


buah buahan
2 3 x / hari
1 porsi habis
Tidak ada pantangan
Menurut keluarga, klien
kurang menyukai sayuran

Diet Tim TKTP, buah


buahan
3 x / hari
porsi habis
-

Air putih , susu


4 5 gelas ukuran sedang
( 1200 1500 cc )
Keluarga mengatakan klien

Air putih
5 6 gelas ukuran sedang
( 1250 1500 cc / hari )
-

b. Minum
Jenis
Frekuensi
Kebiasaan

jarang minum
-

Keluhan
2.

Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Keluhan
b. BAK
Frekuensi

1 x / hari
Lembek
Kuning kecoklatan
Tidak ada nyeri saat BAB

3 4 x/hari
Cair ( sejak 3 hari yang
lalu)
Kuning
Sudah 3 hari BAB cair,
Tidak ada mules .

Sejak dua bulan yang lalu


klien BAK menetes / sedikit
sedikit
Kuning jermih
Khas urine
300 400 cc / hari /6 jam

Warna
Bau
Jumlah

Terpasang dower kateter


dan blass spooling Nacl
0,9% 40 tts / menit
Kuning muda jernih
Khas urine
1500 /hari/8 jam

47
1
3.

4.

5.

2
Pola Istirahat Tidur
a. Tidur malam
Kebiasaan

4
5 6 jam / hari
Klien mengatakan dapat tidur
nyenyak, klien selalu berdoa
sebelum tidur

b. Tidur Siang

6 7 jam / hari
Menurut klien sekitar jam
03.00 wib klien kadang
bangun untuk melaksanakan
sholat sunah
Kadang kadang ( 1 2 jam )

Personal Hygiene
Mandi

2 x / hari

Gosok gigi
Ganti pakaian
Cuci Rambut

- ( sudah tdk punya gigi )


1 2 x / hari
3 x seminggu

Gunting kuku

1 x / seminggu

- 2 x / hari ( pagi,sore ) di waslap


oleh keluarga
- ( sudah tdk punya gigi )
2 x / hari ( pagi, sore )
- Belum pernah
- Rambut berketombe
- Belum pernah
- Jari tangan dan kaki kukunya
panjang dan kotor

Aktifitas dan latihan

Menurut klien, klien dapat


melaksanakan aktifitas sehari

Kadang kadang ( 1 2 jam )

- Kilen tampak tiduran di tempat


tidur.

hari secara mandiri

3).

- Aktifitas sebagian dibantu oleh


keluarga.
- Terdapat keterbatasan
pergerakan karena
nyeri
daerah luka operasi dan
pemasangan kateter , drain.

Pemeriksaan fisik
a). Keadaan Umum

: Kesan sakit sedang, badan agak


lemah

b). Tanda tanda Vital


- Tekanan Darah

: 120 / 80 mmhg

- Nadi

: 68 x / menit

- Respirasi

: 16 x / menit

48
- Suhu

: 37,1 C

c). Tingkat Kesadaran


- Kesadaran
d).

Reflek - reflek
- Reflek bisep
- Reflek Trisep
- Reflek Patela

Sinistra

: Composmentis

: Nilai +2 ( Normal )
: Nilai +2 ( Normal )
: Nilai +2(Normal) Dextra dan

- Reflek achiles

: Nilai + 2 ( Normal ) Dextra

dan
sinistra.
- Reflek Babinsksi

: Nilai negatife ( Normal ) Dextra

dan
sinistra.

e).

Nervus Cranial
(1).

Nervus Olfaktorius ( Nervus Cranialis I )


Klien dapat

membedakan bau - bauan.

Klien

dapat
menyebutkan bau minyak kayu putih dan bau kopi ketika
di
untuk menutup mata.
(b) .

Nervus Optikus ( Nervus Cranialis II )


Tidak ada oedeme pada palpebra, tidak ada nyeri

pada
lacrimalis,

conjungtiva

tidak anemis, skelra tidak

iketrik.
Penglihatan klien baik, klien dapat membaca papan
nama

perawat

pada

jarak

30 cm,

tetapi kadang -

kadang
49
menggunakan

alat

bantu

kaca mata

bila

membaca
Reflek kornea baik dibuktikan

berkedip ketika

disentuh
pilinan kapas pada mata bagian luar.
(c).

Nervus Okulomotorius, Trokhlearis, Abdusen


( Nervus Cranial III, IV, VI )
Celah kelopak mata baik , klien dapat memandang

lurus ke
depan. Reflek pupil baik, pada waktu disinari pupil
mengecil,
gerakan bola mata baik.
(d).

Nervus Trigeminus ( Nervus Cranial V )


Klien

dapat

merapatkan

giginya,

dapat

merasakan
sentuhan,
(e).

dapat

membedakan

panas

dan

dingin.

Nervus Fasialis ( Nervus Cranial VII )


Klien dapat tersenyum dengan raut muka simetris ,

klien

dapat mengerutkan
(f).

dahi.

