Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
220110120007
Rosana Dwirianti H.
220110120118
Winda Riska
220110120010
Ellys Suryani
220110120133
Ratu Irbath K. N
220110120029
Aisyah Arrasyid M .L
220110120139
Farina Anggraeni
220110120032
220110120149
Annisa Nuraisyah
220110120061
Anggi Widiastuti
220110120155
Ghina Aghisna
220110120097
220110120164
Hanifah Shalihah A.
220110120107
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
Daftar Isi
Daftar Isi........................................................................................................................2
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Konsep Dasar Lansia..............................................................................................4
1.
Definisi...............................................................................................................4
2.
Kategori Lansia...................................................................................................4
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Indeks Barthel...............................................................................................19
b.
Indeks KATZ.................................................................................................20
c.
d.
Pengkajian Kasus..............................................................................................25
a.
2.
Analisis Data.....................................................................................................27
3.
4.
Daftar Pustaka..............................................................................................................37
A. Latar Belakang
Proses penuaan merupakan proses yang disertai penurunan fisik, psikologis,
maupun sosial, yang saling berinteraktif satu sama lain serta memiliki potensi
menimbulkannya masalah kesehatan jiwa, karena adanya perasaan tak berdaya. Pada
lansia terjadi tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh yang
menyebabkan semakin rentannya lansia terkena berbagai penyakit dan bahkan dapat
menyebabkan
kematian.
Perubahan
tersebut
pada
umunya
mengakibatkan
kemunduran kesehatan baik fisik maupun psikologis yang akan berpengaruh pada
aspek sosial pada lansia (BKKBN, 2011). Semakin bertambahnya usia maka lansia
lebih rentan terhadap berbagai keluhan fisik, baik karena faktor alamiah maupun
faktor penyakit.
Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 pasal 19 ayat 1
Manusia usia lanjut (Growing Old) adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, sikap, perubahan akan memberikan pengaruh
pada keseluruhan aspek kehidupan termasuk kesehatan. Oleh karena itu, lansia
merupakan usia yang rentan mengalami masalah kesehatan khususnya penyakit
degeneratif. Semakin bertambahnya usia maka lansia lebih rentan terhadap berbagai
keluhan fisik, baik karena faktor alamiah maupun faktor penyakit.
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
professional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperwatan gerontik, mencakup
biopsikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang berusia lebih dari 60
tahun, baik yang kondisinya sehat maupun sakit (viaryam dkk, 2008). Keperawatan
gerontik mencakup pengkajian kesehatan dan status fungsional lansia, diagnosa,
perencanaan dan implementasi perawatan dan pelayanan kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan yang teridentifikasi; dan mengevaluasi kefektifvan perawatan tersebut
(Potter & Perry, 2005).
Pengertian Lansia Menurut WHO: Lansia adalah pria dan wanita yang telah
mencapai usia 60-74 tahun.
2. Kategori Lansia
Batasan usia lanjut didasarkan atas Undang-Undang No.13 Tahun 1998 adalah 60
tahun. Namun, berdasarkan pendapat beberapa ahli dalam program kesehatan Usia
Meminimalisir risiko terhadap penyakit kronis yang sering dialami oleh lanjut
usia pada umumnya dan meningkatkan faktor determinan yang membantu
peningkatan kesehatan.
perubahan
struktur
sel
akibat
interaksi
sel
dengan
digunakan
tubuh.
Regenerasi
jaringan
tidak
dapat
Terjadi
merangsang
pruferasi
penurunan
sel,
pengeluaran
misalnya
insulin
hormon
dan
yang
hormon
Berkurangnya komitmen.
c. Teori Psikologis
Teori ini akan menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada tugas
perkembangannya. Pada dasarnya perkembangan seseorang akan terus
berjalan meskipun orang tersebut telah menua.
a. Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslows Hierarchy
of Human Needs)
Teori Hierarki Maslow kebutuhan dasar menusia dibagi dalam
lima tingkatan dari mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa
aman, kasih sayang, harga diri sampai pada yang paling tinggi
yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan
tersebut dari mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat
yang paling tinggi. Menurut Maslow semakin tua usia individu
maka individu tersebut akan mulai berusaha mencapai aktualisasi
dirinya. Jika individu telah mencapai aktualisasi diri maka individu
tersebut telah mencapai kedewasaan dan kematangan dengan
semua sifat yang ada di dalamnya; otonomi, kreatif, independent
dan hubungan interpersonal yang positif.
b. Teori Individualism Jung (Jungs Theory of Individualism)
Menurut Carl Jung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua
yaitu ekstrovert dan introvert. Individu yang telah mencapai lansia
dia akan cenderung introvert, dia lebih suka menyendiri seperti
bernostalgia tentang masa lalunya. Menua yang sukses adalah jika
dia bisa menyeimbangkan antari sisi introvertnya dengan sisi
ekstrovertnya namun lebih condong kearah introvert. Dia tidak
hanya senang dengan dunianya sendiri tapi juga terkadang dia
ekstrovert juga melihat orang lain dan bergantung pada mereka.
c. Teori Delapan Tingkat Perkembangan Erikson (Eriksons Eight
Stages of Life)
Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus
dicapai individu adalah ego integrity vs disapear. Jika individu
tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan berkembang
menjadi individu yang arif dan bijaksana (menerima dirinya apa
adanya, merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung
jawab dan kehidupannya berhasil). Namun jika individu tersebut
gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup penuh dengan
dengan
terhambatnya
pembentukan
sel
berikutnya
sehingga
mengakibatkan kematian sel. Pada saat sel mengalami kematian orang akan
tampak menjadi tua.
5. Perubahan Fisiologis Lansia
Kesehatan lansia memerlukan perhatian khusus dikarenakan banyak perubahan
yang terjadi sehingga kondisinya tidak lagi seperti manusia dewasa. Perubahan
-perubahan itu seringkali mendorong lansia untuk menjadi lebih rapuh dibanding
anak-anak ataupun manusia dewasa. Perubahan yang terjadi ini merupakan proses
fisiologis usia tua.20 Adapun perubahan karakteristik pada lansia mencakup:
a. Perubahan fisik
Perubahan fisik yang terjadi pada lansia digolongkan menjadi
perubahan yang dapat terlihat dan tidak dapat terlihat. Perubahan yang dapat
terlihat antara lain berkurangnya elastisitas kulit, kulit menjadi berkeriput,
rambut yang memutih, tubuh yang terlihat lebih pendek, dan bungkuk.
Sedangkan perubahan fisik yang kurang terlihat pada lansia meliputi :
pada
wanita
sehingga
secara
hormonal
akan
tidak
berubah
namun
terjadi
perubahan
dalam
gaya
h. Masalah gigi pada lansia terjadi perubahan rasa dan menurunnya masukan
nutrisi. Karena kehillangan gigi atau pemasangan gigi palsu yang buruk
,lansia hanya dpat mekan makanan yang lunak.
i. Inkontinensia urin adalah ketidakmampuan lansia untuk mengontrol keluarnya
urin.
j. Gangguan pola tidur merupakan keadaan dimana individu mengalami atau
mempunyai resiko perubahan dalam jumlah dan kualitas pola istirahat yang
menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup dari lansia.
7. Pengkajian Biopsikososial, Spiritual pada Lansia
a. Pendekatan fisik (Bio)
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadiankejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada
organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di capai dan dikembangkan,
dan penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya.
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua
bagian yaitu:
- Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih
mampu
-
bergerak
tanpa
bantuan
orang
lain
sehingga
untuk
Dalam pengkajian fisik atau biologis ini dapat dilakukan dengan cara:
wawancara riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
1) Wawancara riwayat kesehatan
Dalam wawancara ini perawat kesehatan masyarakat dapat menanyakan
tentang bagaimana:
- Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya.
- Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia.
- Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri.
- Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi, penglihatan, dan
-
pendengaran.
Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air besar/kecil.
Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lanjut usia.
Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna
dirasakan.
kekecewaan,
ketakutan
atau
kekhawatiran,
dan
rasa
luar rumah.
