Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Judul
:
Tema
: Energi Baru dan Terbarukan
Nama Organisasi Pelaksana :
Ketua Pelaksana
Nama Lengkap
:
NIM
:
Program Studi/Jurusan
:
Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Indonesia
No. Telepon/HP
:
E-mail
:
Jumlah Anggota Pelaksana
:
Dosen Pendamping
Nama Lengkap, Gelar
:
NIP
:
No. Telepon/HP
:
Nama Lokasi Desa Binaan
: Desa Dangdang
Wilayah Mitra (Kelurahan/Kec)
:
Kabupaten/Kota
:
Provinsi
:
Jarak PT ke lokasi mitra
: km
Jangka Waktu Pelaksanaan (bulan) :
Biaya Total
: Rp
Dikti
: Rp
Sumber lain
:........, .... Maret 2016
ii
2
3
4
4.1
4.2
4.3
4.4
5
6
Data
Judul
Tema
Organisasi Pelaksana
Ketua Pelaksana
Nama
NIM
Tahun Angkatan
Jurusan/Pogram Studi
Perguruan Tinggi
Alamat Perguruan Tinggi
No. Telepon/HP
E-mail
Nama Anggota 1
NIM
Jurusan/Pogram Studi
Perguruan Tinggi
Nama Anggota 2
NIM
Jurusan/Pogram Studi
Perguruan Tinggi
Nama Anggota 3
NIM
Jurusan/Pogram Studi
Perguruan Tinggi
Nama Anggota 4
NIM
Jurusan/Pogram Studi
Perguruan Tinggi
Nama Penanggungjawab
NIP
Nama Dosen Pendamping
Gelar Depan
Gelar Belakang
NIP Dosen Pendamping
No. Telepon/HP
E-mail
Biaya yang diperlukan
Biaya yang diusulkan ke
dikti
iii
pedesaan
di
jam
dengan
menggunakan
jalur darat.
Kandungan
biogas
terdiri
dari
gas
metan
(60%-70%),
karbondioksida (40%30%), dan beberapa gas lain dalam jumlah kecil. Energi lestari ini dapat diperoleh
melalui proses anaerob dalam suatu wadah yang disebut digester. Pada prinsipnya
pembuatan biogas sangat sederhana, yaitu memasukkan substrat (kotoran sapi) ke
dalam digester yang menyekat ruangan di dalamnya dari udara lingkungan
(anaerob). Dalam waktu tertentu, biogas akan terbentuk yang selanjutnya dapat
b. Adanya partisipasi baik dari dosen maupun mahasiswa serta pemerintah desa
yang terlibat secara langsung dalam serangkaian acara hibah bina desa ini
sampai terdapat hasil akhir yang diharapkan, baik sebagai pemateri, maupun
tentor langsung di lapangan.
c.
Bagi Masyarakat
Sebagai bekal dan dukungan kepada masyarakat untuk mengolah limbah
menjadi energi terbarukan guna pemanfaatan limbah yang optimal, yang
ditunjukkan dengan:
a. Tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang energi terbarukan (biogas) dan
lingkungan hidup yang sehat
b. Meningkatnya ketrampilan masyarakat dalam pembuatan digester biogas
sehingga dapat mengembangkannya secara mandiri dan akhirnya
pemanfaatan biogas semakin memasyarakat.
Bagi Pelaksana
Manfaat yang didapatkan oleh pihak pelaksana dalam hal ini mahasiswa
dan dosen, dengan adanya program hibah bina desa ini adalah:
a. Semakin mendalami proses pembuatan digester ramah lingkungan.
b. Sebagai pengalaman untuk pengembangan kreativitas dan berorganisasi di
tengah masyarakat.
c. Mentreasfer ilmu pengetahuan tetang penggunaan teknologi sederhana
(biogas) kepada masyarakat sebagai bagian dari pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat.
3.
Bagi Pemerintah
a. Memberikan bahan pertimbangan untuk pemerintah khususnya Dinas
Pertanian untuk sosialisasi penerapan alat biodigester sebagai penghasil
biogas skala rumah tangga untuk diterapkan di setiap desa, sehingga
masyarakat yang mayoritas hidup dalam kekurangan mampu menciptakan
energi alternatif terbarukan sehingga tidak lagi bergantung pada subsidi
pemerintah.
b. Membantu pemerintah dalam mengembangkan potensi limbah yang kurang
mendapatkan perhatian, serta pembangunan ekonomi berbasis masyarakat
pedesaan.
c. Upaya penghematan BBM bersubsidi untuk masyarakat sehingga beban
yang harus ditanggung oleh pemerintah untuk membayar subsidi tersebut
juga akan terkurangi.
sebagian besar dataran rendah. Letak Desa Dangdang berada di antara 2 desa lain
yang juga masih termasuk dalam wilayah Kecamatan dan termasuk wilayah
Kabupaten Tangerang.
