Вы находитесь на странице: 1из 11

KEGIATAN POSYANDU IBU HAMIL

MAKALAH
disusun guna menyelesaikan tugas matakuliah Keperawatan Komunitas III
yang dibimbing oleh Ns. Latifa Aini S. M. Kep,. Sp. Kom.

oleh

Rizka Inna Safitri


NIM 132310101047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

BAB 1. TINJAUAN TEORI


1.1

Definisi Posyandu
Menurut Manuaba, dkk. 2007, posyandu merupakan perpaduan

kegiatan masyarakat bersama dengan tenaga kesehatan berupa kegiatan


pelaksanaan gerakan keluarga berencana, kegiatan evaluasi kesehatan ibu
dan anak, penanggulangan diare, upaya peningkatan gizi keluarga dan ibu
hamil dan imunisasi balita dan anak. Posyandu dapat dikembangkan dari pos
pengembangan balita, pos imunisasi, pos KB, dan pos kesehatan. Posyandu
ini dilaksanakan di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat seperti
pos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai kelurahan, dan balai
RT/RW.
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Cessnasari. 2005). Posyandu merupakan salah
satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar/social dasar untuk mempercepat penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi ( Departemen Kesehatan RI. 2006 ).
Sedangkan menurut Suryanah, 1996, Posyandu merupakan akronim
dari Pos Pelayanan Terpadu yang didefinisikan sebagi suatu pusat kegiatan
masyarakat, dimana masyarakat dapat mendapatkan pelayanan profesional
dari petugas kesehatan (bidan, perawat dll) serta petugas non kesehatan
(kader).
1.2 Sasaran Posyandu
Sasaran pelaksanaan posyandu antara lain balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan
usia subur (PUS) (Manuaba, 2007). Menurut Suryanah, 1996, sasaran pelayanan posyandu
adalah semua anggota masyarakat, terutama ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan pasangan usia
subur. Cakupan pelayanan sebaiknya sekitar 100 balita (120 KK) atau sesuai dengan kemampuan
petugas setempat. Menurut Kemenkes RI, 2011, sasaran posyandu adalah semua masyarakat
seperti bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan pasangan usia subur (PUS).

1.3 Kegiatan Posyandu Ibu Hamil


Posyandu dilaksanakan satu kali dalam sebulan, di tempat yang mudah dijangkau
msyarakat. Sistem pelayanan adalah dengan menggunakan sistem lima meja yaitu (Adisasmito,
2007):
1.
2.
3.
4.
5.

Meja Pertama : pencatatan dan pelaporan


Meja Kedua : penimbangan bayi dan balita
Meja Ketiga : pengisian KMS bayi dan balita
Meja Keempat : pendidikan dan penyuluhan kesehatan perorangan
Meja Kelima : pelayanan kesehatan (seperti pemeriksaan kehamilan, imunisasi balita,
anak dan ibu hamil, program keluarga berencana, dan pemberian tablet besi dan vitamin
A.
Meja pertama sampai keempat dilayani oleh kader PKK sedangkan meja kelima oleh

tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang terkait adalah bidan swasta, bidan desa, tenaga
kesehatan puskesmas, dan dokter swasta. Berdasarkan cara kerja lima meja tersebut pada
posyandu ibu hamil, kegiatan pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut:

a. Meja I
Di meja ini kegiatan yang dilakukan yaitu ibu hamil di daftar dalam formulir catatan
untuk ibu hamil. Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4

untuk mendapat pelayanan dan penyuluhan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas
kesehatan di meja 5. Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik
kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.
Jika ibu membawa balita, maka didaftarkan dahulu dalam formulir pencatatan balita.
Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta KMSnya,
namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita
diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan. Bila anak belum punya KMS,
berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru,
kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini
diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat
penimbangan.
b. Meja 2
Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik
kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS. Selesai ditimbang,
ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3.
c. Meja 3
Di meja 3 ini dilakukan pemindahan catatan hasil penimbangan anak dari secarik
kertas ke KMSnya. Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada
KMS. Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut. Bila tidak ada
Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya. Bila ibu
tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan
catat.
d. Meja 4
Di meja ini dilakukan tindakan penyuluhan terhadap ibu hamil. Penyuluhan yang
dapat diberikan yaitu sebagai berikut (Kemenkes RI. 2012):
1) Pengaturan kelahiran
a)
Diberikan penjelasan pada ibu sebaiknya hamil pada usia 20-30 tahun. Karena pada
usia tersebut tubuh wanita telah siap secara fisik maupun mental untuk hamil dan
b)

melahirkan.
Kesehatan ibu akan terancam jika melahirkan dengan jarak waktu terlalu dekat,
demikian pula bayi yang akan lahir sebelum waktunya dengan berat badan lahir

rendah. Jadi, untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara anak
c)

pertama dan kedua paling sedikit dua tahun.


