Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengertian
Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam
darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus, disebut
hiperilirubinemia pada neonatus terjadi jika kadar serum bilirubin > 5 mg/dl (> 86
mol/L). adanya bilirubinemia berarti sudah terdapat hasil dari laboratorium
sedangkan disebut icterus jika belum ada hasil lab tetapi sudah terlihat gejalanya
melalui perubahan warna kulit pada neonatus.
2. Bahaya Hiperbilirubinemia
Perhatian utama pada hiperbilirubinemia adalah potensinya dalam menimbulkan
kerusakan sel-sel saraf, bilirubin dapat masuk ke jaringan otak dan mengakibatkan
Ensefalopati yang dimana bilirubin yang merupakan komlikasi icterus neonatorum
non fisiologis sebagai akibat efek toksi bilirubin terhadap system saraf pusat (SSP)
yang dapat menimbulkan kematian apa bila betahan hidup dapat menimbulkan
gejala sisa yang berat seperti gangguan pendengaran sensorineural palsi serebral
koreoathetoidgaze abnormalities.
Ensefalopati bilirubin adalah terdapatnya tanda-tanda klinis akibat deposit
bilirubin dalam sel otak. Kelainan ini dapat terdiri atas 3 tahap
-
3. Klasifikasi
a. Ikterus Fisiologis
Ikterus fisiologis adalah icterus yang memiliki karakteristik
- Timbul pada hari kedua-hari ketiga, lalu menghilang setelah sepuluh hari
-
cukup bulan dan 2 minggu pada bayi yang premature atau kurang bulan.
b. Ikterus Patologis
- Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama
- Icterus yang menetap sesudah 2 minggu pertama [ada bayi kurang bulan dan
icterus menetap >8 hari pada bayi cukup bulan.
Icterus dengan kadar 12,5 mg% pada neonatus cukup bulan atau >10 mg%
4. Jenis Bilirubin
Unconjugated
Conjugated
Indirek
Direk
(-)
(+)
(+)
(-)
Bersenyawa dengan
albumin
(+)
(-)
Toksik di otak
Tidak
Bilirubin
Bilirubin bebas
a. Bilirubin terkonjugasi /direk
darah
menghasilkan
antibodi
anti-A
dan
anti-B
yang
Infeksi
Hematoma sefal, hematoma subdural, hal ini disebabkan karena adanya bekuan
darah yang berada di bawah kulit, sehingga tubuh secara normal akan
menghancurkan bekuan tersebut sehingga bilirubin yang keluar juga akan
meningkat, yang kemungkinan tidak bisa ditangani oleh hati
IDM (Infant of Diabetic Mother)
Polisitemia / hiperviskositas
Prematuritas / BBLR
Bayi prematur memiliki respons hormon dan enzim yang imatur, dan
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari gangguan fungsi hepar.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin, gangguan fungsi hepar.
b. Penyebab yang Jarang
Defisienasi G6PD (Glucose 6 Phosphat Dehydrogenase) enzim ini berfungsi
untuk membuat stabilitas dalam sel darah merah/eritrosit. jika sel darah merah
kekurangan ini G6PD maka sel darah itu mudah pecah.
Defisiensi piruvat kinase
Sferositosis kongenital
Lucey Driscoll syndrome (ikterus neonatorum familial)
Hipotiroidism
Hemoglobinopathy.
7. Diagnosis
a. Anamnesis
Perlu diilakukan untuk mengetahui rriwayat pasien seperti: umur, golongan
darah ibu dan rhesus
b. Pemeriksaan fisik : usia kehamilan, aktifitas/cukup minum, derajat ikterus,
-
Hari 2
Lengan dan tungkai
Hari 3 dst
Klasifikasi
Ikterus berat
Tanda / Gejala
Klasifikasi
Ikterus lutut/siku/lebih
Bayi kurang bulan
Enteritis
Hipertermia
Dehidrasi
Kelainan kulit
Gangguan minum
Kerusakan retina
d. Transfusi Tukar
Adalah sebuah tindakan mengeluarkan darah bayi dan memasukkan darah donor
untuk mengurangi kadar bilirubin. Jika bayi dengan icterus telah menjalani
fototerapi, tetapi kadar bilirubin semakin meningkat hingga mencapai 20 mg/dL
atau lebih, maka perlu dilakukan transfusi darah.
Komplikasi Transfusi Tukar
- Asidosis
- Bradikardia
- Aritmia
- Henti jantung
e.
Obat-obatan
Untuk meningkatkan pengikatan bilirubin di sel-sel hati sehingga bilirubin
indirect berubah menjadi direct phenobarbital, intra venous immunoglobulin,
mettaloporphyrins
TUGAS MINI
REVIEW
HIPERBILIRUBINEMIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Perinatal
Oleh :
FRIESKA PIESESHA
101514153005