Siapa saja yang biasa mengunjungi.
Seberapa besar ketergantungannya.
Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan
fasilitas yang ada.
d. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan sakit
atau mendeteksikematian.Dalam menghadapi kematian setiap klien lanjut usia
akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara
keyakinan agamanya.
Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam
kegiatan keagamaan.Misalnya: pengajian dan penyantunan
dengan berdoa.
Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal.
Makan, jika memerlukan bantuan di beri nilai 5 dan jika mandiri 10.
Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya termasuk
duduk di tempat tidur, jika memerlukan bantuan di beri nilai 5-10 dan
mandiri 10.
Mandi, jika memerlukan bantuan di beri nilai 0 dan jika mandiri 5.
Berjalan di jalan yang datar, jika memerlukan bantuan di beri nilai 10
mandiri 10.
Berpakaian termasuk menggunakan sepatu, jika memerlukan bantuan
No.
Nilai
Aktivitas
1.
2.
Makan
Berpidah dari kursi roda ke
3.
tempat tidur
Kebersihan diri,
mencuci
Bantuan
5
5-10
Mandiri
10
15
10
0
10
5
15
5
5
5
5
10
10
10
10
5.
6.
(menyemprot, mengelap)
Mandi
Berjalan di jalan yang datar
toilet
100
Dengan penilaian:
0-20 : ketergantungan penuh
21-61: ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90: ketergantungan moderat
91.99: ketergantungan ringan
100
: mandiri.
b. Indeks KATZ
Pengkajian menggunakan indeks kemandirian katz untukaktivitas
kehidupan sehari hari yang berdasarkan pada evaluasifungsi mandiri atau
bergantung dari klien dalam 6 hal yaitu makan,kontinen(BAB/BAK),
berpindah, ke kamar mandi, mandi dan berpakaian.
1.
2.
Mandi
Dapat mengerjakan
Berpakaian
sendiri
Seluruhnya tanpa
seluruhnya dibantu
Bagian tertentu dibantu atau
bantuan
Dapat mengerjakan
3.
Pergi ke toilet
4.
sendiri
Berpindah (berjalan) Tanpa bantuan
dapat melakukan
Kadangkadang mengompol /
5.
Dapat mengontrol
Makan
Tanpa bantuan
dengan alat
Perlu bantuan dalam halhal
tertentu atau seluruhnya
dibantu
Interprestasi :
A : Mandiri, untuk 6 fungsi
B : Mandiri, untuk 5 fungsi
C : Mandiri, kecuali untuk mandi dan 1 fungsi lain
D : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian dan 1 fungsi lain
E : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 1 fungsilain
F : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 1 fungsilain
G : Tergantung untuk 6 fungsi
Untuk mempermudah dalam penilaiannya maka penilainnya dimodifikasi
sebagai berikut :
A : Mandiri, untuk 6 fungsi
B : Mandiri, untuk 5 fungsi
C : Mandiri, untuk 4 fungsi
D : Mandiri, untuk 3 fungsi
E : Mandiri, untuk 2 fungsi
F : Mandiri, 1untuk 1 fungsi
G : Tergantung untuk 6 fungsi
Keterangan:
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dariorang
lain. Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun dianggap mampu.
Item Tes
1. Orientasi
Nilai Max
5
Sebutkan 3 buah nama benda ( apel, meja, koin ) tiap benda 1detik, pasien
diminta mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan catat jumlah
pengulangan
3. Kalkulasi
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Hentikan
setelah 5 jawaban. Atau diminta mengeja terbalik kata " WAHYU " (Nilai
diberikan pada huruf yang benar sebelum kesalahan misalnya uyahw = 2 nilai)
4. Mengingat Kembali (recall)
1
3
1
1
1
di bawah ini
Jumlah
30
Keterangan :
Baik / normal
: 25 30
: 21 2
: 10 20
: < 10
Salah
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pertanyaan
Tanggal berapa hari ini?
Hari apa sekarang?
Apa nama tempat ini?
Dimana alamat anda?
Berapa umur anda?
Kapan anda lahir?
Siapa Presiden Indonesia?