2. Sasaran
Sasaran program pengabdian ini adalah masyarakat yang mempunyai
ternak terutama sapi yang ada di Desa Dangdang.
3. Kondisi Masyarakat Sasaran
a. Kondisi penduduk
Jumlah penduduk Desa Dangdang adalah ???? jiwa dengan jumlah lakilaki sebanyak ???/ jiwa dan perempuan sebanyak ??? jiwa, yang terdiri
dari ???? KK dengan ???? KK masuk kategori rumah tangga miskin (RTM) yang
tersebar di ??? RT dan ??? RW. Jenis tanah merah yang ada di Desa Dangdang
kurang bagus sebagai lahan pemukiman dan jalan, karena cenderung labil
sehingga menyebabkan masyarakat di Desa Dangdang cenderung menyukai
rumah dari tembok karena bisa tahan lama. Rumah penduduk yang sudah terbuat
dari tembok sebanyak ??? buah, rumah yang terbuat dari papan sekitar ?? buah,
dan dari bambu sebanyak ??? buah.
b. Tingkat pendidikan
Berdasarkan komposisi tingkat pendidikan masyarakat Desa Dangdang,
dapat dikatakan masih sedikit masyarakat yang memiliki pemahaman akan
pentingnya pendidikan. Rendahnya SDM masyarakat Desa Dangdang tidak
terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, disamping
tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Tingkat pendidikan
masyarakat Desa Dangdang bervariasi dengan sebaran komposisi sebagai berikut:
Tabel 1: Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Dangdang
No
Tingkat pendidikan
1 Tidak/belum sekolah
2 Belum tamat SD/sederajat
Laki-laki
520
557
Perempuan
580
557
Jumlah
1.100
1.114
3
4
5
6
7
8
Tamat SD/sederajat
SLTP/sederajat
SLTA/sederajat
Diploma
S-1
S-2
2.447
332
117
25
20
1
2.463
347
97
20
19
1
4.910
679
214
45
39
2
c. Jumlah penduduk
Sedangkan komposisi penduduk berdasarkan umurnya adalah sebagai
berikut: 0-4 (th) : 1.050 jiwa, 5-9 (th) : 1.114 jiwa, 10-14 (th) : 1.011 jiwa, 15-19
(th) : 873 jiwa, 20-24 (th) : 594 jiwa, 25-29 (th) : 422 jiwa, 30-34 (th) : 387 jiwa,
35-39 (th): 221 jiwa, 40-44 (th) : 223 jiwa, 45-49 (th) : 203 jiwa, 50-54 (th) : 166
jiwa, 55-59 (th): 109 jiwa, >59 (th) : 1.735 jiwa (Data Administratif Desa
Dangdang, 2012).
H. METODE PELAKSANAAN
1.
Identifikasi Masalah
Potensi ternak yang ada di Desa Dangdang cukup besar, kerbau sebanyak
12 ekor, kuda 30 ekor, sapi perah 5 ekor, sapi potong 475 ekor, kambing 3.075
ekor, ayam buras 3.400 ekor, ayam ras 75.000 ekor, itik 650 ekor, enthok 100
ekor, dan angsa sebanyak 5 ekor. Limbah dari peternakan tersebut juga cukup
besar, namun selama ini hasil akhir dari limbah peternakan yang ada belum bisa
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat disebabkan oleh minimnya
pengetahuan dari masyarakat. Kotoran-kotoran tersebut biasanya dibiarkan begitu
saja di sekitar rumah penduduk atau bahkan di buang ke sungai-sungai padahal
sungai tersebut sering dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari
seperti mencuci baju, peralatan dapur dan mandi. Sehingga menyebabkan
menurunnya mutu lingkungan melalui pencemaran tersebut, jika mutu lingkungan
tersebut kurang baik maka kesehatan masyarakat desa pun juga kurang baik.
2.
