Вы находитесь на странице: 1из 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

A. Definisi kehamilan ektopik

Istilah

ektopik

ectopic,

dengan

berasal
akar

dari

kata

bahasa

dari

bahasa

Inggris,
Yunani,

topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik


dapat

diartikan

semestinya.

berada

Apabila

di

luar

pada

tempat

kehamilan

yang

ektopik

terjadi abortus atau pecah, dalam hal ini dapat


berbahaya

bagi

wanita

hamil

tersebut

maka

kehamilan ini disebut kehamilan ektopik terganggu.

Kehamilan

ektopik

implantasi

terjadi

falopii
terjadinya

adalah
diluar

merupakan

kehamilan
rongga

tempat

implantasi

dengan

uterus,

tuba

tersering

kehamilan

untuk

ektopik,sebagian

besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba,jarang


terjadi

implantasi

pada

ovarium,rongga

perut,kanalis servikalis uteri,tanduk uterus yang


rudimenter

dan

divertikel

pada

uterus.(Sarwono

Prawiroharjho, 2005)

Kehamilan
implantasi
fallopi
terjadinya

ektopik
terjadi

adalah
di

merupakan
implantasi

luar
tempat

kehamilan
rongga

uterus.

tersering

kehamilan

dengan

ektopik

Tuba
untuk

(lebih

besar dari 90 %). (Sarwono. 2002. Buku Panduan


Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal)

Kehamilan ektopik ialah kehamilan di tempat yang


luar biasa. Tempat kehamilan yang normal ialah di
dalam cavum uteri. Kehamilan ektopik dapat terjadi
di luar rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau
rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam
rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam

cervix, pars interstitialis tuba atau dalam tanduk


rudimenter

rahim.(Obstetri

Patologi.

1984.

FK

UNPAD)

Kehamilan

ektopik

pertumbuhan

hasil

adalah

konsepsi

implantasi

di

luar

dan

endometrium

kavum uteri. (kapita selekta kedokteran,2001)

Dari

kedua

kehamilan

difinisi

ektopik

diatas

adalah

dapat

disimpulkan

kehamilan

dengan

ovum

yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di


tempat yang normal yakni dalam endometrium kavum
uteri.
B. Etiologi
Etiologi

kehamilan

diselidiki,

tetapi

diketahui.
menjelaskan

ektopik
sebagian

Trijatmo
beberapa

terganggu
besar
yang

banyak

penyebabnya

Rachimhadhi
faktor

telah

tidak

dalam

bukunya

berhubungan

dengan

penyebab kehamilan ektopik terganggu:


a. Faktor mekanis
Hal-hal yang mengakibatkan terhambatnya perjalanan
ovum

yang

dibuahi

ke

dalam

kavum

uteri,

antara

lain:

Salpingitis,

terutama

endosalpingitis

yang

menyebabkan aglutinasi silia lipatan mukosa


tuba

dengan

penyempitan

pembentukan

saluran

kantong-kantong

atau
buntu.

Berkurangnya silia mukosa tuba sebagai akibat


infeksi

juga

menyebabkan

implantasi

hasil

zigot pada tuba falopii.

Adhesi
abortus/
atau

peritubal
infeksi

setelah
pasca

endometriosis,

infeksi

nifas,
yang

pasca

apendisitis,
menyebabkan

tertekuknya tuba atau penyempitan lumen

Kelainan

pertumbuhan

tuba,

terutama

divertikulum, ostium asesorius dan hipoplasi.


Namun ini jarang terjadi

Bekas operasi tuba memperbaiki fungsi tuba


atau

terkadang

kegagalan

usaha

untuk

memperbaiki patensi tuba pada sterilisasi

Tumor yang merubah bentuk tuba seperti mioma


uteri dan adanya benjolan pada adneksia

Penggunaan IUD

b. Faktor Fungsional
Migrasi

eksternal

ovum

terutama

pada

kasus

perkembangan duktus mulleri yang abnormal


Refluks menstruasi

Berubahnya motilitas tuba karena perubahan kadar


hormon estrogen dan progesterone
Peningkatan daya penerimaan mukosa tuba terhadap
ovum yang dibuahi
Hal lain seperti; riwayat KET dan riwayat abortus
induksi sebelumnya.
C. Klasifikasi
Sarwono
dalam

Prawirohardjo

bukunya

dan

Cuningham

mengklasifikasikan

berdasarkan lokasinya antara lain:


1.Tuba Fallopii
a.Pars-interstisialis
b.Isthmus
c.Ampula
d.Infundibulum
e.Fimbrae
2.Uterus
a.Kanalis servikalis
b.Divertikulum
c.Kornu

masing-masing

kehamilan

ektopik

d.Tanduk rudimenter
3.Ovarium
4.Intraligamenter
5.Abdominal
a.Primer
b.Sekunder
6.Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus.
D.