Nervus Vestibulo Kokhlearis ( Nervus Cranial VIII )


Klien dapat mendengar dengan baik, dibuktikan klien

dapat
berkomunikasi dengan perawat , test rine positif , test
swabach
baik dibuktikan dengan membandingkan pendengaran
klien,
dan pendengaran perawat pada waktu garpu tala
digetarkan.
(g).

Nervus Glsofaringeus, Vagus ( Nervus Cranial IX, X )


Klien mampu membuka mulut, suara klien normal,

reflek
menelan

baik,

tidak

nyeri

saat

menelan , klien

dapat
50
menggerakan lidah ke semua arah.
(h).

Nervus Asessorius ( Nervus Cranial XI )


Otot sterno kloidomastoideus baik, dibuktikan dengan

tidak
ada nyeri
kanan,

tekan,

klien dapat menoleh ke kiri dan ke

otot trapezeus baik, dibuktikan dengan tidak ada nyeri pada


bahu.
(i).

Nervus Hipoglosus ( Nervus cranial XII )


Lidah

simetris, klien dapat menggerakan lidah ke kiri

dan
ke kanan dan dapat menjulurkan lidah.
g.

Motorik
Klien

dapat makan dan minum sendiri,

dapat melakukan

pergerakan
pergerakan walaupun sebagian masih di bantu.
h.

Sensorik
Klien dapat merasakan panasnya air.

i.

Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis

dan
Sinus maksilaris, tidak ada pembengkakan, tidak ada polip, simetris,
tidak
ada deformitas.

Pola

nafas 16 x / menit. Bunyi nafas vesikuler

( inspirasi
lebih panjang dari ekspirasi) . Taktil premitus teraba bergetar
seimbang di
kedua paru paru

j. Sistem Kardiovaskuler
Tidak terdapat pembesaran vena jugularis, bunyi S1, S2
terdengar
regular, tidak terdengar

bunyi tambahan. Tekanan darah 120/80

mmhg
51
nadi 68 x / menit, crt ( kavilary rafil time ) < 2 ( detik ),
konjungtiva
merah muda, tidak ada cianosis.
11. Sistem Gastro Intestinal
Mulut dan kerongkongan tidak ada pembengkakan, reflek menelan dan
mengunyah baik , mukosa mulut lembab, bentuk abdomen datar simetris, bising
usus 8 x / menit, terdapat luka operasi pada abdomen bawah kurang lebih 10 cm,
terpasang drain dan terdapat nyeri tekan

12. Sistem Perkemihan


Ginjal tidak teraba, tidak terdapat distensi kandung kemih, urine keluar lancer
( dipasang blass spooling dengan Nacl 0,9 % 40 tetes / menit ), Dower kateter
terpasang no 18, warna urine jernih.
13. Sistem Muskuloskeletal

Ekstrimitas atas dan bawah bentuk simetris, tidak terdapat oedema, tidak terdapat
nyeri tekan , tidak terdapat kekakuan pada sendi, pergerakan bebas, kekuatan
otot
= 5
5
tahanan
5 5

( Keterangan : 5 = Klien dapat menahan gravitasi dan melawan


maximal dari pemeriksa )

14. Sistem Endokrin


Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tinggi badan dan berat badan tidak
terkaji , warna kulit ( tidak ada hiperpigmentasi ).
15. Sistem Integumen
Turgor baik , tekstur halus, lembab , oedema tidak ada, kuku jari tangan dan kaki
kotor dan panjang , warna rambut hitam dan beruban, distribusi merata rambut
tidak mudah di cabut keadaan banyak ketombe, suhu 37,1 C .
16. Sistem Genetalia
Terpasang dower kateter no 18, aliran urine lancer.

g.

Data Psikososial Spiritual

1. Psikososial
a) Verbal

: Klien dapat berkomuniasi dengan jelas dan lancer

52
b) Non Verbal

: Ekspresi wajah klien tampak meringis

c) Status Emosi

: Klien tampak tenang dan kooperatif

d) Konsep diri
- Body Immage

:
: Klien menganggap tidak ada kekurangan pada bagian
tubuhnya , klien mensyukuri atas pemberian Tuhan

pada
dirinya.
- Harga diri

: Klien merasa tidak ada yang kurang pada bagian


tubuhnya, klien mensyukuri atas pemberian

Tuhan

kepadanya. Klien menyadari bahwa sakit

adalah cobaan
Tuhan.
- Ideal diri
dan

dapat kembali normal.


- Peran diri

klien
- Identitas diri
h.

: Klien menginginkan kesembuhan atas penyakitnya

: Sebagai suami dan kepala rumah tangga dan sebagi


yang dirawat di Rumah Sakit.
: Klien merasa sebagai laki laki

Interaksi social
Klien dapat berkomunikasi dengan keluarga, perawat, tim kesehatan lain dan
kooperatif terhadap tiap tindakan perawatan dan pengobatan.

2.

Spiritual
Klien beragama Islam dank lien tetap melakukan ibadah sesuai dengan
kemampuanya, klien selalu berdoa untuk kesembuhanya.

53
I.

Data Penunjang

1.

Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 27 Desember 2006
Tabel 3.2
Hasil Pemeriksaan Laboratorium

NO
1.
2.
3.
4.
5.
6
.7.
8
9.
10

JENIS
PEMERIKSAAN
Haemoglobine
Jumlah leucosit
LED
Hematokrit
Trombosit
SGOT
SGPT
Glukosa Sewaktu
Ureum
Kreatinin

HASIL

NORMAL

INTERPRETASI

13,01gr/dl
13.000/ul
63/73/ 1 jam
37,9%
340.000/ul
19/ul
22/ul
98mg/ul
25mg/dl
1,05/mg/dl

12,0-17,4 gr/dl
5.000-10.000/ul
< 15 mm/jam
36,0-52,0 %
150.000/400.000/VL
10-34u/l/37 C
9-46 u/l/37 C
< 120 mg/dl
10-50mg/dl
0,5-1,1 mg/dl

Normal
Naik
Naik
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Hasil Patologi Anatomi tanggal 30 Desember 2006


Makro

: Dua buah jaringan prostate masing masing berukuran 4x2, 5x2 cm


dan 2,5 x 2 cm, 5 x 2 cm, berat 40 gr, permukaan licin, putih
kecoklatan, kenyal. Pada lamalesi tampak masa padat putih

kekuningan
Mikro

sedikit berongga rongga.


: Sediaan dari prostate seluruhnya terdiri dari stroma jaringan
fibromaskuler yang hiperplastis diantaranya tampak kelenjar

dilapisi

epitel torax yang hiperplastis, papilifer dengan inti

dalam batas normal.


Lumen mengandung corpora amylaceae. Tidak tampak tanda
tanda

ganas.
54

2.

Radiologi tanggal 26 Desember 2006

a. Thorax PA
Dari Rontgen thorax PA ditemukan pembesaran jantung / Cardiomegali.
b.

BNO
Dari Rontgen BNO tidak ditemukan multiple vesicolithiasis.

3. Therapi
- Cefotaxime 2 x 1 gram IV
- Kalnex tablet 3 x 1 tab
- Infus Asering 20 tetes / menit.

2.

ANALISA DATA
Tabel 3.3
Daftar Analisa Data

NO

DATA

KEMUNGKINAN
PENYEBAB

MASALAH

1.

DS :
- Klien mengeluh nyeri pada daerah
Luka operasi di ebdomen bawah
- Klien mengeluh nyeri yang dirasakan
Seperti disayat sayat.
- Klien mengeluh nyeri bertambah bila
bergerak dan berkurang bila
diistirahat
kan.
- Skala nyeri 5 ( dari rentang skala
nyeri 10 )

Tindakan operasi
( Prostatectomy )

Terputusnya kontinuitas jaringan

Merangsang pengeluaran zat


vasoaktif histamine, bradikinin
dan serotonin

Serabut syaraf menghantarkan


nyeri ke medula spinalis

Cortex cerebri
menginterpretasikan impuls

Nyeri dipersepsikan

Nyeri Acut

Tindakan operasi

Nyeri luka operasi

Kerusakan
mobilitas fisik

DO :
- Adanya luka operasi pada abdomen
bawah 10 cm dan drain pada
abdomen.
- Adanya nyeri tekan sekitar luka
operasi.
- Klien tampak meringis menahan sakit

2.

DS :
- Klien mengatakan takut melakukan
pergerakan karena nyeri daerah luka
operasi.

DO :
- Klien tampak tiduran di tempat tidur
- ADL sebagian di bantu
3.

DS : DO :
- Terdapat luka operasi pada abdomen
bawah .
- Terpasang kateter dan blass spooling
- Terpasang drain pada abdomen
- Hasil Laboratorium
( leukosit 13.000 /ul, LED 63/73

Aktifitas klien dibantu

Kerusakan mobilitas fisik

Luka operasi, pemasangan


kateter dan drain

Menjadi media / tempat


berkembangbiaknya bakteri

Resiko infeksi

Resiko terjadinya
infeksi

56
3.

DIAGNOSA PERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1.

Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat luka


operasi yang ditandai dengan :
DS :
-

Klien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi di abdomen bawah

Klien mengeluh nyeri yang di rasakan seperti di sayat sayat.

Skala nyeri 5 ( dari rentang skala nyeri 10 ).

Klien mengeluh nyeri bertambah bila banyak bergerak dan berkurang bila
diistirahatkan.

DO :
-

Adanya luka operasi pada abdomen bawah 10 cm dan drain pada


abdomen.

2.

Adanya nyeri tekan di sekitar luka operasi.

Klien tampak meringis menahan sakit.

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri akut akibat luka operasi

yang di
tandai dengan :
DS :
-

Klien mengatakan takut melakukan pergerakan karena nyeri daerah luka


operasi.

DO :
-

Klien tampak tiduran ditempat tidur.

ADL sebagian dibantu

57
3.

Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi, pemasangan


Kateter , drain yang ditandai dengan :
DS : -

DO :
-

Terdapat luka operasi pada abdomen bawah 10 cm.

Terpasang kateter dan blass spooling.

Hasil laboratorium ( leukosit 13.000/ul dan LED 63/73/ul ).

4.