Analisis Kebutuhan
Analisis solusi yang ditawarkan dari permasalahan banyaknya limbah
kotoran yang berasal dari peternakan di Desa Dangdang yaitu dengan pembuatan
biodigester yang merupakan teknologi terbarukan dengan memanfaatkan limbah
3.
Kotoran basah
(kg/hari)
10
25
14
5
0,075
0,25
0,5
Biogas (lt/hari)
280 340
750 1000
450 480
280 340
1,45 0,51
20 25
30 40
Total
Solid
(%)
10 20
16 20
10 20
25
48
15 20
20
Volatil Solid
(% TS)
77
77
77
80
77
90
80
Penyusunan Program
Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menjawab
secara
mandiri
dan
Pelaksanaan Program
Metode yang akan digunakan dalam Program Hibah Bina Desa ini adalah
Tahap Sosialisasi
akan
ditunjukkan proses fermentasi yang terjadi dan gas metan yang dihasilkan.
Diharapkan pada akhir kegiatan masyarakat mengetahui proses alamiah yang
terjadi pada limbah peternakan, memahami manfaat teknologi pembuatan biogas,
dan bersemangat untuk mewujudkan pembangunan biodigester.
2.
Tahap pelaksanaan
Tahap kedua adalah tahap pembuatan unit biodigester. Pada tahap ini akan
dipilih dua sampai tiga orang dari setiap pedukuhan yang ada di Desa Dangdang
untuk mendapat pelatihan pembuatan digester dari tim khusus yang sudah
disiapkan. Pembuatan biodigester nantinya akan dilakukan di delapan pedukuhan
yang ada di Desa Dangdang, diantaranya Pedukuhan Pulungan, Gumuk Mas,
Jambu, Ambrek, Karangasem, Baran Glagahdowo, Danyang, Kidul. Nantinya
hibah delapan biodigester yang merupakan biodigester utama tersebut akan
diletakkan dimasing-masing pedukuhan. Diharapkan mereka yang sudah mendapat
pelatihan dapat menjadi tutor di pedukuhannya masing-masing pada saat
pemasangan digester.
Tahap persiapan lubang digester
Ukuran lubang digester disesuaikan dengan ukuran digester yaitu 4 x 1 meter
dengan kedalaman 1 meter, lubang tersebut akan diletakkan dekat dengan kandang
sapi untuk memudahkan pengisian digester.
Tahap Pembuatan Digester
Plastik tabung PE digelar dialas yang telah dibersihkan untuk mencegah
kebocoran. Panjangnya sesuai dengan panjang digester yaitu 4 meter. Plastik
tabung tersebut dibuat 2 lapis. Langkah selanjutnya adalah pembuatan kerangka
digester dari bambu, tiap sambungan bambu dilakban/dilapis dengan tali karet
hingga tidak ada bagian yang tajam untuk mencegah kerusakan plastik digester,
kerangka bambu dimasukkan kedalam plastik tabung PE yang sudah dilapis 2 jika
lubang tanah digester panjangnya 4 meter maka panjang kerangka bambu juga 4
meter sedangkan panjang plastik PE-nya menjadi 6 meter, kelebihan masingmasing 1 meter diujung sebagai tempat memasang pipa pemasukan dan keluaran.
Pada akhirnya plastik akan menjadi tabung. Berikutnya, dibagian tengah digester
dilubangi dari dalam dengan hati-hati untuk memasang socket drat tedmon.
Setelah socket drat tedmond terpasang diatasnya dipasang pipa dan keran.
Kerjakan dengan hati-hati jangan sampai ada kebocoran pada plastik digester.
Digester kemudian dibawa kelubang yang telah disiapkan, disalah satu ujung
lubang dibuat bak penampung dengan ukuran 60x70 cm. Dasar lubang
dibersihkan dari sisa-sisa akar dan kayu-kayu untuk mencegah kebocoran
pada plastik digester. Digester kemudian dimasukkan perlahan-lahan dan
disesuaikan dengan lubang, ujung-ujung digester diikat dengan tali karet dan
disesuaikan posisinya sesuai dengan kemiringan lubang. Bak penampung mulai
dipasang bata dan pipa pemasukan. Tahap pengisian digester
Digester dapat langsung diisi dengan kotoran sapi/bahan organik yang
telah diencerkan dengan air dengan perbandingan, air : kotoran sapi adalah 1 : 2-3,
artinya 1 ember kotoran sapi diencerkan dengan 2-3 ember air. Untuk pengisian
pertama kali, digester diisi sampai penuh yang ditandai dengan tumpahnya air
dilubang pengeluaran. Biarkan kondisi tersebut hingga terbentuk gas yang ditandai
dengan menggelembungnya digester (biasanya 2 4 minggu), untuk mempercepat
proses fermentasi pembentukan gas maka dapat ditambahkan probiotik seperti
EM4 atau lainnya. Gas yang terbentuk pertama kali harus dibuang dengan cara
menekan- nekan digester atau menggunakan pemberat. Hal ini perlu dilakukan
karena gas yang terbentuk belum didominasi gas metan tetapi masih ada gas-gas
lain seperti hidrogen, CO2, amoniak dan oksigen. Dalam waktu kurang dari 24
jam setelah pembuangan gas pertama, plastik penampung gas langsung terisi
penuh
3.
