Вы находитесь на странице: 1из 9

MAKALAH

TAKAFUL(ASURANSI
SYARIAH)
BAB IIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini di Indonesia, telah banyak lembaga keuangan yang beroperasi dengan
berprinsipkan islami atau syariah. Perkembangannya yang sangat pesat dan sudah
banyak diminati oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Dengan tingginya minat masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah
belakangan sudah mulai berkembang perusahaan asuransi yang berprinsipkan
syariah.
Delam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai anggota masyaraka sosial
memiliki resiko tinggi yang bedampak langsung pada diri sendiri ataupun yang
tidak berdampak langsung pada diri sendiri. Timbulnya suatu risiko menjadi
kenyataan merupakan sesuatu yang belum pasti , sementara kemungkinan bagi
seseorang akan mengalami kerugian atau kehilangan yang dihadapi oleh setiap
manusia. Dengan hal terebut maka kebutuhan terhadap perlindungan atau jaminan
asuransi bersumber dari mengatasi atau mencegah ketidakpastian mengandung
resiko yang menimbulkan ancaman bagi setiap pihak. Asurasi syariah telah hadir
dengan berprinsipkan syariah islam untuk membantu dan menolong anggota
asuransi dengan beragam produk asuransi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Asuransi Syariah (takaful)
2. Prinsip Asuransi Syariah.
3. Jenis Jenis Asuransi Syariah
4. Produk Produk Asuransi Syariah
5. Manfaat Asuransi Syariah (Takaful) bagi Kehidupan Masyarakat dan
Perekonomian.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian asuransi syariah.
2. Mengetahui prinsip asuransi syariah.

3. Mengetahui jenis-jenis asuransi syariah dan produknya.


4. Mengetahui manfaat asuransi syariah bagi kehidupan masyarakat dan
perekonomian.
BAB IPENDAHULUAN
A. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi Syariah (Takaful) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong
antara sejumlah orang atau tabarru yang memberikan pola pengambilan untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Asuransi syariah berbeda dengan asuransi konvensional. Pada suransi syariah
setiap peserta sejak awal beraksud saling tolong menolong dan melindungi satu
dengan yang lain dnegan menyisihkan dananya sebagai iuran kebijakan yang
disebut tabbaru. Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan risiko dimana
tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian resiko
dimana tertanggung harus membayar premi, premi merupakan pembagian resiko
dimana para peserta saling menanggung. Premi pada asuransi syariah adalah
sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta yang tediri atas Dana Tabungan dan
tabarru. Dana tabungan adalah titipan dari peserta asuransi syariah dan akan
mendapat alokasi bagi hasil (al-mudharabah) dari pendapatan investasi bersih yang
diperoleh setiap tahun . Dana tabungan beserta alokasi bagi hasil akan
dikembalikan kepada peserta apabila yang bersangkutan mengajukan klaim, baik
berupa klaim manfaat asuransi. Sedangkan tabarru adalah derma atau dana
kebijakan yang diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi jika sewaktu-waktu
akan dipergunakan untuk membayar klaim atau manfaat asuransi. Munculnya
asuransi syariah di dunia Islam di dasarkan adanya anggapan yang menyatakan
bahwa asuransi yang ada selama ini, yaitu asuransi konvensional banyak
mengandung unsur yang tidak dibenarkan dalam Islam, antara lain :
Gharar : gharar terlihat dari unsur ketidakpastian tentang sumber dana yang
digunakan untuk menutupi klaim dan hak pemegang polis
Maysir : unsur judi yang gambarkan dengan kemungkinan adanya pihak yang
dirugikan diatas keuntungan pihak yang lain
Riba : karena menggunakan sistem bunga
B. Prinsip Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki prinsip yang berbeda dengan lembaga konvensional .
Prinsip tersebut antara lain :
1. Saling membantu dan bekerjasama Dan tolong menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebijakan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran(QS.Al-Maidah:2). Allah senantiasa menolong hambaNya selama ia menolong sesamanya.(HR Abu Daud). Barang siapa yang

memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan memenuhi kebutuhannya.(HR