Patofisiologi
Parofisiologi

kehamilan

etropik

terganggu(KET),

prinsip patofisiologi yakni terdapat gangguan mekanik


terhadap ovum yang telah dibuahi dalam perjalanannya
menuju kavum arteri.pada suatu saat kebutuhan embrio
dalam
darah

tuba

tidak

dari

dapat

terpenuhi

vaskularisasi

lagi

tuba

oleh

itu.ada

suplai

beberapa

kemungkinan akibat dari hal ini(3,4,5):


a. Kemungkinan

tubal

abortion

lepas

dan

keluarnya

darah dan jaringan ke ujung distal (fibrian) dan ke


rongga abdomen. Abortus tuba biasanya terjadi pada
kehamilan ampulla, darah yang keluar dan kemudian
masuk ke rongga peritoneum biasanya tidak begitu
banyak karena dibatasi oleh tekanan dari dinding
tuba.
b. Kemungkinan
peritonium

ruptur
,

dinding

sebagai

tuba

ke

akibat

dalam

dari

rongga

distensi

berlebihan tuba.
c. Faktor abortus kedalam lumen tuba, ruptur dinding
tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada
ismus

dan

biasanya

dapat

terjadi

pada

secara

kehamilan

spontan

atau

muda.

Ruptur

karena

trauma

koitus dan pemeriksaan vagina . dalam hal ini akan


terjadi
kadang

perdarahan
sedikit

dalam

hingga

syok dan kematian.

rongga

banyak

perut,

sampai

kadang-

menimbulkan

E. Tanda dan gejala


Tanda :
1. Nyeri abdomen bawah atau pelvic, disertai amenorrhea
atau spotting atau perdarahan vaginal
2. Menstruasi abnormal
3. Abdomen dan pelvis yang lunak
4. Perubahan
sisi

pada

oleh

uterus

massa

perdarahan.

yang

dapat

kehamilan,

Dapat

terdorong

atau

ditemukan

ke

tergeser

sel

desidua

takikardi

bila

satu

akibat
pada

endometrium uterus
5. Penurunan

tekanan

darah

dan

terjadi

hipovolemi
6. Kolaps dan kelelahan
7. Pucat
8. Nyeri bahu dan leher (iritasi diafragma)
9. Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan
agak gembung
10.

Gangguan kencing

Kadang-kadang

terdapat

gejala

besar

kencing

karena

perangangan peritoneum oleh darah di dalam rongga perut.


1.Pembesaran uterus
Pada

kehamilan

pengaruh

ektopik

hormon-hormon

uterus

membesar

kehamilan

tapi

juga
pada

karena
umumnya

sedikit lebih kecil dibandingkan dengan uterus pada


kehamilan intrauterin yang sama umurnya.
2.Nyeri pada toucher
Terutama kalau cervix digerakkan atau pada perabaan
cavumdouglasi (nyeri digoyang)
3.Tumor dalam rongga panggul
Dalam rongga panggul teraba tumor lunak kenyal yang
disebabkan kumpulan darah di tuba dan sekitarnya.
4.Perubahan darah
Bahwa kadar haemoglobin turun pada kehamilan tuba yang

terganggu,

karena

perdarahan

yang

banyak

ke

dalam

rongga perut.
Gejala:
1.Nyeri
Nyeri panggul atau perut hampir terjadi hampir 100%
kasus

kehamilan

unilateral

ektopik.

atau

Nyeri

bilateral

dapat

bersifat

,terlokalisasi

atau

tersebar.
2.Perdarahan:
Dengan
dan

matinya

nekrose

telur

dan

desidua

mengalami

degenerasi

dengan

perdarahan.

dikeluarkan

Perdarahan ini pada umumnya sedikit, perdarahan yang


banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita ke
abortus biasa.Perdarahan abnormal uterin, biasanya
membentuk bercak. Biasanya terjadi pada 75% kasus
3.Amenorhea:
Hampir

sebagian

besar

wanita

dengan

kehamilan

ektopik yang memiliki berkas perdarahan pada saat


mereka

mendapatkan

menstruasi,

dan

mereka

tidak

menyadari bahwa mereka hamil.


