Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
9
kebiasaan merokok, riwayat hubungan
seksual sebelumnya, faktor usia, karena
semakin tua usia ibu maka dapat
menyebabkan ketuban kurang kuat, selain
itu pada ibu yang melahirkan beberapa kali
dan mengalami ketuban pecah dini
sebelumnya diyakini lebih beresiko
mengalami ketuban pecah dini pada
kehamilan berikutnya (Cunningham,
2005).
Ibu bersalin yang mengalami
ketuban pecah dini sebagian besar
mempunyai pekerjaan sebagai buruh yaitu
sebesar 85 ibu. Hal ini dapat disebabkan
aktivitas ibu yang berlebih dapat
menyebabkan keletihan pada ibu sehingga
dapat menggangu konstrasi dan pikitran
ibu, sehingga berpengaruh pada keadaan
kehamilan ibu yang dapat menyebabkan
terjadinya ketuban pecah dini (Varney,
2007).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda
persalinan. (Mansjoer, 2001: 310).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban pada setiap saat sebelum
permulaan persalinan tanpa memandang apakah pecahnya selaput ketuban terjadi
pada kehamilan 24 minggu atau 44 minggu. (Indriyani Dewi, 2008 : 1).
b. Etiologi
Menurut Mansjoer (2001: 310), etiologi ketuban pecah dini belum diketahui, tetapi
faktor predisposisi ketuban pecah dini itu sendiri ialah infeksi genetalia, servik
inkompeten, gemeli, hidramnion, kehamilan preterm, disproporsi sefalopelvik.
d. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis ketuban pecah dini adalah:
1) Keluarnya air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning atau kecoklatan
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
2) Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.
3) Janin mudah diraba.
4) Pada periksa dalam sepaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah bersih.
5) Inspekulo: tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering.
(Mansjoer, 2001: 313).
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan leukosit darah: >15.000/ul bila terjadi infeksi.
2) Tes lakmus merah berubah menjadi biru.
3) Amniosentisis.
4) USG: menentukan usia kehamilan, indek cairan amnion berkurang.
(Mansjoer, 2001: 313).
f. Komplikasi
1) Infeksi.
2) Partus preterm.
3) Prolaps tali pusat.
4) Distosia (partus kering).
(Mansjoer, 2001: 313).