untuk melihat dan merasakan sendiri hasil fermentasi yang telah menjadi energi
yang siap dipakai, namun yang ditekankan disini adalah gas yang dihasilkan lebih diarahkan
untuk menggantikan gas LPG untuk kebutuhan dapur. Masyarakat diharapkan agar dengan
melihat hasil menjadi semakin berminat untuk mengembangkannya sendiri secara mandiri.
5.
pada minggu pertama setelah pembuatan reaktor. Hal ini dimaksudkan untuk mengikuti
perkembangan pemeliharaan reaktor dan wawancara dengan warga sehubungan dengan
kendala yang dihadapi setelah pembuatan. Kegiatan monitoring ini dibuat setiap sabtu pada
bulan pertama dan pada bulan kedua dikurangi menjadi 2 minggu sekali. Dengan adanya
pengurangan monitoring ini diharapkan warga semakin mandiri, hal ini dapat dilihat dari
perkembangan yang ada pada reaktor dan biogas yang dihasilkan.
I.
Keterangan
BULAN 1
1
Tahap awal
Musyawarah dengan
perangkat desa
Pembuatan buku
pemberdayaan
masyarakat tentang
biogas
Sosialisasi
Pembelian bahan dan
alat penelitian
Tahap Kedua
Pelatihan pembuatan
Digester
Pembuatan digester
Tahap Ketiga
Pemanfaatan biogas
Evaluasi
Penyusunan laporan
Lokakarya dan Publikasi
BULAN 2
4
BULAN 3
4
BULAN 4
4
J.
RANCANGAN BIAYA
Tabel 3: Rancangan Biaya Program
LAMPIRAN
1.1 Ketua Tim
a.
b.
c.
d.
e.
Nama Lengkap
:
NIM
:
Fakultas / Program Studi :
Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Indonesia
Waktu untuk kegiatan :
:
:
:
: Institut Teknologi Indonesia
:
:
:
:
: Institut Teknologi Indonesia
:
1.2.3
a.
b.
c.
d.
e.
Anggota Tim 3
Nama Lengkap
NIM
Fakultas / Program Studi
Perguruan Tinggi
Waktu untuk kegiatan
:
:
:
: Institut Teknologi Indonesia
:
1.2.4
a.
b.
c.
d.
e.
Anggota Tim 4
Nama Lengkap
NIM
Fakultas / Program Studi
Perguruan Tinggi
Waktu untuk kegiatan
:
:
:
: Institut Teknologi Indonesia
:
14
1.3
a.
b.
c.
d.
Dosen Pembimbing
Nama Lengkap :
NIP
:
Alamat Rumah :
Unit Kerja
: Institut Teknologi Indonesia
Demikian data tersebut di atas, biodata dari ketua pelaksana, anggota dan
dosen pembimbing di buat dengan sebenar-benarnya tertanda.
Dosen Pembimbing
Ketua Tim
...........................
Anggota Tim 1
......................
Anggota Tim 2
.............................
Anggota Tim 3
..........................
Anggota Tim 4
......................................
.......................................
Pekerjaan
Alamat
Dengan ini bersedia bekerjasama dengan rekan mahasiswa dalam tukar informasi
dan mendukung kesuksesan program mengenai Biogas Limbah Peternakan
Sebagai Energi Alternatif dan Terbarukan di Desa Dangdang Kecamatan
Cisauk Kabupaten Tangerang.
Demikian surat ini di buat. Semoga dapat memberikan manfaat.
Tangerang Selatan, ... Maret 2016
Ketua Peternak
.........................
...........................
Mengetahui,
Kepala Desa Dangdang
...............................