Вы находитесь на странице: 1из 22

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A.

STRUKTUR KURIKULUM
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KELAS I

KELAS II

1.

Menerima dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya

1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya

1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung Jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi
dengan keluarga,
teman, dan guru

2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
Jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru

2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
Jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan
tetangganya

KELAS III

3. Memahami
pengetahuan
faktual dengan
cara mengamati
[mendengar,
melihat,
membaca] dan
menanya
berdasarkan rasa
ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda
yang dijumpainya
di rumah dan di
sekolah

3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan
di sekolah

4. Menyajikan
pengetahuan
faktual dalam
bahasa yang jelas
dan logis, dalam
karya yang
estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan
anak sehat, dan
dalam tindakan
yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI INTI

KELAS IV

KELAS V

KELAS VI

1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya.

1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya.

1. Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung Jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
guru, dan
tetangganya

2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggung Jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
guru, dan
tetangganya serta
cinta tanah air.

2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
Jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta
cinta tanah air.

3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati dan
menanya
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat bermain

3. Memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual
dengan cara
mengamati,
menanya dan
mencoba
berdasarkan rasa
ingin tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat bermain.

3. Memahami
pengetahuan faktual
dan konseptual dengan
cara mengamati,
menanya dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat
bermai

4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dan konseptual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan

4. Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia

berakhlak mulia

Keterangan: Pada tahun pelajaran 2015/2016 secara serentak telah melaksanakan


kurikulum 2013

1. Struktur Mata Pelajaran


Berdasarkan kompetensi inti disusun mata Pelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik SD Negeri 001 Muara Wahau. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3: Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


MATAPELAJARAN

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


I

II

III

IV

VI

Kelompok A
1.

Pendidikan Agama dan Budi


Pekerti

2.

Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaran

3.

Bahasa Indonesia

10

4.

Matematika

5.

Ilmu Pengetahuan Alam

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelompok B

1.

Seni Budaya dan Prakarya

2.

Pendidikan Jasmani, Olahraga,


dan Kesehatan

30

32

34

36

36

36

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER


MINGGU
Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur


kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 001
Muara Wahau antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan
drum band.

Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan


Sekolah, Drum Band, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung
pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah
sikap peduli dan disiplin. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai
wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam
usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit.
Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler. Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok
matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran
Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan

Jasmani,

Olahraga,

dan

Kesehatan

adalah

kelompok

matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi


dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi


dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.

Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per


minggu

untuk

menyesuaikannya

tiap

mata

sesuai

pelajaran

kebutuhan

kompetensi yang diharapkan.

adalah

peserta

relatif.

didik

dalam

Guru

dapat

pencapaian

Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah


minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran Tematik-Terpadu

B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SD Negeri 001 Muara Wahau meliputi sebagai berikut.
1.

Mata Pelajaran
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan
melalui pendekatan

terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan

pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata


pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di
kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga

dan

Kesehatan.

Dengan

pendekatan

ini

maka

struktur

Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran


berkurang.
Selain

melalui

penyederhanaan

jumlah

mata

pelajaran,

penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata


pelajaran.

Penyederhanaan

dilakukan

dengan

menghilangkan

Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai
dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan
memiliki Kompetensi Dasar masingmasing. Untuk proses pembelajaran
Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata
pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu,
proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Muatan kurikulum SD Negeri 001 Muara Wahau memuat kelompok mata
pelajaran sebagai berikut ini:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi


4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
6. Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan
dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara
menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok
itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan.
Cakupan setiap kelomok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
1

Kelompok Mata

Cakupan

Pelajaran
Agama

dan

Akhlak

Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa

serta berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika,

budi pekerti, atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama.


