Вы находитесь на странице: 1из 13

KEWIRAUSAHAAN KOPERASI

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi


Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Fivien Muslihatinningsih S.E., M.Si.

Disusun oleh :
1
2
3
4
5
6

Ayu Novita
Ahvin Satriyo Putra
Dzulfiqar Addarda
Yulida Rahmawati
Fariz Suryaputra
Handayani Novika S

(130810101106)
(130810101113)
(130810101120)
(130810101132)
(130810101149)
(130810101150)

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Koperasi yang membahas
tentang Kewirausahaan Koperasi. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata
kuliah yang diampu oleh Fivien Muslihatinningsih S.E., M.Si.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis sampaikan terima kasih kepada:
1 Fivien Muslihatinningsih S.E., M.Si. selaku dosen Pengampu mata kuliah
2 Seluruh anggota kelompok yang berpartisipasi dalam penyelesaian makalah
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat.

Jember, 15 Mei 2016

Penyusun

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan Bdan Usaha yang didirikan berdasarkan asas kekeluargaan dan
memilki tujuan mensejahterakan anggotanya dan masyarakt pada umumnya. Seiring dengan
berdirinya koperasi, memberikan dampak positif terhadap perekonomian di dunia, termasuk
di Indonesia. bahkan ketika terjadi krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, koperasi
ikut mengambil bagian untuk tetap menjadai Badan Usaha yang mempertahankan eksistensi
tujuannya bagi masyarakt tanpa tenggelam oleh krisis moneter yang melanda Indonesia.
krisis ekonomi ini ditandai dengan daya beli masyarakat yang menurun demikian juga
perbankan dan dunia usaha mengalami kemunduran sehingga menimbulkan penambahan pe
ngangguran, inflasi yang tinggi dan menimbulkan kelimpahan dan kemiskinan.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa fundamental ekonomi kita masih keropos,
sehingga pelaku- pelaku ekonomi harus mencoba mempelajari dan memperbaiki keadaan di
atas. Koperasi sebagai salah satu pelaku ekonomi yang dipandang cukup representatif dalam
wadah perekonomian rakyat harus lebih eksis. Sebagai negara berkembang, Indonesia
memilki banyak koperasi yang tersebar hampir diseluruh bagian Indonesia, yang semuanya
tersebar di berbagai daerah. Karena adanya koperasi yang turut serta menyokong perputaran
roda perekonomian negara tanpa bertujuan menarik keuntungan dari anggotanya maupun
masyarakat untuk mendukung kegiatan ekonomi di Indonesia.
Koperasi memilki kendala dan resiko yang lebih kecil, dibandingkan dengan bentuk
badan usaha lainnya yang berkecenderungan untuk mencari laba. Jadi banyak dikembangkan
sebagai kekuatan ekonomi rakyat yang mudah tetapi dapat menjadi pondasi yang kuat dalam
pembangunan. Seiring berjalannya waktu, di era globalisasi ini persaingan dalam
perekonomian semakin ketat, sehingga diperlukan jiwa- jiwa wirausaha dalam pembangunan
koperasi agar tetap berkembang. Wirausaha Koperasi tidak bisa diartikan sebagai bakat atau
bawaan lahir dan tidak bisa dipelajari tetapi wirausaha koperasi diperoleh dengan:
a. Memberikan kebebasan berusaha.
b. Menciptakan kondisi lingkungan yang dapat merangsang kegiatan inovatif.
c. Memberikan pendidikan dan pelatihan agar dapat meningkatkan kompetensi para
wirausaha tersebut.
Suatu bangsa akan berkembang lebih cepat apabila memperapat kelompok wirausaha
memperluas lingkup kemerdekaan ekonomi yang memungkinkan tingkah laku wirausaha ini
secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Elemen apa saja yang ada dalam koperasi?
2. Mengapa perlu adanya wirausaha koperasi?
3. Bagaimana definisi, tipe dan kendala yang ada dalam kewirausahaan koperasi? Dan
apa saja jenis kewirakoperasian?
4. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan wirausaha koperasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana lingkup kewirausahaan koperasi yang ada.

