Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
PENDAHULUAN………………………………………………………………..
I. LATAR BELAKANG……………………………………
II. TUJUAN………………………………………………….
TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………….
METODOLOGI………………………………………………………………….
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………..
KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………..
I. KESIMPULAN…………………………………………..
II. SARAN…………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah
gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah.
Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan
panjang.
Perlu anda ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu.
Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas
elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika
diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki
batas elastisitas.
Namun untuk studi kasus ini kita akan menghitung besar deformasi aksial yang
memiliki kesepadanan dengan elastisitas. Benda yang kita gunakan sebagai obyek untuk
dianalisa adalah batang logam dengan diameter 20cm.
II. TUJUAN
Tujuan menghitung deformasi atau perubahan yang terjadi pada batang baja yang
terdapat beban penumpu adalah untuk mengetahui besar perubahan penambahan panjang
yang terjadi pada batang baja.
TINJAUAN PUSTAKA
Hukum hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari besi sampai
tulang tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Mari kita tinjau sebuah batang
logam yang digantung vertikal, seperti yang tampak pada gambar di bawah.
Pada benda bekerja gaya berat (berat = gaya gravitasi yang bekerja pada benda),
yang besarnya = mg dan arahnya menuju ke bawah (tegak lurus permukaan bumi).
Akibat adanya gaya berat, batang logam tersebut bertambah panjang sejauh (delta L)
Jika besar pertambahan panjang (delta L) lebih kecil dibandingkan dengan panjang
batang logam, hasil eksperimen membuktikan bahwa pertambahan panjang (delta L)
sebanding dengan gaya berat yang bekerja pada benda. Perbandingan ini dinyatakan
dengan persamaan :
Persamaan ini kadang disebut sebagai hukum Hooke. Kita juga bisa
menggantikan gaya berat dengan gaya tarik, seandainya pada ujung batang logam
tersebut tidak digantungkan beban.
Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya
sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda patah.
Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang (atau simpangan pada pegas) dinyatakan
melalui grafik di bawah ini.
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang
daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum hooke. Jika benda
diberikan gaya hingga melewati batas hukum hooke dan mencapai batas elastisitas, maka
panjang benda akan kembali seperti semula jika gaya yang diberikan tidak melewati
batas elastisitas. tapi hukum Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum hooke
dan batas elastisitas. Jika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas
elastisitas, maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya
dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti semula; benda tersebut akan
berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka
benda tersebut akan patah.
Tegangan
Gaya per satuan Luas disebut juga sebagai tegangan. Secara matematis ditulis :
Di bawah ini adalah daftar modulus elastis dari berbagai jenis benda padat
METODOLOGI
Studi kasus yang kita ambil adalah deformasi aksial yang terjadi pada batang baja
yang memiliki luas penampang sebesar 225mm2 dengan beban W sebesar 30kN.
Modulus elastisitas batang baja itu E adalah sebesar 200 GPa (200 x 10 9 Pa) dan panjang
betang adalah 5√ 2 m. Batang baja di letakkan pada sudut sebesar 45o, lihat gambar:
45o
45o
W=30kN
Pertama kita harus menghitung besar tegangan batang besi tersebut dengan persamaan:
ΣFy=0
T= 30√ 2 kN
Jika kita telah mendapatkan tegangan batang baja tersebut kita dpat menghitung besarnya
deformasi dengan rumus:
PL
δ=
AE
Dimana P adalah gaya yang bekerja pada batang kita dapat mengasumsikannya
adalah tegangan batanga baja tadi. L adalah adalah panjang batang. A adalah luas
penampang baja dan E adalah modulus elatisitas baja yang telah diketahui dalam soal
studi kasus ini. Lalu kita masukan data yang telah diberikan dan kalkulasikan. Maka
mendapatkan hasil;
30 √ 2 kN ×5 √ 2m
δ=
225 ×10−6 m2 × 200× 109 Pa
1
δ= m
75
1
δ= mm
75000
Maka deformasi yang dihasilkan pada batang baja tersebut adalah sebesar
13.333mm.
KESIMPULAN
Maka dari perhitungan diatas didapat bahwa deformasi yang terjadi pada batang
baja yang menahan beban sebesar 30kN adalah sebesar 13.333mm. Tentu harga besaran
deformasi ini masih terlihat besar dan ada pengaruhnya terhadap struktur batang baja.
Untuk mengetahuinya perlu diteliti lebih lanjut.
Referensi :
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Kanginan, Marthen, 2000, Fisika 2000, SMU kelas 1, Caturwulan 2, Jakarta : Penerbit
Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta :
Penerbit Erlangga