Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era informasi saat ini, profesi Humas atau Public Relation (PR),
menjadi sangat penting artinya bagi sebuah organisasi. Dalam kurun
waktu itu telah terjadi mis-informasi dan komunikasi sehingga banyak hal
yang tidak diapahami dan dimengerti dengan baik.Hal ini terjadi sebagai
akibat terhambatnya arus informasi dan lemahnya infrastruktur
komunikasi yang pernah ada. Baik buruknya citra organisasi antara lain
ditentukan oleh perilaku, kreativitas dan kinerja Humas atau PRnya.
Unsur unsur Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) dan keramahan
melekat erat pada tugas dan fungsi Humas /PR di RS. Karitas, baik ke
dalam kejajaran RS. Karitas maupun keluar/ masyarakat/ konsumennya.
Pada prinsipnya unit Humas dan Marketing harus mampu menjadikan
setiap unit kerja dan setiap individu di rumah sakit berperilaku sebagi
Humas /PR yaitu bersikap ramah, komunikatif, dan informative kepada
siapa saja yang memerlukan layanannya. RS. Karitas adalah sebuah
unit usaha yang memiliki kekhususan tersendiri. Produk jasa yang
dihasilkannya sangat bernuansa kemanusiaan, dimana factor sosial
selalu menyertai setiap gerak dan kegiatannya.Unit Humas /PR
merupakan Pintu Gerbang sebuah organisasi sehingga berfungsi pula
sebagai pusat informasi.
Pemasaran pertama kali dimunculkan pada tahun 1971 pada aplikasi
prinsip marketing dan teknik untuk masalah, ide atau perilaku.
Unit Humas itu sendiri di RS. Karitas juga bertanggung jawab atas
Pemasaran dan lebih diarahkan untuk desain, implementasi dan kontrol
program guna meningkatkan penerimaan ide atau penyebab masalah
pada sasaran masyarakat tertentu. Konsep yang digunakan dimulai dari
segi segmentasi pasar sasaran, riset pasar, pengembangan konsep,
komunikasi, fasilitas dan insentif. Marketing adalah disiplin pemasaran
untuk menjual ide, attitude dan behavior.
Ada tiga produk untuk dipasarkan, yakni : kesadaran akan program
kesehatan, isi pesan dari informasi program untuk disampaikan, dan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi tenaga yang harus tersedia untuk menjamin terlaksananya
pelayanan di Unit Humas dan marketing meliputi :
1. Kepala unit humas dan marketing
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal DIII yang mempunyai
1
2
3
4
Nama jabatan
Kualifikasi
Kepala Unit
Pelaksana Humas
Pelaksana Marketing
Pelaksanan PKRS
Jlh
SLTA +
Pengalaman Kerja
Min 2 Tahun
SMA
SMA
SMA
Tersedia
1
1
1
1
0
Keterangan
Merangkap
pelaksana
PKRS
1
1
0
4
6
5
3
2
Keterangan :
1. Pintu masuk / keluar
2. Meja Humas
3. Meja marketing
4. Meja Kepala Unit + PKRS
5. Wastafel
6. Meja kerja
7. Kursi tamu
8. Meja tamu
B. STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung kegiatan bagian humas dan marketing, dibutuhkan
fasilitas sebagai berikut :
1. Daftar Inventaris :
No
NamaBarang
Jumlah
Keterangan
HP
Nokia
Printer
Canon IP2770
Komputer
Baik
Box File
Baik
Modem
Bolt
Meja Kerja
Baik
Kursi kerja
Baik
Meja Tamu
Baik
Kursi Tamu
Baik
2. Listrik
No
1
2
3
4
Nama Barang
Bola lampu
Stop kontak
Terminal
Kabel rol
Jumlah
1
1
1
2
Satuan
bh
bh
bh
bh
3. ATK
No
1
Nama Barang
Kertas A4 70 gr
Jumlah
1
Satuan
Botol
Botol
Botol
Botol
Bolpoin
bh
Spidol boardmaker
bh
dos
dos
10
Lakban Hitam
bh
11
Isolasi
bh
12
bh
Rim
13
Map
bh
16
bh
17
rim
18
bh
23
Isi Kater
bh
24
Penggaris
bh
26
Kertas Foto
10
lembar
27
Kertas Bufallo
10
lembar
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. ALUR PELAYANAN
Wadir
Ranap
Rajal
Pasien dan
Keluarga
Karyawan
Humas &
Marketing
PKRS
Unit Lain
Evaluasi dan
Tindak lanjut
Dalam
Gedung
Luar
Gedung
Instansi
Terkait
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan logistik, baik untuk operasional kegiatan bagian humas dan
marketing untuk sarana promosi diadakan melalui proses permintaan barang
sesuai SPO bagian logistic rumah sakit.
