Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Teori

INPUT

Man
Money
Method
Machine
Materials

PROSES

OUTPUT

Gambar 3.1 Kerangka Teori


3.2 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah disampaikan pada bab
terdahulu mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan, dalam penelitian ini penulis hanya meneliti variabelvariabel yang sesuai dengan tujuan penelitian, dikarenakan keterbatasan
PROSES

waktu, tenaga dan biaya.

Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam


kehidupan sehari-hari seperti makan, minum, berjalan, mandi, berpakaian,

naik-turun tempat
tidur,penelitian
buang air besaratay
air kecil dan sebagainya.
Kerangka konsep yang digunakan
dalam
ini menggunakan

Pemerisaan Status Mental


Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan tinggi badan,

pencatatan dalam grafik indeks masa tubuh (IMT)


Pengukuran Tekanan Darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop

pendekatan sistem. Input pada kerangka ini diambil hanya beberapa variabel
saja yaitu tenaga, biaya, kebijakan, dan peralatan. Pada prosesnya ada 12 poin
yang dilaksanakan dalam

serta penghitungan denyut nadi selama satu menit

Pemeriksaan Hemoglobin
menjalankan
yang
dirujuk
dari penyakit DM

Pemeriksaanposyandu
gula darah airlansia
seni sebagai
deteksi
awal adanya

Pemerisaan kandungan protein dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

pedoman pelayanan Posyandu Lansia.


penyakit ginjal

INPUT
- Tenaga
- Biaya
- Kebijakan
- Peralatan

Penatalaksanaan rujukan ke puskesmas bila ada rujukan


Penyuluhan dilakukan diluar atau didalam posyandu atau kelompok usia lanjut
Kunjungan rumah oleh kader didampingi petugas puskesmas bagi anggota

lansia yang tidak hadir diposyandu


Pemberian makanan tambahan (PMT) dan penyuluhan contoh menu makanan
Kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia dan jalan santai

35

OUTPUT
PemanfaatanPelayanan Posyandu Lansia
(PEDOMAN PEMBINAAN KESEHATAN
LANJUT USIA BAGI PETUGAS
KESEHATAN 2010)

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Desain Penelitian

36

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian


kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal
menurut pandangan manusia yang diteliti.Penelitian kualitatif berhubungan
dengan ide, persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang diteliti;
kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.
Penelitian kualitatif merupakan suatu proses penyelidikan untuk
memahami masalah sosial berdasarkan pada pencapaian gambaran holistic
lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan
secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar alamiah.
Dari pendapat diatas, maka dapat diketahui bahwa penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang digunakan apabila faktor penelitian tidak dapat
dikuantifikasikan atau tidak dapat dihitung sehingga variable tidak dapat
diungkapkan dengan angka seperti presepsi, pendapat, anggapan, dan
sebagainya.Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitiannya dapat
benar-benar berkualitas maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu
data primer dan data sekunder.
Langkah-langkah penelitian kualitatif yang peneliti gunakan adalah
sebagai berikut :
a. Langkah
menyatakan

pertama : mempertimbangkan fokus dan memilih topik,


masalah

dan

merumuskan

pendahuluan

pernyataan,

menyatakan masalah dan merumuskan pendahuluan pernyataan.


b. Langkah kedua penjelajahan yang luas: mencari lokasi atau subjek
potensial, memilih lokasi atau subjek yang dianggap cocok, menguji
kecocokan lokasi atau subjek luas, eksplorasi, mengembangkan rencana

37

umum, melakukan kajian percobaan atau mengumpulkan data awal,


merevisi rencana umum.
c. Langkah ketiga memusatkan diri pada himpunan aktivitas yang terfokus :
mengumpulkan data, menyempurnakan rencana penelitian atau penjelasan
fokus, aktifitas terfokus, menyempitkan pengumpulan data, analisis data,
menulis temuan dalam hal ini kuisioner.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia yang berada di wilayah
Puskesmas Sei Langkai Kota Batam selama bulan Mei 2016.(tambahkan
profil puskes)

3.4 Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016.

3.5 Sumber Data


Sumber data yang digunakan peneliti adalah :
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan. Yang
termasuk data primer adalah transkip hasil wawancara, arsip laporan, dan
hasil temuan saat proses pelaksanaan penelitian.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data
yang menunjang data primer yang bersumber dari buku, jurnal, laporan
tahunan, literature dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian.

