Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Stroke iskemik dapat terjadi akibat obstruksi dari pembuluh darah otak yang
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke sel otak. Penyakit utama yang mendasari
obstruksi adalah adanya penumpukkan lemak pada dinding pembuluh darah yang disebut
sebagai atherosclerosis. Penumpukkan lemak ini dapat menimbulkan dua macam obstruksi
yaitu thrombosis dan emboli serebral. Yang dimaksud dengan thrombosis adalah adanya
thrombus (bekuan darah) yang terbentuk di pembuluh darah serebral, sedangkan emboli
adalah bekuan darah yang terbentuk di daerah lain, terutama jantung dan arteri besar (dada
dan leher) yang kemudian lepas mengikuti aliran darah dan tersumbat di pembuluh darah
otak yang relative berdiameter lebih kecil. Pembentukan emboli di jantung dapat disebabkan
karena detak jantung yang ireguler seperti atrial fibrilasi (American Heart Association and
American Stroke Association, 2016).
Adanya bekuan darah pada pembuluh darah otak tidak selalu dapat menyebabkan
stroke. Silent cerebral infarction (SCI) yang dikenal juga sebagai silent stroke adalah infark
pada jaringan otak yang disebabkan adanya bekuan darah. Kondisi ini menjadi faktor risiko
untuk menjadi stroke yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan otak yang progresif
(American Heart Association and American Stroke Association, 2016). Penelitian
menunjukkan bahwa pada pasien yang tidak menunjukkan gejala stroke, 10,7% diketahui
memiliki SCI pada MRI rutin. Atrial fibrilasi pada orang tua, hipertensi, dan kenaikan kadar
homosistein meningkatkan risiko terjadinya SCI (American Heart Association and American
Stroke Association, 2008).
Setiap tahun, sepertiga penderita stroke iskemik di United States diklasifikasikan
sebagai cryptogenic. Yang dimaksud dengan cryptogenic apabila tidak dapat ditentukan
penyebab definitifnya. Atrial fibrilasi, patent foramen ovale, inherited thrombophilias, plak
pada arkus aorta, infeksi, autoimun, dan inflamasi dapat menjadi penyebab dari cryptogenic
stroke (American Heart Association and American Stroke Association, 2016).
Faktor Resiko (American Heart Association and American Stroke Association, 2016)
Yang tidak dapat dicegah
1. Usia, resiko terkena stroke meningkat sebanyak dua kali setiap decade
kehidupan setelah usia 55 tahun.
American Heart Association and American Stroke Association. 2016. Ischemic Strokes
(Clots).
[Online]
(Updated
28
Maret
2016)
Diakses
dari:
http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/TypesofStroke/Ischemic
Clots/Ischemic-Strokes-Clots_UCM_310939_Article.jsp#.V0hayzV97IU
[diakses pada
27 Mei 2016].
American Heart Association and American Stroke Association. 2016. TIA (Transient
Ischemic
Attack).
[Online]
(Updated
28
Maret
2016)
Diakses
dari:
Center for Disease Control and Prevention. 2013. Types of Stroke. [Online] (Updated 6
Desember 2013) Diakses dari: http://www.cdc.gov/stroke/types_of_stroke.htm [diakses
pada 27 Mei 2016].
American Heart Association and American Stroke Association. 2008. Healthy People
and
Silent
Strokes.
Stroke
Connection,
[Online],
hal
7.
Diakses
dari:
http://www.strokeassociation.org/idc/groups/strokepublic/@wcm/@hcm/@mag/documents/downloadable/ucm_463091.pdf
27 Mei 2016].
[diakses pada
F.A.S.T. is an easy way to remember the sudden signs and symptoms of a stroke:
Face Drooping
Arm Weakness
Speech Difficulty
Sudden numbness or weakness of the face, arm or leg, especially on one side of the body