Logistik yang diperlukan bagian humas dan marketing untuk melaksanakan
kegiatan operasional adalah sebagai berikut :
Stock
Minimal Satuan
1
Rim
1
Botol
No
1
Nama Barang
Kertas A4 70 gr
Botol
Botol
Botol
Bolpoin
bh
Spidol boardmaker
bh
dos
dos
10
Lakban Hitam
bh
11
Isolasi
bh
12
bh
13
Map
bh
16
bh
17
rim
18
bh
23
Isi Kater
bh
24
Penggaris
bh
26
Kertas Foto
10
lembar
27
Kertas Bufallo
28
29
30
31
Bola lampu
Stop kontak
Terminal
Kabel rol
10
1
1
1
0
lembar
bh
bh
bh
bh
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu system dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Undang Undang No 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan bahwa
upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
terbebas dari gangguan.
Kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Rumah
Sakit adalah tempat kerja yang termasuk kategori tersebut diatas, berarti
wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.Program
keselamatan dan kesehatan kerja ini bertujuan guna melindungi karyawan
dan kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam atau di luar rumah sakit.
Dalam Undang Undang dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa
Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pekerjaan adalah
pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang memungkinkan pekerja ada dalam
kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari
perlindungan terhadap pekerja. Pegawai adalah bagian integral dari rumah
sakit. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan
produktifitas pegawai dan meningkatkan produktifitas rumah sakit. Undang
Undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk
menjamin :
1. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja
selalu berada dalam keadaan sehat dan selamat
2. Agar faktor faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara
efesien.
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar dan tanpa
hambatan.
Faktor faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dapat digolongkan pada tiga kelompok ,yaitu :
1. Kondisi dan lingkungan kerja
2. Kesadaran dan kualitas pekerja ,dan
3. Peranan dan kualitas manajemen
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dapat terjadi bila :
1. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas
2. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi
3. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi ukuran kurang memadai,
ruangan terlalu panas, atau terlalu dingin
4. Tidak tersedia alat alat pengaman
5. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya
kebakaran dan lain-lain
Program Keselamatan kerja di bagian Humas dan Marketing
1. Peraturan keselamatan harus terpampang dengan jelas di setiap
bagian
Harus dicegah jangan sampai terjadi pegawai terjatuh
Ruang gerak bebas
Ruangan mempunyai ventilasi udara yang cukup
Penerangan lampu yang baik, menghindarkan kelelahan penglihatan
pegawai
6. Harus tersedia rak rak penyimpanan yang dapat diangkat dengan
mudah / rak beroda
7. Perlu diperhatikan pengaturan suhu ruangan, kelembaban,
pencegahan, debu dan pencegahan kebakaran.
2.
3.
4.
5.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. PENGENDALIAN MUTU BAGIAN HUMAS DAN MARKETING
1. Perpektif Pelanggan
a. PKRS
Standar : 2x /bln
b. Survey Kepuasan pelanggan IRJ /IRNA
Standar : 80 %
c. Menghubungi pasien untuk mengingatkan untuk datang control
d. Pemberian kartu pengunjung bagi pasien rawat inap
Standar ; 100%
e. Promosi Outdoor.
Standar : minimal mengadakan kegiatan promosi di luar rumah
sakit sebanyak 3 kegiatan per bulan.
f. Promosi Melalui Media Cetak. Standar : Minimal menyediaka
n brousur, leflet dan poster setipa informasi kesehatan
g. Promosi Melalui Media Elektronik.