Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Katarak merupakan opasitas lensa kristalina yang merupakan penyebab
utama kebutaan dan gangguan penglihatan di seluruh dunia. WHO (World
Health Organization) memperkirakan jumlah penderita kebutaan akibat
katarak di dunia saat ini mencapai 135 juta penduduk, kondisi ini
mendapatkan perhatian besar dari lembaga-lembaga internasional sejak awal
tahun 2000 (Dimi, 2011).
Prevalensi kebutaan di Indonesia sebesar 1,2%, sedangkan prevalensi
katarak sebesar 0,70% untuk kebutaan tersebut. Katarak dapat dijumpai pada
semua orang, sekitar 50% kasus ditemukan pada usia 65-74 tahun, 70% kasus
pada usia di atas 75 tahun, sedangkan katarak kongenital sebesar 1%.
Berdasarkan hasil RISKESDAS (2013) menunjukkan bahwa prevalensi
katarak di Sulawesi Utara sebesar (3,7%).
Katarak biasanya mengenai kedua mata dengan ketebalan kekeruhan
tidak selamanya sama. Sekitar 99% kasus katarak merupakan katarak didapat
dan sisanya sebesar 1% merupakan katarak kongenital. Katarak bisa
disebabkan oleh usia, komplikasi penyakit mata, pasca-operasi, trauma,
herediter, infeksi intrauterin dan penyakit sistemik seperti diabetes melitus
(Rizkawati, 2012).
Pengobatan pada katarak hanya dapat dilakukan dengan pembedahan,
sedangkan untuk menentukan waktu kapan katarak dapat dibedah ditentukan
oleh keadaan tajam penglihatan dan bukan oleh hasil pemeriksaan. Tajam
penglihatan dikaitkan dengan tugas sehari-hari penderita (Ilyas, 2002).
dilakukan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu kajian bagi pihak terkait
dalam menurunkan kecemasan pada pasien dengan pre-operasi katarak di
Poliklinik Mata RSUD Bitung.
3. Peneliti Lanjutan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peneliti
tentang riset keperawatan dan metodologi keperawatan.