2

Kewarganegaraan

Kelompok

dan Kepribadian

kepribadian

mata

pelajaran

dimaksudkan

kewarganegaraan
untuk

dan

meningkatkan

kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak


dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta meningkatkan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran

dan

kebangsaan,
penghargaan

jiwa

wawasan
dan

terhadap

termasuk

patriotisme
hak-hak

bela

asasi

wawasan
negara,
manusia,

kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,


kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi dan nepotisme
3

Ilmu

Pengetahuan

dan Teknologi

Kelompok

mata

pelajaran

Ilmu

pengetahuan

dan

teknologi pada SD dimaksudkan untuk memperoleh


kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan

No

Kelompok Mata

Cakupan

Pelajaran
mandiri

Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


meningkatkan
mengekspresikan

sensitivitas,
dan

kemampuan

kemampuan

mengapresiasi

keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan


mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup
apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5

Jasmani,

Olahraga

dan Kesehatan

Kelompok

mata

pelajaran

jasmani,

olahraga

dan

kesehatan pada SD dimaksudkan untuk meningkatkan


potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin,
kerja sama dan hidup sehat. Budaya hidup sehat
termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat
yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan

seperti

keterbatasan

dari

perilaku

seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV / AIDS, demam


berdarah, muntaber dan penyalit lain yang potensial
untuk mewabah.

2.

Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya pada kurikulum 2013
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya, jika
dalam hal pengintegrasian tidak dapat dilakukan, muatan pembelajaran
terkait muatan lokal dapat dijadikan mata pelajaran yang berdiri sendiri

3.

Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri adalah kegiatan yang
bertujuan

memberikan

kesempatan

kepada

peserta

didik

untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,


bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SD Negeri 001Muara
Wahau sebagai berikut.
a.

Pengembangan Diri Bidang


Agama Islam (PDBAI)

Pengembangan Diri Bidang Agama Islam bertujuan untuk:


1) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami
agama Islam;
2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pengamalan
agama Islam;
3) Membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan
norma-norma agama Islam;
4) Melatih peserta didik untuk melaksanakan dan melestarikan
tradisi ritualitas agama di tingkat lokal.
Cakupan materi pengembangan diri bidang agama Islam, meliputi:
Pengayaan dan penajaman materi yang terdapat dalam mata
pelajaran

Pendidikan

Agama

Islam

(berorientasi

pada

Kompetensi Konseptual/Kognitif)
Peragaan/praktik keagamaan secara intensif (berorientasi pada
Kompetensi Kinestetik/Psikomotor)
Pembiasaan

nilai-nilai

keagamaan

yang

berorientasi

pada

performance dan kepribadian siswa, seperti cara berpakaian


secara islami bagi siswa muslim setiap hari (berorientasi pada
Kompetensi Sikap/Afektif)
b. Kepramukaan

Pengembangan diri kepramukaan bertujuan:


1. Melatih peserta didik berorganisasi;
2. Melatih peserta didik menjadi pemimpin yang handal;
3. Melatih peserta didik hidup mandiri;
4. Melatih peserta didik untuk terampil dan memiliki jiwa solidaritas
yang tinggi;
5. Melatih peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang cepat

dan tepat serta beresiko minimal.


c. Olahraga

Pengembangan diri bidang olahraga bertujuan:


1. Mengembangkan minat dan bakat dalam cabang olahraga;
2. Meningkatkan prestasi olahraga.
d. Drumband

Pengembangan diri bidang ini bertujuan:


1) Melatih siswa memainkan Alat Musik pada drumband
2) Mengembangkan minat dan bakat siswa pada Seni Musik
3) Melatih siswa berkolaborasi dalam menampilkan berbagai alat
musik drumband.
Mekanisme pelaksanaan Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di
luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler), dibimbing dan dibina oleh guru-guru.

Tabel 5 : Jadwal kegiatan


No
1

Nama Kegiatan
Pengembangan

Diri

Hari

Waktu

Senin

Pukul 12.05 12.30

Bidang Agama Islam


2

Pramuka

WIB
Rabu

Pukul 15.00 17.00


WIB

Olah Raga

Sabtu, Selasa

Pukul 15.00 17.00


WIB

Kesenian

Band )

Drum

Kamis,
Minggu

Jumat,

Pukul 15.00 17.00


WIB

Kegiatan Pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada


sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif seperti berikut:
Kategori

Keterangan

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram

Kegiatan

pengembangan

diri

secara

Tidak

Terprogram

dapat

dilaksanakan sebagai berikut:


