Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat dan
rahmat-Nya karya tulis ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Adapun judul
dari karya tulis ini adalah “ Generator”
Dengan terselesaikannya karya tulis ini, tak lupa penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
Bapak dosen, Ida Bagus Gede Manuaba ST. MT selaku dosen mata kuliah
Dasar Teknik Tenaga Listrik atas bimbingannya dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan support dan segala
bimbingan.
Teman-teman yang telah bekerja sama dalam pembuatan karya tulis ini.
Dan juga semua pihak yang telah turut membantu hingga terselesaikannya
karya tulis ini.
Penulis mengakui bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan. Untuk itu diharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesinambungan karya tulis ini.
Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi segala pihak dan dapat
diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
Penulis
Judul ..................................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................... 2
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ......................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................. 2
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Tinjauan Umum .......................................................................... 4
Bab III Metodelogi Penulisan
3.1 Tempat dan Waktu Penulisan ........................................................ 7
3.2 Sumber Data ................................................................................. 7
3.3 Jenis Data ...................................................................................... 7
Bab IV Pembahasan
4.1 Pengertian Generator ...................................................................... 9
4.2 Prinsip Kerja Generator .............................................................. 15
4.3 Jenis-jenis Generator ........................................................................
4.4 Karakteristik Generator ....................................................................
4.5 Pembangkitan Tegangan Induksi .....................................................
4.6 Reaksi Jangkar .................................................................................
4.7 Pengukuran Pendemagnetan ............................................................
4.8 Kerja Paralel Generator Arus Searah ...............................................
4.9 Hubungan Paralel Generator ............................................................
Generator merupakan salah satu aspek pendukung dalam sistem tenaga dan
merupakan salah satu aspek penting di dalam pengkonversian energi
elektromekanik; yaitu konversi energi dari bentuk mekanik ke listrik dan dari
bentuk listrik ke mekanik. Generator dapat digolongkan ke dalam sistem
pembangkit dimana sistem ini berperan untuk mengubah bentuk energi mekanik
menjadi energi listrik.
Suatu mesin listrik (baik generator ataupun motor) akan berfungsi bila
memiliki :
Kumparan medan, untuk menghasilkan medan magnet
Kumparan jangkar, untuk mengimbaskan ggl pada konduktor – konduktor
yang terletak pada alur – alur jangkar
Celah udara, yang memungkinkan berputarnya jangkar dalam medan
magnet
Pada mesin arus searah, kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu
merupakan stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar merupakan
rotor (bagian yang berputar). Bila kumparan jangkar berputar dalam medan
magnet akan dibangkitkan tegangan (ggl) yang berubah – ubah arah setiap
setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak – balik.
e= Emaks sin ωt
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut
komutator dan sikat.
c. Dioda
pn
f =
120
Hal ini karena tegangan sedang diukur langsung antara lilitan kumparan.
Meskipun demikian, kumparan terletak 120 derajat listrik satu sama lain seperti
pada system hubungan bintang. Oleh karena itu, arus lin akan merupakan jumlah
vector anatara dua arus kumparan. Dengan beban tiga fase yang dihubungkan
pada alternator, arus lin sama dengan 1,73 kali arus kumparan.
Generator DC
penguat medan
terpisah
Generator DC
dengan penguat
medan Generator DC Shunt
Generator DC
penguat medan Generator DC Seri
Generator DC
sendiri
Generator DC Kompon
Generator Dc
tanpa penguat
medan
Generator DC Generator DC
PUTU RUSDI ARIAWAN Kompon Kompon
Pendek Panjang
Gambar 4.1 Diagram Jenis-Jenis Generator Arus Searah
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan
medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung
dari mesin.Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang
mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada
kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Ia = If1 = IL + If2
Perhatian pada konduktor yang terletak pada daerah ac, ternyata fluks yang
ditimbulkan arus jangkar dengan fluks utamanya saling memperkecil, sehingga
fluks yang terjadi disini menjadi berkurang. Perhatikanlah kemudian konduktor
pada daerah bd, ternyata fluks yang ditimbulkan oleh arus jangkar dengan fluks
utamanya saling memperkuat, sehingga fluks yang terjadi disini bertambah. Fluks
total saat generator dalam keadaan berbeban adalah penjumlahan vector kedua
Karena operasi suatu generator arus searah selalu pada daerah jenuh,
pengurangan suatu fluks pada konduktor dibandingkan dengan pertambahan fluks
pada konduktor lain lebih besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misalnya fluks sebesar Ox adalah fluks yang dihasilkan tanpa dipengaruhi oleh
reaksi jangkar. Misalkan pula dengan adanya pengaruh reaksi jangkar
pertambahan dan pengurangan kuat medan magnet (ggm) yang terjadi pada
konduktor jangkar ac dan bd masing-masing sebesar B ampere-turn. Dengan
demikian seperti terlihat pada gambar di bawah ini, pertambahan fluks pada
konduktor bd hanyalah sebesar xy, sedangkan berkurangnya fluks pada konduktor
jangkar ac sebesar xz, dimana harga xz lebih besar daripada xy. Oleh karena itu,
fluks keseluruhan yang dihasilkan oleh konduktor jangkar akibat adanya reaktansi
jangkar akan selalu berkurang harganya. Berkurangnya fluks ini dinamakan
pendemagnetan.