Siapa nama Presiden Indonesia sebelumnya?
Siapa nama ibu anda?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka yang baru , semua secara menurun.
Jumlah
Interpretasi
Salah 0-3
Salah 4-5
Salah 6-8
Salah 9-10
pengkajian pada Ibu F. Dari KTP yang ada pada kantongnya, Ibu F berasal dari
desa yang sangat jauh dari kota. Usia Ibu F 65 tahun. Hasil pengkajian dari Ibu F
adalah TD 180/100 mmHg, KATZ Index B, Barthel Indeks ketergantungan
sebagian, Fungsi mental MMSE kerusakan berat, fungsi Intelektual dari tes
SPSMQ mengalami kerusakan berat, Resiko jatuh sedang. Dari hasil pengkajian
fisik ada luka pada kaki kiri Ibu F. Kalau tidak ditanya Ibu F, diam aja. Ibu F
terlihat murung, saat ditanya masih sedih karena suaminya yang telah meninggal
5 tahun yang lalu. Saat perawat I melakukan pemeriksaan tensi yaitu hasilnya
150/100 mmHg. Perawat I akan membuat perencanaan agar Ibu F dapat
merasakan healthy aging dan active aging di panti werdha E sesuai dengan
kebutuhan dasar manusianya dan terhindar dari demensia.
1. Pengkajian Kasus
a. Pengkajian Riwayat Kesehatan
Identitas/Data Biografis Klien
Nama
: Ibu F
TTL/Usia
: - / 65 tahun
Pendidikan terakhir
:Golongan darah
:Agama
:Status perkawinan
: Janda
Alamat
: Desa yang sangat jauh dari kota
Telpon,
:Jenis kelamin
: Perempuan
Orang yang paling dekat
dihubungi
: Departemen Sosial Kota
Hubungan dengan lansia : Perwakilan dari pemerintah
Alamat dan jenis kelamin
orang/keluarga
: Departemen Sosial Kota terdekat
2) Riwayat Keluarga
a) Pasangan
: meninggal 5 tahun yang lalu
b) Anak
:3) Riwayat Pekerjaan : -
:-
5) Riwayat Rekreasi
:-
:-
7) Kebiasaan Ritual
:-
a. Obat-obatan
:-
b. Status imunisasi
:-
c. Alergi
:-
d. Keadaan umum
::-
2. Analisis Data
No
1.
2.
Data
Ds : Do :
- Penilaian KATZ Indeks
menunjukkan nilai B (5
dari 6 kriteria terpenuhi
atau mandiri).
- Penilaian Barthel indeks
menunjukkan kerusakan
sebagian.
- Penilaian Short Portable
Mental Status
Questionnaire (SPMSQ)
menunjukkan kerusakan
berat (kesalahan 8-10).
- Penilaian fungsi
intelektual Mini Mental
State Exam (MMSE)
menunjukkan kerusakan
berat (< 21).
- Klien diam saja jika
tidak ditanya.
- Usia klien 65 th.
Ds : Do :
- Terdapat luka pada kaki
kiri klien.
- Usia klien 65 th.
- Klien memiliki resiko
jatuh sedang.
Etiologi
Masalah
Gangguan
kognitif
Usia : penuaan
Resiko
tinggi
cedera
3.
Reaksi
Berduka
Tujuan
Intervensi
Rasional
Fungsi
Kognitif
lingkungan
Tulis
berhubungan
petugas
dengan
penurunanjum
jelas,
lah neuron
secara
bertahap pada
terbaca
Orientasikan
barang pribadi,
Berikan
area girus
&
penerangan yang
temporal
cukup di malam
superior,
giruspresentral
besar
hari
Sediakan
kamar
isdan area
striata
besar,
kalender
harian
Komunikasi
Lakukan
komunikasi yang
tdk terburu-buru
berinteraksi
memahaminya
Sarankan Ibu F
untuk memilih
topik
pembicaraan
untuk melatih
keampuan
memori yang
sudah menurun
Berikan
pertanyaan
tertutup
Berikan rasa
empati, hangat,
dan penuh
perhatian
Pertahankan
hubungan
interpersonal
positif
yang positif
perawatan diri
kehidupan
a. Observasi cara lansia a. Mengetahui
kebiasaan
cedera
Setelah dilakukan
menggunakan
alat
berhubungan
tindakan
bantu
cara
dan
berjalan lansia
rentang
ketergantunga
Tujuan Khusus:
b. Evaluasi
n sedang
Setelah dilakukan
kembali
kekuatan otot
intervensi
c.
