Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HAKIKAT KOMUNIKASI
Fakultas
Ilmu Komunikasi
Program
Studi
Advertising and
Marketing
Communication
Abstract
Pokok bahasan ini akan memberikan
pemahaman kepada mahasiswa mengenai
Hakikat komunikasi termasuk ruang lingkup
dan fungsi komunikasi dalam kehidupan
manusia
Modul
01
Kode MK
Disusun Oleh
85001
Kelas :
B11436B
A
Kompetensi
Setelah mengikuti perkuliahan ini, Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang hakikat
komunikasi, ruang lingkup dan fungsi komunikasi dalam kehidupan manusia.
SElamat datang di pembelajaran Pengantar Ilmu Komunikasi. Mata kuliah ini adalah
matakuliah inti Fakultas, diharapkan mahasiswa mampu memahami dengan baik sebagai
dasar pemahaman pada ilmu komunikasi tingkat lanjut. Pada modul ke 1 ini kita akan
membahas mengenai Hakikat Komunikasi.
Pendahuluan
khir-akhir ini minat orang mempelajari komunikasi makin meningkat, bukan saja di
kalangan mahasiswa, tetapi juga di kalangan anggota masyarakat lainnya, apakah
itu lewat seminar, diskusi dan pelatihan.
201
5
Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi adalah kemampuan alamiah;
setiap orang mengetahui apa komunikasi itu dan mampu melakukannya.
Keterampilan komunikasi adalah bakat, sifat bawaan, bukan diperoleh karena usaha
atau pendidian.
Kita
membutuhkan
lebih
banyak
komunikasi
(anggapan
kuantitas
komunikasi
Komunikasi adalah suatu panasea universal. (Thomas Hurt, Michael D. Scott, dan
James C. McCroskrey, dalam Deddy Mulyana, 2000:viii)
dalam pengertian di sini adalah komunikasi insani (human communication) atau biasa
disebut komunikasi antarmanusia. Suatu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh
manusia yang satu dengan manusia lainnya yang menjadi kajian ilmu sosial.
Peristiwa-peristiwa komunikasi yang diamati dalam ilmu komunikasi, sangatlah luas dan
kompleks karena menyangkut berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik dari
kehidupan manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi merupakan salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang termasuk dalam kelompok ilmu-ilmu sosial (social sciences).
Lebih lanjut, ilmu komunikasi juga merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner. Artinya, pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam ilmu komunikasi
berasal dari dan menyangkut berbagai disiplin (bidang keilmuan) lainnya seperti
linguistik, politik, sosiologi, psikologi, antropologi dan ekonomi.
Komunikasi sebenarnya selain sebagai ilmu juga adalah suatu seni dan ketrampilan.
Sebagai ilmu, komunikasi merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara
sistimatis berdasarkan fakta dan riset, yang secara normatif hasilnya dapat disajikan dan
diterapkan untuk menciptakan dan membina tatanan hidup manusia agar menjadi lebih baik
dalam pribadi maupun dalam hidup bermasyarakat. Sebagai seni bila yang dibicarakan
tipografis suatu penerbitan, pemilihan kata-kata yang tepat untuk sebuah pidato, atau teknikteknik persuasi yang efektif untuk masyarakat tertentu. Dan komunikasi adalah ketrampilan
bila yang dimaksud adalah menggerakkan kamera, menulis komposisi pidato, atau
merencanakan organisasi hubungan masyarakat.
1.2
Fungsi-Fungsi Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu.
Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa pakar komunikasi, maka mereka
mengemukakan beberapa fungsi yang berbeda-beda walaupun banyak pula yang
menunjukkan kesamaan. Beberapa fungsi komunikasi itu antara lain:
1. Thomas M. Scheidel
Menurutnya bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung
identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk
mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita
inginkan. Namun tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan
lingkungan fisik dan psikologis kita.
201
5
2. Rudolph F. Verderber
Mengemukakan bahwa komunikasi itu mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi
social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada suatu saat tertentu.
3. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
Mereka mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama,
untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan
kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi
pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki
hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
4. Harold D. Lasswell
Beliau menyebut tiga fungsi dasar, mengapa manusia perlu berkomunikasi:
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi
manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara
dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi
manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi
manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya,
maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Proses kelanjutan suatu masyarakat sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat
itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian di sini bukan saja terletak pada
kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa
bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga lingkungan
masyarakat di mana manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan seperti ini
diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang harmonis.
Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu
masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaan, maka anggota masyarakat
dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku dan peranan. Misalnya bagaimana
orangtua mengajarkan tatakrama bermasyarakat yang baik kepada anak-anaknya.
Bagaimana media massa menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan bagaimana
201
5
Perilaku Kita
Konsep diri
Sumber : (Robert Hopper dan Jack L. Whitehead, dalam Deddy Mulyana, 2000:9)
Orang berkomunikasi untuk menunjukkan bahwa dirinya eksis. Inilah yang disebut
aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Beberapa contoh:
Bila seorang anggota kelompok diskusi tidak berbicara sama sekali dan memilih tetap
diam, orang lain akan segera menganggapnya bahwa si pendiam itu tidak ada sama
sekali. Mereka tidak meminta si pendiam itu untuk memberi komentar atau berbicara
kepadanya. Dan apabila si pendiam serta merta memutuskan berbicara, anggota lainnya
sering bereaksi seolah-olah si pendiam itu mengganggunya. Mereka memperhatikannya
sedikit saja. Mereka mengharapkan si pendiam itu tidak berbicara. Respons kelompok
ini mungkin tidak akan terjadi bila sejak awal si pendiam membuat komentar dalam
diskusi dan sekedar menunggu giliran untuk berbicara lagi. Namun bila partisipan ini
pasif sama sekali, eksistensinya tampak hampir diabaikan para pembicara yang aktif. Si
pendiampun gagal menggunakan pembicaraan untuk meningkatkan eksistensi dirinya.
(Thomas M. Scheidel, dalam Deddy Mulyana, 2000:13).
Pada uraian penanya dalam seminar, meskipun mereka sudah diperingatkan moderator
untuk berbicara singkat dan langsung kepada pokok masalah, penanya itu sering
berbicara panjang lebar, mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang
tidak relevan.
201
5
Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan
meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih sayang, keintiman,
simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan irihati dan kebencian, Untuk memperoleh
kesehatan emosional, kita harus memupuk perasaan-perasaan positif dan menetralisir
perasaan-perasaan negatif. Artinya melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat
memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan yang
hangat dengan orang-orang disekitar kita.
Dalam kehidupan keseharian, secara sadar ataupun tidak, kita sering mengucapkan
Selamat pagi, Hallo Assalamualaikum, Apa kabar?, menanyakan keadaan
keluarga, pekerjaan, mengomentari cuaca, menganggukkan kepala, melambaikan
tangan, bersalaman, ini semua dilakukan untuk menunjukkan bahwa kita ramah, dan
untuk menumbuhkan atau memupuk kehangatan dengan orang lain. Komunikasi inilah
yang disebut komunikasi fatik (phatic communication).
(emosi)
kita.
Perasaan-perasaan
tersebut
terutama
Seseorang menyatakan cinta atau kasih sayang dengan memnberikan bunga kepada
orang yang dikasihinya. (katakanlah dengan bunga).
Selain itu, tari-tarian, musik, pementasan drama, yang mana untuk mengekspresikan
kesadaran adalah termasuk juga komunikasi jenis ini.
201
5
201
5
yakni taktik-taktik
verbal dan non verbal, seperti berbicara yang sopan, berpakaian yang rapi dan
sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita
yang kita inginkan. Taktik itu misalnya lazim kita lihat pada saat orang melakukan
kampanye politik. (Deddy Mulyana, 2000:31).
Sedangkan tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya
keahlian berpidato, berunding berbahasa asing atau pun keahlian menulis.
Kedua
tujuan itu tentu saja berkaitan dalam arti bahwa berbagai pengelolaan kesan itu secara
kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan
dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial,
dan kekayaan.
Suatu survey atas para manajer personalia 175 perusahaan besar di bagian barat
amerika menunjukkan bahwa komunikasi lisan dan komunikasi tulisan menempati urutan
pertama dan kedua dari 24 kecakapan terpenting yang mempengaruhi kesuksesan
alumni jurusan Bisnis dalam mendapatkan pekerjaan.
201
5
10
Daftar Pustaka
201
5
Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
11