Tabel 6.Pengembangan Diri secara tidak terprogram
Kegiatan

Rutin, yaitu kegiatan


yang dilakukan
terjadwal

Contoh

Spontan, adalah
kegiatan tidak
terjadwal dalam
kejadian khusus

Keteladanan,adalah
kegiatan dalam bentuk
perilaku sehari-hari

Piket kelas
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di
kelas
Upacara Bendera hari Senin dan hari Besar
nasional
Pesantren Kilat Ramadhan
Pelaksanaan Hari Besar Agama Islam
Peringatan hari Besar Nasional (contoh hari
Kartini, Hari Kemerdekaan RI, Hardiknas dll)
Porseni/ Pentas Seni / Festival Sekolah
Kunjungan ke Sumber Belajar ( Museum )
Persami ( lomba tingkat I Penggalang) dan
Pesta Besar Siaga
Memberi dan menjawab salam
Meminta maaf
Berterima kasih
Mengunjungi orang yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong
orang
yang
sedang
kesusahan
Melerai pertengkaran

dalam

Performa guru
Mengambil sampah yang berserakan
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
Memberikan kesempatan terhadap pendapat
yang berbeda
Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
Penugasan peserta didik secara bergilir

Kegiatan

Contoh

Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat


pada peraturan)
Memberi salam ketika bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Membela kehormatan bangsa
Mengembalikan barang yang bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Penanaman Budaya Minat Baca / Baca
Senyap sebelum Belajar

Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram


Kelas I, II dan III

Mengadakan

kegiatan

ekstra

kurikuler

diantaranya: Pramuka, Seni Tari, Seni Lukis,


Seni Musik
Kelas IV, V dan VI

Mengadakan

kegiatan

ekstra

kurikuler

diantaranya: Seni Tari, Seni Lukis, Pramuka,


Olah Raga dan Drum Band.

C.

KEGIATAN PENGEMBANGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA,


EKONOMI KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter


bangsa , ekonomi kreatif dan kewirausahaan tidak dimasukkan sebagai
pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan
diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai
yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam
KTSP, Silabus dan RPP yang sudah ada dan penilaiannya dalam proses
pembelajaran dengan penilaian autentik.Indikator nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2)
indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala

sekolah,

guru

dan

personalia

sekolah

dalam

merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana


pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan
kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta
didik

berkenaan

dengan

mata

pelajaran

tertentu.

Perilaku

yang

dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa


bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam
jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke
perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa, ekonomi
kreatid dan kewirausahaan

menggunakan pendekatan proses belajar aktif

dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas,


sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar
yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan
dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran,
dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan
ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat
untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan


mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, ekonomi
kreatif dan kewirausahaan melalui pengamatan guru ketika seorang peserta
didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan
yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan
nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan
sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT :

Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tandatanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT :Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan


adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten)
MB :Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten)
MK:Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
Dalam

rangka

mewujudkan

akhlak

mulia,

pembentukan

watak

bangsa/character building, serta budi pekerti luhur, di SD Negeri 001 Muara


Wahau mengembangkan prioritas 7 nilai karakter yaitu :
1. Religius
2. Disiplin
3. Jujur
4. Kreatif
5. Kerja keras
6. Kerjasama
7. Peduli lingkungan
Pembiasaan yang dikembangkan di SD Negeri 001 Muara Wahau

sebagai

upaya pengembangan budaya dan karakter bangsa, ekonomi kreatif dan


kewirausahaan

SD Negeri 001 Muara Wahau memberlakukan berbagai pembiasaan sebagai


berikut:
Tabel 7. Bentuk Pembiasaan pengembangan karakter bangsa, ekonomi
kreatif dan kewirausahaan
No
1

Jenis Aktivitas dan Pembiasaan

Nilai Karakter yang


Dikembangkan

Petugas piket setiap pagi berdiri di gerbang ,


menyambut siswa dengan cara mengucapkan
salam dan berjabat tangan

3S (senyum, salam
,sapa )

Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran

Religius

Upacara Bendera diiringi Lagu Indonesia Raya


oleh kelompok paduan suara

Cinta Tanah Air

Pengibaran bendera selain Senin oleh petugas


piket kelas

Cinta Tanah Air

Pembelajaran pada jam pertama selalu


diawali dengan menyanyikan salah satu lagu
wajib nasional (Indonesia Raya)

Cinta Tanah Air

Pembiasaan 3 S; senyum, salam dan sapa,


antara sesama guru/karyawan, siswa dengan
guru/karyawan, dan antar siswa serta dengan
orangtua

Religius, Kerjasma,
Bersahabat/Komunika
tif

Piket kebersihan kelas sebelum dan sesudah


pembelajaran

Peduli Lingkungan

Jumat bersih dan penghijauan sekolah

Peduli Lingkungan

Kegiatan operasi semut setelah istirahat dan


sebelum pulang memungut dan memasukkan
sampah di tempat sampah

Kerja keras dan


Peduli Lingkungan

Pemutaran lagu-lagu wajib/perjuangan dan


lagu-lagu daerah

Cinta tanah air

10

Koperasi kejujuran &Lost Deposit Box

Jujur

11

Pembiasaan beribadah bersama (sholat


berjamaah )

Religius dan Toleransi

12

Pembelajaran olah raga yang diawali dengan


berbaris secara tertib dan berdoa.

Religius dan disiplin

13

Budaya antri dalam pelayanan di kantin,

Disiplin dan

No

D.

Nilai Karakter yang


Dikembangkan

Jenis Aktivitas dan Pembiasaan


koperasi, perpustakaan, dan lain-lain

kerjasama

15

Pemberian reward bagi yang berprestasi dan


punishment bagi yang melanggar.

Menghargai prestasi

16

Olah raga senam bersama setiap Jumat pagi

Kerja keras

Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, V dan VI pada semester satu 19 minggu
dan pada semester dua sebanyak 23 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil sebanyak 18 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap sebanyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit sebanyak 42
minggu.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan
proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran
siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran
penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,

menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang


dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik
sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan
apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat
sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru
melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
E.

Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh semua guru kelas
dan guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial,
kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Ketuntasan belajar masing-masing mata pelajaran yang
dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kurikulum
2013 diatur dengan cara menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat
Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran;
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 001

Muara Wahau

tahun 2015/2016 pada kelas I,II,III,IV,V dan VI ditentukan sesuai dengan


Kompetensi Dasar yang diintegrasikan ke dalam muatan pelajaran.

Tabel 8. Daftar Kriteria Ketuntasan Belajar

No
1
2
3
4
5
6
7
8

F.

Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Ketrampilan
Pendidikan Jasmani,Olahraga dan
Kesehatan
Jumlah
Rata-rata

Kriteria Ketuntasan Minimal


(KKM) / Kelas
I

II

III

IV

VI

75
75
75
70
70
70
70

75
75
75
70
70
70
70

75
75
75
70
70
70
70

75
75
75
70
70
70
70

75
75
75
70
70
70
70

75
75
75
70
70
70
70

75
75
75
70
70
70
70

75

75

75

75

75

75

75

580

580

580

580

580

580

580

72,5

72,5

72,5

72,5

72,5

72,5

72,5

Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas dan kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran.

Rata
rata

1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun belajar. Kriteria
kenaikan oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
a. Kriteria Kenaikan Kelas

Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai ulangan harian, nilai
tugas atau pekerjaan rumah, ulangan tengah semester dan nilai
ulangan akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata
setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan
Standard Ketuntasan Belajar (SKB) atau KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) di SD Negeri 001 Muara Wahau.

Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.

Dilakukan secara otomatis

b. Penentuan Kenaikan Kelas

Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam


suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai yang
diperoleh, dengan nilai KKM, dan penilaian sikap, budi pekerti serta
kehadiran siswa yang bersangkutan.

Siswa

dinyatakan

naik

kelas

otomatis

bila

kehadiran

yang

bersangkutan dalam satu tahun mencapai 95-100% .

Siswa dinyatakan naik kelas bersyarat bila tingkat kehadiran siswa


dalam satu tahun hanya mencapai 81% Hari Efektif belajar.

Siswa dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki tingkat ketidak


hadiran di kelas mencapai 80%

Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.

2. Kelulusan dan Penentuan Kelulusan


a. Kelulusan.
Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh


mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok

kewarganegaraan

dan

kepribadian,

kelompok

mata

pelajaran estetika dan. kelompok mata pelajaran jasmani, olah


raga, dan kesehatan.

Lulus

ujian

sekolah

untuk

kelompok

mata

pelajaran

ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

b. Penentuan Kelulusan.

Kriteria Kelulusan.

Hasil ujian dituangkan ke dalam blanko daftar nilai hasil ujian,


dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:

Memiliki rapor kelas VI.