PROSES KEPERAWATAN
Nama
Umur
Tanggal Masuk

: Tn. Y
: 85 tahun
: 25 Desember 2006

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

1
1.

2
Nyeri akut berhubungan dengan
terputusnya kontinuitas jaringan
akibat luka operasi yang di tandai
dengan :
DS :
- Klien mengeluh nyeri pada
daerah luka operasi di abdomen
bawah.
- Klien mengeluh nyeri yang
dirasakan seperti di sayat sayat.
- Klien mengeluh nyeri bertambah
bila bergerak dan berkurang bila
diistirahatkan.
- Skala nyeri 5

3
Setelah 5 hari
dilakukan perawatan
nyeri berkurang atau
hilang dengan
criteria :
- Klien dapat
melakukan
management nyeri
secara mandiri.
- Skala nyeri 0
- Tidak ada nyeri
tekan pada daerah
sekitar luka operasi
- Ekspresi rileks.
- Klien tidak
mengeluh nyeri
pada luka operasi.

DO :
- Adanya luka operasi pada
abdomen bawah 10 cm dan
drain pada abdomen.
- Ada nyeri tekan sekitar luka
operasi.
- Klien tampak meringis

Diagnosa Medis
: BPH
No. CM
: 258951
Tanggal pengkajian : 02 Jan. 2007
PERENCANAAN
INTERVENSI

RASIONAL

IMPLEMENTASI

EVALUASI

4
- Kaji nyeri
perhatikan lokasi
intensitas
( Skala 0 10 )

5
- Nyeri tajan
intermiten dengan
dorongan berkemih
menunjukan
spasme kandung
kencing.

6
Tgl, 02-01-2007
Jam 09.00 WIB
- Mengkaji tingkat
nyeri ( 0 10 ),
skala nyeri 5
lokasi nyeri pada
daerah luka operasi
( Suharto )

- Pertahankan
patensi kateter
dan system
drainase,
pertahankan selang
bebas dari lekukan

- Mempertahankan
fungsi kateter dan
system drainase,
menurunkan resiko
distensi/spasme
kandung kemih.

- Memperhatikan
dan mempertahan
kan selang kateter
dari system
drainase dari
lekukan
( Suharto )

- Tingkatkan
pemasukan sampai
3.000 ml/hari
sesuai toleransi

- Menurunkan iritasi
dengan
mempertahankan
aliran cairan
konstan ke mukosa
kandung kemih

- Memasukan cairan

7
Tgl. 02 01 2007
Jam 14.00 WIB
S:
- Klien masih
mengeluh nyeri
pada daerah luka
operasi.
- Skala nyeri 5
O:
- Terdapat luka
operasi pada
abdomen bawah
10 cm.
- Kateter dan sistem
drainase masih
terpasang
- Nyeri tekan di
Sekitar luka
operasi
- Ekspresi wajah
klien terkadang
masih meringis

58

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN
3
.

PERENCANAAN
INTERVENSI

RASIONAL

IMPLEMENTASI

4
- Berikan tindakan
Kenyamanan
( sentuhan terapiu
tik merubah
posisi ).

5
- Menurunkan
tegangan otot
memfokuskan
kembali perhatian
dan dapat
meningkatkan
kemampuan
koping.

6
- Memberikan
Tindakan
Kenyamanan
dengan mengajak
klien berbicara
setelah membantu
menempatkan
klien pada posisi
yang nyaman.
( Suharto )

- Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
analgetik :
Kalnex 3 x 1 tab

- Diberikan untuk
menghilangkan
nyeri dan relaksasi
mental dan fisik

- Berkolaborasi
dalam pemberian
obat analgetik
kalnex 3 x 1 tab
( Suharto )

EVALUASI
7
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Lanjutkan
intervensi.
( Suharto )

59

FORMAT BIMBINGAN
Nama Mahasiswa : RUSTIADI
No

TANGGAL
MASUK KELUAR

NIM : P20620104095
MATERI YANG DIKONSULKAN

SARAN
PEMBIMBING

TANDA
TANGAN
MAHASISWA

TANDA
TANGAN
PEMBIMBING

FORMAT BIMBINGAN
Nama Mahasiswa : RUSTIADI
No

TANGGAL
MASUK KELUAR

Pembimbing

KUSMIYATI,SKp,MKes
NIP : 140 252 430

NIM : P20620104095
MATERI YANG DIKONSULKAN

SARAN
PEMBIMBING

TANDA
TANGAN
MAHASISWA

TANDA
TANGAN
PEMBIMBING

Tasikmalaya, Januari 2007


Mahasiswa,
RUSTIADI
NIM : P20620104095

No

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

1
2.

2
Kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan nyeri akibat
luka operasi yang di tandai dengan
:
DS :
- Klien mengatakan takut
melakukan pergerakan karena
nyeri pada daerah luka operasi

3
Setelah 5 hari
dilakukan perawatan
klien
memperlihatkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas, dengan
criteria :
- Klien dapat
melakukan
mobilitas secara
mandiri .

