Вы находитесь на странице: 1из 7

EAST JAVA : CENOZOIC BASINS, VOLCANOES, AND ANCIENT BASEMENT

Jawa timur berdasarkan penelitian dibagi menjadi 4 zona :


1. Zona pegunungan selatan, volcanic arc eosen sampai miocene, terbentuk
diatas basement mesozoikum. Litologi yang terendapkan
silisiclastik,
vilcaniclastik,
volcanik
serta batuan karbonat
yang umumnya memiliki
dip ke arah selatan
2. Zona volcanic arc
precent, aktif mulai akhir
Miocene
3.
Zona
kendeng,
sedimentasi kenozoikum
pada daerah jawa timur
keutara, berisi sequence
yang
tebal
dari
volcanogenic dan sediment pelagic. Memiliki arah thrust belt dengan tren timurbarat
4. Zona rembang, sebagai ujung lempeng kontinental sunda. Termasuk bagian
ujung lempeng sunda dimana pengendapan sedimen laut dangkal berupa
sedimen klastik dan karbonat

ZONA PEGUNUNGAN SELATAN

BASEMENT
Terdiri dari batuan yang berumur kapur, penelitian menyebutkan terdapat
pada daerah karangsambung serta perbukitan Jiwo daerah bayat.
Singkapan yang ada merupakan irisan busur dan ophiolit
SYNTHEM SATU
Proses sedimentasi dimulai dari kenozoikum awal. Kemudian pada eosen
tengah terendapkan formasi Nanggulan. Dari proses pengendapan pada
synthem satu ini memiliki tebal 1000 m di sebelah barat karangsambung
sebagai akibat proses vulkanik, Jatibungkus merupakan blok bagian atas
berumur paleocene termasuk dalam volcanogenic turbidities anggota
Banjarsari formasi Karangsambung. Batuan yang memiliki umur berbeda
serta bercampur merupakan akibat deformasi tektonik dengan matriks
berupa clay pada akhir Eosen. Batas dari synthem ini adalah
ketidakselarasan yang berumur oligosen tengah, akibat perubahan muka
air laut diatandai dengan pengendapan sedimen antara bagian atas dan
bawah memiliki bedding orientation dan tidak adanya indikasi deformasi
SYNTHEM DUA

Deposit synthem dua ditandai dengan vulkanik utama yang menutupi


pegununganselatan berumur oligo-miosen. Deposit berupa andesit serta
riolit dalam komposisi dan termasuk abu tebal, tufa kaya kristal, batu
apung-litik breksi, breksi andesit monomict, kubah lava
dan lava mengalir. Pusat-pusat vulkanik membentuk trend timur-barat.
SYNTHEM TIGA
Merupakan batas akhir proses vulkanisme dari synthem sebelumnya.
Karakteristiknya berupa erosi serta pengendapan kembali dari vulkanik
synthem dua serta berkembangnya platform karbonat yang luas

ZONA KENDENG

SYNTHEM SATU
Sedimen dari synthem ini terbawa ke permukaan oleh sejumlah lumpur
gunung berapi. Fragmen yang ada "fine calcareous sandstone dan
bantalan konglomerat Nummulites "(de Genevraye dan Samuel, 1972).
SYNTHEMS DUA DAN TIGA
Synthems Dua dan Tiga berupa lapisan tebal dari batupasir gunung api
interbedded dan mudstones pelagis. Batupasir terbentuk di cekungan
gunung api (back arc basins) di pinggiran selatan depocentre dan lulus ke
utara menjadi lebih halus-grained sedimen pelagis. Bagian sebelah barat
laut bagian dari Zona Kendeng adalah lapisan Lutut(van Bemmelen, 1949;.
Lunt et al, 2000) yang memiliki komposisi kaya kuarsa dan mengandung
clastika basement (misalnya rijang, sekis dan basalt),serta clastika dari
batupasir kuarsa berumur eosen, dan material gunung api. Hal tersebut

menandakan peningkatan erosi selama Miosen awal. Sedimen dari


Synthems Dua dan Tiga berasal dari vulkanik Arc pegunungan selatan.
Proses deformasi dan pengangkatan yang dihasilkan Kendeng Fold-Thrust
belt tidak menentu tetapi ditafsirkan oleh banyak peneliti menjadi Pliosen
(misalnya de Genevraye dan Samuel, 1972)
ZONA REMBANG

SYNTHEM SATU
Sedimen tertua dalam Zona Rembang, berupa Pra-Ngimbang Formation,
Ngimbang Formasi terdiri dari litologi berupa batupasir serta batu
gamping laut dangkal sedangkan serpih laut dalam (Ebanks dan
Cook,1993). Urutan transgresif ini diakhiri pada zaman pertengahan
Oligosen berupa ketidakselarasan dan ditindih oleh karbonat dari Formasi
Kujung.
SYNTHEM DUA
Synthem Dua di Zona Rembang didominasi oleh karbonat yang luas dari
Kujung dan