BAB 2. PEMBAHASAN

Elemen dalam Koperasi


Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO

sebagai

berikut

Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have


voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a
democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital
required

and

accepting

fair

share

of

risk

and

benefits

of

undertaking.

Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut :
a. Koperasi adalah perkumpulan orang- orang (Association of person)
b. Penggabungan orang- orang tersebut berdasarkan kesukarelaan (Voluntarily joined
together)
c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end)
d. Koperasi yang dibentuk adalah adalah salah satu organisasi bisnis (badan usaha) yang
diawasai dan dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically
controlled business organization)
e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable
contribution to the capital required)
f. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (Accepting a fair
2

share of the risk and benefits of the undertaking).


Perlunya Wirausahaan Koperasi
Pada Seminar Nasional tentang kurikulum kewirausahaan koperasi pada tahun 1993

di Kampus IKOPIN Jatinangor secara mendalam telah didiskusikan 3 istilah yang muncul
selama

seminar,

yaitu

cooperative

entrepreneur,

kewirausahaan

koperasi

dan

kewirakoperasian. Mengingat bahwa entrepreneurship dalam koperasi tidak hanya


menyangkut usaha koperasi tetapi meliputi anggota, manager, birokrasi dan katalis maka
akhirnya

disepkati

istilah

kewirakoperasian

sebagai

istilah

baku

kewirausahaan

koperasi. Dan pada saat itu ditetapkan bahwa definisi kewirakoperasian adalah Suatu sikap
mental positif dalam berusaha secara kooperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta
keberanian mengambil resiko dalam berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam
mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejaheraan bersama.
Dari definisi tersebut ada beberapa hal yang menjadi bahan perhatian kita:
a. Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara
kooperatif.
b. Tugas seorang wirakop (orang yang melaksanakan kewirakoperasian) adalah
mengambil

prakarsa

inovatif,

artinya berusaha

mencari

memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.

menemukan

dan

c. Seorang wirakop harus memiliki keberanian mengambil resiko.


d. Kegiatan wirakop harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi yaitu
anggota sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan.
e. Tujuan utama setiap wirakop adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperai dan
meningkatkan kesejahteraan bersama.
f. Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manager, birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis (orang yang peduli terhadap
pengembangan koperasi).
Selain itu kebutuhan akan wirausaha koperasi dalam beberapa kebijakan dijelaskan
bahwa:
a. Pembangunan koperasi diarahkan agar semakin memilki kemampuan menjadi badan
usaha yang semakin efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat.
b. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan
kebersamaan dan manajemen yang profesional.
c. Pemberian kemampuan yang seluas- luasnya disegala sektor kegiatan ekonomi.
d. Kerjasama antar koperasi dan antara koperasi dengan usaha negara.
3 Kewirausahaan Koperasi
a. Pengertian Kewirausahaan Koperasi
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusahan secara
koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan
berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan
nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama. Dari definisi tersebut, maka dapat
dikemukakan bahwa kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha
secara koperatif.
Tugas utama wirakop adalam mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari,
menemukan, dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepetinga bersama. Kewirausahaan
dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer birokrat yang berperan dalam
pembangunan koperasi dan katalis, yaituorang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut diperhatikan:

Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara

koperatif.
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari,

menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama


o (Drucker, 1998, h.30).
Wirakop harus mempunyai keberanian mengambil risiko.
Kegiatan wirakop harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu
anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebaga pelanggan.

Tujuan utama setiap wirakop adalah memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi

dan meningkatkan kesejahteraan bersama.


Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, mnajer, birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap
pengembangan koperasi.
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992 didefinisikan sebagai badan usaha

yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip prinsip koperasi sekaligus ebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan dinyatakannya pula dalam
Undang Undang No. 25 tahun 1992 pasal 4 bahwa koperasi memiliki fungsi dan
peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan
masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh
perekonomian rakyat, mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganiasasi bagi pelajar
bangsa.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya sumber daya
yang dibutuhkan dalam rangka meraih sukses. Sedangkan kewirausahaan adalah sifat, ciri
dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke
dalam dunia nyata secara kreatif. Kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pemegang
usaha, namun mencakup seluruh aspek pekerjaan, diman apara wirausahaan melakukan
upaya upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu
sumber daya untuk menemukan peluang ( opportunity ) dan perbaikan ( preparation )
hidup.
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan positif terhadap peluang memperolrh
keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan
masyarakat. Cara etis dan produktif diperlukan untuk mencapai tujuan serta sikap menta;
untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut.
Suatu bangsa akan memiliki kelompok kewirausahaan yang besar akan lebih
mudah untuk maju dan lebih tahan terhadap gangguan krisis, dikarenakan dari guru
perekonomian Indonesia adalah Koperasi., maka kebutuhan akan wirausaha koperasi
menjadi penting, anatara lain :

Pembangunan koperasi diarahkan agar maki memiliki kemampuan menjdi


badan usaha yang makin efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang
tangguh dan berakar pada masyarakat.

pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya

peningkatan bersama dan manajemen yang lebih professional.


Pemberian kemampuan yang seluas luasnya disegala sektor kegiatan
ekonomi dan penciptaan iklim usaha yang mendukung memperoleh

kemudahan.
Kerja sama antar koperasi dan suaha negara dan usaha swasta sebagai mitra

usaha dikembangkan secara lebih nyata.


b. Jenis Kewirakoprasian
Jenis

kewirakoperasian

dibedakan

menjadi

hal

yaitu

kewirakoperasian

rutin,arbitrage dan inovatif, berikut penjelasan singkatnya:


1. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha koperasi
seperti produksi,pemasaran,personalia,keuangan,administrasi,dll.
2. Kewirakoperasian Arbitrage
Arbitrage di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi
yang berbeda.Tugas utama wirakoperasi dalam hal ini mencari peluang yang
menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda.
3. Kewirakoperasian Inovatif
Wirakoperasi yang inovatif berarti wirakoperasi yang selalu tidak puas dengan
kondisi yang ada.Ia selalu berusaha mencari,menemukan dan memanfaatkan peluang
yang diperoleh.
Sebelumnya ada beberapa ciri- ciri kewirausahaan koperasi yang perlu diketahui:
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas yang didorong untuk berpartisipasi, berorientasi pada
keuntungan, tekun, tabah dan mempunyai tekad kerja keras
3. Memilki kemampuan dalam mengambil resiko dan mengambil keputusan secara tepat
dan cermat
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan bersedia menerima saran dan kritik
5. Inovatif dan kreatif
6. Berorientasi ke depan
c. Tipe-tipe kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe:
1. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi bila ia mampu
menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi.
2. Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung jawab
kegiatan operational dan tentumya mengharapkan perubahan yang memberikan

keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh manager adalah keterbatasan


kebebasan untuk bertindak.
3. Kewirakoperasia Birokrat
Birokrat

adalah

pihak

yang

secara

tidak

langsung

berhubungan

dengan

pengembangan gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang diarahkan untuk


memacu perkembangan koperasi.
4. Kewirkoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang berkompeten terhadap pengembangan
koperasi kendatipun ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi
koperasi.
d. Prasyarat keberhasilan kewirakoperasian
Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi,yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi.
Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui dua jalan
yaitu:
1. Melalui kegiatan inovatif (penciptan bangunan baru dan penerapannya).
2. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam satuan
waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.
Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi.Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan pendapatan
perkapita

oleh

sebab

adanya

peralihan

kearah

penggunaan

teknologi

yang

produktif,pembuatan penyebaran barang-barang baru,struktur organisasi yang baru dan


keterampilan baru.
Tipe inovasi ala scumpeter tentang kegitan kerja yang meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.

Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.
Pembangunan metode produksi baru.
Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
Pembuatan prasarana baru.
Pencarian sumber pembelian baru.
Hakikat dari fungsi wirausaha : Melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinan

baru dalam bidang ekonomi.fungsi ini disebut fingsi inovatif.


Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja meliputi:

Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi baru.


Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru itu.
Pembiayaan.

Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat produksi.


