Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ATIYYA INAYATILLAH
Disususn Oleh:
HAMZAH MAULANA (civilforfuture@gmail.com)
ATIYYA INAYATILLAH (atiyya.inayatillah@gmail.com)
www.civilforfuture.com/geoteknik
i
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
DAFTAR ISI
ii
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
I. Rocscience Slide
Pada prinsipnya suatu lereng dikatakan stabil atau akan stabil apabila
tegangan geser tanah yang menyebabkan lereng tersebut longsor (driving forces)
sama besar dengan tegangan geser tanah yang menahan lereng longsor (resisting
1
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
forces). Kestabilan suatu lereng dinyatakan dengan suatu nilai yang disebut nilai
faktor keamanan atau lebih dikenal dengan FoS. FoS didefinisikan sebagai
perbandingan dari kekuatan geser yang diperlukan agar setimbang terhadap kekuatan
geser material yang tersedia.
atau
FoS =
dimana: τa = kekuatan geser material yang tersedia
τm = kekuatan geser material yang diperlukan agar tepat setimbang
Kekuatan geser material yang tersedia (τa) dihitung dengan menggunakan Persamaan
Mohr-Coulomb, sedangkan kekuatan geser yang diperlukan agar tepat setimbang (τm)
dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan.
Secara teori jika FoS bernilai < 1 maka lereng tersebut tidak aman dan berada
dalam kondisi longsor. Sedangkan FoS = 1 adalah kondisi batas ketika resisting force
dan driving force bernilai sama. Bisa jadi dalam kondisi ini lereng masih stabil tetapi
sedikit saja ada ada gangguan maka lereng akan longsor. Secara umum nilai FoS
yang termasuk kategori aman di PT NNT bernilai 1,2.
Simulasi komponen gaya pada kestabilan lereng dimisalkan suatu blok
terletak di atas suatu bidang miring, maka satu-satunya gaya yang bekerja pada blok
yaitu gaya gravitasi atau berat blok. Berat blok akan menyebabkan blok di atas
bidang runtuh bergerak ke bawah. Gaya berat bekerja pada arah vertical ke bawah
dan dapat diuraikan ke dalam dua komponen yaitu gaya yang searah dengan
kemiringan bidang runtuh dan gaya yang tegak lurus terhadap bidang runtuh.
Komponen gaya berat yang searah bidang runtuh akan menyebabkan blok
menggelincir ke arah bawah, besarnya gaya ini adalah
WT = W Sin β
2
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Sedangkan komponen gaya yang tegak lurus atau normal terhadap bidang
miring cenderung mempertahankan kondisi kesetimbangan blok massa, besarnya
gaya ini adalah.
WN = W cos β
Kestabilan lereng pada lereng batuan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: geometri lereng, struktur geologi, kondisi air tanah, sifat fisik dan
mekanika batuan serta gaya-gaya yang bekerja pada lereng.
3
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
4
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
τ = c + (σ - u) tg φ
2
τ = kuat geser batuan (ton/m )
c = kohesi (ton/m2)
σ = tegangan normal (ton/m2)
u = tekanan air pori (ton/m2)
φ = sudut geser dalam (derajat)
Kuat geser tanah pada kondisi jenuh air akan berkurang karena tekanan air
pori air mereduksi tegangan normal. Tekanan air pori akan mereduksi tegangan
normal sehingga kekuatan geser material pada badan lereng berkurang. Tegangan
Normal Efektif σ'= σ – u. Tegangan noramal efektif adalah tegangan normal yang
direduksi oleh tekanan air pori. Tegangan efektif merupakan konsep yang sangat
penting dalam bidang rekayasa geoteknik. Konsep tegangan efektif ini ditemukan
oleh Karl Terzaghi pada tahun 1920. Tegangan efektif didefinisikan sebagai
berikut:
5
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
6
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
4.1 Pemodelan
Pemodelan geometri lereng yang akan dianalisis bisa dilakukan langsung di
Rocscience Slide. Tetapi untuk memenuhi geometri sesuai denan kondisi asli cara
ini kurang teliti. Untuk itu pemodelan dilakukan dengan software lain. Dalam
Tugas Akhir ini pemodelan dilakukan dengan mengambil data topografi pit PT
NNT melalui software 3D Minesight. Dari 3D Minesight akan didapatkan section
yang akan dianalisis. Selanjutnya section tersebut dimodifikasi dengan AutoCAD
sesuai dengan geometri desain yang diinginkan. Section yang akan disajikan ke
Rocscience Slide juga bisa dipersempit hanya pada bagian yang akan dianilisis.