DO :
- Klien tampak tiduran di tempat
tidur
- ADL sebagian masih dibantu

PERENCANAAN
INTERVENSI

RASIONAL

IMPLEMENTASI

EVALUASI

4
- Ajarkan klien
cara / tehnik
ambulasi

5
Mencegah terjadi
nya kekakuan otot
dalam pergerakan
membantu
melancarkan
peredaran darah ke
daerah yang luka
mencegah
dekubitus.

6
Tgl. 02 01 2007
Jam 10.00 WIB
- Mengajarkan klien
cara tehnik
ambulasi duduk
dan ambulasi
berdiri
( Suharto )

- Hindari berbaring
atau duduk pada
posisi yang sama
dalam waktu yang
lama.

- Akan terjadi
kekakuan otot dan
peredaran darah
tidak lancer.

- Memberitahu
kepada klien untuk
menghindari
berbaring / duduk
dengan posisi yang
sama dalam waktu
yang lama
( Suharto )

7
Tgl. 02 -01 2007
Jam 14.00 WIB
S:
- Klien mengatakan
sudah mencoba
duduk di tempat
tidur, tapi masih
takut.
O:
- Klien tampak
berusaha
melakukan
mobilisasi dan
ambulasi duduk
dan berdiri.
- ADL masih
dibantu.

- Berikan
reinforchment
positif terhadap
tindakan yang
dilakukan klien

- Memungkinkan
klien untuk
menerima
kenyataan dan
menguatkan
kepercayaan pada
pemberi perawatan
dan pemberi
informasi.

- Memberikan
reinfochment
( pujian ) ketika
klien mampu
duduk dan
berdiri
( Suharto )

A:
- Masalah belum
teratasi.
P:
- Lanjutkan
intervensi.
( Suharto )

60

No
1
3.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
2
Resiko terjadinya infeksi
berhubungan dengan adanya luka
operasi , pemasangan drain dan
kateter yang ditandai dengan :
DS : DO :
- Terdapat luka operasi pada
daerah abdomen bawah 10 cm
- Terpasang kateter, blass spooling
- Hasil laboratorium ( leukosit
13.000, LED 63/73 / 1 Jam ).

TUJUAN
3
Setelah 5 hari
dilakukan perawatan
infeksi tidak terjadi
dengan criteria :
- Luka operasi tidak
menunjukan tanda
tanda infeksi
( kalor , dolor,
Tumor, rubor dan
Funsiolaesa )
- Jumlah leukosit
noramal 5000
10.000 /

PERENCANAAN
INTERVENSI
4
- Observasi tanda
tanda vital

- Lakukan perawat
an tiap hari dengan
mempertahankan
tehnik septic dan
anti septik

- Observasi drainase
dari luka, sekitar
kateter suprapubis

- Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian antibio
tik cefotaxim 1 gr
2 x 1 gr

RASIONAL
5
- Mendeteksi gejala
infeksi sejak dini
hypertermi
menunjukan
adanya infeksi

IMPLEMENTASI
6
Tgl. 02 01 -2007
Jam 11.00 WIB
- Mengobservasi
tanda tanda
vital, tekanan
darah 120/80 mmhg
suhu 37,1 C,
nadi 68 x/menit
respirasi 16 x/mnt
( Suharto )

- Balutan basah
menyebabkan kulit
iritasi dan memberi
kan media untuk
pertumbuhan
bakteri, peningkat
an resiko infeksi

- Melakukan
perawatan luka
( luka bersih dan
kering )
( Suharto )

- Adanya drain,
insisi suprapubis
meningkatkan
resiko untuk
infeksi yang di
indikasikan eritem
drainase purulen
- Meningkatkan
sistim imun
sehingga
mencegah terjadi
nya infeksi

- Mengobservasi
drainase dari luka
sekitar kateter
suprapubis
( Suharto )

EVALUASI
7
Tgl. 02 01 2007
Jam : 14.00 WIB
S:O:
- Luka bersih tidak
ada tanda tanda
infeksi
- Kateter, blas
spooling masih
terpasang
- TD 120/80 mmhg
suhu 37,1 C
- Therapi oral
masuk.
A:
- Masalah tidak
terjadi.

- Memberikan
therapy antibiotic
cefotaxim 1 gr
2 x 1 gr / hari
( Suharto )

61

62
5. CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

03-01-2007

DX : I
Nyeri akut
berhubungan dengan
terputusnya
kontinuitas jaringan
akibat luka operasi
yang di tandai
dengan :
DS :
- Klien mengeluh
nyeri pada
daerah luka operasi
di abdomen
bawah.
- Klien mengeluh
nyeri yang
dirasakan seperti di
sayat sayat.
- Klien mengeluh
nyeri bertambah
bila bergerak dan
berkurang bila
diistirahatkan.
- Skala nyeri 5
DO :
- Adanya luka operasi
pada abdomen bawah
10 cm dan drain
pada abdomen.
- Ada nyeri tekan
sekitar luka operasi.
- Klien tampak
meringis