Hamil lebih dari empat kali, dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak. Ibu yang
telah 4 (empat) kali menjalani kehamilan dan persalinan akan mudah menderita

kurang darah, pendarahan pada masa nifas dan kemungkinan bayi meninggal.
2) Pemeriksaan kehamilan
a)
Pemeriksakan kehamilan secara rutin. Ibu hamil perlu memeriksakan diri ke petugas
b)

kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan


Pengukuran tinggi badan dan menimbang berat badan pada saat pertama kali datang,
pengukuran LILA, pengukuran tekanan darah dan besarnya kandungan setiap kali

c)
d)

periksa
Meminum pil tambah darah selama 90 hari
Meminta imunisasi Tetanus Toxoid (TT) kepada petugas kesehatan untuk mencegah

e)
f)

tetanus pada bayi


Mengikuti kelas ibu hamil
Mempersiapkan kelahiran (persalinan). Kader harus menjelaskan pada ibu agar
bertanya kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan didampingi suami,

g)

dan mempersiapkan biaya persalinan


Merawat diri dan kehamilan dengan baik yaitu dengan cara mandi dan gosok gigi
teratur, mengurangi kerja berat, istirahat berbaring dengan posisi miring sekurangnya
1 jam di siang hari, dan melakukan perawatan payudara dengan cara membersihkan

puting secara rutin.


3) Makanan yang sehat bagi ibu hamil
a)
Kader menyarankan pada ibu untuk makan beraneka ragam makanan tanpa pantangan
dalam jumlah yang lebih banyak dari sebelum hamil, ingatkan juga untuk makan
b)
c)
d)
e)
f)

sayur dan buah.


Menganjurkan untuk menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.
Menjelaskan pada ibu hamil untuk membiasakan makan pagi
Minum air yang matang sebaiknya sebanyak 8 gelas / hari
Menghindari minuman beralkohol
Menjelaskan pada ibu hamil jika ibu hamil mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu
makan, anjurkan untuk memilih makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan

g)
h)

seperti roti, ubi, singkong, biskuit dan buah.


Makan dengan porsi kecil dan sering
Kader menjelaskan pada ibu hamil untuk tidak minum jamu, minuman keras, atau
merokok karena akan membahayakan kandungan.
4) Menjaga kebersihan diri

a)

Kader dalam hal ini menjelaskan pada ibu hamil harus mandi sebanyak 2 kali sehari
dengan menggunakan sabun, menggosok gigi paling sedikit 2 kali sehari yaitu pada
pagi hari dan sebelum tidur. Mandi yang teratur dan bersih menghindarkan ibu dari
penyakit kulit seperti gatal-gatal dan dengan menggosok gigi secara teratur untuk
mencegah sakit gigi dan gusi
Setiap kali mandi sebaiknya ibu hamil mengganti baju dan pakaian dalam dari bahan

b)

yang dapat menyerap keringat.


5) Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
a)
Kader harus mampu mengenal dan menjelaskan pada ibu hamil tentang pendarahan
b)
c)
d)
e)

pada hamil muda atau hamil tua


Bengkak kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang
Demam atau panas tinggi
Air ketuban keluar sebelum waktunya
Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak, dan muntah terus

f)

dan tidak mau makan.


Jika muncul tanda-tanda tersebut maka himbau ibu hamil untuk segera merujuk ibu
hamil ke pos pelayanan kesehatan terdekat.
e. Meja V
Kegiatan yang dapat dilakukan di meja V ini adalah
a) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
b) Pengukuran tekanan darah
c) Pemantauan nilai status gizi (pengukuran lingkar lengan atas)
d) Pemberian tablet besi dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid sebanyak 2 kali
e) Pemeriksaan tinggi fundus uteri
f) Temu wicara (konseling) termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca pesalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dibantu oleh kader. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas
(Kemenkes RI. 2011).
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan kelas ibu hamil

pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan kelas
ibu hamil antara lain sebagai berikut (Kemenkes RI. 2011):
a. Penyuluhan tentang tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan
b.
c.
d.
e.

menyusui, KB dan gizi


Perawatan payudara dan pemberian ASI
Peragaan pola makan ibu hamil
Peragaan perawatan bayi baru lahir
Senam ibu hamil.

