Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menurut Slley (1985), fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang
dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar geometri,
litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya.
1. Geometri :
a) regional dan lokal dari seismik (misal : progradasi, regresi, reef dan chanel)
3. Paleontologi : dari fosil yang diamati dari cutting, core, atau side wall core
1. Coarsening-Upward Succession
2. Fining-Upward Succession
1.Geometri
2.Litologi
4. Paleocurrent
1. FASIES FLUVIAL
1.1 Straight
1.2 Anastomosing
1.3 Meander
• Subfasies Channel
b. Facies mid-fan
Dicirikan oleh unit antara lapisan gravel dan cossstrtification serta
pebbly sandstone. Struktur scouring sangat jelas pada bagian dasar
masing-masing bagian.
c. Facies distal
2. Facies Lacrustine
Struktur khas pada gumuk pasir adalah cross-bedding dan ripple mark.
Dari struktur yang terbentuk karena pergeseran antara angin dengan butiran
pasir, maka dapat dipakai untuk menentukan arah angin.
1. FASIES DELTA
Pada bagian ini terletak diatas area tidal atau laut dan
endapannya secara umum terdiri dari :
• Subaqueous Levees
• Channel
1.3 Prodelta
Ini terjadi jika gelombang, arus pasang surut, dan arus sepanjang pantai
lemah, volume sedimen yang dibawa dari sungai tinggi, maka akan terjadi
progradasi yang cepat ka arah laut dan akan berkembang suatu variasi
karakteristik dari lingkungan pengendapan yang didominasi sungai.
Progradasi ke arah laut yang sangat cepat membuat delta tipe ini
memiliki sekuen coarsening upward (mengkasar keatas). Geometri endapan
yang dihasilkan dari tipe delta ini yaitu berbentuk lobate dengan mekanisme
akresi lateral yang kuat sehingga menghasilkan lentikuler units. Batupasir
cenderung menjadi lentikuler sampai tabular untuk distributary mount bar,
bergradasi menjadi sand sheets.
d. Struktur yang dijumpai pada tipe ini adalah perlapisan tipis, paralel
laminasi, dan cross bedding satu arah, struktur flaser, slumps,
struktur alga, bioturbasi dengan intensitas tinggi pada bagian atas
dan mudcrack pada shale.
3. Tide-Influence Delta
- Sekuen yang dijumpai pada delta tipe ini yaitu coarsening upward yang
diikuti dengan fining upward, tanpa batas yang jelas, tergantung pada
posisi delta.
Fasies delta termasuk fasies yang unik terbentuk oleh perulangan banyak
sekuen susut delta dan dapat membentuk endapan yang sangat tebal disebabkan
akumulasi endapan dari puluhan bahkan ratusan individu sekuen delta.Turun
naiknya muka air laut yang tidak konstan menyebabkan siklus penggenangan dan
penurunan permukaan air laut yang tidak merata di setiap bagian sekuen delta
meskipun secara lateral jaraknya hanya terpisah beberapa meter.
Perulangan daur susut genang laut dengan ketebalan puluhan meter adalah
tipe endapan pantai dan endapan delta. Hal ini menunjukan bahwa dalam
beberapa interval stratigrafi, garis pantai dapat berpindah puluhan atau ratusan
kilometer ke arah depan ataupun ke arah belakang dengan perubahan lingkungan
pengendapan dari lepas pantai ke arah dataran delta (delta plain) maupun
sebaliknya.
1. Awalnya bagian delta tertentu adalah zona aktif pemasukan sedimen, delta
berprogradasi di atas paparan.
2. Kecepatan progradasi pada saat tertentu akan berkurang akibat delta yang
berprogradasi di atas paparan, meningkatnya jumlah channel dan pengangkutan
material sedimennya, meningkatnya laju penurunannya cekungan ke arah
paparan. Hal ini mengakibatkan channel akan berpindah secara lateral
mengikuti kemiringan gradien hidroliknya dengan jarak tertentu dari delta
lama.
3. Pada saat yang sama delta lama mengalami penurunan sehingga gelombang
pasang laut mempengaruhi suplai endapan, dengan diendapkannya endapan
genang laut berupa karbonat atau serpih marine.
4. FACIES LAGOON
Lagoon merupakan daerah dimana pada saat air pasang tergenang air
laut dan pada saat air surut ada air yang tetinggal di situ yang bisa bercampur
dengan air hujan/air sungai. Dengan demikian kadar garam lagoon adalah
payau(branchish lagoon). Biasanya pada air payau yang stagment(berhenti
sirkulasi) adalah anaerob (tanpa o2), akibat pada tempat ini terjadi pembusukan
material disebabkan oleh bakteri anaerob.
• Batuan dengan ukuran butir lanau sampai lempung atau batupasir halus.
5. FACIES BARRIER
Dalam hal ini lebih ditekankan pad lingkungan pantai no-deltaic, yaitu
hingga kedalaman 200 m. Berdasarkan kisaran pasang surut(tidal range)
pantai terdiri dari 3 macam:
• Pantai microtidal kisaran pasang surut kurang dari 2m
c. Fore shore
• Bar crest
• Landward slope
• Through
Disusun oleh sedimen dengan ukuran butir yang lebih halus dengan
ripple laminasi dihasilkan oleh arus-arus sepanjang pantai. Juga dihasilkan
struktur planar crossbedding kearah darat dari pasir yang lebih kasar.
• Upper offshore
• Lower shoreface
Endapan dengan ukuran pasir halus dengan struktur ripple laminasi
skala kecil.
• Upper shoreface
• Fore shore
• Back shore
Ukuran pasir halus dengan struktur laminasi sejajar dan ripple laminasi
skala kecil.
• Lower fan
e. Politic interval(E) :
• Hemipelagic mud
• Turbulent mud
b. Proximal turbidite
Mempunyai cirri-ciri :
• Secara umum cirri-cirinya sama dengan “fluxo turbidite”
c. Distal turbidite
Mempunyai cirri-cir:
•Kehadiran interval bouma yang lebih lengkap
a. Classical turbidites
c. Pebbly sandstone
•Terjadi pen-channel-an
d. Conglomerates
•Struktur slump