Вы находитесь на странице: 1из 15

TUGAS AKUNTANSI BIAYA

Harga Pokok Pesanan

Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

Eva Kusuma .W.


Jihan Okti Amaliah
Panji Setiyo Wibowo
Pratama Martha .C.
Ratih Wahyuningrum

11150458
11150487
11150526
11150529
11150535

STIE BANK BPD JATENG


2016
HARGA POKOK PESANAN

I. Pengertian
Harga pokok pesanan adalah cara perhitungan harga pokok produksi untuk produk
yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu pesanan diterima segera
dikeluarkan perintah untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi masingmasing pesanan. Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi tiap-tiap
pesanan maka masing-masing produk yang dikerjakan diberi nomor identitas.
II. Ciri Khusus
a) Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang
bentuknya tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya
terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.
b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat
dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. Dihubungkan
dengan sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk membebankan harga
pokok kepada produk. metode harga pokok pesanan hanya dapat
menggunakan:
1. Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya
overhead pabrik harus digunakan tarif biaya yang ditentukan dimuka.
2. Dalam metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan sistem harga
pokok yang ditentukan dimuka untuk seluruh elemen biaya produksi.
c) Biaya produksi dibagi menajadi dua jenis yaitu:
1. Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung
Biaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing pesanan
berdasarkan biaya yang sebenarnya
2. Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi diluar biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tidak langsung dibebankan ketiap-tiap pesananan berdasarkan tarif
yang ditentukan dimuka (Predetermined Rate)
d) Harga pokok pesanan untuk tiap pesanan dihitung pada waktu pesanan yang
bersangkutan selesai diproduksi.
e) Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan
dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan.

f) Untuk megumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu


harga pokok pesanan dimana tercatat hal-hal berikut ini :

Jenis produk
Nomor pesanan
Tgl.pesanan
Sifat pesanan
Nama pemesan
Jumlah
Tgl.selesai
Harga jual
Biaya produksi

:
:
:
:
:
:
:
:
:

III. Pencatatan Akuntansi


a) Biaya Bahan Baku
Pencatatan pemakaian bahan baku didasarkan pada bukti permintaan bahan
(material reguisition). Disamping dicatat di kartu persediaan bahan baku,
pemakaian tersebut juga harus dicatat di kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.
Pada saat pembelian bahan:
Persediaan bahan
Utang/kas

xxx

Pada saat terjadi retur pembelian:


Utang/kas
Persediaan bahan

xxx

xxx

Pada saat pemakaian bahan baku:


BDP - Biaya bahan baku
Persediaan bahan

xxx
xxx

Pada saat pemakaian bahan penolong:


BOP Sesungguhnya
xxx
Persediaan bahan

xxx

xxx

b) Biaya Tenaga Kerja


Pembebanan upah langsung ke barang dalam proses, harus dicatat di kartu
harga pokok pesanan sesuai dengan pemakaian tenaga kerja yang
bersangkutan.
Pada saat penghitungan gaji dan upah:
Gaji dan upah
xxx
Kas/Utang gaji dan upah

xxx

Pada saat pembayaran kepada karyawan:


Utang gaji dan upah
xxx
Kas
xxx

Pada saat pemakaian BTKL:


BDP BTKL
xxx
Gaji dan upah
Pada saat pemakaian BTKTL:
BOP Sesungguhnya
Gaji dan upah

xxx
xxx
xxx

c) Biaya Overhead Pabrik


Dalam harga pokok pesanan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan
tarif yang ditentukan sebelum proses produksi berjalan (predetermined rate).
Adapun proses penentuan tarif adalah sebagai berikut:
1. Menentukan taksiran besarnya BOP selama periode tertentu
2. Menentukan dasar pembebanan (jam kerja langsung, jam kerja mesin, dll)
3. Menentukan tarif BOP berdasarkan:
Taksiran BOP
Tarip BOP =

= Rp ....../Dasar pembebanan
Dasar pembebanan

Pada saat pembebanan:


BDP - Biaya overhead pabrik
BOP dibebankan

xxx

Mencatat BOP Sesungguhnya:


BOP yang sesungguhnya
Berbagai rekening dikredit

xxx

Pemindahan pembebanan:
BOP dibebankan
BOP Sesungguhnya

xxx

xxx

xxx

xxx

d) Penghitungan Selisih BOP


Jika Total BOP dibebankan > Total BOP Sesungguhnya, maka terjadi selisih
BOP yang menguntungkan (laba). Jurnal yang dibuat:
Mencatat Selisih BOP (laba):
BOP yang sesungguhnya
Selisih BOP

xxx
xxx

Jika Total BOP dibebankan < Total BOP Sesungguhnya, maka terjadi selisih
BOP yang tidak menguntungkan (rugi). Jurnal yang dibuat:
Mencatat Selisih BOP (rugi):
Selisih BOP

xxx

BOP Sesungguhnya

xxx

e) Pencatatan Barang Jadi


Pencatatan barang jadi didasarkan kepada pesanan-pesanan yang telah selesai
dengan demikian harga pokok barang jadi didasarkan kepada harga pokok
tiap pesanan yang telah selesai dikerjakan, sehingga besarnya harga pokok
tersebut dapat dilihat di kartu harga pokok.
Persediaan barang jadi
BDP - Biaya bahan baku
BDP - Biaya tenaga kerja langsung
BDP - Biaya overhead pabrik

xxx
xxx
xxx
xxx

f) Pencatatan Persediaan Barang Dalam Proses


Persediaan barang dalam proses
BDP - Biaya bahan baku
BDP - Biaya tenaga kerja langsung
BDP - Biaya overhead pabrik

xxx
xxx
xxx
xxx

g) Pencatatan Penyerahan Barang Kepada Pemesan


Piutang/Kas
Penjualan

xxx
xxx

h) Pencatatan Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan
Persediaan barang jadi

xxx
xxx

PROFIL PERUSAHAAN

PT Sahabat Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan.


Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009, yang di dalamnya banyak terdapat tenaga ahli
yang berkompeten di bidang percetakan. Percetakan ini berkembang dan melakukan
banyak perubahan, baik secara pelayanan maupun pemasaran.
Sebagai bisnis yang dikelola secara professional melayani
jasa percetakan untuk segala macam kebutuhan dan
senantiasa hadir dengan pelayanan prima dan ide ide
yang memberikan inspirasi untuk para pelanggan setia
kami.
Harga yang sangat kompetitif, proses cepat dan tepat waktu, kualitas yang terjamin,
serta dukungan tenaga ahli yang handal, menjadikan kami perusahaan percetakan yang
terpercaya. Kami menyediakan berbagai produk percetakan, seperti : Brosur, Poster,
Spanduk, Seminar Kit, Buku buku, serta keperluan kantor dan pribadi seperti : Kartu
Nama,

Amplop,

Surat

undangan,

Kop

Surat,

Kwitansi,

Faktur, Form-form,

Kalender, Undangan nikah , Kartu ucapan dan lain sebagainya. Hal ini merupakan bukti
nyata dari loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap kami.

VISI
Menjadi perusahaan percetakan yang dapat memenuhi permintaan pelanggannya dengan
produk yang berkualitas, meningkatkan produktivitas demi kemajuan perusahaan,
menghasilkan sesuatu nilai tambah baru yang dapat memberi manfaat, serta mampu
membuka lapangan pekerjaan yang menguntungkan.

MISI
1.
2.
3.
4.

Memberika Pelayanan dan Kepuasan bagi Pelanggan


Menghasilkan Cetakan Berkualitas dan Tepat Waktu
Meningkatkan Kemampuan Karyawan
Mengikuti Perkembangan Teknologi

PT SAHABAT ABADI
Jalan Kebangsaan No 178, Semarang
(024) 6708575
sahabatabadi@gmail.com

PROSES PRODUKSI PERUSAHAAN

Untuk menjadi sebuah produk cetak yang sempurna, maka aneka macam
barang percetakan memerlukan beberapa proses produksi yang harus dilewati.
Adapun proses produksi cetak yang PT SAHABAT ABADI lakukan adalah
sebagai berikut:

A. PROSES PRA-CETAK
1.

Persiapan bahan kertas: seperti kertas HVS, BC, kenstruk, doorslags,


matte paper, NCR, kertas wangi, duplex, ivory, dsb. disesuaikan dengan
keperluan. Bisa juga blanko cetak, yaitu bahan cetak yang ukuran dan
bentuknya telah jadi dan tinggal masuk ke proses cetak.

2.

Setting Computer: format yang akan dibuat pada barang cetakkan.. ukuran,
naskah, serta desain grafisnya ditentukan di sini, dan biasanya diakhiri dengan
diprint di kertas folio, kertas kalkir, atau film sparasi.

3.

Rekam (Ekspose) Plate : hasil settingan atau film yang telah diprint tadi
direkam (semacam dicopy) ke plat kertas atau plat aluminium (paper
plate/aluminium plate) sehingga naskah cetakkan pun terdapat di atasnya, dan
plat cetak inilah yang akan dipasang pada mesin cetak.

B. PROSES CETAK
1.

Plat cetak beserta bahan kertas yang telah siap pada proses pracetak tadi
lalu dipasang di mesin cetak, dan ditempatkan di posisinya masing-masing
berdasarkan fungsinya. Plat cetak dipasang di atas roll yang terdapat di atas
mesin, sedangkan bahan kertas dipasang pada tempat mendatar di bawah roll
tersebut. Dan tinta pun dipersiapkan pula pada tempatnya (warna sesuai yang
diinginkan)

2.

Setelah plat cetak, bahan kertas, dan tinta siap atau terpasang, maka mesin
pun dijalankan.. dan terjadilah proses cetak. Tinta masuk ke roll yang telah

terpasang plat cetak, roll berputar di atas bahan kertas memindahkan naskah
yang ada di plat cetak ke bahan kertas tersebut melalui tinta, dan kertas pun
keluar satu persatu berisi naskah yang sudah jadi.

C. PROSES FINISHING
1.

Proses potong atau sisir kertas, dengan tujuan untuk membagi beberapa
kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian, atau bisa juga hanya sekedar
untuk merapihkan kertas.

2.

Foil, membubuhi kertas dengan tulisan atau gambar mengkilat seperti


warna emas, perak, biru, merah, dsb.

3.

Embossed, menghiasi kertas cetak dengan tulisan atau gambar, dimana


hiasan tersebut berbentuk kertas yang timbul atau tenggelam akibat pres dari
klise.

4.

Proses laminating gloss/doff, UV gloss/doff, spot UV, dsb. Kertas cetak


tadi dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buram/dop pada bagian
luarnya sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri.

5.

Ponds, memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan


pisau mesin pons. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus,
dsb.

6.

Lem, untuk menyambungkan atau menyatukan kertas cetakan semisal


amplop, pinggiran/punggung nota, kwitansi, buku, dll.

7.

Dan lain-lain finishing semisal menjilid, jahit benang/kawat, nomorator,


lipat susun/sisip, membungkus dengan plastik, dsb. tergantung keperluan.

Garis Besar Proses Produksi Percetakan:


1.

Konsumen mendatangi tempat usaha / lokasi percetakan dengan membawa


material atau konsep yang diinginkan untuk dicetak. Bila konsumen tidak siap
dengan data dan konsepnya, maka kita bisa membantu dengan mengarahkan

pada suatu bentuk produk yang efisien, tepat guna, sesuai dengan selera dan
budget konsumen tsb.
2.

Bila konsumen sama sekali tidak mengerti, maka Desainer Grafis harus
membimbing konsumen agar dapat memutuskan bentuk serta media apa yang
ingin dicetak. Perencanaan bisa dimulai disini sebagai awal proses
berikutnya.

3.

