Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAFTAR ISI :
BUKU 1
PETUNJUK UMUM
ADMINISTRASI SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENJELASAN BUKU PETUNJUK
BAB III KALENDER PENDIDIKAN
BAB IV PELAPORAN
BUKU II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LINGKUP ADMINISTRASI PENGAJARAN DI SEKOLAH DASAR
BAB III KEGIATAN SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM
PENGAJARAN
BAB IV FORMAT ADMINISTRASI PENGAJARAN
BAB V PENJELASAN FORMAT
BUKU III
ADMINISTRASI KEMURIDAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II RUANG LINGKUP ADMINISTRASI KEMURIDAN
BAB III JENIS FORMAT DAN PETUNJUK PENGISIAN
BAB IV
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II BEBERAPA KETENTUAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
DAN PETUNJUK PELAKSANAANNYA
BAB III PENJELASAN PENGGUNAAN FORMAT
BUKU V
ADMINISTRASI KEUANGAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH
DASAR
BAB III CONTOH-CONTOH KETATAUSAHAAN KEUANGAN SEKOLAH
BUKU VI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERENCANAAN, PENGADAAN, PENYIMPANAN DAN
PEMELIHARAAN
BAB III INVENTARISASI
BAB IV PENGHAPUSAN
BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
1
BUKU IV
PETUNJUK
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
SEKOLAH DASAR
2
DAFTAR ISI
BAB I P E N D A H U L U A N ……………………………………….. 1
C. MASA KERJA………………………………………………… 15
D. CUTI…………………………………………………………... 17
E. KESEJAHTERAAN PEGAWAI……………………………… 20
F. PEMINDAHAN……………………………………………….. 24
G. PENSIUN………………………………………………………. 25
H. PEMBERHENTIAN…………………………………………… 33
I. LAIN-LAIN :
1. Daftar Hadir Pegawai / Guru…………………………………. 36
2. Data Kepegawaian / Guru ……………………………………. 37
3. Kartu Pribadi Pegawai / Guru………………………………… 37
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kepala sekolah dan guru sebagai pegawai negeri sipil diserahi tugas dan tanggung
jawab sebagai pengelola pendidikan dan pengajaran. Tugas dan tanggung jawab ini
cukup berat, karena pada dasarnya kemajuan suatu bangsa akan ditentukan dari hasil
pendidikan tersebut.Tidak berkelebihan rasanya, kalau dikatakan guru sebagai penentu
maju atau mundurnya suatu pendidikan, pengajaran dan kebudayaan.
Ketatausahaan kepegawaian di sekolah perlu ditingkatkan, baik yang
berhubungan dengan pengelolaan pendidikan, maupun pengadministrasian kepegawaian
pada umumnya.
Oleh karena kepala sekolah dan guru, mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dengan pegawai negeri sipil lainnya, maka semua ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil, berlaku pula bagi Kepala sekolah dan
guru.
Buku Petunjuk Pelaksanaan Administrasi Kepegawaian ini diharapkan dapat
memberikan informasi , dan menambah pengetahuan kepala sekolah dasar tetang
poengelolaan kepegawaian seperti : pengangkatan, kenaikan pangkat, pension, dan lain-
lain
Selain itu buku ini merupakan petunjuk bagi kepala sekolah mengenai hal-hal
yang harus dilakukan dalam menyeragamkan keteteusahaan kepegawaian.
4
BAB II
5
c.Hak gajinya mulai berlaku pada bulan sejak ia mulai bekerja, yang dinyatakan
dengan surat pernyataan atasan langsung.
d. Seorang calon pegawai negeri sipil sudah dianggap nyata melaksanakan
tugasnya, terhitung mulai tanggal diperintah oleh atasan yang berwenang,
berangkat menuju tempat tugasnya yang tertera dalam surat perintah
menjalankan tugas .Pernyataan telah melaksanakan tugasnya tersebut dapat
pula dibuktikan dengan adanya surat perintah perjalanan yang diberikan .Surat
perintah perjalanan tersebut dianggap sebagai pengganti surat perintah
menjalankan tugas.
e.Surat perintah menjalankan tugas dibuat rangkap 3 ( tiga )
f. Masa percobaan berlaku 2 ( dua ) tahun ( Undang-undang No.8 Tahun 1974
pasal 16 jo Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 1976 pasal 13 ) . Masa
percobaan dihitunmg mulai tanggal berlakunya Surat Keputusan
pengangkatan.
6
pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil disampaikan oleh kepala
sekolah kepada instansi seperti halnya dalam usul pengadaan pegawai
diatas.
3. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
a. Calon Pegawai Negeri Sipil diangkat menjadi pegawai negeri sipil setelah
memenuhi syarat-syarat sebagai ditentukan dalam Undang-undang No. 8
Tahun 1974 pasal 16 ayat ( 4 ) jo Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1976
pasal 13.
b. Calon pegawai negeri sipil yang telah menjalani masa percobaan lebih dari 2 (
dua ) tahun, dan telah memenuhi syarat-syarat untuk diangkat menjadi
pegawai negeri sipil; tetapi karena sesuatu sebab belum diangkat di luar
kesalahan calon pegawai negeri sipil yang bersangkutan, maka
pengangkatannya hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara.
c. Usul pengangkatan disampaikan melalui prosedur yang sama dengan usul
pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil.
7
b. KARPEG ditetapkan secara terpusat oleh Kepala Badan Adminstrasi
Kepegawaian Negara, berdasarkan pemberitahuan yang bersangkutan telah
diangkat menjadi pegawai negeri sipil disertai bahan-bahan :
1) Daftar nominative calon pegawai negeri sipil yang telah diangkat menjadi
pegawai negeri sipil.
2) Sebuah paspoto ukuran 3 x 4 cm dengan ketentuan bahwa di belakang
paspoto dituliskan nama lengkap dan NIP pegawai negeri sipil yang
bersangkutan.
c. Pegawai negeri sipil yang kehilangan KARPEG diwajibkan membuat laporan
tertulis :
1) Atasan langsung memeriksa kebenaran laporan tersebut.
2) Apabila laporan itu benar, maka laporan tersebut disahkan kebenarannya.
3) Apabila laporan itu tidak benar atau disangsikan kebenarannya, maka
dicatat hal-hal yang dipandang perlu.
4) Laporan tentang kehilangan KARPEG disampaikan kepada Menteri yang
bersangkutan melalui hiraki yang berlaku, dan diteruskan ke Badan
Administrasi Kepegawaian Negara.
d. Badan Administrasi Kepegawaian Negara mengganti KARPEG yang hilang
dengan ketentuan :
Kehilangan KARPEG karena kesalahan atau kelalaian, diwajibkan membayar
harga KARPEG yang ditentukan, sedang kehilangan KARPEG di luar
kesalahan pegawai negeri yang bersangkutan, diganti dengan Cuma-Cuma.
e. Laporan kehilangan KARPEG dibuat rangkap 5 ( lima ) ;
1) Satu lembar sebagai lampiran permintaan penggantian KARPEG kepada
Kepala Badan Adminiustrasi Kepegawaian Negara.
2) Satu lembar untuk Menteri yang bersangkutan.
3) Satu lembar untuk atasan langsung yang bersangkutan.
4) Satu lembar sebagai arsip Kepala Bagian / Biro Kepegawaian
5) Satu lembar sebagai arsip pegawai negeri sipil yang bersangkutan.
f. Seseorang yang telah memperoleh surat keputusan penetapan
pengangkatannya sebagai pegawai negeri sipil harus segera dimintakan kartu
pegawainya.
g. Permintaan kartu pegawai disampaikan oleh kepala sekolah kepada Dinas P
dan K Kecamatan untuk diproses dan dilanjutkan ke instansi yang lebih tinggi
tingkatnya dan berwenang mengolahnya melalui hiraki yang berlaku. Seperti
halnya dalam pengusulan pemberhentian / pengangkatan di atas.
3. Disiplin Pegawai.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980, ditetapkan :
a) Kewajiban pegawai negeri sipil
1) Setia dan taat sepenuhya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945,
Negara, dan pemerintah.
8
2) Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau diri
sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak
kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri atau pihak
lain.
3) Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan
Pegawai Negeri Sipil.
4) Mengangkat dan mentaati sumpah / janji pegawai negeri sipil dan
sumpah / janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5) Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-
baiknya.
6) Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan pemerintah baik yang
langsung menyangkut tugas kedinasan maupun yang berlaku secara
umum.
7) Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.
8) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan
Negara.
9) Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan
kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil.
10) Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang
dapat membahanyakan atau merugikan Negara / pemerintah, terutama di
bidang keamanan, keuangan dan material.
11) Mentaati ketentuan jam kerja, serta menciptakan dan memelihara suasana
kerja yang baik.
12) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan
sebaik-baiknya.
13) Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat
menurut bidang tugasnya masing-masing.
14) Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap
bawahannya.
15) Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.
16) Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap
bawahannya.
17) Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya.
18) Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan
kariernya.
19) Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan.
20) Berpakaian rapid an sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan
terhadap masyarakat, sesame pegawai negeri sipil dan terhadap atasan.
21) Hormat menghormati antara sesame warganegara yang memeluk agama /
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berlainan.
9
22) Menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam masyarakat.
23) Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan
yang berlaku.
24) Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.
25) Memperhatikan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
b) Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1980 ditetapkan pula
hukuman disiplin pegawai negeri. Hukuman disiplin ini ada tiga macam yaitu:
1) Jenis hukuman disiplin ringan berupa:
- Tegoran lisan
- Tegoran tertulis
- Pernyataan tidak puas secara tertulis
2) Jenis hukuman disiplin sedang:
- Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.
- Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji brkala untuk paling
lama 1 (satu) tahun.
- Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun.
3) Jenis hukuman disiplin berat:
- Penurunan kenaikan pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling
lama 1 (satu) tahun.
- Pembebasan dari jabatan.
- Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
pegawai negeri sipil.
- Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil.
c) Kepala sekolah dalam hal ini diwajibkan menyampaikan permasalahan
terjadinya pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil bagi pegawai / guru
dalam lingkungannya, kepada Dinas P dan K Kecamatan dan atau instansi lain
yang telah ditentukan untuk memprosesnya lebih lanjut.
4. Kenaikan Gaji
Bagi seorang pegawai negeri sipil berhak mendapatkan kenaikan gaji.
Kenaikan gaji ini ada bermacam-macam:
10
1) Salinan sah surat keputusan pengangkatan terakhir
2) Salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
b. Dengan keluarnya Surat Edaran Kepala Direktorat Perbendaharaan dan Kas
Negara tanggal 14 Mei 1969 No. D. 25.1.14, pemberian gaji berkala,
dilakukan tanpa surat keputusan akan tetapi cukup dengan surat
pemberitahuan.
c. Kenaikan gaji istimewa diusulkan oleh kepala sekolah dengan prosedur seperti
pada penyampaian pemberitahuan saat kenaikan gaji berkala.
5. Kenaikan Pangkat
Ada beberapa macam kenaikan pangkat bagi pegawai negeri sipil:
a. Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan pangkat regular diberikan kepada pegawai negeri sipil tanpa
memperhatikan jabatan yang didudukinya, akan tetapi memperhatikan dasar
pendidikan formalnya, apabila:
1) telah mempunyai masa kerja 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir dan
mempunyai nilai sekurang-kurangnya “baik” bagi setiap unsure penilaian
dalam daftar Penialian Pelaksanaan Pekerjaan tahun terakhir, atau
2) telah mempunyai masa kerja 5 (lima) tahun dalam pangkat terakhir dan
mempunyai nilai sekurang-kurangnya “cukup” bagi setiap unsure
penilaian dalam Daftar Penilaian Pekerjaan tahun terakhir.
Lampiran yang diperlukan:
- Salinan sah surat keputusan pengangkatan dalam pangkat terakhir.
- Salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tahun terakhir.
- Salinan sah tanda lulus ujian dinas bagi pegawai negeri sipil yang naik
golongan.
b. Kenaikan Pangkat Pilihan
Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
menduduki jabatan struktual tertentu dengan ketentuan:
1) Telah mempunyai masa kerja 4 (tahun) dalam pangkat terakhir dan
mempunyai nilai sekurang-kurangnya “baik” bagi setiap unsure penilaian
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan 2 (dua) tahun terakhir, atau
2) Telah mempunyai masa kerja 5 (lima) tahun pangkat terakhir dan
mempunyai nilai rata-rata “baik” tidak ada nilai “kurang” dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan 2 (dua) tahun terakhir, atau
3) Telah mempunyai masa keja 6 (enam) tahun dalam pangkat terakhir dan
mempunyai nilai rata-rata “cukup” tidak ada nilai “kurang” dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan 2 (dua) tahun terakghir.
Lampiran yang diperlukan:
- Salinan sah surat keputusan pengangkatan dalam pangkat terakhir;
- Salinan sah surat keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir;
11
- Salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan 2 (dua) tahu
terakhir.
Pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan sedangkan pangkatnya masih di
bawah pangkat terendah yang ditentukan, dapat naik pangkat apabila:
4) Telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam
pangkat terakhir dan 1 (satu) tahun dalam jabatannya, dan mempunyai
nilai “baik” bagi setiap unsure penilaian dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan 2 (dua) tahun terakhir, dan
5) Telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dalam
pangkat terakhir dan 1 (satu) tahun dalam jabatannya, dan mempunyai
nilai rata-rata “baik”, tidak ada nilai “kurang” dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan 2 (dua) tahun terakhir.
12
Lampiran yang diperlukan :
- Salinan sah surat keputusan pengangkatan dalam pangkat terakhir ;
- Berita Acara dari pejabat yang berwajib ( POLRI, Pamong Praja dsb )
tentang kejadian yang mengakibatkan yang bersangkutan tewas;
- Visum et repertum dari dokter;
- Salinan sah surat perintah penugasan atau surat keterangan dari pimpinan
instansi yang menerangkan bahwa tewas nya pegawai negeri sipil tersebut
adalah pada waktu ia sedang menjalankan tugas kewajiban jabatannya ;
- Laporan dari pimpinan instansi yang bersangkutan tentang peristiwa yang
menimpa pegawai negeri sipil tersebutyang mengakibatkan dia tewas;
- Salinan sah surat keputusan sementara ( kalau ada )
13
telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Lampiran yang diperlukan:
- Salinan sah surat keputusan pengangkatan dalam jabatan bersangkutan;
- Salinan sah surat keputusan pengangkatan dalam pangkat terakhir;
- Surat keputusan dari pimpinan instansi yang serendah-rendahnya pejabat
eselon II tentang jenis tugas yang dibebankan kepadanya,
- Salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan tahun terakhir.
C. MASA KERJA
Menurut sifat dan penilaian ada 2 (dua) jenis masa kerja yang diperhitungkan
sebagai masa kerja untuk penetapan gaji, dan pension yaitu masa kerja sebagai
pengalaman bekerja, baik pada pemerintah maupun badan swasta, dan masa kerja
sebagai masa bakti veteran.
a. Masa Pengalaman Kerja
Masa kerja sebagai pengalaman kerja baik pada instansi pemerintah maupun
badan swasta, dapat diperhitungkan sebagai masa kerja untuk penetapan gaji dan
pension, apabila pada saat pengabgkatan seseorang sebagai calon pegawai negeri
sipil belum diperhitungkan.
1) Masa Kerja Penuh
Masa kerja diperhitungkan penuh:
- Selama menjadi pegawai negeri sipil maupun angkatan bersenjata kecuali
selama menjalankan cuti di luar tanggungan Negara;
- Selama menjadi Pejabat Negara seperti menjadi anggota DPR, DPRD dll;
- Masa selama menjalankan tugas pemerintah pada BUTSI, Local Staf pada
perwakilan RI di luar negeri, Pamong, Lembaga Pendidikan, Badan
Internasional, dan Jawatan Pemerintah;
- Selama menjalankan kewajiban membela negara :
Wajib militer, sukarelawan dan lain-lain;
14
- Selama menjalankan wajib kerja : wajib kerja sarjana
(Undang-undang No. 8 Tahun 1971), wajib kerja tenaga paramedic
(Undang-undang No.18 Tahun 1964) dll;
- Selama menjadi pegawai bank / perusahaan milik negara.
Catatan:
Khusus untuk pamong desa perhitungan masa kerja dihitung penuh.
Cara memperhitungkan masa kerja:
Hasil terakhir perhitungan masa kerja yang kurang dari 1 (satu) bulan
dihapuskan.
Contoh : Seeorang mempunyai masa kerja:
- sebagai wajib militer : 2 th 3 bulan 21 hari
- sebagai wajib kerja sarjana : 1 th 1 bulan 11 hari
-------------------------
3 th 4 bulan 32 hari
D. C U T I
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24/1976, cuti bagi pegawai negeri dapat
dibagi dalam :
a. Cuti Tahunan
Cuti tahunan diberikan kepada pegawai untuk tiap-tiap tahun selama 12
(duabelas) hari kerja bagi pegawai yang telah bekerja paling sedikit 6 (enam)
bulan kecuali guru. Bagi yang menjalankan istirahat di tempat yang sulit dicapai
15
karena komunikasi, dapat diperpanjang sekurang kurangnya 1 (satu) minggu, dan
dalam hal luar biasa dapat diperpanjang lagi 1 (satu) minggu.
b. Cuti Besar
Cuti besar diberikan kepada setiap pegawai yang telah bekerjasekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun terus menerus dan lamanya cuti dimaksud adalah 3
(tiga) bulan, dengan menerima gaji penuh beserta tunjangan lainnya.
c. Cuti Sakit
1) Cuti sakit diberikan kepada pegawai yang sakit dengan keterangan dokter
antara 2 (dua) hari kerja sampai 12 (dua belas) hari kerja.