F.Penatalaksanaan
Penanganan kehamilan ektropik pada umumnya adalalah
laparotomi. Dalam tindakan demikian , beberapa hal
harus

diperhatikan

dan

dipertimbangkan,

yaitu

sebagai berikut.
1.Kondisi ibu pada saat itu.
2.Keinginan

ibu

untuk

mempertahankan

fungsi

reproduksinya.
3.Lokasi kehamilan ektropik.
4.Kondisi anatomis organ pelvis.
5.Kemampuan teknik bedah mikro dokter.
6.Kemampuan teknologi fertilasi in vitro setempat.
Karena

kehamilan

ektopik

dapat

mengancam

nyawa,

maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilan adalah


tatalaksana yang disarankan.
Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan melalui:
1. Obat-obatan
Dapat

diberikan

apabila

kehamilan

ektopik

diketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah


methotrexate (obat anti kanker).
2. Operasi
Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari
beberapa minggu, operasi adalah tindakan yang
lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih
besar

daripada

memungkinkan,

obat-obatan.

Apabila

dilakukan

operasi

akan

laparaskopi.
Bila

diagnosa

kehamilan

ektopik

sudah

ditegakkan, terapi definitif adalah pembedahan :


3.Laparotomi :
eksisi

tuba

yang

berisi

(salfingo-ovarektomi)

atau

kantung
insisi

kehamilan

longitudinal

pada tuba dan dilanjutkan dengan pemencetan agar


kantung kehamilan keluar dari luka insisi dan
kemudian luka insisi dijahit kembali.
1.Laparoskop :
untuk mengamati tuba falopii dan bila mungkin
lakukan insisi pada tepi superior dan kantung
kehamilan dihisap keluar tuba.
2.Operasi Laparoskopik : Salfingostomi
Bila

tuba

tidak

pecah

dengan

ukuran

kantung

kehamilan kecil serta kadar -hCG rendah maka


dapat

diberikan

injeksi

methrotexatekedalam

kantung gestasi dengan harapan bahwa trofoblas


dan

janin

dapat

diabsorbsi

atau

diberikan

injeksi methrotexate 50 mg/m3 intramuskuler.


Syarat

pemberian

methrotexate

pada

kehamilan

ektopik:
1. Ukuran kantung kehamilan
2. Keadaan umum baik (hemodynamically stabil)
3. Tindak

lanjut

(evaluasi)

dapat

dilaksanakan

dengan baik
Keberhasilan

pemberian

methrotexate

yang

cukup

baik bila :
1. Masa tuba
2. Usia kehamilan
3. Janin mati
4. Kadar -hCG
Kontraindikasi pemberian Methrotexate :
1. Laktasi
2. Status Imunodefisiensi
3. Alkoholisme
4. Penyakit ginjal dan hepar
5. Diskrasia darah
6. Penyakit paru aktif
7. Ulkus peptikum
G.

Komplikasi
Komplikasi kehamilan ektopik dapat terjadi sekunder
akibat

kesalahan

diagnosis,

diagnosis

yang

terlambat, atau pendekatan tatalaksana. Kegagalan


penegakan diagnosis secara cepat dan tepat dapat
mengakibatkan terjadinya ruptur tuba atau uterus,
tergantung
menyebabkan

lokasi

kehamilan,

perdarahan

dan

masif,

hal

syok,

ini

dapat

DIC,

dan

kematian.
Komplikasi
lain

adalah

yang

timbul

akibat

perdarahan,

pembedahan

infeksi,

kerusakan

antara
organ

sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh


darah

besar).

Selain

itu

terkait tindakan anestesi.

ada

juga

komplikasi

H. Pencegahan
Berhenti

merokok

ektopik.

Wanita

akan
yang

menurunkan
merokok

risiko

memiliki

kehamilan

kemungkinan

yang lebih besar untuk mengalami kehamilan ektopik.


Berhubungan seksual secara aman seperti menggunakan
kondom
dalam

akan
arti

mengurangi

risiko

berhubungan

seks

kehamilan
secara

ektopik

aman

akan

melindungi seseorang dari penyakit menular seksual


yang

pada

akhirnya

dapat

menjadi

penyakit

radang

panggul. Penyakit radang panggul dapat menyebabkan


jaringan

parut

pada

saluran

tuba

yang

akan

meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.


Kita tidak dapat menghindari 100% risiko kehamilan
ektopik, namun kita dapat mengurangi komplikasi yang
mengancam nyawa dengan deteksi dini dan tatalaksana
secepat

mungkin.

