Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang
memungkinkan

pemaksimalan

kontrol

beberapa

faktor

yang

bisa

mempengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian digunakan


dalam dua hal. Pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi
penelitian dalam mengidentifikasikan permasalahan sebelum perencanaan
akhir pengumpulan data. Kedua, rancangan penelitian digunakan untuk
mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2013).

Berdasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh massase


oral terhadap pemenuhan ASI, maka pada penelitian ini peneliti menggunakan
desain eksperiment semu (Quasi Eksperimental Design) dengan rancangan
Post test only with Control Group design. Tujuan rancangan penelitian ini
untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat dengan cara memilih satu
kelompok intervensi dan satu kelompok kontrol kemudian diadakan
pengukuran.

38

39

Tabel 4.1 Desain penelitian Post test only with Control Group design
(Nursalam, 2013)
Subyek
Perlakuan
Observasi perlakuan
K-A
I
OI - A
K-B
OI - B
Waktu 1
Waktu 2

Keterangan:
A

: Subyek (bayi prematur) kelompok perlakuan

: Subyek (bayi prematur) kelompok kontrol

: Intervensi dengan pemberian massase oral

: Tidak ada intervensi dengan pemberian massase oral

OI - A : Observasi pemenuhan ASI setelah diberikan intervensi

dengan

pemberian massase oral


OI - B : Observasi pemenuhan ASI tanpa intervensi pemberian massase oral

B. Populasi, Sampel dan Sampling


1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subyek (misalnya manusia: klien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Pada
penelitian ini sebagai populasinya adalah semua bayi prematur yang
dirawat di ruang perinatologi RSD dr. Soebandi Jember. Jumlah populasi
adalah 30.

40

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi subyek atau obyek
penelitian atau dapat juga disebut subyek atau obyek penelitian yang
dianggap mewakili populasi. Unit sampel dapat sama dengan unit
populasi, tetapi juga dapat berbeda (Handayani, 2014).
Karakteristik inklusi sampel pada penelitian ini adalah:
a. Usia gestasi kurang dari 37 minggu.
b. Reflek hisap lemah.
c. Tidak mengalami asfiksia.
Karakteristik eklusi sampel pada penelitian ini adalah:
a. Usia gestasi kurang dari 37 minggu, tapi ikterus, sepsis, cacat bawaan.
3. Sampling
Tehnik sampling atau tehnik pengambilan sampel merupakan kegiatan
penelitian untuk mendapat sampel yang representative (mewakili),
artinya, sampelnya dapat menggambarkan populasinya. Tehnik sampling
pada penelitian ini adalah non probability sampling dengan jenis
consecutive sampling, pengambilan sampel pada teknik ini adalah untuk
memilih sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria
penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu yaitu
satu bulan, sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi (Nursalam,
2013).

41

C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendeskripsikan atau menjelaskan semua variabel
dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secra operasional sehingga
mempermudah pembaca atau penyaji dalam mengartikan makna penelitian
(Nursalam, 2013).
1. Variabel penelitian
Menurut Setiadi (2007) dalam (Rini, 2010) variabel penelitian adalah
karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan merupakan
operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat secara empiris atau
ditentukan tingkatnya.
a. Variabel bebas (variabel independen)
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan
variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah massase oral.
b. Variabel tergantung (variabel dependen)
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel yang lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah pemenuhan ASI.

42

No
Variabel
Definisi Operasional
1. Independent Suatu sentuhan dan
Massase
pemijatan
pada
oral
jaringan otot daerah
sekitar mulut bayi
untuk melancarkan
peredaran darah dan
merangsang
saraf
yang
akan
memberikan
pengaruh positif.
2.

Dependent
Pemenuhan
ASI

Parameter
Alat Ukur
Pemijatan akan dilakukan 2 kali SOP
sehari
(5-10
menit
sebelum massase oral
pemberian minum) yang akan
dilakukan selama 1 minggu.
Gerakan massase oral meliputi:
1. Senyum I
2. Senyum II
3. Senyum III
4. Lingkaran-lingkaran kecil di
rahang.

Terpenuhinya
1. Reflek hisap
Observasi
kebutuhan ASI pada
Bayi mampu menghisap 40
bayi
yang
akan
hisapan selama 1 menit.
mengakibatkan reflek 2. Berat Badan
hisap
pada
bayi
BB bayi naik 90 gram selama 1
meningkat. Sehingga
minggu.
kebutuhan ASI pada 3. Frekuensi Menyusu
bayi dapat terpenuhi.
Bayi mampu menyusu 8-12
kali/hari.

Hasil Ukur

Skala

Jumlah satuan Rasio


angka
dalam
pemenuhan ASI
menggunakan
satuan
angka
bilangan bulat
yaitu 78 sampai
142.

43

D. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Ruang Perinatologi RSD dr.
Soebandi Jember.

E. Waktu
Waktu penelitian dilakukan pada bulan 9 Mei 31 Mei 2015.

F. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada
Direktur, Kepala Keperawatan dan Diklat Keperawatan Rumah Sakit Daerah
dr. Soebandi Jember untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat
persetujuan

kegiatan

pengumpulan

data

bisa

dilaksanakan

dengan

menekankan pada masalah etik antara lain:


1. Informed consent
Kepada keluarga bayi BBLR yang memenuhi kriteria inklusi diberikan
lembar pernyataan peneliti untuk bersedia menjadi responden penelitian,
serta judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila subyek menolak maka
peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden,
tetapi lembar tersebut diberi kode tertentu.

