Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1.

Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi


akurasi suatu hasil (Nursalam, 2011).
Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah desain non
eksperimental yaitu descriptive analitytic dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti
melakukan pengukuran atau penelitian dalam kurun waktu tertentu. Dimana peneliti
dapat menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan teori
yang ada. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara frekuensi kekambuhan gastritis dengan kualitas diit food
combining

yang

dilakukan

mahasiswa

farmasi

angkatan

2012

Universitas

Muhammadiyah Malang. Adapun kerangka kerja dalam penelitian ini dapat


digambarkan sebagai berikut:

38

39

4.2 Kerangka Penelitian


Kerangka penelitian merupakan pertahapan (langkah-langkah dalam
aktivitas kelompok ilmiah) mulai dari penetapan pupolasi, sampel, hingga
kesimpulan, yaitu kegiatan sejak awal penelitian yang akan dilakukan (Nursalam,
2011). Kerangka penelitian ini disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut :
Pupulasi : 210 Mahasiswa Farmasi angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah Malang dengan riwayat
kekambuhan gastritis dan mengalami kekambuhan,
Teknik Sampling : Purposive Sampling
Kriteria inklusi : mahasiswa Farmasi angkatan 2012 UMM, memiliki riwayat penyakit gastritis dan
mengalami kekambuhan dalam satu bulan terakhir dengan gejala nyeri epigastrium, perut terasa tdak
nyaman, mual, muntah, perut kemabung, sakit kepala, anoreksia, demam, sendawa, dan terasa terbakar di
epigastri saat makan dan bersedia menjadi responden.
Sampel : 30 Mahasiswa dengan keluhan kekambuhan gastritis sesuai kriteria inklusi
Diit food combining
Melakukan survey terhadap kualitas diit food combining yang dilakukan responden
Melakukan survey terhadap frekuensi kekambuhan gastritis setelah responden melakukan diit food combining

Identifikasi variabel dependen:


kualitas diit food combining

Identifikasi variabel independen:


frekuensi Kekambuhan gastritis

Alat ukur: lembar cheklist

Alat ukur: lembar cheklist

Analisa data: korelasi


spearman rank (rho).

Analisa pengaruh kualitas diit food combining terhadap frekuensi kekambuhan


gastritis yang dialami mahasiswa farmasi angkatan 2012 UMM

Gambar4.1kerangkapenelitian

40

4.2.

Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

4.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari : objek atau sebjek yang
mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang diterapkan oleh penliti untuk
dipelajari dan menarik sebuah kesimpulan (Sugiono, 2010). Populasi dalam penelitian
adalah seluruh mahasiswa Farmasi angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah
Malang jurusan farmasi dengan jumlah 210 orang.

4.2.2. Teknik Sampling


Sampling adalah proses menyeleksi subjek dari populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
Nonprobability Sampling dengan teknik Purposive Sampling yaitu penetapan sampel
dengan cara memilih diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi (Nursalam, 2010).

4.2.3. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat digunakan
sebagai subjek penelitian melalui teknik sampling tertentu (Nursalam, 2011). Sampel
pada penelitian ini adalah mahasiswa Farmasi angkatan 2012 Universita
Muhammadiyah Malang jurusan farmasi yang memiliki penyakit gastritis dan
mengalami kekambuhan gastritis dan berdasarkan jumlah populasi yang masuk dalam
kriteria inklusi sebanyak 30 mahasiswa.

41

4.2.2.1. Kriteria Sampel Inklusi dan Eklusi


1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011). Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Bersedia menjadi responden dengan syarat mengikuti prosedur
penelitian dan mengisi lembar informed consent.
b. Mahasiswa farmasi angkatan 2012 dengan pola makan yang salah
Universitas Muhammadiyah Malang.
c. Mahasiswa farmasi angkatan 2012 dengan riwayat penyakit gastritis atau
mengalami kekambuhan gastritis dalam waktu satu bulan terakhir.
d. Mengalami gejala kekambuhan seperti nyeri epigastrium, mual, muntah,
terasa tidak nyaman di perut, perut kembung, sakit kepala, nafsu makan
menghilang (anoreksia), demam, sendawa, dan lemas.
2. Kriteria Ekslusi
Kriteria eklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,
2011). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Memiliki penyakit seperti ; tifus, usus buntu, GGA/ GGK, diare,
Gangguan pada hepar, anemia, dan asma.
b. Dalam masa menstruasi
c. Dalam masa kehamilan

42

4.3. Variabel Penelitian


4.3.1. Variabel Bebas (Independen)
Variable bebas atau independen merupakan variabel yang menentukan atau
mempengaruhi variabel lain yang menstimulusi variabel tergantung atau dependen
sehingga menimbulkan dampak tertentu (Nursalam, 2011). Variabel independen dalam
penelitian ini adalah diit food combining.