Jika

kita

memiliki

riwayat

kehamilan ektopik sebelumnya, maka kerjasama antara


dokter dan ibu sebaiknya ditingkatkan untuk mencegah
komplikasi kehamilan ektopik.

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1.Anamnesis dan gejala klinis
1.

Riwayat terlambat haid

2.

Gejala dan tanda kehamilan muda

3.

Dapat

ada

atau

tidak

ada

perdarahan

per

vaginan
4.

Terdapat aminore

5.

Ada nyeri mendadak di sertai rasa nyeri bahu

dan seluruh abdomen, terutama abdomen bagian kanan /


kiri bawah
6.

Berat atau ringannya nyeri tergantung pada

banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum.


2.Pemeriksaan fisik

Inspeksi
Mulut

: bibir pucat

Payudara

Hyperpigmentasi,

hipervaskularisasi, simetris

Abdomen

: Terdapat pembesaran abdomen.

Genetalia

: Terdapat perdarahan pervaginam

Ekstremitas

: dingin

Palpasi
Abdomen
kecil

daripada

: Uterus teraba lembek, TFU lebih


UK,

nyeri

tekan,

perut

teraba

tegang, messa pada adnexa.


Genetalia

Nyeri

goyang

porsio,

douglas menonjol.

Auskultasi
Abdomen

: bising usus (+), DJJ (-)

Perkusi

Ekstremitas : reflek patella + / +

3.Pemeriksaan fisik umum:


Pasien tampak anemis dan sakit

kavum

Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor


di daerah adneksa.
Kesadaran bervariasi dari baik sampai koma tidak
sadar.
Daerah ujung (ekstremitas) dingin
Adanya

tanda-tanda

hipotensi,

pucat,

yaitu

perut

syok

adanya

tegang

hipovolemik,

tanda-tanda

bagian

bawah,

yaitu

abdomen

nyeri

akut,

tekan

dan

nyeri lepas dinding abdomen.


Pemeriksa nadi meningkat, tekanan darah menurun
sampai syok
Pemeriksaan

abdomen:

perut

kembung,

terdapat

cairan bebas darah, nyeri saat perabaan.


4.Pemeriksaan khusus:

Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks

Kavum douglas menonjol dan nyeri

Mungkin tersa tumor di samping uterus

Pada hematokel tumor dan uterus sulit dibedakan.

Pemeriksaan

ginekologis:

seviks

teraba

lunak,

nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan kiri


5.Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
mengetahui
mengetahui

air

seni

kehamilan
kehamilan

dapat

dilakukan

seseorang,
ektopik

sedangkan

seorang

dokter

untuk
untuk
dapat

melakukan:
B. Laboratorium
Hematokrit
Tergantung

pada

populasi

dan

derajat

perdarahan

abdominal yang terjadi.


Sel darah putih
Sangat

bervariasi

leukositosis.

dan

tak

Leoukosite

jarang

terlihat

15.000/mm3.

Laju

adanya
endap

darah meningkat.
Sel kehamilan
Pada

kehamilan

pemeriksaan

-hCG

intrauterin,
kali

lipat

ektopik

hampir

positif.

peningkatan
setiap

dua

kadar
hari,

100%

menunjukkan

Pada

kehamilan

-hCG
2/3

meningkat

kasus

kehamilan

ektopik menunjukkan adanya peningkatan titer serial


hCG

yang

adanya

abnormal,

peningkatan

hormon yang rendah

dan

1/3

sisanya

titer

hCG

yang

menunjukkan

normal.

Kadar

menunjukkan adanya suatu masalah

seperti kehamilan ektopik.


C. Pemeriksaan Penunjang/Khusus
Setelah

24

jam

dan

jumlah

sel

darah

merah

dapat

meningkat.
Pemeriksaan

ultrosonografi

(USG).

dapat menggambarkan isi dari

Pemeriksaan

ini

rahim seorang wanita.

Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan


seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur,
maupun di tempat lain.
USG :
Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri
Adanya massa komplek di rongga panggul
Laparoskopi

peranan

untuk

menegakkan

diagnosa kehamilan ektopik sudah diganti oleh


USG
Laparotomi
kehamilan

Harus

ektopik

hemostasis

dilakukan

terganggu

(tindakan

pada

dengan

kasus

gangguan

diagnostik

dan

definitif).
Kuldosintesis Memasukkan jarum kedalam cavum
Douglassi

transvaginal

untuk

menentukan

ada

atau tidak adanya darah dalam cavum Douclassi.