44

3. Confidentialy
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin
oleh peneliti. Data hanya akan disajikan kepada kelompok tertentu yang
berhubungan dengan penelitian ini.

G. Alat Pengumpulan Data


1. Massase oral
Instrumen yang digunakan pada massase oral menggunakan panduan
lembar SOP. Massase oral digunakan untuk meningkatkan pemenuhan
ASI pada bayi prematur yang terdiri dari gerakan senyun I, senyum II,
semyum III dan lingkaran-lingkaran kecil di rahang. Massase oral akan
dilakukan 2 kali sehari dalam satu minggu.
2. Pemenuhan ASI
Instrumen yang digunakan pada pemenuhan ASI setelah intervensi adalah
dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi berupa
peningkatan reflek hisap, berat badan dan frekuensi menyusu.

H. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2013). Prosedur pengumpulan data terdiri dari:

45

1. Prosedur administrasi
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat proposal penelitian.
Setelah proposal disetujui oleh institusi pendidikan (Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember) peneliti mengajukan ijin
kepada Kepala Bangkesbangpol Linmas untuk diajukan kepada Direktur
RSD dr. Soebandi Jember.
2. Prosedur teknis
Setelah responden yang terpenuhi kriteria penelitian, maka peneliti
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Peneliti memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada
masing-masing keluarga responden.
b. Selanjutnya peneliti menentukan 2 kelompok responden, yaitu
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang memenuhi kriteria
inklusi sesuai dengan tehnik pengambilan sampel.
c. Setelah keluarga responden selesai mengisi lembar persetujuan,
kemudian responden akan diberikan massase oral kepada kelompok
perlakuan oleh peneliti dengan menggunakan lembar SOP yang sudah
ditetapkan. Massase oral dilakukan 2 kali sehari selama satu minggu.
Selanjutnya peneliti memberikan perlakuan lain dengan bentuk body
massage pada kelompok kontrol.
d. Setelah responden mendapatkan massase oral pada kelompok
perlakuan dan body massage kepada kelompok kontrol selama waktu
yang sudah ditentukan, peneliti melakukan observasi pemenuhan ASI

46

pada responden dengan menggunakan lembar instrument yang sudah


ditetapkan.
e. Hasil penelitian membandingkan observasi pemenuhan ASI pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dengan demikian dapat
diketahui apakah massase oral efektif terhadap pemenuhan ASI pada
bayi prematur.

I. Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian. Sebelum data diolah, data tersebut
perlu diedit terlebih dahulu. Lalu untuk memudahkan analisa, maka jawaban
tersebut perlu diberi kode, setelah dibuat tabulasi dan dianalisa (Nursalam,
2013).
1. Tahap-tahap pengolahan data
a. Editing, dimaksudkan untuk melihat apakah data yang diperoleh sudah
terisi lengkap atau masih kurang lengkap. Dalam penelitian ini proses
editing akan dilakukan oleh peneliti sendiri. Pengisian lembar
observasi dilakukan peneliti sendiri yang didapatkan dari hasil
observasi dari responden.
b. Scoring, memberikan skor untuk pemenuhan ASI, ketentuan sebagai
berikut:
Reflek hisap: bayi mampu menghisap 40 hisapan/menit.

47

BB: berat badan bayi meningkat 90 gram/minggu.


Frekuensi menyusu: bayi dapat menuyusu 12 kali/ hari.
Dengan menjumlahkan angka bilangan tersebut menjadi angka
bilangan bulat yaitu 78 s/d 142.
c. Coding,

mengklarifikasikan

jawaban

dari

responden

menurut

macamnya dengan memberi kode pada masing-masing jawaban


menurut item dalam lembar observasi.
d. Entry, merupakan kegiatan memasukkan data yang ada kedalam
komputer

sesuai

menggunakan

dengan

bantuan

format

yang

komputerisasi

dikehendaki.

(SPSS).

Dengan

Data-data

yang

dimasukkan kedalam program di komputer, berdasarkan hasil


pengkodean yang telah dilakukan pada masing-masing variabel yaitu
tentang massase oral dan pemenuhan ASI.
2. Analisis data
a. Analisis univariat
Analisis yang bertujuan atau mendeskripsikan karakteristik variabel
penelitian. Bentuk analisa univariat tergantung dari jenis datanya.
Untuk data numerik digunakan mean, median, standar deviasi dan
skala. Analisis univariat yang pertama ini dilakukan untuk mengetahui
karakteristik bayi prematur dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu.
b. Analisis bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh massase oral
terhadap pemenuhan ASI pada bayi prematur. Pada penelitian ini

48

menggunnakan uji independen t-test. Uji tersebut digunakan untuk


membandingkan hasil rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Apabila 0,05 artinya
H1 diterima yang artinya ada pengaruh massase oral terhadap
pemenuhan ASI pada bayi prematur.

Вам также может понравиться