38

3.6 Prosedur Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi.Sebab bagi peneliti kualitatif, bahan penelitian
dapat dimengerti maknanya secara baik apabila dilakukan interaksi dengan
subjek melalui wawancara mendalam dan observasi pada latar, dimana hal
tersebut berlangsung dan disamping itu untuk melengkapi data diperlukan
dokumentasi tentang bahan-bahan yang ditulis oleh subjek.
a. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Dalam penelitian
ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam
artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang
berhubungan dengan fokus permasalahan. Sedangkan, data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian dapat terkumpul secara maksimal sedangkan
subjek penelitian dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan
sample bertujuan, sehingga memenuhi kepentingan penelitian.
Sedangkan jumlah informan yang diambil terdiri dari : 1) KaBid Kesga
Dinkes Kota Batam, 2) Kepala Puskesmas, 3) Pemegang Program Lanjut
Usia Puskesmas,4) Kader Posyandu Lansia,5) Lanjut Usia
b. Teknik observasi, dalam penelitian kualitatif observasi diklarifikasikan
menurut tiga cara :Pertama, pengamat dapat bertindak sebagai partisipan
atau non-partisipan. Kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang
atau dengan penyamaran. Ketiga, observasi yang menyangkut latar
belakang penelitian dan dalam penelitian ini digunakan teknik observasi
yang pertama dimana pengamat bertindak sebagai partisipan.
c. Teknik dokumentasi, digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber
yang terdiri dari dokumen dan rekaman.Rekaman merupakan tulisan atau

39

pernyataan yang dipersiapkan oleh atau untuk individual atau organisasi


dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa, sedangkan dokumen
digunakan untuk mendukung data atau selain rekaman, yaitu tidak
dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti : surat-surat,
buku harian, catatan khusus, foto-foto, dan sebagainya.
d. Tinjauan Literatur : peneliti membaca buku-buku yang dapat membantu
peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data yang relevan.
Tinjauan literatur digunakan sebagai bagian dari komponen teknik
pengumpulan data. Pemahaman pada tinjauan literature adalah peneliti
mencoba membaca semua literature yang relevan dalam sebuah subjek
tersebut, kemudian mengorganisasi, mensintesis, dan menilai secara kritis
sejumlah informasi.

3.7 Definisi Operasional


No

Variabel

A. Input
A.1
Tenaga
kesehatan

A.2

Biaya

Definisi

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Tenaga
kesehatan
yang
bertugas
memegang
serta
menjalankan
Program Posyandu
Lanjut
usia
di
Puskesmas tersebut
Anggaran
khusus
dalam menjalankan
Program Posyandu
Lanjut
Usia
di

Wawancara
mendalam
Observasi

Daftar
wawancara
Cheklist
dokumen
Recorded

Ketersediaan
Kecukupan
Kesesuaian

Wawancara
mendalam

Daftar
wawancara
Recorded

Ketersediaan
Kecukupan
Subsidi

40

Puskesmas tersebut.

A.3

Methode

A.4

Perlengkapan

B. Proses
B.1
Pemeriksaan
aktifitas
kegiatan
sehari-hari
B.2

Pemeriksaan
Status Mental

B.3

Pemeriksaan
status Gizi

B.4

Pengukuran
tekanan darah
dan nadi

B.5

Pemeriksan
Hemoglobin

Kebijakan atau SOP


yang dimiliki untuk
menjalankan
program Posyandu
lanjut
usia
di
puskesmas tersebut.
Peralatan-peralatan
yang
dibutuhkan
dalam menjalankan
program Posyandu
lanjut usia.

Wawancara
mendalam
Observasi

Daftar
wawancara
Recorded

Standar
Operasional
Pelayanan

Wawancara
mendalam
Observasi

Daftar
wawancara
Cheklist
dokumen
Recorded

Ketersediaan
Kelengkapan

Pemeriksaan
meliputi
kegiatan
dassar
dalam
kehidupan
seharihari
Pemeriksaan status
mental
meliputi
penampilan umum,
kesadaran,
dan
fungsi afektif
Status
gizi
menggambarkan
keseimbangan
asupan
nutrisi
dengan menimbang
berat badan dan
tinggi badan dicatat
dalam grafik IMT
Pemeriksaan untuk
mengetahui kondisi
vital tubuh Lansia

Wawancara
Mendalam
Recorder

Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukomen
Recorded
Daftar
Wawancara
Cheklis
Dokument
Recorder
Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukomen
Recorder

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

Pemeriksaan untuk
mengetahui
kecukupan distribusi
oksigen
yang
dibawa oleh sel
darah merah

Wawancara
Mendalam
Recorder

Daftar
Wawancara
Cheklis
Dokumen
Recorder
Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukoment
Recorder

Wawancara
Mendalam
Recorder

Wawancara
Mendalam
Recorder

Wawancara
Mendalam
Recorder

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian
Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

41

B.6

Pemeriksaan
Gula darah

B.7

Pemeriksaan
Protein Urine

B.8

Pelaksanaan
Rujukan

B.9

Penyuluhan

B.10

Kunjungan
Rumah

B.11

Pemberian
PMT

Pemeriksaan yang
dilakukan
untuk
deteksi dan atau
mengontrol penyakit
DM
Pemeriksaan yang
bertujuan
deteksi
awal penyakit gagal
ginjal

Wawancara
Mendalam
Recorder

Daftar
Wawancara
Cheklis
Dokumen
Recorder
Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukoment
Recorder
Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukoment
Recorder

