Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
condition
Latar Belakang
Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama
yaitu pusat pembangkit listrik, saluran transmisi, dan sistem
distribusi. Pusat pembangkit merupakan suatu rangkaian alat
atau mesin yang merubah energi mekanikal untuk
menghasilkan energi listrik biasanya rangkaian alat itu terdiri
dari Turbin, Generator Listrik serta motor-motor listrik yang
digunakan sebagai penggerak mula. Fungsi dari Turbin adalah
untuk memutar Rotor dari Generator Listrik, sehingga dari
putaran Rotor itu dihasilkanlah energi listrik.
Motor
listrik
merupakan
sebuah
perangkat
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat beban, dll.
Penggunaan motor listrik di dunia industri, khususnya di
pusat pembangkit tidak terlepas dari permasalahan yang
[1]
[2]
Batasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka
batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilaksanakan di PLTU Indramayu 3 X 330
MW.
2. Menguraikan manfaat dan metode analisa getaran
(vibrasi) yang digunakan pada rotating equipment
dalam hal ini motor induksi sebagai objek penelitian.
3. Analisa vibrasi digunakan untuk mengetahui
kerusakan pada bearing motor induksi yang terjadi di
PLTU Indramayu 3X330 MW.
4. Studi kasus yang diangkat pada Tugas Akhir ini
berdasarkan kejadian yang terjadi di PLTU
Indramayu 3X330 MW.
5. Pembahasan mengenai pemantauan kerusakan selain
motor induksi tidak akan dibahas pada tugas akhir
ini.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui perbedaan spectrum vibrasi dari kondisi
normal hingga mencapai kondisi fault.
2. Melihat bentuk spektrum akselerasi ketika mendapat
sinyal vibrasi dari motor listrik.
3. Melihat kenaikan amplitudo dari frekuensi pada
spectrum vibrasi.
4. Membuat perhitungan Cost Benefit sebagai dasar
pertimbangan dilakukan rekomendasi penggantian
bearing motor sebelum terjadi kerusakan yang lebih
vital.
II. LANDASAN TEORI
A.
Motor Induksi
Motor induksi tiga fasa merupakan motor listrik arus
bolak-balik yang paling banyak digunakan dalam dunia
B.
(4)
Pada umumya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2
bagian yaitu:
1. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros.
Bantalan luncur (sleeve bearing): Pada bantalan ini
terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan
bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.
Bantalan gelinding (rolling bearing): Pada bantalan
ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
berputar dengan yang diam melalui elemen
gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat
2.
C.
c.
Harmonic Motion
Harmonic motion adalah karakteristik dari suatu
sinusoidal. Semua gerakan harmonis (harmonic motion)
adalah periodic yang artinya selalu berulang pada waktu
yang sama.
d.
Periodic Motion
Periodic motion (gerakan periodik) adalah semua
gerakan yang berulang secara periodis. Ini termasuk
harmonic motion, pulses dan lain sebagainya. Gerakan
periodik adalah semua gerakan yang berulang sendiri di
waktu yang sama.
e.
Random Motion
Random motion (gerakan tidak beraturan) terjadi secara
erratic dan berlaku disemua frekuensi pada rentang
pengukuran pita frekuensi (frequency band). Random
motion adalah semua gerakan yang tidak terjadi secara
periodic ataupun harmonic.
III.
SPEKTRUM
VIBRASI
UNTUK
MENGINDIKASIKAN
KERUSAKAN
PADA
MOTOR INDUKSI
Penelitian dilakukan sesuai pada gambar 3.1, dengan
alur penelitian sebagai berikut:
A.
B.
2. Spektrum Vibrasi
Pengukuran vibrasi berikutnya yaitu, (b) spektrum
vibrasi, dengan satuan amplitude mm/s (atau
inch/s) dan frekuensi cpm (=cycle per minute) atau
Hz, digunakan untuk mendiagnosis (analisa) sumber
penyebab dominan vibrasi dari suatu mesin
(misalnya vibrasinya cenderung tinggi). Pengukuran
spectrum vibrasi ini biasanya dilakukan jika nilai
vibrasi overall sudah relatif tinggi. Hasil pengukuran
berupa grafik dengan sumbu Y menunjukkan
amplitude (nilai) vibrasi, dan sumbu X menunjukkan
frekuensi vibrasinya. Dari frekuensi (dan amplitudo)
itulah dapat dikenali tipikal kegagalan suatu mesin,
misalnya: rotor unbalance, rotor eccentricity,
misalignment shaft, mechanical looseness, belt drive
buruk, blade passing frequency, dan lain-lain.
C.
11-Mar-13
2.916
mm/Sec
24-Mar-13
4.063
mm/Sec
08-Apr-13
5.015
mm/Sec
17-Jun-13
6.570
mm/Sec
27-Jun-13
8.044
mm/Sec
03-Jul-13
8.278
mm/Sec
:0
Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada kalkulasi di
bawah:
BPFO = (N/2)(RPM/60)(1-(Bd/Pd)(cos ))
= (8/2)(2900/60)(1-(0.875/3.74)(cos0))
= 148.091 Hz
BPFI = (N/2)(RPM/60)(1+(Bd/Pd)(cos ))
= (8/2)(2900/60)(1+(C)(cos0))
= 238.363 Hz
BSF = (1/2)(RPM/60)(Pd/Bd)(1 - [(Bd/Pd)(cos)]2 )
=(1/2)(2900/60)(3.74/0.875)(1-[(0.875/3.74)(cos0)]2)
= 97.673 Hz
FTF = (1/2)(RPM/60)(1-(Bd/Pd)(cos))
= (1/2)(2900/60)(1-(0.875/3.74)(cos0))
= 18.510 Hz
C.
B.
Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian dapat dilakukan melalui sistem pemodelan
sehingga dapat dilakukan simulasi.
2. Analisa kerusakan motor dapat dilakukan dengan
menggunakan metode lain yang dapat mengetahui
sumber kerusakan sebagai contoh MCSA (Motor
Current Signature Analysis), dsb.
DAFTAR PUSTAKA
[1].
[2].
[3].
[4].
[5].
[6].
[7].
[8].
[9].
[10].
Mengetahui / Mengesahkan :
Pembimbing I
Pembimbing II