diharapkan lansia
c. Evaluasi
kembali
mampu:
tingkat risiko jatuh
1.
menggunakan FMS
Mempertahankan
dan BBT
mobilitas
fisik
d.
Mengetahui
optimal.
lansia
cara
agar
dapat
risiko
jatuh
memberikan
yang
benar
2.
Menyatakan
e. Latih lansia untuk
keinginan untuk
berjalan
dengan
berpartisipasi
berpegagan,
dalam aktivitas
menggunakan alat
3.
bantu walker dan
f. Nyeri
menghambat
Mempertahankan
mencari
tempat
mobilisasi lansia
atau meningkatkan
yang aman
kekuatan
dan
f. Evaluasi dan pantau
fungsi yang sakit
rasa sakit atau nyeri
4. Menunjukkan
g. Meningkatkan
semangat
pada sendi
perilaku
untuk
untuk
latihan
melakukan
g. Motivasi lansia untuk
fisik,meningkatkan
aktivitas
berpartisipasi pada
kekuatan
otot
dan
latihan fisik atau
pengetahuan
terhadap
senam yang ada di
risiko jatuh
panti
sesuai
kemampuan
dan
lansia
beri
lansia
membuat
jadwal
aktivitas
untuk
memberikan periode
istirahat
diantara i. Mempertahankan/meningk
atau
atkan
fungsi
sendi,
aktivitas
kegiatan
i. Tunjukkan
dan
gerak
aktif/pasif (ROM)
dan
latihan
keseimbangan
j. Orientasikan
lansia,
lingkungan
beri
j. Mempertahankan
dan
menurangi
risiko
jatuh
peringatan
yang k. Memudahkan
berbahaya
k. Atur letak barang
lansia dengan rapi
mengambil
lansia
benda
yang
dibutuhkan
dan
dijangkau
l. Motivasi
lansia
menggunakan
alas
kaki
selip
dan
tidak licin
n. Kolaborasi
dengan
pihak
panti
dalam
memodifikasi
lingkungan yang
aman
lansia,
untuk
misalnya
memberi
tanda
khusus
pada
lansia
yang
berisiko jatuh
3.
Setelah dilakukan
a. Dorong
a. Mendistraksi
hal-hal
intervensi
aktivitas
yang
keperawatan
sosial
kesedihan/berduka
secara
pasien untuk
konsisten
b. Mengurangi
perasaan
kehilangan
mengembang
diharapkan
kan hubungan
c. Dukung
mampu :
1. Mendentifikasi
pola
komunitas
b. Dorong
menyebabkan
koping
efektif
2. Mengidentifika
si pola koping
yang
tidak
efektif
3. Melaporkan
penurunan stres
4. Beradaptasi
dengan
perubahan
perkembangan]
pasien untuk
menggunakan
mekanisme
pertahanan
yang sesuai
d. Kenalkan
pasien kepada
seseorang
yang
mempunyai
latar belakang
c. Koping
dapat
yang
tepat
meningkatkan
ketahanan
dalam
seseorang
menghadapi
suatu masalah.
d. Membantu
pasien
menggunakan
pengalaman
dukungan
yang sama
sosial
yang
tersedia
perawat
membantu
lansia
meningkatkan
Daftar Pustaka
Dewi, S.R. 2014. Buku Ajar KeperawatanGerontik. Yogyakarta: Deepublish.
Katz S, Downs TD, Cash HR, Grotz RC. Progress in development of the index of
ADL. Gerontologist. 1970;10(1):20-30.
Kuntjoro Z, S. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. [Online]. Available at:
http://www.e-psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=183
(diakses
(diakses