CATATAN PERKEMBANGAN
S:
- Klien masih mengeluh nyeri pada
daerah luka operasi di abdomen bawah
- Skala nyeri 4 ( dari rentang skala nyeri
10 ).
O:
- Terdapat luka operasi pada abdomen
bawah 10 cm dan terpasang drain
- Luka operasi kering
- Klien masih tampak meringis
- Masih terdapat nyeri tekan pada daerah
sekitar luka operasi
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi tgl 02-01-2007
- Pertahankan patensi kateter dan
system drainase, pertahankan selang
bebas dari lekukan dan bekuan
- Pertahankan pemasukan cairan
2.500-3.000 ml / hari
- Berikan tindakan kenyamanan
- Lakukan tehnik manajemen nyeri
- Kolaborasi untuk pemberian obat
analgetik
I : Jam 09.00 WIB
- Mengukur tanda tanda vital Tekanan
darah 120/80 mmhg, nadi 72 x/menit
respirasi 20 x / menit , suhu 36,8 C
- Mempertahnakan patensi selang kateter
dan siklus drainase bebas dari bekuan
dan lekukan
- Mempertahankan input cairan 2.500 3.000 ml / hari
- Mengajarkan tehnik manajemen nyeri
dengan latihan nafas dalam
- Memberikan tindakan kenyamanan
dengan membantu klien merubah
posisi sesuai keinginan
- Berkolaborasi dengan pemberian obat
analgetik.
- Melakukan perawatan luka
E : Jam 14.00 WIB
- Klien mengatakan nyeri pada luka
operasi berkurang
- Skala nyeri 4

PELAKSANA
Penulis

63
TANGGAL

0301-2007

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

DX : II
Kerusakan mobilitas
fisik berhubungan
dengan nyeri akibat
luka operasi yang di
tandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan
takut
melakukan
pergerakan karena
nyeri pada daerah
luka operasi
DO :
- Klien tampak tiduran
di tempat tidur
- ADL sebagian masih
dibantu

03-01-2007

DX : III
Resiko terjadinya
infeksi berhubungan
dengan adanya luka
operasi , pemasangan
drain dan kateter yang
ditandai dengan :
DS : DO :
- Terdapat luka
operasi pada
daerah abdomen
bawah 10 cm
- Terpasang kateter,
blass spooling
- Hasil laboratorium (
leukosit
13.000, LED 63/73 /
1 Jam )

CATATAN PERKEMBANGAN

PELAKSANA

- Masih terdapat nyeri tekan pada sekitar


luka operasi
- TD 120/80 mmhg, nadi 72 x / menit
respirasi 20 x / menit, suhu 36,8 C

Penulis

S:
- Klien mengatakan telah melakukan
ambulasi duduk di tempat tidur dan
mencoba berdiri.

Penulis

O:
- Klien tampak masih meringis menahan
sakit saat merubah posisi
A:
- Masalah teratsai tetapi perlu
pemeliharaan aktifitas secara kontinyu
P:
- Lanjutkan intervensi tgl 02-01-2007
I : Jam 09.00 WIB
- Memberikan Pen Kes ambulasi
pada klien dan keluarga
- Memberikan tindakan kenyamanan
dengan merubah posisi tidur
S: O:
- Terdapat luka operasi didaerah
abdomen bawah 10 cm
- Terdapat dower kateter
- Hasil laboratorium ( leukosit
13.000, LED 63/73 / 1 Jam )
A:
- Infeksi tidak terjadi
P:
- Pertahankan dan lanjutakn intervensi
I : Jam 09.00 WIB
- Pemberian antibiotic cefotaxim 1 gram
- Melakukan perawatan luka dengan
Nacl 0,9 % dan sofratul
- Melibatkan keluarga untuk pemberian
obat.
E:
- Luka masih tampak jahitan benang
- Terpasang drain dan DC
- Tangan kanan terpasang infus asering

Penulis

64
TANGGAL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

04-01-2007

DX : I
Nyeri akut
berhubungan dengan
terputusnya
kontinuitas jaringan
akibat luka operasi
yang di tandai
dengan :
DS :
- Klien mengeluh
nyeri pada
daerah luka operasi
di abdomen
bawah.
- Klien mengeluh
nyeri yang
dirasakan seperti di
sayat sayat.
- Klien mengeluh
nyeri bertambah
bila bergerak dan
berkurang bila
diistirahatkan.
- Skala nyeri 5
DO :
- Adanya luka operasi
pada abdomen bawah
10 cm dan drain
pada abdomen.
- Ada nyeri tekan
sekitar luka operasi.
- Klien tampak
meringis

CATATAN PERKEMBANGAN
S:
- Klien masih mengeluh nyeri pada
daerah luka operasi
- Skala nyeri 3 ( dari rentang skala nyeri
10 ).
O:
- Terdapat luka operasi pada abdomen
bawah 10 cm dan terpasang drain
- Luka operasi kering
- Klien tidak tampak meringis
- Masih terdapat nyeri tekan pada daerah
sekitar luka operasi
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi tgl 03-01-2007
- Pertahankan patensi kateter dan
drainase, pertahankan selang
bebas dari lekukan dan bekuan
- Berikan tindakan kenyamanan
- Anjurkan selalu untuk melakukan
tehnik manajemen nyeri
- Kolaborasi untuk pemberian obat
analgetik
I : Jam 08.00 WIB
- Mempertahnakan patensi kateter
- Membuka drainase
- Memberikan tindakan kenyamanan
dengan merubah posisi tidur ( semi
powler 45 )
- Mengajarkan tehnik manajemen nyeri
dengan nafas dalam atau klien selalu
diajak bicara oleh keluarganya
- Berkolaborasi dengan pemberian obat
analgetik.
E : Jam 14.00 WIB
- Klien mengatakan nyeri berkurang
- Skala nyeri 3
- Klien tampak nyaman

