BAB IV

Penutup

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan
mengenai pengaruh kenaikan harga BBM di Indonesia yaitu :
a) Naiknya harga BBM di akibatkan oleh beberapa faktor yang hanya diketahui
beberapa kalangan saja.
b) Keputusan presiden no. 22/2005 tentang penetapan harga bahan bakar minyak
menjadi langkah awal pencabutan BBM.
c) Subsidi BBM telah mengusik keuangan negara yang ternyata tidak sehat beberapa
tahun terakhir.
d) Salahnya pematokan harga minyak dunia pada APBN 2008 sehingga memaksa
pemerintah menaikkan harga BBM kembali di tahun 2008.
e) Fungsi APBN tidak berjalan secara optimal karena masih banyak hal
menyimpang yang terjadi seperti masih banyaknya infrastruktur yang rusak,
gedung gedung sekolah yang rusak yang seharusnya hal ini dapat diatasi dengan
APBN.
f) OPEC sebagai organisasi dunia yang mengatur harga minyak dunia, saat ini
mematok angka yang luar biasa fantastis sehingga memaksa Indonesia yang
tergabung dalam OPEC pun menanggung akibatnya.
g) Banyaknya bahan bakar minyak yang digunakan untuk industri, baik besar,
menengah maupun kecil karena saat ini Indonesia masih merupakan negara
berkembang.
h) Program BLT akan dilaksanakan kembali pada tahun 2009 nanti.
i) Banyaknya media nasional yang tidak menyampaikan pesan dari pemerintah
secara utuh.
j) Pengurangan subsidi BBM merupakan amanah UU Nomor 25 tahun 2000 tentang
PROPENAS tahun 2000-2004 dan UU APBN 2003.
k) Kenaikan harga BBM bukanlah untuk menutup defisit anggaran dan memenuhi
tuntutan IMF.
l) Amerika sebagai negara yang mengkonsumsi minyak terbesar di dunia sedang
dilanda fluktuasi ekonomi yang cukup tinggi.
m) Masyarakat miskin di Indonesia pernah dipakai oleh kalangan menengah ke atas
untuk memprotes kebijakan pemerintah.

4.2 Saran
Hasil akhir dari penulisan ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis
memberikan beberapa saran yaitu:
a) Untuk lebih banyak mengkaji kebijakan kebijakan pemerintah dari beberapa
sudut pandang sehingga kita dapat mengetahui secara utuh apa maksud dan tujuan
dari kebijakan pemerintah.
b) Tidak menilai secara sepihak mengenai nilai keberhasilan suatu kebijakan
terhadap masyarakat Indonesia.