Bentuk resultan gaya gerak magnet (ggm) akibat mengalirnya arus pada
kumparan jangkar (NCIC) dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Tampak ggm
arus jangkar mengubah bentuk ggm medan utama pada kumparan stator.
2. Kumparan Kompensasi
Bentuknya : Konsentrasi, ditempatkan pada kutub-kutub utama
Tujuan : Untk mencegah distorsi (perubahan bentuk) medan karena
reaksi jangkar
Kalau pada suatu saat arus jaringnya (I1 - I2 ) sangat kecil, tegangan
terminalnya akan hampir sama dengan tegangan sumbernya. Situasi ini
menimbulkan keadaan yang sangat labil. Kalau tegangan sumber salah satu
generator berubah sedikit, ada kemungkinan generator yang tegangan sumbernya
lebih rendah akan bekerja sebagai motor. Mesin shunt sebagai motor maupun
generator memiliki arah putar yang sama.
Supaya generator ini tidak bekerja sebagai motor, biasanya digunakan saklar
dengan otomat arus balik. Otomat ini memiliki sebuah kumparan tegangan dan
sebuah kumparan arus. Medan kedua kumparan ini saling berlawanan. Kalau
kumparan-kumparannya dipilih secara tepat, otomatnya bisa berfungsi sebagai
pengaman arus maksimum maupun pengaman arus balik. Menambahkan sebuah
generator pada jaringan harus dilakukan sebagai berikut:
a. Generator yang akan ditambahkan dijalankan hingga mencapai kecepatan
putar nominalnya.
b. Tahanan pengatur medannya diatur sedemikian hingga tegangan
generatornya menjadi sedikit lebih tinggi daripada tegangan jaring.
Tegangannya dapat diperiksa dengan menggunakan saklar pilih voltmeter.
c. Generator tadi kemudian dihubungkan dengan jaringan. Karena
tegangannya sedikit lebih tinggi daripada tegangan jaring, generator ini
tidak akan bekerja sebagai motor.
d. Selanjutnya tahanan pengatur medannya diatur sedemikian hingga
generator tersebut memikul sebagian dari beban jaring. Besar beban
generator ini dapat dilihat dari penunjukan amperemeternya.
3.3. Alat Pembagi Beban Generator
Pada PLTA sering kali terjadi air sungai banyak mengandung kotoran,
sehingga saringan air masuk tersumbat dan mengganggu operasi Pusat Listrik
yang bersangkutan. Masalah kotoran yang dibawa sungai dapat menimbulkan
gangguan pada PLTD yaitu apabila kotoran tersebut menyumbat instalasi air
pendingin. Gangguan Pada Sirkit Kontrol Dalam setiap Pusat LIstrik selalu
terdapat sirkit kontrol yang mengatur baik sirkit listrik generator, mesin penggerak
generator maupun alat-alat bantu. sirkit kontrol dapat berupa sirkit listrik, sirkit
mekanik, sirkit pneumatik ataupun sirkit hidrolik. Dapat pula merupakan
kombinasi dari beberapa macam sirkit kontrol. Seringkali gangguan timbul karena
adanya bagian dari sirkit kontrol yang tidak berfungsi dengan baik. Sebagai
contoh kegagalan start dari unit PLTG sering disebabkan oleh adanya bagian dari
sirkit kontrol yang kurang baik kerjanya. Pengamanan Sistem Tenaga Listrik
Untuk memenuhi fungsi butir a. alat pengaman harus bekerja cepat agar
pengaruh gangguan dapat segera dihilangkan sehingga pemanasan berlebihan
akibat hubung singkat dapat segera dihentikan. Untuk memenuhi fungsi butir b.
alat pengaman dalam system harus dapat dikoordinir satu sama lain, sehingga
hanya alat-alat pengaman yang terdekat dengan tempat gangguan saja yang
bekerja.
5.1 Simpulan
Adapun simpulan yang kami dapat dari karya tulis di depan yaitu:
1. Generator adalah mesin listrik yang mengubah daya mekanis menjadi daya
listrik.
2. Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
saklar,komutator dan dioda.
3.Karakteristik-karakteristik generator searah yang penting misalnya:
karaktreistik beban nol, karakteristik berbeban, karakteristik luar,
karakteristik pengatur, karakteristik hubang singkat.
4.Alat pembagi beban generator merupakan peralatan otomatis yang
menyeragamkan operasi governor dalam menaikkan atau menurunkan
power mesin atau daya generator sesuai perubahan bebannya, dan sangat
diperlukan bila memiliki lebih dari dua generator dengan karakteristik yang
berbeda yang beroperasi secara paralel. Dengan alat pembagi beban
generator, maka setiap generator mempunyai faktor penggunaan (beban
maksimum dibagi kapasitas generator) yang sama dan kecil yang berarti
bagus. Perubahan beban akibat pemasukan atau pengeluaran generator dari
sistem paralel generator-generator akan dirasakan sama oleh setiap generator
dalam sistem tsb , tanpa overload atau overspeed. Alat pembagi beban
generator hanya bisa diterapkan pada generator set-engine yang mempunyai
governor dan bisa dikembangkan untuk sistem kontrol yang lebih lanjut
seperti kontrol dengan distributed control system (DCS).
5.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan yaitu semoga karya tulis ini dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat banyak. Dan dengan kemajuan IPTEK ini diharapkan dapat
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi