Вы находитесь на странице: 1из 18

Dokumen.

tips

indahmona

Leadership

Technology

Education

Marketing

Design

More Topics

Search

1. Home
2. Documents
3. Lp Defisit Perawatan Diri
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG
Oleh :
AGUNG NUGROHO
462008041
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2011
of 18

Lp Defisit Perawatan Diri


by gustav-faiz-kirchoof
on Dec 05, 2014
Report

Category:

Documents
Download: 14
Comment: 0
335
views
Comments
Description
defisit perwatan diri
Download Lp Defisit Perawatan Diri
Transcript

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Oleh : AGUNG NUGROHO 462008041 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA 2011 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA LAPORAN
PENDAHULUAN 1. Masalah Utama Defisit Perawatan Diri 2. Proses Terjadinya Masalah a.
Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004). Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000). Tanda dan Gejala : Gangguan
kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, serta kuku
panjang dan kotor Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acakacakan,
pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien lakilaki bercukur, pada pasien
perempuan tidak berdandan. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh
ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makana tidak pada
tempatnya Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air besar atau
buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak membersihakan diri dengan baik setelah
BAB/BAK b. Penyebab Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan
diri adalah sebagai berikut : kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah: a)
Fisik Badan bau, pakaian kotor. Rambut dan kulit kotor. Kuku panjang dan kotor Gigi
kotor disertai mulut bau Penampilan tidak rapi b) Psikologis Malas, tidak ada inisiatif.
Menarik diri, isolasi diri. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina. Interaksi kurang
Kegiatan kurang Tidak mampu berperilaku sesuai norma. Cara makan tidak teratur
BAK dan BAB di sembarang tempat 3. Pohon masala Kebersihan diri tidak adekuat
(BAB/BAK, Makan c) Sosial Defisit perawatan Penurunan kemampuan dan motivasi Isolasi
sosial 4. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji a) Penurunan kemampuan dan
motivasi merawat diri Data subyektif a. Klien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak
bisa melakukan apa-apa, Data obyektif a. Klien terlihat lebih kurang memperhatikan
kebersihan, halitosis, badan bau, kulit kotor b) Isolasi Sosial Data subyektif a. Klien
mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. Data obyektif b. Klien terlihat lebih
suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin
mengakhiri hidup, Apatis, Ekspresi sedih, Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun,
Posisi janin pada saat tidur, Menolak berhubungan, Kurang memperhatikan kebersihan c)
Defisit Perawatan Diri Data subyektif a. Pasien merasa lemah b. Malas untuk beraktivitas c.
Merasa tidak berdaya. Data obyektif a. Rambut kotor, acak acakan b. Badan dan pakaian
kotor dan bau c. Mulut dan gigi bau. d. Kulit kusam dan kotor e. Kuku panjang dan tidak
terawat 5. Diagnosa Keperawatan a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri b.
Isolasi Sosial c. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK 6.
Rencana Tindakan Keperawatan Diagnosa 1 : Penurunan kemampuan dan motivasi merawat
diri memperhatikan kebersihan diri Tujuan Khusus : TUK I : Klien dapat membina hubungan
saling percaya dengan perawat. Intervensi a. Berikan salam setiap berinteraksi. b.
Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan. c. Tanyakan