Formasi Prupuh. karbonat Oligo-Miosen mengandung beberapa abu


vulkanik, sebagai produk piroklastik jatuhan dari Volcanic Arc Pegunungan
Selatan.
SYNTHEM TIGA
Pada awal Miosen terjadi perubahan besar dalam sedimentasi. Lapisan
karbonat tebal terletak diatas formasi Kujung, dan di atasnya
ketidakselarasan silisiklastik dan batuan karbonat. Proses pembentukan
Karbonat Kujung (Sharaf et al., 2005) termasuk ke dalam
sedimen terrigenous dari Tuban dan Ngrayong Formasi (Ardhana et al.,
1993). Formasi Ngrayong adalah memiliki urutan pengendapan dari darat
ke sedimen laut, terdiri hampir seluruhnya dari batupasir kaya kuarsa.
Beberapa menunjukan lapisan tipis (~ 10 cm) abu vulkanik menunjukkan
bahwa ada beberapa aktivitas vulkanik selama sedimentasi.

KARAKTER BASEMENT JAWA TIMUR


Analisi mineral zirkon dalam penentuan umur batuan.

Batuan berumur Cambrian-Arkean: Banyak sampel yang dianalisis dari


Pegunungan Selatan mengandung zirkon dengan kisaran umur Cambrian
sampai Arkean. Batu-batu yang berisi zircon berumur Arkean dibatasi ke
Pegunungan Selatan di sebelah barat Yogyakarta. Tidak satu pun dari
sampel pengeboran di wilayah Jawa Timur terdapat mineral zircon yang
berumur arkean.
Beberapa penelitian baru-baru ini
menggunakan metode U-Pb SHRIMP (Brugier et al., 1999; Cawood dan
Nemchin, 2000; Sircombe dan Freeman, 1999) dating zircon dari daerahdaerah yang kemungkinan sebagai source. Hasil identifikasi di
Pegunungan Selatan ini sangat mirip dengan kisaran usia dari Perth Basin,
Western Australia

Masing-masing kelompok usia ini dapat diidentifikasi dalam Dataset


Pegunungan Selatan (Gambar B). Hal tersebut menunjukan kesamaan
bahwa sampel zircon di Pegunungan Selatan memiliki source Australia
Barat atau berasal dari wilayah benua yang memiliki umur pembentukan
Cambrian-Arkean sama seperti pembentukan Australia Barat. Berdasar
penjelasan yang paling mungkin untuk usia sampel zirkon di Jawa Timur
merupakan fragmen kerak benua Gondwana dan potensi asal Australia
Barat.
Asal zircon Kapur
Seperti dilaporkan di atas, banyak sampel dari utara dan barat dari Jawa
Timur mengandung zircon berumur kapur (Gambar 4B). Sampel ini
termasuk batupasir kaya kuarsa seperti di anggota formasi Lukulo
berumur eosen tengah, Formasi Karangsambung, Nanggulan dan Formasi
Ngrayong berumur Miosen.
Source yang mungkin memiliki kontribusi untuk pasir ini yaitu Pegunungan
Schwaner, Semenanjung Melayu dan Sumatra, serta sebagian terendam
Paparan Sunda, yang memiliki litologi Granit berumur cretaceous (Cobbing
et al.,1986; Hamilton, 1979; Liew dan Page, 1985). Granit tersebut
meningkat di seluruh Kenozoikum dan daerah ini merupakan source
sedimen utara Borneo (van Hattum, 2005). Untuk menentukan apakah
Pegunungan Schwaner adalah sumber sedimen ke Jawa Timur, rentang
usia
zircon dari cretaceous dipisahkan dari granit dibandingkan dengan yang
diperoleh dari sampel Jawa Timur

Pegunungan Schwaner memiliki rentang yang sangat sempit zirkon U-Pb


SHRIMP usia 78-89 Ma dengan puncak sekitar 85 Ma (van Hattum, 2005),
tetapi butir rentang usia ini belum ditemukan di Jawa Timur. Oleh karena
itu tidak mungkin bahwa Pegunungan Schwaner berkontribusi pada
sedimen di Jawa Timur. Tidak ada data tentang zircon
dari Sumatra dan Semenanjung Melayu tapi karena sumber-sumber ini
lebih jauh dari Jawa Timur. Rentang usia zircon berumur Kapur dari
Karangsambung berasal dari batuan gunung api yang dibandingkan
dengan semua batuan Zircon berumur Cretaceous lainnya di Jawa Timur.
Dua sampel yang sangat mirip, dan serta kontras dengan Pegunungan
Schwaner, dan interpretasi zircon berumur Cretaceous berasal dari
basement tersebut.

Вам также может понравиться