Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Asidosis adalah suatu keadaan dimana adanya peningkatan asam
didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan dan penyakit
tertentu yang mana tubuh tidak bisa mengeluarkan asam dalam mengatur
keseimbangan asam basa atau keadaan dimana pH darah Arteri dibawah
7.4 atau keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya
pH darah.
Asidosis metabolic adalah keasaman darah yang berlebihan,yang di
tandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan
keasaman melampaui system penyangga PH,darah akan benar benar
menjadi asam. Seiring dengan menurunnya PH darah,pernafasan menjadi
lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan
kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon
dioksida. Pada akhirnya ginjal juga akan berusaha mengkonpensasi
keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam
urin.
2. Etiologi
Asidosis metabolic dapat dikelompokkan ke dalam 3 bentuk utama :
a. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu
asam atau bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang
dapat mengakibatkan asidosis bila di makan di anggap beracun.
Contohnya adalah methanol (alcohol kayu ) dan zat anti beku (etilen
glikol). Overdosis aspirinpun dapat menyebabkan asidosis metabolic.
b. Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat
dari beberapa penyakit, salah satu diantaranya adalah diabetes tipe 1.
Jika diabetes tidak dikendalikan dengan baik, tubuh akan memecah
menjadi
lebih
cepat,
namun
kebanyakan
penderita
tidak
asidosis
7.
Diagnosa
Diagnostik tes asidosis metabolic
a. Analisa gas darah arteri
b. pH 7,35
c. HCO3 22 mEq/L
d. PaCO2 38 mmHg
e. Serum HCO3 22 mEq/L
f. Serum elektrolit: potasium
g. EKG: disritmia hiperkalemia
Treatment Asidosis Metabolik
a. Atasi penyebab utamanya.
b. Batasi pemberian NaCl (kalau penyebabnya pemberian NaCl yang
berlebihan).
c. Beri NaHCO3 7.5% sebanyak 44.4 mEq/L atau 8.4% sebanyak 50
mEq/L secara intravena jk pH 7.2.
8. Diagnosa
Diagnosis
asidosis
biasanya
ditegakkan
berdasarkan
hasil
dilakukan
pemeriksaan
air
kemih
secara
sehingga
respiratorik
menyebabkan
respiratorik
berkurangnya
karena
pasien
pacu
konpensasi
cenderung
e. DIAGNO
f. TUJUAN (NOC)
g.
INT
SA
KEPERA
WATAN
DAN
KOLAB
h.
ORASI
i. Penuruna
j. Pasien
n kardiak
menunjukkan
respon
output
Cardiac care : mo
tacipneu,intoleransi
k. Kriteria Hasil:
berhubun
l.
gan
hindarkan
dengan
m.
disritmia
irama
kelelahan
n.
jantung,
valsafah
ada asites
o.
q.
r.
s.
t.
u.
v. DIAGNO
w. TUJUAN (NOC)
x.
INT
SA
KEPERA
WATAN
DAN
KOLAB
y.
ORASI
z. Resiko
tinggi
ab.
Hydration
kekurang
ac.
an cairan
Intake
ad.
gan
kehilanga
n
melalui
-
stinal
Pertahankan catatan
akurat
Monitor
status
cairan -
gastrointe
membran mukosa,
berhubun
dengan
ah. Fluid m
ai.
ag.
aj.
ak.
al.
am.DIAGNO
ao.
INT
SA
KEPERA
WATAN
DAN
KOLAB
ap.
ORASI
aq. Resiko
ar.
Activity Tollerance
tinggi
as.
Energy Conservation
aw. Energy
-
Monitor
respon
injuri
aktivitas
berhubun
gan
dengan
kelemaha n
-
jumlah respirasi)
Monitor dan catat pola
ax. -
(takikardi,
depresi
Instruksikan pada pasi
mencegah kelelahan
Jelaskan pada pasie
meningkatkan intake m
Dorong pasien dan ke
perasaannya
Catat aktivitas yang
kelelahan
Anjurkan
av.
meningkatkan
pasien
re
mendengarkan musik)
Tingkatkan pembatasa
Batasi
stimulasi
memfasilitasi relaksas
ay.
az.
ba.
bk.
bm.
bo.
bb.
bc.
bd.
be.
bf.
bg.
bh.
bi.
bj.
DAFTAR PUSTAKA
bl.
bp.
10