Setelah geometri siap selanjutnya adalah memasukkan geometri tersebut ke
Rocscience Slide. Setelah aplikasi Rocscience Slide dibuka dlangkah pertama
adalah membuat nama file baru. Kemudian mengambil gambar dalam format dxf
melalui langkah file-import-import dxf. Pertama kali kita harus mengimpor external
boundary atau batas paling luar dari section yang dianalisis. Setelah itu impor
material boundary. Dalam sebuah lereng bisa terdapat beberapa jenis material.
Material boundary adalah batas antar material tersebut.
7
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Tampilan setelah external boundary dan material boundary diimpor dapat dilihat
pada gambar 3.12 dan 3.13.
8
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Setelah itu akan muncul top up menu seperti pada gambar 3.15 hingga 3.17.
Project setting terdiri dari beberapa bagian yaitu General, Methods, Groundwater,
Statistics, dan Random Numbers. General adalah pengaturan umum tentang judul, satuan,
arah longsoran, dan beberapa data penunjang.
9
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
10
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Setalah itu akan muncul top up menu pengaturan material. Setiap material
bisa diatur nama dan warnanya untuk memudahkan dalam penyajian. Karekteristik
pertama yang harus dimasukkan adalah bobot isi/unit weight. Setelah itu pilih jenis
analisis kekuatan. Setiap jenis akan meminta parameter yang berbeda. Misalnya
11
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
12
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
13
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
25 kemungkinan longsor adalah pada failed material yang tersusun oleh material
lepas sehingga digunakan bidang gelincir berbentuk lingkaran.
14
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Selanjutnya klik Auto Grid seperti gambar 3.24 untuk membuat grid yang
memuat kemungkinan pusat gelincir. Jika dipilih Auto Grid maka Rocscience Slide
akan membuat sebuah kota dengan kemungkinan bidang longsoran. Metode ini
adalah metode paling lengkap dan efektif. Sebenarnya ada metode lain yang
konvensional yaitu dengan menggambar sendiri kemungkinan busur lingkarannya.
Jumlah kemungkinan pusat gelincir pada kota tersebut bisa diatur dengan memilih
Grid Spacing.
15
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
4.6 Running/kalkulasi
Langkah terakhir dalam Rocscience adalah memulai perinta running.
Caranya adalah menekan toolbar seperti pada gambar 3.25 kemudian Rocscience
Slide akan melakukan perhitungan seperti pada gambar 3.26. Proses perhitungan
tersebut memerlukan waktu beberapa menit (tergantung kecepatan bekerja
komputer).
16
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Top up menu Slope Stability Compute akan otomatis tertutup setelah proses
perhitungan mencapai 100%. Selanjutnya adala melakukan interpretasi nilai FoS
dengan Rocscience Slide Interpret dengan perintah seperti pada gambar 3.27.
17
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Ketika pertama kali dibuka dari file Rocscience Slide yang sedang dikerjakan maka
Rocscience Slide Interpret akan menunjukkan nilai FoS terkecil.
Pada gambar terlihat di dalam kotak di atas lereng terdapa warna. Setiap
warna menunjukkan nilai skala FoS tertentu sesuai dengan petunjuk di bagian kiri.
Nilai FoS pada semua kemungkinan pusat gelincir yang terdapat pada skala warna
terebut dapat diketahui. Dari gambar di atas juga terlihat pada failed material
terdapat bentuk busur lingkara. Busur tersebut akan berubah jika dipilih pusat
gelincir yang berbeda. Nilai FoS pada semua kemungkinan lokasi pusat gelincir
tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti pada gambar 3.29 dan tabel
dalam format Microsoft Excel.
18
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
19
HAMZAH MAULANA
ATIYYA INAYATILLAH
Gambar 23 Diagram gaya yang bekerja pada sebuah slice dengan metode Bishop
20
DAFTAR PUSTAKA
ii