nama dan panggilan kesukaan klien. d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
berinteraksi. e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien. f. Buat kontrak interaksi
yang jelas. g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati. h. Penuhi kebutuhan dasar
klien. TUK II : klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri. Intervensi a. Bina
hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik. b. Diskusikan
bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti
bersih dan tanda- tanda bersih. c. Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan
diri. d. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal
yang berhubungan dengan kebersihan diri. e. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri
dan tujuan memelihara kebersihan diri. Tujuan Umum : Klien dapat meningkatkan minat dan
motivasinya untuk f. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti
kebersihan diri. g. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali pagi
dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur), keramas dan
menyisir rambut, gunting kuku jika panjang. TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan
diri dengan bantuan perawat. Intervensi a. Motivasi klien untuk mandi. b. Beri kesempatan
untuk mandi, beri kesempatan klien untuk mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan
diri yang benar. c. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari. d. Kaji keinginan klien
untuk memotong kuku dan merapikan rambut. e. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk
pengelolaan fasilitas perawatan kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi. f.
Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri seperti odol, sikat
gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk dan sandal. TUK IV : Klien dapat melakukan
kebersihan perawatan diri secara mandiri. Intervensi a. Monitor klien dalam melakukan
kebersihan diri secara teratur, ingatkan untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti
baju dan pakai sandal. TUK V : Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.
Intervensi a. Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri. TUK VI :
Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri. Intervensi a. Jelaskan
pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga kebersihan diri. b.
Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah dilakukan klien selama di RS dalam
menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di RS. c. Anjurkan keluarga untuk
memutuskan memberi stimulasi terhadap kemajuan yang telah dialami di RS. d. Jelaskan
pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan diri klien. e.
Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan diri. f. Diskusikan
bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga kebersihan diri. g. Diskusikan dengan
keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya: mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi,
mandi, keramas, dan lain-lain. Diagnosa 2 Tujuan Umum TUK I Intervensi a. Bina hubungan
saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan
lingkungan yang tenang, buat kesepakatan dengan jelas tentang topik, tempat dan waktu. b.
Beri perhatian dan penghaargaan: temani klien walau tidak menjawab. c. Dengarkan dengan
empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu-buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti
pembicaraan klien. TUK II Intervensi a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri
dan tanda-tandanya b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul b. Diskusikan bersama klien tentang perilaku
menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul c. Berikan pujian terhadap
kemampuan klien mengungkapkan perasaannya TUK III : Klien dapat menyebutkan
keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain. Intervensi : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri : Isolasi sosial : klien tidak
terjadi perubahan sensori persepsi : Klien dapat membina hubungan saling percaya Tujuan
Khusus : A. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan
orang lain a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat

berhubungan dengan orang lain c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan


mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain B. Kaji
pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain a. b. c. Beri
kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain Diskusikan
bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain Beri reinforcement
positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain TUK IV : Klien dapat melaksanakan hubungan sosial Intervensi a. Kaji
kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain b. Dorong dan bantu kien untuk
berhubungan dengan orang lain c. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah
dicapai d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan e. Diskusikan jadwal harian
yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu f. Motivasi klien untuk mengikuti
kegiatan ruangan g. Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
TUK IV : Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
Intervensi a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan
orang lain b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang
lain c. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat
berhubungan dengan oranglain Diagnosa 3 Tujuan Umum : Defisit Perawatan Diri :
kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK : Pasien tidak mengalami defisit perawatan
diri Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri Pasien mampu melakukan
berhias/berdandan secara baik Pasien mampu melakukan makan dengan baik Pasien mampu
melakukan BAB/BAK secara mandiri Tujuan Khusus : Intervensi 1) Melatih pasien
cara-cara perawatan kebersihan diri a) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri. b)
Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri c) Menjelaskan cara-cara melakukan
kebersihan diri d) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri 2) Melatih
pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki latihan meliputi : a) Berpakaian b) Menyisir
rambut c) Bercukur Untuk pasien wanita, latihannya meliputi : a) Berpakaian b) Menyisir
rambut c) Berhias 3) Melatih pasien makan secara mandiri a) Menjelaskan cara
mempersiapkan makan b) Menjelaskan cara makan yang tertib c) Menjelaskan cara
merapihkan peralatan makan setelah makan d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan
yang baik 4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri a) Menjelaskan
tempat BAB/BAK yang sesuai b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan
BAK c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK Referensi Carpenito, Lynda
Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC. Depkes. 2000.
Standar Pedoman Perawatan jiwa.Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta :
EGC Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC Keliat. B.A. 2006. Proses
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan
Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Momedia Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Jakarta : EGC Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan
Pohon Masalah Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku
Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa
Keperawatan Nanda, 2005 2006. Jakarta : Prima Medika. Stuart, GW. 2002. Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC. Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta. Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada
Perawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta. EGC Lampiran PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA
WACANA STRATEGI PELAKSANAAN DEFISIT PERAWATAN DIRI A. Kondisi Klien B.
Diagnosa Keperawatan Defisit perawatan diri C. Tujuan 1) Pasien mampu melakukan
kebersihan diri secara mandiri 2) Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik 3)
Pasien mampu melakukan makan dengan baik 4) Pasien mampu melakukan BAB/BAK
secara mandiri D. Tindakan 1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri

Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga


kebersihan diri Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri Melatih pasien
mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri 2. Melatih pasien berdandan/berhias
Berpakaian Menyisir rambut Bercukur Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
Berpakaian Menyisir rambut Berhias 3. Melatih pasien makan secara mandiri
Menjelaskan cara mempersiapkan makan Menjelaskan cara makan yang tertib
Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan Praktek makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik 4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK B. STRTEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP1 Pasien: Mendiskusikan pentingnya
kebersihan diri, cara-cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan
Orientasi Selamat pagi, kenalkan saya Agung Namanya anda siapa, senang dipanggil
siapa? Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang
akan merawat T? Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?
Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? Berapa lama kita berbicara ?. 20
menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya. Kerja Berapa kali T mandi dalam sehari?
Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga
tidak bisa merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kirakira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal,
mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut
T yang bisa muncul ? Betul ada kudis, kutu...dsb. Apa yang T lakukan untuk merawat
rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud
atau tujuan sisiran dan berdandan? (Contoh untuk pasien laki-laki) Berapa kali T cukuran
dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa alat-alat yang
diperlukan?. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?. Nanti bisa
minta ke perawat ya Berapa kali T makan sehari? Apa pula yang dilakukan setelah
makan? Betul, kita harus sikat gigi setelah makan. Di mana biasanya T berak/kencing?
Bagaimana membersihkannya?. Iya... kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC
di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun. Menurut T kalau mandi
itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali..T
perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir.
kebersihan diri Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T
melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo
gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya
ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih,
jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok
seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumurkumur sampai bersih.
Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus
sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik. Terminasi
Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T sebutkan lagi apa
saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?. Bagaimana perasaan Tina
setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina
ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat
gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach...
lakukan ya T..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik
besok lagi kita latihan berdandan. Oke? Pagi-pagi sehabis makan. SP 2 Pasien : Percakapan
saat melatih pasien laki-laki berdandan: a) Berpakaian b) Menyisir rambut c) Bercukur

ORIENTASI Selamat pagi Pak Tono? Bagaimana perasaan bpk hari ini? Bagaimana
mandinya?sudah dilakukan? Sudah ditandai di jadual hariannya? Hari ini kita akan latihan
berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu ? lebih kurang setengah
jam. KERJA Apa yang T lakukan setelah selesai mandi ?apa T sudah ganti baju? Untuk
berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2x/hari.
Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu. Apakah T menyisir rambut ?
Bagaimana cara bersisir ?Coba kita praktekkan, lihat ke cermin, bagussekali! Apakah T
suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ? betul 2 kali perminggu Tampaknya kumis dan
janggut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus ! (catatan: janggut dirapihkan
bila pasien tidak memelihara janggut) TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah
berdandan. Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi.. Selanjutnya bapak
setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari kita masukan pada
jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berap ? Nanti siang kita latihan makan
yang baik. Diruang makan bersama dengan pasien yang lain. SP 3 Pasien: Percakapan
melatih berdandan untuk pasien wanita a) Berpakaian b) Menyisir rambut c) Berhias
ORIENTASI Selamat pagi, bagaimana perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?Sudah
di tandai dijadual harian ? Hari ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan
cantik. Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik ) KERJA Sudah
diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus.! Nachsekarang disisir rambutnya yang
rapi, bagus! Apakah T biasa pakai bedak? coba dibedakin mukanyaT, yang rata dan tipis.
Bagus sekali. T, punya lipstik mari dioles tipis. Nachcoba lihat dikaca! TERMINASI
Bagaimana perasaan T belajar berdandan T jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan
dalam jadualnya. Kegiatan harian, sama jamnya dengan mandi. Nanti siang kita latihan
makan yang baik di ruang makan bersama pasien yang lain. SP 4 Pasien : Percakapan
melatih pasien makan secara mandiri a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan b)
Menjelaskan cara makan yang tertib c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan
setelah makan d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik ORIENTASI
Selamat siang T, Wow...masih rapi dech T. Siang ini kita akan latihan bagaimana cara
makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan ya..! Mari...itu sudah datang
makanan. KERJA Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T
makan? Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan!
Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silakan T yang pimpin!. Bagus.. Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan
satu-satu dengan pelan-pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.Setelah makan kita bereskan
piring,dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus! Itu
Suster Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya. TERMINASI Bagaimana
perasaan T setelah kita makan bersama-sama. Apa saja yang harus kita lakukan pada saat
makan, ( cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring
dan gelas, lalu cuci tangan.) Nach... coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita
masukkan dalam jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik,
bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...! SP 5 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien
melakukan BAB/BAK secara mandiri a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai b)
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK c) Menjelaskan cara
membersihkan tempat BAB dan BAK Orientasi Selamat pagi T ? Bagaimana perasaan T
kegiatannya..? Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik? Kirakira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...! hari ini ? Baik..! sudah
dijalankan jadual Kerja Untuk pasien pria: Dimana biasanya Tono berak dan kencing?
Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain
yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di
sembarang tempat ya..... Sekarang, coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana cara Tono