Pengadaan,pendidikan dan memimpin tenaga kerja.
Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang.
Negoisasi dengan pemasok pelanggan.
e. Kendala Wirausaha Koperasi
Kendala dalam melaksanakan Fungsi Inovasi Dalam melaksanakan fungsi tersebut,
seorang wirausaha koperasi dihadapkan pada kendala sebagai berikut:
1. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang diizinkan
menurut hukum. Jadi inovator tidak mempunyai hak untuk menerapkan tindakan
inovatif
2. Kemungkinan inovatif yang diperolehkan harus ditemukan dan kemudian
dilaksanakan penerapannya. Untuk itu diperlukan kemampuan baik personal maupun
organisatoris.
3. Kalaupun kemungkinan inovasi tertentu terlarang dan masih dalam rangka
kesanggupan seorang atau kelompok, maka perseorangan itu perlu memiliki motivasi
untuk menerapakan inovasi itu.
2.4 Menumbuhkan Wirausaha Koperasi
Secara definitif seorang pewirausaha termasuk pewirausaha koperasi adalah orang
yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mencapai keuntungan bisnis
darinya dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan bisnis.
Dengan kata lain, para pewirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai sikap
mental positif yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam
mengambil risiko pada saat mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat
dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan tentang sesuatu yang hendak dikerjakan.
Setiap mengambil keputusan tidak didasarkan pada metode coba-coba, melainkan dipelajari
secara cermat setiap peluang bisnis dengan mengumpulkan informasi-informasi yang
berharga bagi keputusan yang hendak dibuat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa para pewirausaha (termasuk pewirausaha
koperasi) adalah orang-orang yang mempunyai ciri dan watak yang berlainan dengan
individu kebanyakan. Oleh karena itu maka sangat penting sekali melakukan tindakan
ataupun upaya untuk menumbuhkan wirausaha koperasi.
Menumbuhkan Kewirausahaan Koperasi Pembangunan koperasi sebagai badan usaha
ditunjukkan pada perluasan basis usaha, peningkatan mutu sumber daya manusia terutama
pengurus, pengelola dan anggotanya termasuk kewirausahaan dan profesionalsme koperasi
sehingga dengan kinerja yang semakin sehat, kopetitif dan mandiri, koperasi mampu menjadi

bangun usaha utama dalam perekonomian nasional guna memajukan kesejahteraan ekonomi
anggotanya, sekaligus memacu kehidupan perekonomian terutama di pedesaan. Dalam skala
usaha

nasional,

menumbuhkan

kewirausahaan

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

kemampuan dan peran pengusaha kecil, pengusaha menengah dan koperasi termasuk
generasi muda perekonomian nasional.
Pemerintah sudah memberlakukan program penciptaan wirausaha muda. Program
yang digagas kementrian koperasi dan UKMK ini bertujuan sebagai salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu upaya menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dikalangan para pemuda adalah melalui berbagai pelatihan, pendidikan,
bimbingan dan konsultasi, serta temu usaha dan promosi.
Menumbuhkan kewirausahaan untuk koperasi ditunjukan kepada anggota dan para
pengelola koperasi, dan diarahkan untuk meningkatkan wawasan bisnis, kegiatan yang
dilakukan berupa pelatihan, magang, studi banding, bimbingan konsultasi, dan jika
diperlukan dapat diberikan bantuan permodalan. Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk
menumbuhkan sikap dan perilaku pengelola koperasi dan usaha kecil agar memiliki dorongan
berprestasi dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Selanjutnya kegiatan bimbingan dan konsultasi dilakukan untuk memberikan tuntunan
dan arahan dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi para pengelola koperasi
dan usaha kecil. Kegiatan magang dimaksudkan agar pengelola koperasi dan usaha kecil
mendapat pengetahuan dan pengalaman secara langsung dengan ikut bekerja pada badan
usaha yang sudah berhasil dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan kegiatan studi banding
dimaksudkan untuk memperoleh wawasan, pengetahuan serta strategi yang telah dilakukan
sehingga badan usaha tersebut mampu mencapai keberhasilan.
Dalam perekonomian, koperasi merupakan entitas ekonomi dengan unikum tersendiri.
Dalam koperasi, pemilik dan pelanggan berada di satu genggaman. Segenap sumberdaya
difokuskan untuk melayani kepentingan anggota dan bukan untuk pengurus atau manajer.
Anggotalah yang menjadi target utama dalam setiap keputusan organisasi dan usaha koperasi.
Kesejahteraan anggota terefleksikan melalui pelayanan dan akses optimal terhadap segenap
sumber daya organisasi dan ekonomi koperasi. Untuk mempertahankan formasi itu, perlu
dibangun sebuah system yang mampu mendorong usaha koperasi berkembang.
Koperasi memiliki dua nilai, kekeluargaan dan kewirausahaan. Dalam praktiknya,
keduanya tak mudah untuk diharmonisasikan. Tanpa etos kekeluargaan yang meniscayakan
dimensi sosial, koperasi kehilangan spiritnya. Tanpa kultur wirausaha yang kuat, koperasi
lumpuh. Menempatkan usaha secara independen, merupakan salah satu langkah yang perlu