Dalam kegiatan posyandu ini, ibu hamil juga diberikan Kartu Menuju Sehat ibu hamil
(KMS Ibu hamil). Tujuan dari adanya KMS ibu hamil adalah:
1.
2.
3.
4.

Memantau keadaan gizi dan kesehatan ibu hamil


Memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara teratur dan lebih dini
Media pendidikan gizi dan kesehatan
Memperkirakan berat bayi yang akan dilahirkan berdasarkan pertambahan berat badan
selama kehamilan.
Melalui KMS ibu hamil, dapat dilakukan penilaian terhadap kondisi-kondisi yang

berhubungan dengan faktor resiko kehamilan seperti edema, gerakan janin abnormal, anemia,
ukuran abdomen yang terlalu besar dan sakit kepala persisten serta perdarahan selama kehamilan
(Kartini, 2008).
Selain itu kegiatan posyandu ibu hamil dapat dilalukan berdasarkan 3 bidang yaitu:
1. Dalam bidang kesehatan, Posyandu melakukan kegiatan pemeriksaan dan pembinaan Ibu
hamil dan melahirkan, meningkatkan pengetahuan dan pemeliharaan gizi dan kesehatan
umum lainnya, menjadi sarana pemeliharaan kandungan, menyediakan petunjuk olah raga
dan keperluan lain yang akhirnya harus disediakan oleh keluarga dan anggotanya. Posyandu
perlu juga memberi perhatian kepada para ibu, terutama kalau ibu tersebut mengalami
kehamilan yang tidak dikehendaki, kehamilan karena perkosaan, kemungkinan kelahiran
cacat dan sebagainya. Posyandu secara dini menyiapkan masyarakat dan keluarga yang
bersangkutan terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi;
2. Dalam bidang Pendidikan, Posyandu menyediakan fasilitas untuk pengembangan kebiasaan
membaca dan usaha lain yang merangsang pertumbuhan janin sesuai dengan kemajuan
jaman. Posyandu bisa membantu menyiapkan keluarga untuk bekerja keras agar bisa
membantu anaknya untuk sekolah secara dini dan bergaul dengan bebas bersama anak
sebaya lainnya;
3. Dalam bidang wirausaha, Posyandu menyediakan diri sebagai wahana untuk memahami
adanya kesempatan wirausaha bagi keluarga anggotanya agar mampu mandiri sehingga bisa
memberi makanan yang lebih baik kepada ibu hamil dan melahirkan yang ada dalam
keluarganya (Depkes RI, 2006).

DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, W 2007, Sistem kesehatan,. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar. Dalam http://suaramerdeka.com.
Depkes RI. 2006. Revitalisasi dan Pengembangan Posyandu Mandiri. Jakarta: Depatemen
Kesahatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan
dan JICA.
Kartini, Agnes. 2008. Kartu Menuju Sehat Ibu Hamil: Penentuan untuk Pengembangan,
Adaptasi, dan Evaluasi WHO. Jakarta: EGC.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan: Buku Pegangan Kader
Posyandu. Jakarta: Bhakti Husada.
Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta:EGC
Suryanah. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta:EGC

SOAL-SOAL

1. Ny. R (25 th) sedang mengandung anak pertama. Saat ini umur kandungan Ny. R baru sekitar
1 bulan. Ny. R baru pertama kali mendatangi posyandu untuk memeriksakan kandungan serta
status kesehatannya. Maka dari itu hal pertama yang harus dilakukan Ny. R di posyandu
adalah melaporkan status kehamilannya. Meja yang digunakan untuk pencatatan dan
pelaporan ibu hamil adalah
a. Meja 1
d. Meja 4
b. Meja 2
e. Meja 5
c. Meja 3
2. Setelah Ny. R terdaftar dalam catatan ibu hamil, maka meja selanjutnya yang akan dituju
oleh Ny. R adalah
a) Meja 1
d) Meja 4
b) Meja 2
e) Meja 5
c) Meja 3
3. Ny. F (27 th) sedang mengandung anak kedua. Anak pertamanya masih berumur 3,5 tahun. Ia
hendak pergi ke posyandu membawa anaknya yang masih balita untuk memeriksakan
kandungan, mengetahui status kesehatan Ny. R dan sekaligus untuk mengetahui berat badan
dan tinggi anaknya. Meja yang digunakan untuk penimbangan balita adalah
a. Meja 1
d. Meja 4
b. Meja 2
e. Meja 5
c. Meja 3