cebok? Sudah bagus ya Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono
membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air
kencing yang masih tersisa di tubuh Tono. Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air
kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan
air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono
membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman
yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing Setelah selesai membersihan tinja/air
kencing, Tono perlu merapihkan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar
mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan
sabun. Untuk pasien wanita: Cara cebok yang bersih setelah T berak yaitu dengan
menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, Cara seperti ini
berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita
Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air
kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini,
berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air
kencing Jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci
tangan dengan menggunakan sabun. Terminasi Bagaimana perasaan T setelah kita
membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik? Coba T jelaskan ulang tentang cara
BAB?BAK yang baik. Bagus...! Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah
dijelaskan tadi . Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa
melakukan jadual kegiatannya.
Recommended

Lp Defisit Perawatan Diri

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI I. Masalah


Utama Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan

Lp Defisit Perawatan Diri

Lp Defisit Perawatan Diri

keperawatan jiwa

Lp Defisit Perawatan Diri

lp

LP Defisit Perawatan Diri SP1 Ok

LAPORAN PENDAHULUAN 1. Masalah Utama Defisit Perawatan Diri 2. Proses


Terjadinya Masalah a. Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi

LP Defisit Perawatan Diri SP1 Ok

LAPORAN PENDAHULUAN 1. Masalah Utama Defisit Perawatan Diri 2. Proses


Terjadinya Masalah a. Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi

defisit perawatan diri

askep jiwa

Askep Defisit Perawatan Diri

ASKEP DEFISIT PERAWATAN DIRI DEFISIT PERAWATAN DIRI A. Pengertian


Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna memepertahankan

Askep Defisit Perawatan Diri

ASKEP DEFISIT PERAWATAN DIRI DEFISIT PERAWATAN DIRI A. Pengertian


Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna memepertahankan

Defisit Perawatan Diri

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN JIWA II


DEFISIT PERAWATAN DIRI Disusun Oleh KELOMPOK VII M.yusuf M.rijoi Novian
arvyan dinata PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Askep Defisit Perawatan Diri

ASKEP DEFISIT PERAWATAN DIRI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, kesehatan dan

DEFISIT PERAWATAN DIRI

DEFISIT PERAWATAN DIRI A. Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan
dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan

Askep Defisit Perawatan Diri

askep

DEFISIT PERAWATAN DIRI

DEFISIT PERAWATAN DIRI 1. Pengkajian Defisit perawatan diri pada pasien gangguan
jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas

LAMPIRAN Defisit Perawatan Diri

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Defisit Perawatan Diri Pokok Bahasan : Defisit
Perawatan Diri Hari/Tanggal Tempat Sasaran Waktu : Senin/19 Maret 2012 : Ruang Jiwa
Pav-6 Rumkital

Sap Defisit Perawatan Diri

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Defisit Perawatan Diri


Hari/Tanggal Tempat Sasaran Waktu : Senin, 26 Maret 2012 : Ruang Jiwa Pav-6 Rumkital
Dr. Ramelan Surabaya

LAMPIRAN Defisit Perawatan Diri

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Defisit Perawatan Diri Pokok Bahasan : Defisit
Perawatan Diri Hari/Tanggal Tempat Sasaran Waktu : Senin/19 Maret 2012 : Ruang Jiwa
Pav-6 Rumkital

Askep Defisit Perawatan Diri

Asuhan Keperawatan Pasien Dewasa Dengan Kurang Perawatan Diri Pada pasien gangguan
jiwa yang dirawat dalam keluarga sering mengalami ketidakpedulian merawat diri yang
menyebabkan

DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan

Askep Defisit Perawatan Diri

DEFISIT PERAWATAN DIRI A. Pengertian Perawatan diri adalah salah satu kemampuan
dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan

View more

Subscribe to our Newsletter for latest news.


About Terms DMCA Contact
STARTUP - Share & Download Unlimited
Fly UP

Вам также может понравиться