Вы находитесь на странице: 1из 19

POLITEKNIK STMI JAKARTA

Benefit-Cost Analysis

Introduction
Analisis B/C Ratio adalah salah satu cara
yang secara umum digunakan untuk
evaluasi dari alternatif investasi proyek,
untuk mencapai alokasi yang efektif dari
sumber daya.
Evaluasi usulan alternatif investasi dengan
menggunakan B/C ratio merupakan
pendekatan awal terhadap kelayakan teknik
dan studi rekayasa untuk menentukan dasardasar prakiraan keuntungan dan biaya.

Dikatakan metode tambahan karena umumnya


menggunakan analisis NPV dan EUAW
Analisis benefit-cost merupakan metode dimana
konsekuensi dari suatu proyek dievaluasi dalam bentuk
konsekuensi finansial.
Didasarkan pada rasio antara nilai ekuivalen dari semua
benefit dengan nilai ekuivalen dari semua biaya
Analisis B/C dapat didasarkan atas nilai ekuivalen sekarang
(present value) ataupun berdasarkan nilai ekuivalen
seragam setiap periode (equivalent uniform value)

Net Benefit Cost Ratio adalah penilaian yang dilakukan untuk


melihat tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan
jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai
bersih sekarang yang negatif
Suatu proyek layak dan efisien untuk dilaksanakan jika nilai Net
B/C > 1, yang berarti manfaat yang diperoleh lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan dan berlaku sebaliknya.
Secara matematis Net Benefit Cost Ratio dirumuskan sebagai
berikut :
Bt
Ct
i

= Benefit pada tahun ke-t

= Biaya pada tahun ke-t


= tingkat bunga yang berlaku

t = jangka waktu proyek/usaha


n = umur proyek
B/C>1 = memberikan manfaat

Bt

i
i 1
n
Ct

t
i 1 1 i

Langkah-langkah analisis B/C :


1. Identifikasi semua aspek manfaat (benefit) dan semua
aspek biaya (cost) dari proyek yang dipertimbangkan
2. Menghitung nilai uang dari setiap aspek tersebut dan
mengkonversinya ke nilai ekuivalen pada titik waktu yang
dikehendaki
3. Menentukan profitabilitas dari setiap proyek atau
peluang investasi

Formulasi BCR
B/C =

Manfaat
Biaya

C
C

PVbenefit

................(10.1)

PVcost
EUAWbenefit

................(10.2)

EUAWcost

PV

profit

I PVsalvage value

................(10.3)

PVbenefit PVdisbenefit
I PVsalvage value

................(10.4)

PVbenefit PVdisbenefit PVO& M


I PVsalvage value

................(10.5)

10.1 Seorang investor membuka sebuah bisnis delapan


tahun beroperasi, dengan nilai investasi awal Rp. 350
juta kemudian suatu saat ada seorang pengusaha
menawarkan untuk membeli bisnis tersebut dengan
harga Rp. 450 juta. Selama delapan tahun
pengoperasian, bisnis tersebut telah memberikan
keuntungan bersih (dalam juta) seperti terlihat pada
tabel di bawah : 1
Tahun
2
3
4
5
6
7
8
Keuntungan bersih
(dalam juta)

35

40

45

40

54

30

45

35

Tentukan :
a) Apakah investor dapat menerima tawaran tersebut?
b) Berapa nilai penjualan yang dapat diterima oleh investor
agar investasi pada bisnis tersebut telah
menguntungkan bagi investor? Asumsikan laju
pengembalian = 15%

Jawab :
Dengan menggunakan formula nilai sekarang (present value), nilai
B/C dihitung sbb :

PV

profit

I PVsalvage value

PVProfits = 35.000.000 + 40.000.000 + 45.000.000 + 40.000.000


+ 54.000.000
(1+0,15)1

(1+0,15)2

(1+0,15)3

(1+0,15)4

(1+0,15)5
= 30.000.000
(1+0,15)6

+ 45.000.000 + 35.000.000
(1+0,15)7

(1+0,15)8

= 30.434.782,61 + 30.245.746,69 + 29.588.230,46 +


22.870.129,82
+ 26.847543,71 + 12.969.827,88 + 16.917.166,8 +
11.441.562,08
= Rp 181.314.990,1

PVSV = 450.000.000
147.105.798,2
(1+0,15)8
B/C =

= Rp

181.314.990,1

= 0,8936

(350.000.000 147.105.798,2)
Diperoleh B/C 0.8936. Nilai ini memperlihatkan bahwa investasi tersebut
belum menguntungkan bagi investor apabila bisnis tersebut dijual
dengan harga Rp 450 juta sehingga tawaran tersebut harus ditolak.
Untuk menentukan nilai penjualan yang dapat memberi keuntungan
bagi investor, maka persamaan B/C menjadi bentuk berikut :

PV

profit

I PVSV

PVSV I PV profit

atau

SV
350.000.000 181.314.990
8
1 0.15

SV 168.685.010 1 0.15
SV Rp516.011.302

Dengan demikian, harga penjualan harus lebih besar dari


Rp 516.011.302 agar investor tersebut memperoleh
keuntungan dari investasi yang telah dilakukan.

