Вы находитесь на странице: 1из 13

METABOLISME KARBOHIDRAT

GLUKONEOGENESIS
GLUKONEOGENESIS : Perubahan asam laktat menjadi glukosa.
Asam Laktat (dan piruvat) terbentuk dari oksidasi yang tidak
sempurna dari glukosa.
Salah

satu

cara

menghilangkan

asam

laktat

adalah

dengan

mengoksidasinya menjadi CO2 dan H2O.


Proses oksidasi asam laktat terjadi dalam jaringan
otot lurik, jantung, dan otak.
Asam laktat merupakan senyawa yang dapat berubah
menjadi asam piruvat dan sebaliknya. Perubahan itu
terjadi

dalam

peristiwa

GLIKOLISIS

(Peristiwa

pemecahan gula yang terjadi di sitoplasma sel)


Reaksi-reaksinya sebagai berikut :

C2 H12O2

COO
2 HO C H

Glukos
a

CH2

2 H+

Pembentukan laktat
ini
menghasilkan
ATP.
2 H+ akan menaikkan ADP
menjadi ATP

L-laktat
Ini adalah reaksi dari pemecahan glukosa tanpa
menggunakan O2. Pemecahan glukosa menjadi asam laktat dan H+
digunakan sebagai pengganti pembakaran sempurna glukosa menjadi
CO2 dan H2O.
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

Terbentuknya asam laktat ini menghasilkan ATP tanpa


menggunakan O2. Hal ini dapat terjadi karena adanya enzim
LAKTAT

DEHIDROGENASE

yang

mengubah

menjadi

asam

PIRUVAT secara bolak balik.


Peristiwa pemecahan glukosa menjadi asam laktat dan piruvat dalam
keadaan tanpa Oksigen dan menghasilkan ATP ini merupakan jalur
cepat penghasil energi untuk keperluan kontraksi otot pada keadaan
kerja berat. Peristiwa demikian disebut Glikolisis Jalur EMBDEN
MEYERHOF.
Reaksi perubahan piruvat menjadi asam laktat dan sebaliknya dapat
dilihat sebagai berikut :
COO

COO-

2
HO

Laktat

DEHIDROGENASE
C H + NAD
+

CH2
L-laktat
Catatan : Laktat
oksidoreduktase

C
+ NAD + H
+
=O
H

CH3
Piruva
t
dehidrogenase adalah suatu

Asam laktat yang terbentuk dari glikolisis yang terjadi di sitoplasma sel
sebagian akan dibawa oleh darah menuju jaringan lain untuk
dioksidasi. Sebagian besar sisanya akan diubah kembali menjadi
gugusan glukosa atau bila persediaan glukosa masih cukup maka akan
diubah menjadi lemak.
Perubahan glukosa menjadi asam Laktat melalui jalur EMBDENMEYERHOF bersifat IRREVERSIBEL (TAK DAPAT BOLAKMateri Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

BALIK). Oleh karena itu harus ada jalur lain untuk mengubah kembali
LAKTAT menjadi glukosa.
Dalam jalur Embden-Meyerhof 2 ATP diperlukan untuk mengubah
glukosa menjadi dua triofosfat :
(1)

GLUKOSA + 2 ATP ~~~ 2 TRIOFOSFAT + 2 ADP

Perubahan selanjutnya dari triofasfat menjadi laktat menghasilkan 4


ATP. Sedangkan jumlah hasil ATP untuk tiap perubahan glukosa
menjadi laktat adalah 2 ATP.
(2)

2 TRIOFOSFAT + 4 ADP + 2 Pi ~~~~ 2 LAKTAT + 4 ATP

Jumlah : GLUKOSA + 2 ATP + 2 Pi ~~~~~ 2 LAKTAT + 2 ATP

Reaksi glikolisis keseluruhan bersifat Irreversibel, berarti glukosa tidak


dapat dibentuk dari laktat. Berarti harus ada cara yang memerlukan
energi tinggi lebih banyak (FOSFAT) untuk membentuk glukosa dari
laktat, yaitu berupa modifikasi dari jalur Embden-Meyerhof.
Sebagian besar laktat yang terbentuk dalam serat otot kerangka putih
kembali membentuk GLIKOGEN (Glikogen disimpan dalam hati).
Perlu diketahui serat otot kerangka putih tergolong OTOT LURIK
(STRIATED MUSCLE). Ingat pula bahwa otot lurik memiliki 3 macam
serat, yaitu PUTIH, MERAH, dan INTERMEDIATE.
Perubahan asam laktat yang terjadi dalam HATI dan GINJAL menjadi
glukosa kembali dikenal sebagai SIKLUS CORI (Siklus Asam Laktat).
Karena 4 ATP dihasilkan pada perubahan 2 triofosfat menjadi 2 laktat,
maka diperlukan 4 ATP untuk proses kebalikannya. Apa Mungkin ?
Jawabnya : Ya, bilamana rasio ATP/ADP dalam otot tersebut tinggi.
Untuk itu diperlukan enzim KINASE. Perhatikan reaksi berikut :
Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

4 ATP

4 ADP

2 LAKTAT

FRUKTOSA
1,6-BIFOSFAT
FRUKTOSA
BIFOSTASE

H2O
Pi

FRUKTOSA 6-

GLUKOSA 6-

FOSFAT

FOSFAT

GLIKOGEN

ALUR GLUKONEOGENESIS PADA SERAT OTOT KERANGKA PUTIH

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

TAHAP-TAHAP GLUKONEOGENESIS :

GLUKOSA

ASAM AMINO

GLIKOGEN

GLIKOGENIK
Beberapa tahap

PIRUVAT

FOSFOENOL

3-FOSFOGLIESERAT

PIRUVAT

FOSFAT

ASAM

ZAT ANTARA

MONOSAKARIDA/

LAKTAT

SIKLUS KREB

DISAKARIDA LAIN

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

GLUKOSA 6-

POLISAKARIDA

PENGATURAN KADAR GLUKOSA DARAH

Peristiwa glukoneogenesis berperan penting dalam penyediaan


energi bagi kebutuhan tubuh, khususnya sistem saraf dan
peredaran darah (eritrosit).
Kegagalan glukoneogenesis berakibat FATAL, yaitu terjadinya
DISFUNGSI OTAK yang berakibat KOMA dan kematian. Hal
ini terjadi bilamana kadar glukosa darah berada di bawah
nilai kritis.
NILAI

NORMAL

LABORATORIS

DARI

GLUKOSA

DALAM DARAH IALAH : 65 110 ml/dL atau 3.6 6.1


mmol/L.
Setelah penyerapan makanan kadar glukosa darah pada
manusia berkisar antara 4.5 5.5 mmol/L. Jika orang tersebut
makan karbohidrat kadarnya akan naik menjadi sekitar 6.5
7.2 mmol/L.
Saat puasa kadar glukosa darah turun berkisar 3.3 3.9
mmol/L.
Pengaturan

kadar

glukosa

darah

dilakukan

melalui

mekanisme METABOLIK dan HORMONAL.


Pengaturan tersebut termasuk bagian dari HOMEOSTATIK.

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

Aktivitas metabolik yang mengatur kadar glukosa darah


dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : (1) Mutu dan
Jumlah Glikolisis dan glukoneogenesis, (2) Aktivitas enzimenzim, seperti GLUKOKINASE dan HEKSOKINASE.
Hormon penting yang memainkan peranan sentral dalam
pengaturan kadar glukosa darah adalah INSULIN.
Insulin dihasilkan dari sel-sel B dari Pulau-pulau Langerhans
Pankreas dan disekresikan langsung ke dalam darah sebagai
reaksi langsung bila keadaan HIPERGLIKEMIA.
Proses pelepasan insulin dari sel B pulau Langerhans Pankreas
dijelaskan sebagi berikut :
Glukosa dengan bebas dapat memasuki sel-sel B Langerhans
karena adanya Transporter GLUT 2. Glukosa kemudian
difosforilasi oleh enzim GLUKOKINASE yang kadarnya
tinggi. Konsentrasi glukosa darah mempengaruhi kecepatan
pembentukan ATP dari proses glikolisis, glukoneogenesis,
siklus Kreb dan Electron Transport System di mitokondria.
Peningkatan produksi ATP akan menghambat pompa kalium (
K+ pump) sehingga membran sel-sel B mengalami depolarisasi
sehingga ion-ion Kalsium ( Ca2+ ) masuk ke dalam membran
dan mendorong terjadinya eksositosis INSULIN. Selanjutnya

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

insulin dibawa darah dan mengubah glukosa yang kadarnya


tinggi menjadi GLIKOGEN.
Obat-obat

untuk

penderita

Diabetes

mellitus,

seperti

SULFONILUREA berkhasiat menekan (menghambat) pompa


kalium, sehingga penderita DM tipe II yang tidak tergantung
insulin dari luar dapat menghasilkan insulinnya sendiri.
Senyawaan lain yang mendorong pelepasan insulik dari sel-sel
B Langerhans adalah asam amino, asam lemak bebas, badan
keton, glukagon, dan preparat obat tolbutamid. Insulin
memiliki efek langsung terhadap aktivitas enzim glikogen
sintetase.
Enzim yang kerjanya berlawanan dengan insulin adalah
GLUKAGON.
Glukoagon dihasilkan oleh sel-sel A Langerhans Pankreas.
Sekresi

hormon

ini

distimulasi

oleh

keadaan

HIPOGLIKEMIA. Bila glukoagon yang dibawa darah sampai


di

hepar

maka

FOSFORILASE

akan

mengaktifkan

sehingga

mendorong

kerja

enzim

terjadinya

GLUKONEOGENESIS.
Keadaan hiperglikemia juga direspon oleh ginjal dengan
mengadakan

pengaturan

melalui

penyaringan

oleh

GLOMERULUS secara terus menerus. Kemampuan filtrasi

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

glukosa oleh ginjal adalah 350 mg/menit. Bila kadar glukosa


darah terus meningkat maka filtrat glomerulus dapat
mengandung glukosa yang kemudia dibuang bersama urin.
Keadaan semacam ini disebut GLIKOSURIA. Keadaan
glikosuria dapat digunakan sebagai indikasi adanya Diabetes
mellitus.
Keadaan yang berhubungan dengan kadar gula dan enzim
tertentu dapat menyebabkan HIPOGLIKEMIA. Contoh
penyebab hipoglikemia defisiensi FRUKTOSA 1,6 BIFOSFAT,
gangguan Oksidasi asam lemak, dan selama KEHAMILAN
dan NEONATUS (bayi lahir prematur atau dengan berat
badan rendah).
Glukosa merupakan precursor GULA SUSU (LAKTOSA)
dalam kelenjar payudara dan secara aktif diambil oleh janin
ibu yang mengandung.

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

10

JALUR ASAM URAT


ADENOSIN

GUANOSIN
H2O
NH4+

HIPOXANTIN

Fosforilasi inosin
dengan enzim
nukleosida purin
fosforilase, adenin
& guanin melepas
ribosa 1-fosfat
dan basa nitrogen
sehingga
terbentuk
hipoxantin
ALOPURINOL

H2O
NH4+
O2 + H2O
XANTIN
OKSIDASE

XANTIN

OBAT
O2
+
H2O

XANTIN
OKSIDASE

O2 + H2O
ANION URAT

ASAM URAT

XANTIN
OKSIDASE

Mempelajari jalur asam urat disarankan memahami dahulu


komposisi

asam

inti

dan

peristiwa

pelepasan

(pembongkaran) Nitrogen yang ada dalam protein.


Manusia mengubah nukleosida PURIN yaitu adenosin dan
guanosin melalui senyawa-senyawa dengan reaksi yang
beraneka menjadi produk akhir berupa ASAM URAT yang

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

11

diekskresikan bersama urin. Penjelasan singkatnya sebagai


berikut :
Adenosin mengalami DEAMINASI dengan bantuan enzim
ADENOSIN DEAMINASE menjadi INOSIN.

Inosin

difosforilasi oleh enzim nuklesida purin fosforilase menjadi


HIPOXANTIN dan sambil melepaskan RIBOSA 1-FOSFAT
dan Basa Nitrogen.
Selanjutnya hipoxantin dan guanin membentuk xantin
dengan katalisis enzim xantin oksidase. Xantin selanjutnya
menjadi ASAM URAT.
ASAM URAT terbentuk dari katabolisma basa NITROGEN
PURIN yaitu ADENIN dan GUANIN. Ingat masih ada basa
nitrogen lain yaitu PIRIMIDIN (Timin, Sitosin, dan Urasil)
Asam Urat dikeluarkan melalui atau bersama urin. Jumlah
netto asam urat manusia adalah 400-600 mg dalam 24 jam.
Adanya kandungan asam urat di atas normal (normal
wanita 2.5 sampai 7.5 mg/dL atau setara 0.15 sampai 0.45
mmol/L, sedang laki-laki 3 sampai 9 mg/dL atau setara 0.18
sampai 0.54 mmol/L) mengindikasikan adanya penyakit
encok

biasa

(Penyakit

Asam

Urat.

Istilah

klinis

HIPERURISEMIA).

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

12

Kemungkinan timbulnya penyakit tersebut ada dua sebab :


(1) adanya peningkatan laju pembentukan asam urat, dan
(2) kerusakan sistem katabolisma tubuh.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah akan dideposit
pada sendi-sendi. Ini yang menyebabkan persendian
mengalami sakit (kesemutan, linu, atau mati rasa dan sulit
digerakkan karena persendian mengalami arthritis). Obat
yang

cocok

adalah

obat

yang

dapat

menghalangi

pembentukan xantin, yaitu obat jenis ALOPURINAL. Obat


ini menghambat biosintesis purin KHUSUSNYA pada reaksi
perubahan hipoxantin menjadi xantin oleh enzim XANTIN
OKSIDASE.
struktur

Struktur molekul obat ini mirip dengan

Enzim

xantin

oksidase

sehingga

dapat

menyainginya dan menghambat produksi asam urat.

Materi Biokimia : Triman Jr.Drs.MPd.& Katrina, SKM

13

Вам также может понравиться