Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
TUMOR MAMMAE
RSUD ARJAWINANGUN CIREBON
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
7/2/2010
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
Dr. Mardian
xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu
iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 EMBRIOLOGI
Gambar I.02
Anatomi Payudara
Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang arteri perforantes
anterior dari arteri mammaria interna, arteri torakalis lateral yang bercabang
dari arteri aksilaris dan beberapa arteri interkostalis.
1.3 FISIOLOGI
• Inspeksi
5. Palpasi ketiak
• Palpasi
Gambar I.06.
Pemeriksaan puting
susu
• Mammografi
• Duktografi
• Ultrasonografi
• Biopsi
Lesi yang nonpalpable
Biopsi payudara biasa dilakukan untuk mendiagnosa lesi yang
nonpalpable. USG digunakan ketika massa tersebut besar, dengan
tehnik stereotaktik dapat juga digunakan bila massa berupa
mikroklasifikasi saja. Kombinasi pemeriksaan dengan mammografi,
USG atau stereotaktik, dan FNA memiliki keakuratan 100% dalam
mendiagnosis tumor mammae.
BAB II
TUMOR MAMMAE
Tumor payudara merupakan salah satu diantara kelainan yang paling sering
pada wanita dan sangat ditakuti. Pada umumnya kelainan pada payudara tersebut
ditemukan pertama kali oleh penderita sendiri, tetapi umumnya di Indonesia
penderita yang datang berobat tidak dalam stadium dini karena berbagai sebab,
sehingga lebih menyulitkan pengelolaan dan mudah diduga hasilnya kurang
memuaskan.
2.1.4 Involusi
Involusi epitel lobus tergantung pada keadaaan stroma disekitarnya.
Ketika stroma terinvolusi dengan cepat, aveoli kemudian dengan cepat
membentuk mikrokista yang menjadi prekursor dari makrokista. Makrokista
adalah umum dan sering merupakan gejala subklinik yang alami terjadi dan
tidak membutuhkan terapi yang spesifik. Adenosis sklerosis adalah dianggap
abnormalitas ringan dimana terjadi proliferasi dan involusi pada siklus
payudara. Etaksia duktus (dilatasi duktus) dan mastitis periduktal adalah
komponen penting pada klasifikasi ANDI. Fibrosis periduktal adalah
kelanjutan dari mastitis periduktal dengan gejala retraksi pada puting. Enam
persen wanita usia 70 tahun atau lebih memiliki kemungkinan terjadinya
hiperplasia epitelia. Abnormalitas berat berupa proliferasi atipikal termasuk
hiperplasia duktus dan lobus payudara, keduanya menunjukan gambaran
karsinoma in situ. Wanita dengan duktus atipikal atau hiperplasia lobus
payudara memiliki peningkatan resiko keganasan payudara.
2.2.2 Kista
Volume dari kista tipikal adalah 5 sampai 10 mL, tetapi dapat pula
mencapai 75 mL atau lebih. Pada kelainan ini dapat dilakukan biopsi
dengan jarum. Jika cairan tersebut diaspirasi dan ternyata bukan darah,
maka kista dapat diaspirasi sampai kering, kemudian cairan tersebut
dilakukan pemeriksaan sitologi. Setelah diaspirasi, payudara secara lembut
dipalpasi untuk menyingkirkan adanya massa yang tertinggal. Jika tidak
ada, maka dilakukan pemeriksaan USG untuk memastikan tidak ada massa
yang tertinggal. Jika massa yang ditemukan solid, spesimen jaringan
diperlukan. Jika cairan yang keluar adalah darah, maka diambil 2 mL cairan
untuk dilakukan sitologi. Ditemukannya darah pada kista belum dapat
dipastikan itu darah karena ada kista dengan cairan yang merah bukan
darah, tetapi dengan pemeriksaan darah samar atau pemeriksaan
mikroskopis akan mengeliminasi keraguan. Aspirasi kista yang benar
adalah massa harus hilang sempurna setelah aspirasi dan cairan yang keluar
bukanlah darah. Jika kedua kondisi tersebut tidak ada maka USG, biopsi
jarum, dan mungkin biopsi eksisi dapat dilakukan.
2.2.3 Fibroadenoma
Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di
bawah areola mammae. Lesi ini memiliki ukuran yang kecil, sering terjadi
pada wanita yang berusia 35-55 tahun.
Etiologi dan faktor predisposisi dari lesi ini masih tidak diketahui.
Gejala klinis dari lesi ini adalah :
• Ditemukan benjolan
• Biopsi payudara
Ekimosis sering ditemukan pada lesi tumor ini. Nyeri tekan bisa
juga ditemukan dan bisa juga tidak. Jika lesi ini tidak ditanggani, massa
yang berhubungan dengan nekrosis lemak secara perlahan akan hilang.
Namun demi kepastian diagnosis, lesi ini tetap harus dilakukan biopsi,
massa dieksisi, untuk menyingkirkan kemungkinan adanya keganasan.
Gambar II.04. Nekrosis Lemak
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Current. 2003. Surgical Diagnosis and Treatment, 11th Edition.
Lange Medical Book. United States of America.
2. Sjamsuhidayat dan Wim de Joing, R. 2002. Buku Ajar Ilmu Bedah,
Revisi ed. EGC, Jakarta.
3. Sabiston.1995. Buku Ajar Bedah, Bagian I. EGC. Jakarta.
4. U, Bulent et al.2009. Intraductal location of the sclerosing adenosis
of the breast, Clinical Study. Journal Citation Reports. Pittsburgh
5. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001238.htm
6. http://www.breastdiagnostic.com/anatomy.html