Latihan 10.2
PT DTM Foods mempertimbangkan untuk
membeli sebuah mesin produksi yang baru untuk
menggantikan mesin produksi yang sudah tua.
Perhitungan menunjukkan bahwa mesin baru
tersebut dapat mengurangi biaya produksi sebesar
Rp 30 juta per tahun. Mesin tersebut diperkirakan
memiliki umur teknis 5 tahun dan dapat dijual
kembali dengan harga Rp 24,5 juta setelah umur
teknisnya habis. Apabila harga mesin dan biaya
instalasi sebesar Rp 120 juta, apakah pembelian
mesin tersebut layak dilakukan? Asumsikan
tingkat suku bunga 10%.

Jawab :
Pembelian mesin layak dilakukan apabila B/C >1. Untuk
kasus ini, nilai B/C dapat dihitung sebagai berikut :
B/C

PV penghema tan
1 PVSV

A P / A,10%,5
I SV P / F ,10%,5

30.000.000 3,7908
1,0853
120.000.000 24.500.000 0,6209

Selain menggunakan nilai sekarang, nilai B/C dapat juga


dihitung dengan menggunakan nilai EUAW sbb :
B/C

EUAW penghema tan


EUAWI EUAWSV

A
I A / P,10%,5 SV A / F ,10%,5

30.000.000
1,0853
120.000.000 0,2638 24.500.000 0,1638

Dari perhitungan di atas, pembelian mesin tersebut layak


dilakukan karena B/C > 1

Latihan 10.3
Pemilik sebuah Mall di Jakarta sedang mempertimbangkan untuk membangun
gedung parkir yang diperkirakan dapat melayani 1000 mobil dan 1000 motor
per hari. Nilai investasi untuk pembangunan gedung tersebut diperkirakan Rp
20 miliar. Jangka waktu pembangunan gedung tersebut diperkirakan akan
terjadi penurunan jumlah pengunjung sebanyak 10 ribu orang dan penurunan
pemasukan dari parkir sebanyak Rp 25 juta. Apabila gedung parkir tersebut
sudah berfungsi, jumlah pengunjung diperkirakan akan meningkat sebanyak
400 ribu per tahun. Data tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa
setiap pengunjung ke Mall tersebut rata-rata membelanjakan Rp 250 ribu dan
margin keuntungan yang diperoleh para penjual rata-rata sebesar 10% dari
nilai penjualan. Biaya parkir rata-rata untuk setiap mobil dan motor masingmasing Rp 5.000 dan Rp 2.000. Tentukan apakah pembangunan gedung
parkir tersebut layak dilakukan apabila biaya pemeliharaan dan operasional
diperkirakan Rp 100 juta per tahun, umur layanan gedung tersebut 25 tahun
dan laju pengembalian 16%. Asumsikan nilai akhir dari gedung = 0

Jawab :
Peningkatan keuntungan akibat peningkatan jumlah
pengunjung
:
B
penjualan 400.000 10% Rp 250.000 Rp10.000.000.000 per tahun
Pendapatan dari parkir kendaraan :
B parkir 365 1000 Rp5.000 1000 Rp 2.000
Rp 2.555.000.000 per tahun

Kerugian (disbenefit) dari pembangunan gedung parkir


meliputi:
Penurunan nilai penjualan akibat penurunan jumlah
pengunjung selama masa konstruksi :
D penjualan 10.000 10% Rp 250.000 Rp 250.000.000 per tahun

Penurunan pendapatan dari parkir kendaraan :

D parkir Rp 25.000.000

Biaya (cost) untuk pembangunan dan operasional gedung :


Biaya konstruksi :
Ckonstruksi Rp 20.000.000.000

Biaya operasional dan pemeliharaan :

CO & M Rp100.000.000 per tahun


B/C dihitung dengan menggunakan persamaan :

B/C

PV benefit PVdisbenefit
PVcos t

PVbenefit Rp12.555.000.000 P / A,16%,25

Rp12.555.000.000 6,0971 Rp 76.549.090.500


PVdisbenefit Rp 250.000.000 25.000.000
PVcos t

Rp 275.000.000
Rp 20.000.000.000 100.000.000 P / A,16%,25
Rp 20.000.000.000 x100.000.000(6,0971)
= 1,21942x1019

B/C = PVbenefit - PVdubenefit


PVcost
= 76.549.090.500 275.000.000
1,21942x1019
=

6,25495E-09

Berdasarkan nilai-nilai di atas didapat nilai


B/C 6,25495E-09 . Dengan demikian,
investasi pada pembangunan gedung parkir
tersebut sangat tidak layak dilakukan

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться