Вы находитесь на странице: 1из 20

METODE PELAKSANAAN

REHAB SEDANG BERAT GEDUNG KANTOR BPKAD


PROVINSI SUMATERA SELATAN EX GEDUNG BP.7 PALEMBANG
TAHUN ANGGARAN 2016

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang
dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor
telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaanpendahuluan yang dilakukan
dalam proyek ini meliputi :
-

Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi

bertujuan

untuk

mengadakan/

mendatangkan

peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua


item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan
yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam Pelaksanaan
Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
-

Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan


Sebelum

Pekerjaan

dimulai

terlebih

dahulu

dilakukan

pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain


yang

dapat

menggangu

pelaksanaan

pekerjaan.

Pembersihan

dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator.


Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan
disuatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru
diangkut denganmenggunakan dump truck untuk dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir. Seiring pembersihan lokasi
dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada
tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data
proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek,
waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dan lain lain.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan


letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam
pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran
ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan
ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat
dengan panjang 1m yang ditancapkan kedalam tanah.
-

Pekerjaan Pemasangan Bouwplank


Pekerjaan
pekerjaan

ini

biasanya

pengukuran

(Pematokan)

dilakukan

dilakukan.

dilaksanakan

seiring

atau

Pemasangan

bersama-sama

oleh

setelah

Bouwplank

Pihak

Proyek,

Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.


Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada
patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat.
Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian
atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan
siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan
digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku
dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank

agar mudah di

cek

kembali. Pemasangan papan

bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan


dan dipakukan pada patok patok yang terlebih dahulu ditancapkan
kedalam tanah.
-

Pembuatan Direksi Keet


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri
dari Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang
ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai), rumah
genset,

serta

Toilet.

Untuk

Ruang

kantor

dan

ruang

Rapat

didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule,


struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran,
buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini
digunakan

sebagai

kantor

sementara

kontraktor

dan

dipakai

sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja. Barak kerja dibuat


Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek


berlangsung.
-

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan


material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan
tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus baik
sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang
merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30
cm dari permukaan tanah.

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan
mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan
digunakan.

Pembuatan Jalan Kerja Proyek.


Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas
kendaraan

yang

masuk

ke

dalam

lokasi

proyek,

sehingga

pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut


terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca
panas

dan

permukaan

jalan

kering

maka

dapat

dilakukan

pennyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini


dilakukan

beriringan

dengan

pekerjaan

Direksi

Keet.

Selain

Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap
orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang
yang berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat
pelindung diri dan Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang ada di
lokasi.
II. PEKERJAAN GALIAN TANAH DAN PASIR URUG
1.

Pekerjaan galian tanah


Gali tanah sesuai lebar pondasi/sloof

bagian bawah dan

kedalaman rencana Tanah hasil galian diletakkan di pinggir galian


diluar bouwplank, yang nantinya untuk pekerjaan pengurugan
kembali. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya, sesuai
dengan rencana
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

Pekerjaan urugan pasir Parit pondasi/sloof diurug pasir setebal 10


cm
2.

Pekerjaan urugan tanah


Dilakukan urugan kembali terhadap pondasi yang telah
terpasang.

Pemborong

harus

melaporkan

kepada

konsultan

pengawas tentang rencana jaringan listrik, telepon, septictank dan


lain-lain apabila akan memulai pekerjaan pondasi. Bekas lubang
dan parit dalam bangunan harus ditimbun dengan pasir urug dan
dipadatkan.

II PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Beton bertulang pondasi /kolom/balok/pedestal
A.

Pembesian

Cara pengerjaan tulangan balok :


-

Buat tulangan sengkang dengan syarat :


bengkokan kait minimal 90 ditambah perpanjangan 12d
atau bengkokan kait 135 ditambah perpanjangan 6d
pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin
Potong tulangan memanjang dan bentuk sesuai gambar kerja
Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada sela-sela
tulangan kolom/balok disebelahnya sesuai dengan dimensi balok

dan posisi tulangan


Masukan sengkang-sengkang balok sesuai dengan jumlahnya
Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada ujung yang

lain ke sela-sela kolom/balok sebelahnya


Ikat sengkang dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak

sengkang yang ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat


Cek kembali hasil pabrikasi dengan gambar kerja yang ada
Pasang pengatur jarak selimut beton/ decking

B.

Bekisting
- Bekisting dibuat dengan bahan kayu kelas III (terentang) dan
balok kayu kelas II, serta dolken diameter 8/400
- Cek jarak sabuk kolom/balok/sloof/ring balk
- Cek pertemuan panel sudut bekisting

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

- Permukaan

plywood

dibersihkan

dan

dilumasi

minyak

bekisting
- Penyetelan sabuk dan kayu support bekisting
- Pemberian mortar pada dudukan bekisting, pastikan mortar
yang ditabur mengering
C.

Betonisasi

Digunakan beton mutu K-250 dengan readymix

Untuk kolom pengecoran dilakukan tiap satu meter

Untuk plat dan balok pengecoran dilakukan sekaligus

Vibrasi yang cukup selama pengecoran

Pengetokan pada keliling luar bekisting

Untuk beton pada lantai 2 dari molen diangkut secara


bertahap ke

D.

lantai 2

Pelepasan bekisting

Satu hari setelah pengecoran, bekisting dilepas

Melepas scafolding

Melepas plywood

E.

Perawatan beton
-

Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari

Menutupi dengan karung basah

III PEKERJAAN PASANGAN


Pekerjaan pasangan Lantai dan dinding
1 Pasangan bata termasuk KP dan ringbalk
-

Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding
yang akan dipasang.

Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata ringan


dan di kontrol kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu
dengan yang lainnya.

Basahi bata ringan yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.

Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan


antara batu bata dan pada -setiap sambungan atas dan bawah dari
batu bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

Usahakan potongan bata ringan yang besarnya kurang dari


setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.

Tinggi pemasangan dinding bata ringan dalam satu hari supaya


tidak lebih dari 1 meter, untuk menjaga keruntuhan.

2 Plesteran + aci dinding


-

Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau
strategis dari dinding yang akan di plester.

Siram permukaan

bata ringan dengan air sampai

basah secara

merata ( curing ).
-

Buat adukan

untuk

kamprotan

dengan

perbandingan tertentu

(misalkan = 1 pc : 2 ps)
-

Lakukan
jarak

kamprotan pada

lemparan

50

bidang yang telah dicuring dengan

cm dari

permukaan

yang dikamprot

dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.


-

Setelah

bidang

yang

dikamprot

kering,

lakukan

penyiraman

( curing ) selama 3 hari ; pagi, siang & sore.


-

Setelah itu mulailah

membuat caplakan dengan adukan 1 pc :

3 ps.
-

Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.

Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.

Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.

Buat adukan

1 pc : 3 ps, gunakan

pasir

yang

diayak

( halus ).
-

Lakukan

plesteran

kepalaannya

sampai

pada
selesai

bidang bidang
seluruh

yang

telah ada

permukaan pada

setiap

bagian dengan cara dilempar dari jarak 50 cm


-

Gunakan

jidar

untuk

meratakan

permukaan sesuai dengan

kepalaan.
-

Saat

plesteran

setengah

kering,

gunakan

roskam

untuk

mengosok permukaan dinding sampai halus & rata.


-

Lanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore


sampai permukaan plesteran benar benar basah

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

seluruhnya.
6

Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1

hari.
-

Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.

Plamir

bidang bidang plesteran yang telah kering dengan

menggunakan plamir yang baik.


-

Lakukan

sebanyak

lapis

( tiga kali pelaksanaan ) sampai

dinding benar benar rata dan halus.


3 Plesteran + aci kolom beton
-

Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau
strategis dari dinding yang akan di plester.

Siram

permukaan

kolom beton

dengan

air

sampai

basah

secara merata ( curing ).


-

Buat adukan

untuk

kamprotan

dengan

perbandingan tertentu

(misalkan = 1 pc : 2 ps)
-

Lakukan
jarak

kamprotan pada

lemparan

50

bidang yang telah dicuring dengan

cm dari

permukaan

yang dikamprot

dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.


-

Setelah

bidang

yang

dikamprot

kering,

lakukan

penyiraman

( curing ) selama 3 hari ; pagi, siang & sore.


-

Setelah itu mulailah

membuat caplakan dengan adukan 1 pc :

3 ps.
-

Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.

Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.

Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.

Buat adukan

1 pc : 3 ps, gunakan

pasir

yang

diayak

( halus ).
-

Lakukan

plesteran

kepalaannya

sampai

pada
selesai

bidang bidang
seluruh

yang

telah ada

permukaan pada

setiap

bagian dengan cara dilempar dari jarak 50 cm


-

Gunakan

jidar

untuk

meratakan

permukaan sesuai dengan

kepalaan.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

Saat

plesteran

setengah

kering,

gunakan

roskam

untuk

mengosok permukaan dinding sampai halus & rata.


-

Lanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore


sampai permukaan plesteran benar benar basah

seluruhnya.

Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1

hari.
-

Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.

Plamir

bidang bidang plesteran yang telah kering dengan

menggunakan plamir yang baik.


4 Railing kaca dan tangga
- Fabrikasi

V PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDING


1 Lantai keramik 60x60
-

Untuk keramik jenis tertentu sebaiknya direndam dahulu sampai


basah jenuh, sehingga dalam proses pemasangan nantinya tidak
menyerap air semen.

Menyelesaikan pekerjaan pipa yang akan ditanam didalam keramik,


agar nantinya tidak terjadi bongkar pasang.

Mengukur ruangan yang akan dipasang keramik

Membuat gambar kerja pemasangan keramik berdasarkan hasil


pengukuran sehingga dapat di tentukan lebar rencana potongan laslasan pada pinggir ruangan ( untuk hasil yang indah maka lebar laslasan tidak boleh melebihi lebar keramik utuh).

Membuat garis bantu kedataran dan ketegakan dengan benang

ukur.
-

Membuat kepalaan keramik berdasarkan ukuran gambar kerja yang


sudah dibuat.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

Memasang keramik.

Memasang nut keramik.

3 Dinding keramik 30x60


-

Membuat garis garis sipatan waterpas pada dinding keramik


keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran
pemasangan keramik.

Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya


serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik.

Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta


bagian bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.

Berdasarkan data data pengukuran kemudian membuat gambar


kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.

Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat


sebelumnya sebagai acuan kerja.

Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum


terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara
dinding dan lantai.

Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada


keramik dengan spesi kosong.

Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal


mengikuti garis sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat
sebelumnya.

Sebelum keramik dipasang, sebelumnya dinding dibasahi dahulu


dengan air

4 Partisi Gypsum
- Semua partisi pembatas ruangan harus dibuat/didirikan tegak lurus
-

dengan lantai.
Rangka partisi diusahakan dipasang pada bagian-bagian struktur

gedung, disekrup agar tidak mudah roboh bila kena benturan.


Rangka partisi bagian atas menggunakan Kanal Hollow Galvanized
20x40 mm sebagai pegangan atas. Pemasangan kanal pegangan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

atas ke plat beton menggunakan full drat s6 dengan jarak sekrup


-

maximal 30 cm dengan sekrup lainnya.


Rangka partisi bagian bawah menggunakan

Kanal

Hollow

Galvanized 20x40 mm sebagai pegangan bawah. Pemasangan kanal


pegangan bawah (lantai) digunakan sekrup fiser s6 atau jika kondisi
lapangan tidak memungkinkan maka boleh menggunakan paku
-

beton 1,5 cm s/d 2 cm, dengan jarak 30 cm.


Untuk rangka vertikal menggunakan Kanal Hollow Galvanized
40x40 mm dengan jarak maximal 60 cm dari rangka berikutnya.

Penyambungan rangka dan pertemuannya dilakukan dengan rivet.


Papan gypsum dipasang rata di kedua sisi tanpa ada sambungan

horizontal ditengahnya.
Papan gypsum harus ditempel pada

rangka-rangkanya dengan

sekrup khusus (standard) dengan jarak ke arah horizontal maximal 60


-

cm arah vertikal 40 cm, kecuali untuk bagian tepinya.


Semua sambungan antarpapan gypsum harus disambung dengan
paper tape dan ditutup dengan joint compound dan diamplas halus

hingga rata.
Bila sistem

partisi

ditentukan

dalam

Gambar

Perencanaan,

Pelaksana Pekerjaan akan sepenuhnya mematuhi rekomendasi


pabrikan atas material yang digunakan dan cara pemasangan.
Pembetulan dari pemasangan yang cacat atau penggantian material
yang

tidak

sesuai dengan spesifikasi fabrikan akan menjadi

tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan dan atas biayanya sendiri.