4. Ny. F sering merasa pusing dan tidak ada nafsu makan karena mual muntah yang sering
dialaminya. Oleh karena itu, Ny. R ingin mengkonsultasikan hal tersebut saat berada di
posyandu. Ny. R akan mendapatkan informasi tentang apa yang dialami di meja
a) Meja 1
d) Meja 4
b) Meja 2
e) Meja 5
c) Meja 3
5. Pada meja pertama sampai keempat dilayani oleh kader desa sedangkan meja kelima oleh
tenaga kesehatan. Siapakah yang menyarankan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan
yang sehat bagi ibu hamil tersebut ?
a. Kader
d. bidan desa
b. Dokter
e. bidan swasta
c. Perawat
6. Di suatu posyandu yang bernama posyandu A dilakukan suatu kegiatan yaitu kelas ibu hamil.
Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil. Kegiatan itu
diselenggarakan pada setiap hari rabu dan hari minggu. Dalam kegiatan kelas ibu hamil ini
ada 5 kegiatan menurut Kemenkes RI tahun 2011. Dari beberapa kegiatan berikut manakah
dari kegiatan dibawah ini yang bukan merupakan kegiatan kelas ibu hamil yaitu
a. Penyuluhan tentang tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan
menyusui, KB dan gizi
b. Perawatan payudara dan pemberian ASI
c. Peragaan pola makan ibu hamil
d. Peragaan perawatan bayi baru lahir
e. Senam ibu nifas
7. Perlu diselenggarakan kelas ibu hamil pada setiap hari buka posyandu atau pada hari lain
sesuai dengan kesepakatan, untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil. Kegiatan kelas
ibu hamil antara lain sebagai berikut, kecuali
a) Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB
dan gizi
b) Perawatan payudara dan pemberian ASI
c) Peragaan pola makan ibu hamil
d) Peragaan perawatan bayi baru lahir
e) Pemberian imunisasi
8. Di suatu posyandu yang bernama posyandu B, merupakan posyandu yang prestasinya cukup
baik dibandingkan posyandu-posyandu lainnya di daerahnya. Dalam kegiatannya kader
memberikan penyuluhan tentang cara mengenali tanda-tanda bahaya bagi ibu hamil bengkak
kaki, tangan atau wajahnya disertai sakit kepala, demam atau panas tinggi, dan air ketuban
keluar sebelum waktunya, bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak,

dan muntah terus tidak mau makan. Tindakan apa yang perawat anjurkan jika mucul tandatanda tersebut..
a. Menyarankan ibu untuk banyak beristirahat
b. Menganjurkan ibu untuk banyak makan dan minum makanan bergizi
c. Menganjurkan ibu untuk meminum jamu agar bayi menjadi sehat
d. Menjelaskan pada ibu bahwa itu adalah hal yang biasa
e. Meminta ibu untuk segera merujuk ke pos pelayanan kesehatan terdekat
9. Di suatu posyandu bernama posyandu C, merupakan posyandu yang prestasinya cukup baik
dibandingkan dengan posyandu-posyandu lainnya di daerahnya. Posyandu C memiliki
kualitas pelayanan yang sangat bagus. Posyandu ini menerapkan system 5 meja dengan
sangat baik. Dalam system 5 meja tersebut terutama di meja 4 dilakukan penyuluhan tentang
makanan sehat bagi ibu hamil. Beberapa hal yang perlu dijelaskan kader adalah..
a. Anjurkan untuk menggunakan garam beryodium setiap kali memasak
b. Menjelaskan pada ibu hamil untuk selalu menjaga kebersihan dirinya
c. Anjurkan kepada ibu hamil untuk meminum jamu agar bayinya sehat
d. Anjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI pada bayinya
e. Menjelaskan pada ibu hamil untuk mengurangi asupan makanan terutama saat mual
muntah.
10. Di desa Z posyandu melakukan kegiatan pemeriksaan dan pembinaan ibu hamil dan
melahirkan, meningkatkan pengetahuan dan pemeliharaan gizi dan kesehatan umum lainnya,
menjadi sarana pemeliharaan kandungan, menyediakan petunjuk olahraga dan keperluan lain
yang akhirnya harus disediakan oleh keluarga dan anggotanya. Berdasarkan kasus diatas
adalah kegiatan posyandu dalam bidang ?
a. Dalam bidang kesehatan,
b. Dalam bidang Pendidikan
c. Dalam bidang wirausaha,
d. Dalam bidang ekonomi
e. Dalam bidang sosiokultural

Вам также может понравиться