4.3.2. Variabel Tergantung (Dependen)


Variabel tergantung atau dependen merupakan variabel yang nilainya di tentukan
oleh variabel lain yang akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel variabel
lain (Nursalam, 2011). Sehingga variabel dependen terikat merupakan faktor yang
diamati dan diukur untuk mementukan ada tidaknya pengaruh atau hubungan dari
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah frekuensi kekambuhan
gastritis.

4.4.

Definisi Operasional
Devinisi oprasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara oprasional

dan berdasarkan karakteristik yang diambil, hal ini berpengaruh pada peneliti untuk
melakukan observasi dan pengukuan secara cermat terhadap objek/fenomena
(Nursalam, 2011).
Variabel
Indepedent
: Kualitas
Diit Food
combining

Tabel 4.1 Definisi Operasional


Definisi
Parameter
Oprasional
Suatu diit untuk Beberapa hal yang haru di lakukan
mengatur
pola dalam Diit Food combining :
makan responden Fase penyerapan (04.00-12.00)
yang
memiliki 1. Makan buah-buahan
2. Tidak makan makanan yang
kekambuhan
mengandung protein, pati,
gastritis dengan cara
dan karbohidrat
memisah-misah
makanan
tertentu Fase pencernaan (12.00-21.00)

Instru
men
Cheklis

Skala

Skor

Ordinal Penilaian kualitas diit


Food combining
Menggunakan nilai :
Median (Distribusi
data tidak normal)
<24 = kualitas buruk
24 - 47 = kualitas
sedang

43

dan
mengkonsumsinya
pada waktu tertetntu

depedent :
frekuensi
kekambuhan
gastritis pada
mahasiswa
FIKES
UMM

4.5.

Frekuensi
kekambuhan
gastritis
pada
mahasiswa Farmasi

angkatan

UMM
mengalami
kekambuhan
gastritis.

2012
yang

3. Mengkonsumsi makanan yang


mengandung poretein atau
karbohidrat
saja
tanpa
mencampurnya.
4. Jika
makan
buah.
Mengkonsumsi
makanan
padat (karbohidrat, protein,
pati) 15 menit setelah makan
buah-buahan.
5. Makan sayur-sayuran sebagai
hidangan pendamping dari
makanan padat (karbohidrat,
protein, pati)
Sore (16.00-18.00)
6. Makan buah-buahan atau
cemilan ringan
Fase pembuangan (21.00-04.00)
7. Tidak
mengkonsumsi
makanan apapun.
Frekuensi kekambuhan gastritis :
1. tidak nyaman di perut
(kram),
2. rasa penuh diperut,
3. nyeri epigastrium,
4. mual,
5. muntah,
6. sakit kepala,
7. anoreksia,
8. sendawa,
9. Terasa
terbakar
di
epigastri saat makan
10. Lemas

>48 =kualitas baik

Cheklist

Ordinal Menggunakan nilai :


Median (jika
distribusi data tidak
normal)
< 36 = rendah
36 67 = sedang
> 67 = tinggi

Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan FIKES Kampus II Universitas

Muhamadiyah Malang.
4.6.

Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 20 hari mulai tanggal 15 september - 5 oktober

2014.
4.7.

Intrumen Penelitian
Pengumpulan data dengan cara apapun, selalu diperlukan suatu alat yang

disebut instrumen (Notoatmodjo, 2010). Alat untuk mengukur variabel independen


yaitu kualitas diit food combining dan variabel dependen yaitu frekuensi kekambuhan

44

gastritis, intrument yang

digunakan keduanya adalah sama-sama menggunakan

lembar cheklist untuk mengukurnya.

4.8.