PELAKSANA
Penulis

65
TANGGAL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

0401-2007

DX : II
Kerusakan mobilitas
fisik berhubungan
dengan nyeri akibat
luka operasi yang di
tandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan
takut
melakukan
pergerakan karena
nyeri pada daerah
luka operasi
DO :
- Klien tampak tiduran
di tempat tidur
- ADL sebagian masih
dibantu

04-01-2007

DX : III
Resiko terjadinya
infeksi berhubungan
dengan adanya luka
operasi , pemasangan
drain dan kateter yang
ditandai dengan :
DS : DO :
- Terdapat luka
operasi pada
daerah abdomen
bawah 10 cm
- Terpasang kateter,
blass spooling
- Hasil laboratorium (
leukosit
13.000, LED 63/73 /
1 Jam )

CATATAN PERKEMBANGAN
S:
- Klien mengatakan telah melakukan
ambulasi duduk di tempat tidur dan
mencoba berdiri.
O:
- Klien tidak tampak meringis
A:
- Masalah teratsai tetapi perlu
pemeliharaan aktifitas secara kontinyu

PELAKSANA
Penulis

P:
- Lanjutkan intervensi tgl 03-01-2007
I : Jam 08.00 WIB
- Membantu klien untuk latihan ambulasi
berdiri dan berjalan
- Klien rencana pulang
- Memberikan Penkes untuk perawatan
di rumah.
S: O:
- Terdapat luka operasi didaerah
abdomen bawah 10 cm
- Terdapat dower kateter
A:
- Infeksi tidak terjadi
P:
- Pertahankan dan lanjutakn intervensi
I : Jam 08.00 WIB
- Melakukan perawatan luka
- Memberikan pengobatan sesuai advis
dokter ( Pemberian Cefotaxim 1 gr )
- Membuka infus

Penulis

66
TANGGAL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

05-01-2007

DX : I
Nyeri akut
berhubungan dengan
terputusnya
kontinuitas jaringan
akibat luka operasi
yang di tandai
dengan :
DS :
- Klien mengeluh
nyeri pada
daerah luka operasi
di abdomen
bawah.
- Klien mengeluh
nyeri yang
dirasakan seperti di
sayat sayat.
- Klien mengeluh
nyeri bertambah
bila bergerak dan
berkurang bila
diistirahatkan.
- Skala nyeri 5
DO :
- Adanya luka operasi
pada abdomen bawah
10 cm dan drain
pada abdomen.
- Ada nyeri tekan
sekitar luka operasi.
- Klien tampak
meringis

CATATAN PERKEMBANGAN
S:
- Klien masih mengeluh nyeri pada
luka bekas operasi
- Skala nyeri 2 ( dari rentang skala nyeri
10 ).
O:
- Terdapat luka operasi pada abdomen
bawah 10 cm
- Luka operasi kering
- Klien tampak rileks
- Masih terdapat nyeri tekan pada luka
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi tgl 04-01-2007
- Mempertahnakan patensi kateter
- Membuka drainase
- Memberikan tindakan kenyamanan
dengan merubah posisi tidur ( semi
powler 45 )
- Mengajarkan tehnik manajemen nyeri
dengan nafas dalam atau klien selalu
diajak bicara oleh keluarganya
- Berkolaborasi dengan pemberian obat
analgetik.
I : Jam 10.00 WIB Kunjungan rumah
- Mempertahankan patensi kateter
- Memberikan tindakan kenyamanan
dengan merubah posisi tidur ( semi
powler 45 )
- Mengajarkan tehnik manajemen nyeri
dengan nafas dalam atau klien selalu
diajak bicara oleh keluarganya
- Melanjutkan pengobatan
- Melakukan perawatan luka
- Membuka jahitan
E:
- Tidak dilakukan

PELAKSANA
Penulis

67

TANGGAL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

0501-2007

DX : II
Kerusakan mobilitas
fisik berhubungan
dengan nyeri akibat
luka operasi yang di
tandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan
takut
melakukan
pergerakan karena
nyeri pada daerah
luka operasi
DO :
- Klien tampak tiduran
di tempat tidur
- ADL sebagian masih
dibantu

05-01-2007

DX : III
Resiko terjadinya
infeksi berhubungan
dengan adanya luka
operasi , pemasangan
drain dan kateter yang
ditandai dengan :
DS : DO :
- Terdapat luka
operasi pada
daerah abdomen
bawah 10 cm
- Terpasang kateter,
blass spooling
- Hasil laboratorium (
leukosit
13.000, LED 63/73 /
1 Jam )