ditempuh agar koperasi fokus pada profesionalitas kinerja. Untuk itu, diperlukan pemisahan
antara kultur kekeluargaan dan kewirausahaan ditangan yang berbeda, dengan tetap melayani
sebuah visi yang sama dan sebangun : melayani kepentingan anggota.
Kewiraushaan pada perekonomian liberal lebih bersifat untuk memaksimalkan
keuntungan (profit oriented), sedangkan koperasi dan gerakannya tidaklah memerlukan
kewirausahaan seperti itu. Hal ini karena jelas sangat tidak sesuai dengan prinsip koperasi.
Bagi koperasi, yang diperlukan adalah semangat kewirakoperasian yang tujuan utamanya
adalah pelayanan dan kesejahteraan bersama yang berasaskan kekeluargaan, kerja sama dan
kesetia kawanan. Atas dasar perbedaan inilah, keduanya memang berusaha mengembangkan
kualitas pribadi pada seseorang sehingga bisa dianggap terbaik dan unggul.

BAB 3. PENUTUP
Kesimpulan
Kewirausahaan Koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan
berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan
nyata serta penignkatan kesejahteraan bersama. Secara definisi, seorang wirausaha (termasuk
wirakop) adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis, mengumpulkan sumber- sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan darinya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
a. Tugas wirausaha koperasi yang utama adalah menciptakan inovasi yang dapat
memberikan perubahan yang bersifat positif dalam organisasi usaha.
b. Keberhasilan inovasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan
wirakoperasi,disamping kebebasan bertindak dari wirakoperasi tadi.
c. Keberhasilan seorang wirausaha koperasi tidak dapat dilihat dalam jangka pendek
tetapi bertahap dalam jangka panjang.

d. Pada akhirnya perkembangan ekonomi suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh para
wirausaha yang berhasil termasuk wirausaha koperasi, karena setiap muncul inovasi
baru akan tumbuh berbagai aktifitas ekonomi yang berhubungan dengan produksi
hasil ekonomi tersebut.
e. Pertumbuhan suatu koperasi sangat tergantung pada kemampuan para wirakoperasi
dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi anggotanya.
f. Wirakoperasi berasal dari birokrat pada umumnya juga tidak mempunyai kebebasan
untuk bertindak karena kadang-kadang membawa misi tertentu dari pemerintah yang
kegiatnya terikat pada ketentuan yang berlaku.
g. Terlepas dari itu semua pada dasarnya setiap wirakoperasi mempunyai kewajiban
moral dalam meningkatkan pertumbuhan koperasi dengan mengusahakan agar
koperasi dengan jalan mengusahakan agar koperasi mempunyai keunggulan
dibanding dengan pesaingnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/76277320/Kewirausahaan-Koperasi
http://daeyynala.blogspot.co.id/2015/04/kewirausahaan-koperasi.html
http://www.academia.edu/9228228/Kewirausahaan_Koperasi
http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausahamenurut-para-ahli-2/
https://sukasukadwi.wordpress.com/2014/01/03/kewirakoperasian/

http://atangsutisnabdj.blogspot.com/2013/10/makalah-kewirausahaan-dan-kelebihan.html
http://fastkaya.blogspot.com/2009/12/keuntungan-dan-kelemahan-menjadi.html

Вам также может понравиться