Bukhari, Musim dan Abu Daud).
2. Prinsip tolong-menolong. Semangat tolong menolong merupakan aspek yang
sangat penting dalam operasional asuransi syariah. Karena pada hekekatnya,
konsep asuransi syariah didasarkan pada prinsip Tabarru. Dimana sesama peserta
bertabarru atau berderma untuk kepentingan nasabah lainnya yang tertimpa
musibah. Nasabah tidaklah berderma kepada perusahaan asuransi syariah, peserta
berderma hanya kepada sesama peserta saja. Perusahaan asuransi syariah bertindak
sebagai pengelola saja. Konsekwensinya, perusahaan tidak berhak mengklaim atau
mengambil dana tabarru nasabah. Perusahaan hanya mendapatkan dari ujrah (fee)
atas pengelolaan dana tabarru tersebut, yang dibayarkan oleh nasabah bersamaan
dengan pembayaran kontribusi (premi). Perusahaan asuransi syariah mengelola
dana tabarru tersebut, untuk diinvestasikan (secara syariah) lalu kemudian
dialokasikan pada nasabah lainnya yang tertimpa musibah. Dan dengan konsep
seperti ini, berarti antara sesama nasabah telah mengimplementasikan saling tolong
menolong, kendatipun antara mereka tidak saling bertatap muka.
3. Saling melindungi dari berbagai macam kesusahan dan kesulitan. Seperti
membiarkan uang mengaggur dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat
bagi masyarakat umum. Hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu (QS. 4:29).
4. Prinsip Tauhid
Tauhid merupakan prinsip dasar dalam asuransi syariah. Karena pada haekekatnya
setiap muslim harus melandasi dirinya dengan tauhid dalam menjalankan segala
aktivitas kehidupannya, tidak terkecuali dalam bermuamalah. Artinya bahwa niatan
dasar ketika berasuransi syariah haruslah berlandaskan pada prinsip tauhid,
mengharapkan keridhaan Allah SWT. Sebagai contoh dilihat dari sisi perusahaan,
asas yang digunakan dalam berasuransi syariah bukanlah semata-mata meraih
keuntungan, atau menangkap peluang pasar yang sedang cenderung pada syariah.
Namun lebih dari itu, niatan awalnya adalah untuk mengimplementasikan nilainilai syariah dalam dunia asuransi. Sedangkan dari sisi nasabah, berasuransi
syariah adalah bertujuan untuk bertransaksi dalam bentuk tolong menolong yang
berlandaskan asas syariah, dan bukan semata-mata mencari perlindungan apabila
terjadi musibah.
5. Prinsip Keadilan
Prinsip kedua yang menjadi nilai-nilai dalam pengimplementasian asuransi syariah
adalah prinsip keadilan. Artinya bahwa asuransi syariah harus benar-benar bersikap
adil, khususnya dalam membuat pola hubungan antara nasabah dengan nasabah,
maupun antara nasabah dengan perusahaan asuransi syariah, terkait dengan hak
dan kewajiban masing-masing. Asuransi syariah tidak boleh mendzalimi nasabah

dengan hal-hal yang akan menyulitkan atau merugikan nasabah. Ditinjau dari sisi
asuransi sebagai sebuah perusahaan, potensi untuk melakukan ketidak adilan
sangatlah besar. Seperti adanya unsur dana hangus (pada saving produk), dimana
nasabah yang sudah ikut asuransi (misalnya asuransi pendidikan) dengan periode
tertentu, namun karena suatu hal ia membatalkan kepesertaannya di tengah jalan.
Pada asuransi syariah, dana saving nasabah yang telah dibayarkan melalui premi
harus dikembalikan kepada nasabah bersangkutan, berikut hasil investasinya.
6. Saling bertanggung.
7. Menghindari unsur gharar, maysir, dan riba.
Islam menekankan aspek keadilan, suka sama suka dan kebersamaan menghadapi
resiko dalam setiap usaha dan investasi yang dirintis. Aspek inilah yang menjadi
tawaran konsep untuk menggantikan gharar, maysir dan riba yang selama ini
terjadi di lembaga konvensional.
C. Jenis Asuransi Syariah
1. Takaful Individu
Takaful Individu adalah salah satu produk asuransi syariah yang sifatnya lebih
kepada perlindungan dan perencanaan untuk pribadi dan bersifat pribadi. Untuk
Takaful individu ini dapat dibagi kembali dalam berbagai jenis, yaitu :
Takaful Dana Investasi: produk asuransi syariah yang menjamin dan memberikan
perlindungan sebagai bekal hari tua dari nasabah atau bisa juga menjadi jaminan
dana bagi ahli waris bila nasabah meninggal dunia lebih awal.
Takaful Dana Haji: produk asuransi syariah, di mana produk ini dipergunakan
sebagai perlindungan dana untuk perorangan yang merencanakan untuk
menunaikan ibadah haji.
Takaful Dana Siswa: produk asuransi syariah yang mampu memberikan jaminan
berupa dana pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan mendapatkan
gelar sarjana.
Takaful Dana Jabatan: produk asuransi syariah yang memberikan sebuah jaminan
berupa santunan bagi ahli waris dari nasabah yang menduduki jabatan penting bila
sang nasabah meninggal dunia lebih awal atau bila nasabah tidak bekerja lagi
dalam masa jabatannya.
2. Takaful Group
Takaful Group merupakan salah satu produk asuransi syariah yang sifatnya lebih
kepada perlindungan dan perencanaan untuk pribadi dan juga kelompok, misal
dalam kelompok dalam sebuah perusahaan. Untuk, jenis produk Takaful Group ini
dapat dikelompokkan kembali dalam berbagai jenis, yaitu :