Setelah desain / artwork selesai dibuat, langsung diproses apakah harus


menggunakan film atau lembaran master sebagai transformator / duplicator ke
mesin cetak. Bisa juga diproses dengan menggunakan screen printing
(sablon) atau langsung diproses embossed / hotprint stamping.

4.

Begitu hasil cetakan telah selesai dibuat, barang cetakan bisa di-finishing
(sesuai permintaan). Kemudian barang cetakan dipotong supaya sama rata
ukurannya dan kelihatan rapi. Terakhir kalinya barang harus di-packing
(dikemas) untuk kemudian diantar/diambil oleh konsumen.

METODE HARGA POKOK PESANAN


CONTOH SOAL:
PT SAHABAT ABADI adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan
September 2013 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan
sebanyak 1700 lembar dari PT Sakti dengan harga yang dibebankan adalah Rp.
2800 per lembar. Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan
sebanyak 80 spanduk dari PT Indah dengan harga Rp. 220.000 per buah.
Pesanan dari PT Sakti diberi nomor KS-01 dan pesanan dari PT Indah diberi
nomor IS-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1

Pada tanggal 4 September 2013 dibeli bahan baku dan penolong dengan
cara kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan

Rp. 1.300.000

Kain putih 500 meter

Rp. 4.100.000

Bahan penolong

Bahan penolong A

Rp. 400.000

Bahan penolong B

Rp. 150.000

Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan KS01 dan IS-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong B digunakan untuk memproses
pesanan no KS-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong A
dipakai untuk memproses pesanan no IS-02.

Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen


produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan
sbb :
Upah langsung untuk pesanan KS-01 160 jam Rp.6000/jam dan upah
langsung untuk

pesanan IS-02 menghabiskan sebanyak 1100 jam

Rp.5500/jam. Sedangkan untuk upah tidak langsung adalah Rp. 2.000.000.


Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.000.000
dan gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 5.000.000.
4

Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini


menggunakan tarif BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung,
baik pesanan KS-01 dan IS-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan
pesanan di atas, adalah sebagai berikut :

Biaya pemeliharaan gedung

Rp.

700.000

Biaya depresiasi gedung pabrik

Rp. 2.400.000

Biaya depresiasi mesin

Rp. 2.000.000

Biaya pemeliharaan mesin

Rp. 1.500.000

Biaya asuransi gedung pabrik dan msn

Rp.

900.000

Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk


pesanan no KS-01 telah selesai dikerja kan.

Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi


diketahui bahwa untuk pesanan no IS-02 masih dalam proses penyelesaian.

Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KS-01 telah


diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan
membayar dengan cara kredit.

Diminta
Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan metode
harga pokok pesanan.

METODE HARGA POKOK PESANAN


PENYELESAIAN SOAL :
Jurnal-Jurnal yang Diperlukan :
1. Pencatatan Pembelian Bahan baku & penolong
Bahan baku
Kertas untuk undangan

Rp. 1.300.000

Kain putih 500 meter

Rp. 4.100.000
Rp. 5.400.000

Persedian Bahan baku


Utang Dagang

Rp. 5.400.000
Rp. 5.400.000

Bahan penolong
Bahan penolong A

Rp. 400.000

Bahan penolong B

Rp. 150.000
Rp. 550.000

Persedian Bahan penolong


Utang Dagang

Rp. 5.400.000
Rp. 5.400.000

2. Pencatatan Pemakaian Bahan baku & penolong


BDP Biaya bahan baku
Persediaan bahan baku

Rp. 5.400.000

BOP Sesungguhnya
Persediaan bahan penolong

Rp. 550.000

Rp. 5.400.000

Rp. 550.000

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja


a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
BTKL Pesanan KS-01 (160 jam x Rp.6000/jam)
BTKL Pesanan IS-02 (1100 jam x Rp.5500/jam)

Rp. 960.000
Rp. 6.050.000
Rp. 7.010.000
Rp. 2.000.000
Rp. 7.000.000
Rp. 5.000.000
Rp. 21.010.000

BTK Tidak Langsung


Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum

Gaji dan Upah


Utang Gaji & Upah

Rp. 21.010.000
Rp. 21.010.000

b. Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja


BDP BTKL
BOP Sesungguhnya
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum
Gaji dan Upah

Rp. 7.010.000
Rp. 2.000.000
Rp. 7.000.000
Rp. 5.000.000
Rp. 21.010.000

c. Pembayaran Gaji dan Upah


Utang Gaji dan Upah
Kas

Rp. 21.010.000
Rp. 21.010.000

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.