CATATAN PERKEMBANGAN
S:
- Klien mengatakan telah melakukan
ambulasi duduk dan mencoba berdiri.
O:
- Klien tidak tampak meringis
- klien terlihat rileks
A:
- Masalah teratsai tetapi perlu
pemeliharaan aktifitas secara kontinyu

PELAKSANA
Penulis

P:
- Lanjutkan intervensi tgl 04-01-2007
I : Jam 10.00 WIB Kunjungan rumah
- Membantu klien untuk latihan ambulasi
berdiri dan berjalan
- Memberikan Penkes untuk perawatan
berkala
- Menganjurkan klien untuk kontrol
S: O:
- Terdapat luka operasi didaerah
abdomen bawah 10 cm
- Terdapat dower kateter
- Tampak benang jahitan pada luka
A:
- Infeksi tidak terjadi
P:
- Lanjutakn intervensi tgl 04-01-2007
I : Jam 10.00 WIB Kunjungan rumah
- Melakukan perawatan luka
- Menganjurkan untuk perawatan
berkala dan kontrol
E:
- Tidak dilakukan

Penulis

68
TANGGAL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

06-01-2007

DX : I
Nyeri akut
berhubungan dengan
terputusnya
kontinuitas jaringan
akibat luka operasi
yang di tandai
dengan :
DS :
- Klien mengeluh
nyeri pada
daerah luka operasi
di abdomen
bawah.
- Klien mengeluh
nyeri yang
dirasakan seperti di
sayat sayat.
- Klien mengeluh
nyeri bertambah
bila bergerak dan
berkurang bila
diistirahatkan.
- Skala nyeri 5
DO :
- Adanya luka operasi
pada abdomen bawah
10 cm dan drain
pada abdomen.
- Ada nyeri tekan
sekitar luka operasi.
- Klien tampak
meringis

CATATAN PERKEMBANGAN
S:
- Klien masih mengeluh nyeri sedikit
luka bekas operasi
- Skala nyeri 1 ( dari rentang skala nyeri
10 ).
O:
- Terdapat luka operasi pada abdomen
bawah 10 cm
- Luka operasi kering
- Klien tampak rileks
- Tidak terdapat nyeri tekan pada luka
A:
- Masalah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi tgl 05-01-2007
Jam 10.00 WIB Kunjungan rumah
- Mempertahankan patensi kateter
- Memberikan tindakan kenyamanan
dengan merubah posisi tidur ( semi
powler 45 )
- Mengajarkan tehnik manajemen
nyeri dengan nafas dalam atau klien
selalu diajak bicara oleh keluarganya
- Melanjutkan pengobatan
- Melakukan perawatan luka
- Membuka jahitan
E:
- Tidak dilakukan
I : Jam 10.00 WIB Kunjungan rumah
- Mempertahankan patensi kateter
- Memberikan tindakan kenyamanan
dengan merubah posisi tidur ( semi
powler 45 )
- Mengajarkan tehnik manajemen nyeri
dengan nafas dalam atau klien selalu
diajak bicara oleh keluarganya
- Melanjutkan pengobatan
- Melakukan perawatan luka
- Membuka jahitan
E:
- Tidak dilakukan

PELAKSANA
Penulis

69
TANGGAL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

0601-2007

DX : II
Kerusakan mobilitas
fisik berhubungan
dengan nyeri akibat
luka operasi yang di
tandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan
takut
melakukan
pergerakan karena
nyeri pada daerah
luka operasi
DO :
- Klien tampak tiduran
di tempat tidur
- ADL sebagian masih
dibantu

06-01-2007

DX : III
Resiko terjadinya
infeksi berhubungan
dengan adanya luka
operasi , pemasangan
drain dan kateter yang
ditandai dengan :
DS : DO :
- Terdapat luka
operasi pada
daerah abdomen
bawah 10 cm
- Terpasang kateter,
blass spooling
- Hasil laboratorium (
leukosit
13.000, LED 63/73 /
1 Jam )

CATATAN PERKEMBANGAN
S:
- Klien mengatakan telah melakukan
ambulasi duduk dan berdiri
- Klien mengatakan sedang latihan jalan
O:
- Klien senyum dan terlihat bercanda
- klien terlihat rileks
A:
- Masalah teratasi

PELAKSANA
Penulis

P:
- Lanjutkan intervensi tgl 05-01-2007
I : Jam 10.30 WIB Kunjungan rumah
- Membantu klien untuk latihan ambulasi
berdiri dan berjalan
- Memberikan Penkes untuk perawatan
berkala
- Menganjurkan klien untuk kontrol
S: O:
- Terdapat luka operasi didaerah
abdomen bawah 10 cm
- Terdapat dower kateter
- Tampak benang jahitan pada luka
A:
- Infeksi tidak terjadi
P:
- Lanjutakn intervensi tgl 05-01-2007
I : Jam 10.00 WIB Kunjungan rumah
- Melakukan perawatan luka
- Menganjurkan untuk perawatan
berkala dan kontrol
E:
- Tidak dilakukan

Penulis

Вам также может понравиться