Takaful al-Khairat dan Tabungan Haji : sebuah program yang diberikan

asuransi syariah dalam memperoleh jaminan bagi karyawan yang ingin


menunaikan ibadah haji yang di danai oleh iuran bersama dengan keberangkatan
secara bergilir.
Takaful Kecelakaan Siswa : ini merupakan salah satu produk dari asuransi

syariah yang memberikan jaminan bagi para pelajar dari semua resiko kecelakaan
yang berakibat cacat bahkan yang mengakibatkan meninggal dunia.
Takaful Wisata dan Perjalanan : sebuah jaminan dari produk asuransi

syariah untuk para peserta wisata dari resiko kecelakaan yang mengakibatkan
meninggal dunia atau cacat seumur hidup.
Takaful Kecelakaan Group : ini merupakan produk asuransi syariah yang

memberikan jaminan berupa santunan karyawan dalam suatu perusahan, organisasi


atau pun bentuk perkumpulan lainnya.
Takaful Pembiayaan : jaminan yang diberikan perusahaan asuransi dengan

produk asuransi syariah dalam hal untuk pelunasan hutang bagi nasabah yang
meninggal dalam masa perjanjian.
3. Takaful Umum
Takaful Umum adalah satu produk dari asuransi syariah yang sifatnya lebih kepada
perlindungan dan perencanaan untuk umum dan bersifat umum untuk semua
nasabah asuransi syariah. Untuk Takaful umum ini dapat dibagi kembali dalam
berbagai jenis, yaitu :
Takaful Kebakaran : jaminan berupa perlindungan dari segala macam kerugian
yang disebabkan oleh api.
Takaful Kendaraan Bermotor: perlindungan yang diberikan kepadaa setiap

nasabah asuransi syaraih yang memiliki kendaraan terhadap kerugian yang terjadi
pada kendaraan bermotor.
Takaful Rekayasa : sebuah perlindungan yang diberikan oleh perusahaan asuransi
jika menjadi peserta asuransi syariah. Perlindungan ini bisa dilakukan terhadap
kerugian pada pekerjaan pembangunan baik itu pembangunan untuk rumah, villa,
dan bangunan lainnya.
Takaful Pengangkutan : salah satu produk dari asuransi syariah yang memberi
perlindungan dari segala kerugian pada semua jenis barang setelah dilakukannya
pengangkutan baik darat, laut, dan udara.
Takaful Rangka Kapal : jenis produk asuransi syariah yang dapat memberikan
sebuah perlindungan dari kerusakan semua jenis mesin khususnya mesin kapal dan
rangka kapal yang disebabkan oleh suatu kecelakaan atau musibah.
D. Produk Asuransi Syariah
1. Asuransi Jiwa Murni (Al Khairat)
Takaful Al-Khairat adalah suatu bentuk perlindungan yang manfaat proteksinya
diperuntukkan bagi ahli waris apabila pemegang polis ditakdirkan meninggal
dalam masa perjanjian.
Manfaat :
Bila Peserta ditakdirkan meninggal masa perjanjian, maka ahli warisnya akan
mendapatkan dana santunan meninggal dari Asuransi Takaful Keluarga sesuai
dengan jumlah yang direncanakan Peserta.
Bila Peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka Peserta akan mendapatkan
bagian keuntungan atas Rekening Khusus/Tabarru yang ditentukan oleh PT
Asuransi Takaful Keluarga, jika ada.
Ketentuan :
Usia masuk maksimal 60 tahun
Usia masuk + Masa Perjanjian maksimal 65 tahun
Manfaat Takaful dapat disesuaikan dengan permintaan.
2. Asuransi Jiwa + Kesehatan (Falah)
Adalah produk yang dirancang secara khusus bagi peserta yang menginginkan
manfaat asuransi secara menyeluruh, ketika peserta mengalami musibah meninggal
baik karena sakit ataupun kecelakaan; cacat tetap total karena sakit atau
kecelakaan; cacat tetap sebagian karena kecelakaan; dana santunan harian selama
peserta dirawat inap di rumah sakit dan juga manfaat bila peserta mengalami atau
menderita penyakit-penyakit kritis.
Peserta juga berhak atas Nilai Tunai Polis ketika kepesertaan berakhir.
Keunggulan Takaful Falah
Manfaat yang luas
Takaful Falah menyediakan pilihan proteksi yang lengkap bagi peserta yang terdiri
dari:

Al-Khairat (Term Insurance)


Kecelakaan Diri (Personal Accident)
Cacat Tetap Total (Total Permanent Disability)
Santunan Harian Rawat Inap (Cash Plan)
Santunan Penyakit Khusus (Critical Illness/Dread diseases)
Nilai Tunai Polis
Kebebasan Memilih
Takaful Falah memberikan kebebasan bagi peserta untuk memilih jenis proteksi
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta.
Bagi Hasil yang Menarik
Takaful Falah akan memberikan bagi hasil 80% dari Hasil Investasi Dana di
Rekening Tabungan Peserta .
TabarruBagian dari Premi yang diakadkan untuk saling menanggung dan saling
tolong menolong diantara Peserta bila terjadi musibah.
E. Manfaat Asuransi Bagi Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat
Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung, antara lain:
1. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari
risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut
benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar
nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan
penanggung.
Dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan dalam sikap atau mungkin pula
menimbulkan sikap baru karena mereka menghendaki adanya alat pemuas terhadap
keinginannya(akan rasa aman). Bila keinginan tersebut tidak menimbulkan
ketegangan, yang dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak sehat. Artinya bila
rasa aman tidak terpenuhi reaksinya mungkin akan membuat kekhawatiran,
ketakutan terhadap ketidak pasian. Dimana cara pemenuhan terhadap kebutuhan
/keinginan untuk meperoleh rasa aman salah satunya melalui asuransi syariah.
Dengan adanya asuransi tersebut maka sebagian besar ketidakpastian , yang
berpusat pada keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu
dapat dikurangi, sehingga dapat menimbulkan ketenangan dan kedamaian.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara
periodik dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh
besar dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak
penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula premi periodik yang
harus dibayar oleh tertanggung.

3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.


4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan atas premi yang dibayarkan
dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak).
5. Alat penyebaran risiko
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada
penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risikokerugian yang
bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan,
dan lain-lain).
7. Kontribusi terhadap pendidikan
Asuransi syariah telah banyak memberikan perhatian khusus dalam masalah
penyediaan jutan pendidikan anak-anak setelah orang tua atau yang bertanggung
jawab meninggal dunia atau menurunnya kemampuannya. Penghasilan sendiri,
sehingga akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya. Dalam
mengatasi hal tersebut perusahaan asuransi syariah menyediakan beragam bentuk
asuransi yang memungkinkan anak-anak dapat tetap melanjutkan pendidikan
meskipun orang tua atau walinya meninggal dunia.
8. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk investasi
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syariah telah berkembang
sedemikian rupa, sehingga memegang peranan yang cukup penting dalam
menyediakan dana yang dibutuhkan dalam berbagai macam kegiatan maupun
pembangunan ekonomi
9. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan
banyak tenaga , waktu dan biaya.
10. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
Prinsip keadilan sangat diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai
pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis.
11. Memberikan keuntungan pada masyarakat pada umumnya. Kerberhasilan
usaha yang dijamin asuransi syariah akan memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat umum.
12. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar terhadap perusahaan asuransi
akan dikembalikan lagi.
13. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
Dana-dana yang dihimpun oleh perusahaan asuransi merupakan salah satu sumber
dana yang sangat berarti dalam mempercepat laju perkembangan ekonomi.

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuransi Syariah (Takaful) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong
antara sejumlah orang atau tabarru yang memberikan pola pengambilan untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Asuransi syariah merupakan suatu perusahaan berprinsipkan syariah islam dengan
mengutamakan tolong menolong antara pihak pihak yang bekerjasama di
dalamnya. Pada dasarnya asuransi syariah dapat memberikan manfaat bagi pihak
yang tertanggung, antara lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan,
sebagai pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat
dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit , sebagai tabungan dan sumber
pendapatan , sebagai alat penyebaran resiko, serta dapat meningkatkan kegiatn
usaha.

Вам также может понравиться