Вы находитесь на странице: 1из 1

BAB IV

ANALISA KASUS
Seorang pasien perempuan umur 39 tahun datang ke PONEK RSUD Solok
pada tanggal 14 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB dengan keluhan utama keluar air-air
yang banyak dari kemaluan sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit, yang membasahi
sehelai kain sarung dengan bau amis dan warna jernih. Dari anamnesa, pasien tidak
mengeluhkan Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari, Keluar lendir bercampur darah dari
kemaluan, Keluar darah yang banyak dari kemaluan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan fundus uteri teraba 4 jari dibawah
processus xyphoideus setinggi 29 cm dengan usia kehamilan 34-35 minggu. Dari
inspekulo tampak adanya cairan yang menumpuk di fornik posterior vagina dan
merembes dari canalis servikalis, OUE tertutup serta tes lakmus positif.
Pada pasien ini dilakukan perawatan konservatif dengan alasan kehamilan
preterm dan paru-paru janin belum matang. Pasien diberikan antibiotik untuk
mencegah terjadinya infeksi, serta dexamethason untuk pematangan paru-paru janin.
Penyebab terjadinya ketuban pecah dini pada pasien ini belum dapat
dipastikan. Menurut teori persalinan preterm bnyak disebabkan oleh infeksi
intrauterin (40%). Pada pasien ini tidak didapatkan data yang cukup mendukung
adanya infeksi karena belum dilakukannya pemeriksaan darah rutin. Sebaiknya pada
pasien ini juga dilakukan kultur urin untuk membuktikan ada tidaknya infeksi yang
kemungkinan bisa menyebabkan ketuban pecah dini. Penyebab lain ketuban pecah
dini adalah faktor pada ibu seperti nutrisi dimana dengan gizi yang kurang baik
terutama defisiensi vitamin C bisa menyebabkan gangguan pembentukan dan
pemeliharaan jaringan kolagen yang merupakan jaringan pembentuk selaput amnion

Вам также может понравиться