VI PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM
Pada umumnya pemasangan plafond akan berhenti pada batas
tertentu yang berupa dinding atau lisplank.
a. Tentukan peil plafond pada dinding atau lisplank;
b. Waterpaskan ketingglan tersebut pada seluruh batas pasangan
plafond.
c. Pasang

rangka

plafond

pada

dinding

atau

lisplank

dengan

menggunakan baut.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

10

d. Tentukan arah tulangan pokok dan pasang tulangan pokok tiap 120
cm dengan rangka hollow
e. Selanjutnya pasangan tulangan pembagi, yang terbuat dari rangka
hollow dengan jarak tiap 60 cm;
f. Rangka plafond yang sudah siap ditutup, digantung dengan root
atau hollow dalam kondisl lurus dan waterpas;
g. Gypsum yang sudah terpasang di compon dan dicat.
VII

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1. PEMASANGAN KUSEN PINTU


- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan
-

mudah dijangkau.
Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap

as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.


Pasang angker pada kusen secukupnya.
Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2

meter dari tinggi bouwplank.


Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan

menggunakan unting-unting.
Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga

kedudukan menjadi kokoh.


Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada

tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.


Bersihkan tempat sekelilingnya.

2. PEMASANGAN KUSEN JENDELA


- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan
-

mudah dijangkau.
Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as

bouwplank.
Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .

Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.

Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.


-

Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan

pertolongan unting unting.


-

Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

11

- Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan


yang
-

benar.

Bersihkan tempat sekelilingnya.

3. MEMASANG DAUN PINTU


Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen
dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga
dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan. Namun,
daun pintu ada yang tidak berputar pada engsel, melainkan
bergeser di depan kusennya. Pintu tersebur dinamakan dengan
pintu geser. Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat
dengan sponing pada kusen pintu, kecuali pada bagian bawah,
kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai dalam manajemen
proyek.
Cara Pemasangan :
-

Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.


Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar

maupun kearah tinggi.


Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada
tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah
30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2

engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)


Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu

tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.


Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara

melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen


Pasang
kembali
daun
pintu
pada
kusennya
dengan
memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai

pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.


Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

12

Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan

cara melepaskan pen.


Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup
dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.

4. MEMASANG DAUN JENDELA


Seperti halnya pintu, jendela terdiri atas kusen atau gawang
dan daun jendela. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok,
sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan
engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar horizontal
(ke kiri danke kanan) atau berputar vertikal (ke atas dan ke bawah).
Namun, ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut
jendela mati dengan tujuan untuk penerangan. Kedudukan daun
jendela pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen
jendela dalam manajemen proyek.
Cara pemasangan :
-

Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.


Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu

tinggi).
Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah

lebar maupun kearah tinggi.


Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada
tiang daun jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian
bawah 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran horizontal) atau
engsel ditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan

jarak 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).


Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai
baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang/ambang
atas jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada

daun jendela.
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang/ambang
atas kusen

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

13

Pasang

kembali

daun

jendela

pada

kusennya

dengan

memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai


-

pas, sehingga terpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya.


Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.
Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan

cara melepaskan pen.


Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup
dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.

5. PEMASANGAN KACA
Pekerjaan ini tidak semudah yang dilihat atau dibayangkan.
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan
ekstra

hati-hati

dalam

penanganannya,

sebaiknya

perlu

diperhatikan beberapa hal yang penting pada saat memasang kaca


pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan kaca pada daun
pintu/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode,
tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun pintu/jendela,
fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4
mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang
yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca
agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di
sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal
kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid, bagian
dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan
kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka
kayu dalam manajemen proyek.
Cara memasang kaca pada daun pintu/jendela adalah sebagai
berikut dalam manajemen proyek;
-

Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada


bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal
sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang

datar.
Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar
karton atau kain untuk memegang kaca.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

14

Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi

daun pintu/jendela.
Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang
sedang dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada
permukaan kaca karena gerakan martil.

VIII

PEKERJAAN PENGECATAN
-

Tata cara dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan Plesteran dan

Acian sudah dilaksanakan dengan baik dan benar.