Uji Validitas Dan Reabilitas


Dalam penelitian ini, intrumen untuk digunakan dalam penelitian harus diuji

dengan uji vailiditas dan uji reabilitas (Notoadmojo, 2011) sebelum digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap
instrumen penelitian. Pengujian intrumen dalam penelitian ini adalah instrument
untuk mengukur kualitas diit food combining dan frekuensi kekambuhan gastritis yang
dialami mahasiswa farmasi angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah Malang.

4.8.1 Uji Validitas


Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2002:160). Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan analisis butir. Ada pun cara pengukurannya adalah skorskor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total dengan rumus korelasi
product moment dari Pearson (Arikunto, 2002), yaitu:

=
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total
XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
X

= Jumlah skor tiap item

45

= Jumlah skor total item

= Jumlah subyek

Menurut Singarimbun dan Effendi (1989:139), kriteria pengujian yang digunakan


adalah :
Jika nilai r hitung > nilai r tabel maka dinyatakan valid, dan
Jika nilai r hitung < nilai r tabel maka dinyatakan tidak valid.
Besarnya nilai kritis r tabel dan tingkat kesalahan (alpha) sebesar 5% yaitu
0,624.
Tabel 4.2 Uji Validitas Frekuensi Kekambuhan Gastritis dan Kualitas Diit Food combining yang
Dilakukan Mahasiswa Farmasi Angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah Malang.

Variable
Kualitas Diit

Food
combining

Frekuensi
Kekambuhan
Gastritis

4.8.2

pertanyaan

Pearson
correlation (rhitung)

Rtabel (N=30 ;=5%)

Keterangan

Pertanyaan 1

0.704

0.632

Valid

Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pertanyaan 10
Pertanyaan 11
Pertanyaan 12
Pertanyaan 13
Pertanyaan 14
Pertanyaan 15
Pertanyaan 16
Pertanyaan 17

0.789
0.708
0.755
0.747
0.759
0.714
0.677
0.681
0.741
0.766
0.798
0.646
0.663
0.832
0.671
0.802

0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632
0.632

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Jumlah Butir Valid


Jumlah Butir Tidak
Valid

17
0

Uji Reabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen tersebut

sudah baik(Arikunto, 2002:170).Untuk menguji reliabilitas instrumen, dalam


penelitian ini digunakan perhitungan SPSS dan adapun perhitungan manual
menggunakan teknik Cronbach Alpha (Arikunto, 2002), yaitu :

46

=
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas alpha
k

= Jumlah item

vb = Jumlah varians item


= Jumlah varians total
1

= Bilangan konstan

Menurut Ghazali (2002), kriteria pengujian yang digunakan adalah:


Jika nilai Cronbach Alpha> 0.632 maka dinyatakan reliable,
Jika nilai Cronbach Alpha< 0.632 maka dinyatakan tidak reliable.

4.9.

Prosedur Pengumpulan dan pengolahan data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,


2011). Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Melakukan pendekatan kepada sampel
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Membuat legalitas persetujuan menjadi sampel penelitian
4. Mengukur kualitas diit food combining yang dilakukan pada 30 mahasiswa farmasi
angkatan 2012 dengan kekambuhan gastritis dengan memeberikan, tabel aturan
sajian makanan dalam food combining, SOP diit food combining dan lembar cheklist
yang akan dilakukan dan diisi selama 10 hari oleh sempel sendiri.
5. Melakukan pengukuran frekuensi kekambuhan gastritis pada 30 mahasiswa
farmasi angkatan 2012 yang telah melakukan diit food combining dengan

47

memeberikan lembar cheklist yang akan diisi selama 10 hari oleh sempel
sendiri.
6. Mencatat hasil pengukuran frekuensi kekambuhan gastritis dan kualitas diit food
combining pada lembar cheklist.
7. Menganalisis pengaruh kualitas diit food combining terhadap frekuensi
kekambuhan gastritis yang dialami mahasiswa farmasi angakatan 2012
Universitas Muhammadiyah Malang.

