Вы находитесь на странице: 1из 8

TUGAS PRAKTIKUM SATUAN PROSES

IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK


JENUH TAK JENUH ALIFATIK DAN AROMATIK

Di Susun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Felicia Samantha
Indah Lestari
M. Rafli Romadhon
Muhammad Satria wibowo
Ridual Hidjria Gandha
Sandy Aditya Putra
Shanti Novalia

061540411888
061540411890
061540411896
061540411897
061540411899
061540411900
061540411901

Dosen Pembimbing : Letty Trinalisni, S.T., M.T.


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Tahun Akademik 2015/2016

IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK


JENUH TAK JENUH ALIFATIK DAN AROMATIK

Hidrokarbon merupakan persenyawaan organik yang paling sederhana yang hanya


terdiri dari atom karbon dan atom yang paling sederhana yang hanya terdiri dari atom
karbon dan atom hidrogen. Meski secara biologis persenyawaan
persenyawaan biologis dapat di pandang sebagai turunan dari hidrokarbon (hidrokarbon
yang dipandang sebagai persenyawaan induk). Keluarga hidrokarbon dapat dilukiskan
pada diagram berikut ini :
Hidrokarbon

Hidrokarbon Alifatik
-

Alkana

Alkena

Alkuna

Semua

persenyawaan

Hidrokarbon Aromatik

hidrokarbon

bersifat

nonpolar,

sehingga

ikatan antar

molekulnya sangat lemah. Karena itu, hidrokarbon yang berat molekulnya rendah
tersebut gas. Karena sifat non polar ini, hidrokarbon akan mudah larut dalam pelarutpelarut berpolaritas rendah seperti karbon tetraclorida (CCl3), chloroform (CHCl3),
benzene (C6H6), dan eter (R-O-R). Selain itu hidrokarbon mempunyai kerapatan yang
lebih kecil dari air.
Klasifikasi / Penggolongan Hidrokarbon (terdiri dari atom C dan H)
a. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya

Hidrokarbon alifatik : senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh(ikatan


tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap)

Hidrokarbon alisiklik : senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar /tertutup


(cincin)

Hidrokarbon aromatik :

senyawa

hidrokarbon

dengan

rantai

melingkar

(cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang
seling / konjugasi

b. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya

Hidrokarbon jenuh : senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom


karbonnya

merupakan ikatan tunggal

Hidrokarbon tak jenuh : senyawa hidrokarbon yang memiliki 1


ikatan rangkap

dua (alkena) atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena) atau ikatan
rangkap tiga (alkuna)
ALKANA
Adalah hidrokarbon alifatik jenis jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan
semua ikatan antar atom karbonnya

merupakan ikatan tunggal. Rumus umum alkana

yaitu CnH2n+2, n = jumlah atom C.


SUMBER DAN KEGUNAAN ALKANA
Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan alkana
sebagai berikut :

Bahan bakar

Pelarut

Sumber hidrogen

Pelumas

Bahan baku untuk senyawa organik lain

Bahan baku industri

ALKENA
Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu
ikatan rangkap dua (- C = C -). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 2 disebut
alkadiena, yang mempunyai 3 ikatan rangkap 2 disebut alkatriena dst. Rumus umum
alkena yaitu CnH2n ; n = jumlah atom C.

SUMBER DAN KEGUNAAN


Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator
(cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet
sintetik dan alkohol.
ALKUNA
Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu
ikatan rangkap tiga (- C = C -). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3
disebut alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut
alkenuna. Rumus umum alkuna yaitu CnH2n-2 ; n = jumlah atom C.
SUMBER DAN KEGUNAAN ALKUNA
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna
(asetilena), C2H2. Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.
SIFAT-SIFAT HIDROKARBON
Sifat Kimia
1. Reaksi-reaksi pada alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut paraffin yang artinya afinitas
kecil.

Reaksi

terpenting

dari

alkana

adalah

reaksi pembakaran , subtitusi dan

perengkahan (cracking)
Pembakaran
Pembakaran

sempurna

alkana

menghasilkan

gas

CO2

dan

uap

air,

sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air atau jelaga
(partikel karbon)
Subtitusi atau Pergantian

Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya


golongan halogen

Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi

Salah satu reaksi subtitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi


yaitu penggantian

atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin (klorinasi)

Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin

Perengkehan atau Cracking

Perengkehan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongpotongan yang lebih pendek.

Perengkehan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan


tekanan tinggi tanpa oksigen.

Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana.
Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari
alkana.

2. Reaksi reaksi pada alkena


Pembakaran

Seperti halnya alkana, alkena suhu rendah mudah terbakar. Jika dibakar di
udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini
terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga
pembakarannya menuntut/ memerlukan lebih banyak oksigen

Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air

Adisi (penambahan = penjenuhan)

Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan
ikatan rangkap

Polimerasi

Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi


molekul yang besar

Molekul sederhana yang mengalami polimerasi disebut monomer,


sedangkan hasilnya disebut polimer

3. Reaksi reaksi pada alkana

Reaksi reaksi pada alkana mirip dengan alkena, untuk

menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi


dua kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena

Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi


adisi dengan H2, adisi dengan halogen (X2) dan adisi dengan
asam halide (HX)

Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap


alkena dan alkuna berlaku Aturan Markovnikov

V.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Hidrokarbon Alifatik (Alkana)

Memasukkan 1 ml asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi

Menambahkan 1 ml alkana (paraffin cair)

Mengocoknya hingga berubah warna dan mengamatinya

Mengulangi percobaan sekali lagi

2. Hidrokarbon Aromatik (Benzene)

Menyediakan 2 tabung reaksi dengan mengisinya 1 ml aquadest

Menambahkan 1 ml etanol pada tiap-tiap tabung, kemudian menetesinya

dengan benzene pada masing-masing tabung sebanyak 1 ml secara


perlahan-lahan

Mengamati perubahan yang terjadi

Mengulangi percobaan sekali lagi

3. Sifat Benzene sebagai Pelarut

Menyediakan 4 tabung reaksi, 2 tabung masing masing diisi dengan 1 ml


aquadest dan 2 tabung yang lain diisi dengan 1 ml benzena

Menambahkan paraffin dan minyak sebanyak masing-masing ml pada tabung


1 dan 2 yang berisi aquadest

Mengulangi perlakuan di atas terhadap tabung 3 dan 4 yang berisi benzene

Mengamati perubahan yang terjadi

Mengulangi sekali lagi

4. Nitrasi Benzene

Menyediakan 1 tabung reaksi, kemudian mengisinya dengan 1 ml asam


sulfat pelat

Menambahkan 1 ml asam nitart pekat secara perlahan-lahan. Melakukan


prosedur ini pada ruang asam

Menambahkan 1 ml benzene (mengamati perubahan yang terjadi)

Menuangkan 1 ml aquadest secara perlahan lahan (melakukan di ruang


asam), mengamati perubahan yang terjadi

Mengulangi sekali lagi

Вам также может понравиться