Telah mengikuti ujian dan memiliki nilai untuk seluruh mata


palajaran

yang

diujikan,

minimal

nilai

masing-masing

mata

pelajaran sama dengan kriteria kelulusan.

Penentuan Kelulusan.

Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu


rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai
ujian sekolah, sikap / perilaku / budi pekerti siswa yang
bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan minimal sama
dengan kriteria kelulusan yang sudah ditentukan.

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk


seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
jasmani,olah raga dan kesehatan.

Lulus ujian sekolah untuk semua mata pelajaran, dan

Lulus Ujian Sekolah Nasional untuk mata pelajaran yang di USN


kan.

Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai


dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.

Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang


di kelas akhir.

c.

Standar minimal kelulusan

1. Standar minimal kelulusan SDN

001 Muara Wahau Ujian Sekolah

(US) sebagai berikut:


Tabel 9. Satandar Minimal Kelulusan US

2. Standar minimal kelulusan SDN

001 Muara Wahau Ujian Akhir

Sekolah (UAS) sebagai berikut:


Tabel 10. Standar Minimal Kelulusan UAS

3. Strategi Penanganan Siswa yang Tinggal Kelas dan Belum Lulus


Siswa yang tinggal kelas dan belum lulus ditangani dengan cara:

Mengulang di kelas lama dengan diberi materi tambahan pelajaran


secara mandiri, dan disarankan mengikuti bimbingan belajar di rumah.

Mengulang di kelas lama (VI) atau berusaha mengikuti kejar paket A


dan atau pelayanan lain secara khusus.

G.

Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial,

kecakapan

akademik

dan

kecakapan

vokasional.Pendidikan

kecakapan merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran atau

paket. Pendidikan kecakapan hidup di Sekolah Dasar Standar Nasional


Menteng 03 lebih menekankan kepada kecakapan non vokasional.

a.

Kecakapan Pribadi (Personal )


Kecakapan Pribadi dapat dikembangkan dan ditanamkan melalui
kegiatan rutinitas antara lain :
1) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, guru, dan karyawan
ketika tiba di sekolah
2) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
3) Membaca Al Quran
4) Praktik Sholat
5) Doa bersama hari Jumat sebelum masuk kelas
6) Memelihara tanaman di depan kelasnya
7) Mengumpulkan amal Jumat untuk kegiatan keagamaan
8) Mengadakan operasi semut, setelah jam istirahat
9) Mengadakan pelatihan tari bagi siswa yang berbakat
10)Mengadakan pelatihan musik organ , angklung , pianika dan suling
11)Praktik ketrampilan membuat lampu hias /tidur, taplak meja,
meronce, membuat bunga kertas, membuat boneka dari berbagai
bahan bekas

b.

Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial siswa,
sekolah mengadakan kegiatan antara lain :
1) Mengumpulkan dana untuk teman sakit atau teman yang tertimpa
musibah
2) Menjenguk teman yang sakit
3) Mengadakan kerja bakti ( Jumat Bersih )
4) Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
5) Melaksanakan tugas piket kelas

a.

Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sbb
:
1) Menerapkan pendekatan belajar aktif (PAKEM)
2) Membina kaderisasi calon lomba ketrampilan agama ( Loketa )
3) Membina kaderisasi lomba antar Kompetensi dan Kreativitas Siswa

4) Mengadakan wajib baca di perpustakaan


5)

Mengadakan wajib baca senyap ( 10 menit ) sebelum bel masuk

sekolah
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek Ekonomi, Budaya, Bahasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Ekologi,

dan

lainnya

yang

semua

bermanfaat

bagi

pengembangan

kompetensi peserta didik.


Adapun

Pendidikan

Berbasis

keunggulan

lokal

dan

global

pelaksanaannya di SD Negeri 001 Muara Wahau adalah :


1. Melatih kepekaan terhadap sikap sosial kemasyarakatan.
2. Melatih anak mengembangkan imajinasi.
3. Melatih mengenal keunggulan-keunggulan lokal yang ada di wilayah
kabupaten Kutai Timur.
4. Melatih keterampilan siswa menemukan bakat keahliannya.
5. Melatih kepedulian, merawat, memelihara dan melestarikan lingkungan.
6. Melatih anak menjelajahi dunia maya / internet untuk mencari informasi
global yang positif.

Вам также может понравиться