Pengolahan data dilakukan saat data telah terkumpul dan akan diolah dengan
menggunakan komputer dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing
Editing dilakukan untuk memeriksa ada tidaknya kesalahan dalam pengisian
lembar cheklist, memeriksa kembali semua data yang telah terkumpul dengan
tujuan mencetak kembali apakah hasilnya sesuai dengan rencana.
b. Koding (memberi kode)
Merupakan kegiatan mengubah data dalam bentuk yang lebih ringkas dengan
menggunakan

kode

yang

dimasukkan

untuk

mempermudah

dalam

melaksanakan tabulasi dan analisis data.


c. Skoring
Memberikan nilai atau skor tertentu pada hasil pengamatan. Skor penelitian
diperoleh dari pengukuran kualitas diit food combining dan kekambuhan gastritis.
d. Tabulasi data
Merupakan kegiatan menyusun data dalam bentuk tabel, mulai dari penyusunan
tabel utama yang berisi seluruh data dan informasi yang telah berhasil
dikumpulkan dan isinya sesuai dengan tujuan penelitian (Nursalam, 2011).

48

4.10.

Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk memperoleh gambaran hasil penelitian sesuai

dengan yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian, membuktikan hipotesis


penelitian yang telah ditetapkan dan memperoleh kesimpulan secara umum. Analisa
data dalam penelitian ini terdiri dari analisa univariat dan bivariat.
4.10.1 Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Analisa ini digunakan untuk menghitung frekuensi karakteristik
responden disajikan dalam bentuk frekuensi distrbusi gambar pie atau table, dan
nilai rata-rata.

4.10.2 Analisa Bivariat


Analisa data yang digunakan untuk menilai hubungan Frekuensi
Kekambuhan gastritis dengan kualitas diit food combining digunakan analsis korelasi
Spearman rank (rho). Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan program
komputer SPSS dan adapun perhitungan manual menggunakan rumus Spearman
rank sebagai berikut :
1. Membuat hipotesis.
2. Membuat tabel penolong untuk menghitung rangking.
3. Menentukan

hitung dengan rumus :

Keterangan :
= nilai korelasi Spearman Rank
d2 = selisih setiap pasangan Rank

49

n = jumlah pasangan Rank untuk Spearman


4. Menentukan nilai

tabel Spearman.

5. Menentukan

dengan rumus :

Keterangan :
Z = nilai
= nilai korelasi Spearman Rank
n = jumlah pasangan Rank untuk Spearman
6. Membuat kesimpulan.
Apabila

>

, maka H1 ditolak artinya tidak ada hubungan yang

signifikan. Apabila

<

, maka H1 ditermia artinya ada hubungan

yang signifikan. Taraf signifikansi 5% harga

: Z0,659

Tabel 4.3 Kekuatan Koefisien Korelasi Spearman Rank

Nilai
0,00 0,19
0,20 0,39
0,40 0,59
0,60 0,79
0,80 1,00

Tingkat Hubungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat

(Sumber : Sugiyono, 2012)

4.11.

Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian peneliti mengajukan permohonan ijin

penelitian kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah


Malang. Setelah itu, peneliti melakuakn penelitian dengan tetap menekankan pada
masalah etika yang meliputi :

50

4.10.1. Respect human diginity


Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full
disclosure) dan responden juga memiliki hak untuk ikut atau tidak ikut menjadi
responden (right to self determination). Subjek harus diperlakukan manusiawi dalam
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek atau tidak, tanpa adanya sangsi
apa pun (Sugiono, 2010).
4.10.2. Informed consent (Lembar persetujuan)
Lembar persetujuan diberikan kepada sampel yang akan melakukan penelitian
sebelum penelitian dilakukan agar sampel mengetahui maksud dan tujuan penelitian
berserta prosedur yang harus dilakukan sampel. Jika sampel bersedia, maka sampel
akan menandatangani lembar persetujuan yang disediakan peneliti, akan tetapi jika
sampel tidak bersedia, hal tersebut menjadi hak dari tersendiri responden.
4.10.3. Anonimity (Tanpa Nama)
Dalam penelitian masalah etika tentang anonymity dengan cara tidak
memberikan nama asli sampel pada lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data (Hidayat, 2007). Menjaga kerahasiaan sampel, penliti tidak
mencantumkan nama sampel, tetapi hanya menggunakan inisial.
4.10.4. Confidentiality (Kerahasiaan)
Dalam memberikan kenyamanan sebagai responden, informasi yang
diperoleh peneliti dari sampel akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti, hanyak
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Вам также может понравиться