Permukaan Acian pada dinding sudah benar-benar kering (tidak

ada lagi noda basah.


Lakukan pengamplasan secara merata pada permukaan acian

dinding.
Bersihkan permukaan acian dari segala noda kotoran, minyak

(olie,solar dll).
Terutama untuk noda minyak harus dibersihkan sampai runtas.
Setelah pengamplasan dan pembersihan, untuk mendapatkan
hasil yang baik dan cat dapat merekat dengan kuat, lakukanlah

tahap pertama dengan menggunakan cat dasar untuk dinding.


Usahakan penggunaan plamuur dinding seminimal mungkin
(hanya untuk bagian dinding yang berlubang atau acian yang

gompal).
Pelaksanaan

perlapis.
Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya

benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).


Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, dinding baru

pekerjaan

pengecatan

dilakukan

secara

lapis

dilaksanakan dengan 3 5 tahap lapisan cat


IX. INSTALASI LISTRIK
1. LINGKUP PEKERJAAN
Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi
daya, box pembagi tegangan.Material penghantar listrik adalah kabel
(NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa baik PVC atau besi untuk pelindung
hantaran yang tertanam.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

15

Kabel

penghantar

KABELINDO,

yang

biasa

SUPREME,TRANKA,

dipergunakan

dll.

Merek

dapat

adalah

merek

dikenali

pada

pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta jenis dan jumlah kawat


atau diameter kawat tembaganya.
Peralatan dan bahan listrik :
1. Panel dan kotak pembagi
2. Saklar dan zekering-zekering
3. Alat-alat ukur (voltmeter & Ampre meter)
4. MCB
5. Stop kontak / stop kontak daya
6. Lampu penerangan
7. Grounding atau pentanahan
2. METODE PELAKSANAAN
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus
diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat,
balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan
pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran
dan acian dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah
yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
5. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya
terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan
ditempatkan pada Te Dos.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

16

6.

Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan


harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel).

7. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde


penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
8.

Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian

bawah plat / balok


atau pada balok kayu rangka langit-langit.
9. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton
pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila
jaringan terlalu rumit (banyak).
10. Stop kontak dan saklar.
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan
spesifikasinya).Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata
dengan dinding.
11.

Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari

adanya arus
X. PLUMBING
A. Instalasi Air bersih :
1. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing
serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu
diletakkan.
2. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan
plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
3. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

17

setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.


4. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus
dipasang sparing
atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
5. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan
plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan
masuk sehingga terjadi penyumbatan).
6. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
7. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
8. Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat
keramik / as
keramik, simetris dengan luas keramik.
9. Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
B. Instalasi air Kotor
1. Hal yang perlu diketahui :
Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan.
2. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
3. Sambungan harus betul-betul rapat.
4. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol
pembersihan (bakkontrol) pada tempat-tempat tertentu.
5. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
6. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton.
( diatas plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya
ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
7. Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah
ditentukan).
8. Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
9. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet
(bila ada), di
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

18

mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan
sparing closet,fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet
terjadi penyumbatan.
10.

Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak

percabangan dengan
saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
11. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan
kurasan bak.
C. Saluran Air Hujan.
1. Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi
torong talang.
2. Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar
dengan mengguna-klem atau dapat ditanam di dinding bila
berukuran < 2 .
3. Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus
dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran
pembuang.
4. Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan
penyambungannya
harus benar-benar kuat.
D. Saluran Pipa Wc ke Septictank
1. Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan
kemiringannya,

karena

kemiringan

pipa

dapat

memperlancar

penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan


minimal 2 %.
2. Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type
D.
3. Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah
(bangunan 1 lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk
perbaikannya.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman : I -

19

Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan
out.
E. PENYAMBUNGAN PIPA
1. Alat : Gergaji
Amplas
Lem PVC
Shell tape
Kunci Pipa
2. Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas
terlebih
dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock
(penyambung)
segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai
kering.
Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan,
karena akan
menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
3. Pada

sambungan

pipa

yang

mempunyai

drat

terlebih

dulu

dibungkus sheeltape
secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan
diputar sampai
kencang dan rapat.
4. Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan
las.
Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Halaman : I -

20

Вам также может понравиться