Ketersediaan
Kesesuaian

Pelimpahan
tanggung
jawab
secara timbal balik
atas suatu kasus/
masalah medik yang
timbul, baik secara
vertikal
maupun
horizontal
kepada
yang
lebih
berwenang
dan
mampu, terjangkau
dan
rasional
(Depkes RI, 1991)
Gabungan berbagai
kegiatan
dan
kesempatan
yang
berlandaskan
prinsip-prinsip
belajar
untuk
mencapai
suatu
keadaan,
dimana
kelompok/ individu
Lanjut Usia ingin
hidup sehat.
Kunjungan
yang
dilakukan
pada
lansia yang tidak
hadir di Posyandu

Wawancara
Mendalam
Recorder

Wawancara
Mendalam
Recorder

Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukoment
Recorder

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

Wawancara
Mendalam
Recorder

Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukoment
Recorder
Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukoment
Recorder

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

Kegiatan pemberian
makanan tambahan

Wawancara
Mendalam
Recorder

Wawancara
Mendalam
Recorder

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian
Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

42

B.12

Olahraga

C. Output
C.1
Pelayanan poli
Lanjut Usia

Kegiatan
aktifitas
fisik rutin untuk
menjaga kebugaran
jasmani pada Lansia

Wawancara
Mendalam
Recorder

Daftar
Wawancara
Cheklis
Dukoment
Recorder

Kecukupan
Ketersediaan
Kesesuaian

Pelayanan
untuk
pasien Lanjut Usia
dengan prinsip One
Stop Services.

Wawancara
Mendalam
Recorder

Daftar
Wawancara
Cheklis
Dokumen
Recorder

Kesesuaian

Jumlah

Tempat

3.8 Informan Penelitian


NO
.
1.

Sumber
Metode
Informasi
Informan
1 Wawancara
yaitu KABID Mendalam
KESGA
DINKES
KOTA BATAM

2.

DINKES
KOTA
BATAM

Informan
2 Wawancara
yaitu
Kepala Mendalam
Puskesmas Sei
Langkai

Puskesmas
Sei Langkai

3.

Informan
3 Wawancara
yaitu Pemegang Mendalam
Program Lansia
Puskesmas Sei
Langkai

Puskesmas
Sei Langkai

4.

Informan
4 Wawancara
yaitu KADER Mendalam
Posyandu
Lansia

Posyandu

43

5.

Informan
5 Wawancara
1
Posyandu
yaitu
Lansia Mendalam
Wanita
yang
memanfaatkan
Posyandu
Lansia
6. Informan
6 Wawancara
1
Posyandu
yaitu
Lansia Mendalam
Pria
yang
memanfaatkan
Posyandu
Lansia
Tabel 3.1 Sumber Informasi, Metode, Jumlah Informan, Kriteria dan Tempat
Setelah melihat tabel diatas dapat kita ketahui bahwa informan dalam
penelitian ini ditentukan

berdasarkan kriteria kecukupan dan kesesuaian.

Kecukupan diartikan data dan informasi yang diperoleh dari informan


diharapkan dapat menggambarkan feomena yang menggambarkan dengan
topic penelitian.Sedangkan kesesuaian berarti informan dipilih berdasarkan
keterkaitan informan dengan topic penelitian.

3.9 Teknik Analisa Data


Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh
adalah data kualitatif

berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori atau


struktur klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara
(observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses

44

terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,


penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan
kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak
menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu
analisis.
Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verivikasi. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi
data , penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verivikasi sebagai
sesuatu yang saling jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada
saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar
yang membangun wawasan umum yang disebut analisis.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
mencakup transkip hasil wawancara, dan triangulasi.Dari hasil analisis data
yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.berikut ini adalah teknik analisis data
yang digunakan oleh peneliti:
a. Triangulasi
Selain menggunakan reduksi data peneliti juga menggunakan teknik
Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam
pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara
terhadap objek penelitian.
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang
berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain

45

digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk


memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat
berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena
itu triangulasi bersifat reflektif.
Denzin

(dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam

triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode,


penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi
tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan
memanfaatkan sumber.Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian). Adapun untuk
mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Sementara itu, dalam catatan Tedi Cahyono dilengkapi bahwa
dalam riset kualitatif triangulasi merupakan proses yang harus dilalui oleh
seorang peneliti disamping proses lainnya, dimana proses ini menentukan
aspek validitas informasi yang diperoleh untuk kemudian disusun dalam

46

suatu penelitian. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan


sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak
digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain. Model triangulasi
diajukan untuk menghilangkan dikotomi antara pendekatan kualitatif dan
kuantitatif sehingga benar-benar ditemukan teori yang tepat.

b. Menarik Kesimpulan
Kegiatan
verivikasi.Ketika
penganalisis

analisis

ketiga

kegiatan

kualitatif

mulai

adalah

menarik

pengumpullan
mencari

arti

data

kesimpulan

dan

dilakukan.Seorang

benda-benda,

mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,


alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya belum
jelas akan meningkat menjadi lebih terperinci. Kesimpulan-kesimpulan
final akan muncul bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan
catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian
ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana,
tetapi sering kali kesimpulan itu telah sering dirumuskan sebelumnya sejak
awal.

47

Вам также может понравиться