Tindakan

ini

tak

perlu

dikerjakan

bila

diagnosa

adanya

perdarahan

intraabdominal

sudah dapat ditegakkan dengan cara pemeriksaan


lain.
Diagnosis

pasti

hanya

ditegakkan

dengan

laparotomi.
C. Diagnosis Keperawatan
Kemungkinan

diagnosis

keperawatan

yang

muncul

adalah

sebagai berikut:
1.Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur
pada

lokasi

implantasi

sebagai

efek

tindakan

pembedahan.
2.Perubahan

perfusi

penurunan

komponen

jaringan
seluler

berhubungan

yang

di

dengan

perlukan

untuk

pengiriman nutrient ke sel.


3.Nyeri

yang

berhubungan

dengan

ruptur

tuba

falopi,

pendarahan intraperitonial.
4.Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang
pemahaman atau tidak mengenal sumber-sumber informasi
C.Intervensi keperawatan
1.

Diagnosis

1:

Devisit

volume

cairan

yang

berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi


sebagai efek tindakan pembedahan.
Kriteria

hasil:

perbaikan

keseimbangn

oleh

tanda-tanda

ibu

menunjukan

vital

cairan
yang

yang

kestabilan/
di

stabil,

buktikan
pengisian

kapiler cepat, sensorium tepat, serta frekuensi


berat jenis urine adekuat.
No
1

Rencana Inervensi
Rasional
Lakukan pendekatan kepada Pasien

pasien dan keluarga.


lebih kooperatif
Memberikan
penjelasan pasien mengerti tentang
mengenai

kondisi

pasien keadaan

dan

keluarga

dirinya

dan

saat ini
3

lebih

Observasi

TTV

observasi

tanda

abdoment.
Pantau input

dan

kooperatif

terhadap tindakan.
dan parameter deteksi
akut adanya

komplikasiyang

terjadi.
output Untuk

mengetahui

cairan

kesaimbangan

Pemeriksa kadar Hb

dalam tubuh
mengetahui
klien

cairan
kadar

sehubungan

tim

medis

Hb

dengan

perdarahan.
Lakukan kolaborasi dengan melaksanakan

dini

fungsi

untuk independent.

penanganan lebih lanjut.


2.Diagnosia
dengan

2:

Perubahan

penurunan

perfusi

komponen

jaringan

seluler

berhubungan

yang

di

perlukan

untuk pengiriman nutrient ke sel.


Kriteria

hasil:

menunjukan

perfusi

jaringan

yang

adekuat, misalnya: Tanda-tanda vital stabil, membrane


mukosa

warna

merah

muda,

pengisian

kapilerbaik,

haluaran urine adekuat, wajah tidak pucat dan mental


seperti biasa.
No
1

Tindakan intervensi
Awasi tanda vital,
pengisian

rasional
kaji Memberikan

kapiler, warna tentang

kulit/membrane

Catat
dingin,

derajat/adekuat

mukosa, perfusi

dasar kuku.

informasi
jaringan

membantu

keluhan

menentukan

kebutuhan intervensi.
rasa Vasokonstriksi

pertahankan suhu menurunkan

lingkungan

dan

dan

tubuh perifer.

hangat sesuai indikasi.

pasien/

sirkulasi
Kenyamanan

kebutuhan

hangat

harus

dengan

kebutuhan

rasa

seimbang
untuk

menghindari
3

Kolaborasi

dengan

medis

lain,

yang

pemeriksaan
misalnya: HB/HT

panas

berlebihan.
tim Mengidentifikasi
awasi defisiensi

dan

lab: kebuutuhan

pengobatan

atau terhadap terapi.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo
dengan Konsepsi.

S,

Hanifa

W.

Gangguan

Bersangkutan

Kandungan, edisi II. Jakarta: Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2005


Mansjoer

Arif,

dkk.

2001.

Kapita

Selekta

Kedokteran. Edisi III, Jilid I. Media Aesculapius FKUI


http://www.google.com/Gambaran
Ektopik

Terganggu

di

RSUD

Arifin

Kasus
Achmad

Kehamilan
Pekanbaru

Provinsi Riau Periode 1 Januari 2003-31 Desember 2005


www.medica

store.com/kehamilan

ektopik,kehamilan

luar kandungan/page:1-4
Bagian

obstetri

dan

Ginekologi

FK

UNPAD.

1984.

Obstetri Patologi. Bandung : FK UNPAD


Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Sarwono.

2002.

Buku

Panduan

Praktis

Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP

Вам также может понравиться