Tarif BOP = 160% dari Biaya tenaga kerja langsung
Tarif BOP = 160% x Rp. 960.000

= Rp. 1.536.000 (pesanan no KS-01)

160% x Rp. 6.050.000 = Rp. 9.680.000 (pesanan no IS-02)


Tarif BOP
BDP Biaya Overhead Pabrik
BOP dibebankan

= Rp. 11.216.000
Rp. 11.216.000
Rp. 11.216.000

Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya terjadi :


Biaya pemeliharaan gedung

Rp.

700.000

Biaya depresiasi gedung pabrik

Rp. 2.400.000

Biaya depresiasi mesin

Rp. 2.000.000

Biaya pemeliharaan mesin

Rp. 1.500.000

Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin

Rp.

900.000

Rp. 7.500.000
BOP Sesungguhnya
Persediaan bahan bangunan
Akum. Depresiasi gedung pabrik
Akum. Depresiasi mesin
Persediaan suku cadang mesin
Persekot Asuransi

Rp. 7.500.000

BOP dibebankan
BOP Sesungguhnya

Rp. 11.216.000

Rp. 700.000
Rp. 2.400.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 900.000

Rp. 11.216.000

Selisih BOP :
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah
BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
Jumlah BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal no #2

: Rp.

550.000

Jurnal no #3b

: Rp. 2.000.000

Jurnal no #5

: Rp. 7.500.000

Jumlah

: Rp. 10.050.000

BOP yang Dibebankan

: Rp. 11.216.000

(Selisih pembebanan lebih/Laba Rp. 1.166.000)


Jurnal Selisih BOP (Laba) :
BOP Sesungguhnya
Selisih BOP

Rp. 1.166.000
Rp. 1.166.000

5. Pencatatan Harga Pokok produk jadi (KS-01)


*Pesanan no KS-01 menggunakan bahan baku kertas
Persediaan barang jadi

Rp. 3.796.000

BDP-Biaya Bahan Baku


BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung
BDP-Biaya Overhead Pabrik

Rp. 1.300.000
Rp. 960.000
Rp. 1.536.000

6. Pencatatan Harga Pokok produk dalam proses (IS-02)


*Pesanan no IS-02 menggunakan bahan baku kain
Persediaan barang dalam proses
BDP-Biaya Bahan Baku
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung
BDP-Biaya Overhead Pabrik

Rp. 19.830.000
Rp. 4.100.000
Rp. 6.050.000
Rp. 9.680.000

7. Pencatatan Harga pokok produk yang dijual


*Pesanan no KS-01 dibayar secara kredit
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Jadi

Rp. 3.769.000
Rp. 3.769.000

*Pesanan no KS-01 = 1700 lembar x Rp.2800/lembar = Rp. 4.760.000


Piutang Dagang
Harga Pokok Penjualan

Rp. 4.760.000
Rp. 4.760.000

PEMBAGIAN TUGAS :
NO
1
2
3
4
5

NAMA
Eva Kusuma .W.
(11150458)
Jihan Okti Amaliah
(11150487)
Panji Setiyo Wibowo
(11150526)
Pratama Martha .C.
(11150529)
Ratih Wahyuningrum
(11150535)

TUGAS
Membuat Profil Perusahaan dan
Proses produksinya.
Membuat Contoh soal dan
Jawabannya, Cover.
Membuat Materi Harga Pokok
Pesanan.
Membuat Contoh soal dan
Jawabannya.
Membuat Profil Perusahaan dan
Proses produksinya.

Вам также может понравиться