Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nim
: 1411C2019
skrining atau biasa disebut sebagai tes penyaring dan tes diagnositik. Tes
penyaring atau tes skrining untuk menguji kadar glukosa darah menggunakan
sampel urin, biasanya digunakan untuk mengindikasikan gejala awal untuk
penderita diabetes, namum tes ini tidak spesifik. Jika ditemukan positif glukosa
pada urin, dianjurkan untuk melanjutkan ke pemeriksaan diagnostik yaitu dengan
melakukan pemeriksaan darah.
Tingginya kadar glukosa dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan arteri
yang menuju ke jantung. Kondisi tersebut menyebabkan diabetes melitus dapat
meningkatkan resiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, penyakit pembuluh
darah perifer, serta penyakit komplikasi lain. Dalam kasus yang parah, diabetes
melitus dapat menyebabkan kebutaan, bahkan kematian. (Prof. H. M. Hembing
Wijayakusuma : 2)
Urinalisis merupakan tes saring yang paling sering diminta oleh dokter karna
persiapannya tidak membebani pasien contohnya saja pemeriksaan glukosa pada
urin untuk menentukan adanya kelainan pada ginjal dan gejala awal pada penderita
DM. Namun, perlu dilakukan pemeriksaan darah lanjutan yang lebih spesifik lagi
jika ditemukan positif glukosa pada urine.
Darah disaring oleh jutaan nefron, sebuah unit fungsional dalam ginjal. Hasil
penyaringan berisi produk-produk limbah, elektrolit, asam amino dan glukosa.
Kurang dari 0,1 % hlukosa yang disaring oleh glomuerulus terdapat dalam urin
(kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena
nilai ambang ginjal terlampaui sehingga ginjal tidak mampu mnyaring glukosa dan
akhirnya ikut keluar bersama dengan urin. (http://www.labsaya.com/2013/03/materikuliah-kimia-klinik-i.html, diakses pada tanggal 17 April 2013, pukul 13.35)