2) Cuti sakit lebih dari 12 (dua belas) hari kerja dan paling lama 1 (satu) tahun
dapat diberikan/diizinkan kepada pegawai yang telah bekerja sekurang-
kurangnya 6 (enam) bulan terus-menerus, dengan surat keterangan dokter
yang disahkan oleh Dinas Kesehatan setempat.
Selama menjalankan cuti sakit, diberikan gaji dengan ketentuan:
- Untuk 6 (enam) bulan pertama, menerima gaji penuh, kecuali tunjangan
jabatan.
- Untuk 6 (enam) bulan berikutnya menerima 2/3 gaji.
- Untuk pegawai yang menderita penyakit yang sifatnya kronis (misalnya
paru-paru, kusta, atau sakit jiwa) yang dinyatakan oleh dokter dan
disahkan oleh Dinas Kesehatan dapat diberikan / diizinkan cuti sakit
paling lama 3 (tiga) tahun dengan pemberian gaji:
(a) untuk 1 (satu) tahun pertama menerima gaji penuh, beserta tunjangan
lainnya.
(b) Untuk 1 (satu) tahun kedua, menerima 2/3 gaji beserta tunjangan
lainnya,
(c) Untuk 1 (satu) tahun ketiga, menerima separoh gajinya beserta
tunjangan lainnya.
- Untuk pegawai yang belum bekerja sekurang-kurangnya selama 6 (enam)
bulan terus-menerus, cuti sakit hanya dapat diberikan / diizinkan selama
45 (empat puluh lima) hari kerja, dengan menerima gaji penuh beserta
tunjangan lainnya.
16
- Mengurus sesuatu warisan di tempat lain.
- Melangsungkan perkawinan di tempat lain.
- Saudara atau keluarga lain yang tidak tersebut di atas meninggal di tempat
lain.
- Kedatangan yang bersangkutan sangat diharapkan, karena yang meninggal
tidak mempunyai seorang keluarga pun.
- Anak atau keluarga lainnya ada di tempat lain berada dalam keadaan sakit
keras; sedangkan menurut surat keterangan dokter, kedatangan pegawai
yang bersangkutan sangat dapat diharapkan.
3) Izin cuti karena alas an penting diberikan atas dasar permohonan dengan
menunjukkan bukti kebenaran salah satu alasannya.
4) Cuti karena alas an penting itu dapat diberikan / diizinkan menurut keperluan
paling lama 2 (dua) bulan.
5) Izin cuti ini dapat diperpanjang sampai 3 (tiga) bulan, apabila lokasi yang
dituju sulit dicapai.
6) Selama menjalankan cuti ini diberikan gaji penuh beserta tunjangan lainnya.
f. Cuti Hamil
1) Seorang pegawai wanita yang telah kawin denagan sah, dan akan melahirkan
dapat diberikan cuti hamil selama 3 (tiga) bulan, dengan ketentuan:
a. 1 ½ bulan sebelum melahirkan,
b. 1 ½ bulan sesudah melahirkan.
2) Cuti 3 (tiga) bulan tersebut, bila dipandang perlu menurut surat keterangan
dokter dapat diperpanjang lagi selama 1 ½ bulan,
3) Selama menjalankan cuti diberikan gaji beserta tunjangan lainnya,
4) Untuk mendapatkan cuti harus mengajukan permohonan,
5) Untuk pegawai wanita yang untuk pertama kalinya akan melahirkan dan
menggunakan istirahat tersebut, perlu dilampirkan surat nikah dari pegawai
yang bersangkutan guna menentukan dapat tidaknya diberikan izin istirahat
tersebut,
6) Untuk pegawai wanita yang mengalami keguguran (abortus) dapat
diberikan /diizinkan menjalankan istirahat tersebut selama 1 ½ bulan.
17
Bilamana dipandang perlu oleh dokter, izin dimaksud dapat diperpanjang
menurut kebutuhan dan pemeriksaan dokter.
7) Untuk kelahiran Yang keempat dan seterusnya tidak diberikan cuti hamil,
tetapi diberikan cuti di luar tanggungan negara.
8) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1976 pasal 8 guru tidak
diperbolehkan mengambil cuti tahunan.
9) Kepala sekolah menyampaikan permintaan cuti pegawai / guru kepada Dinas
P dan K Kecamatan untuk diproses dan dilanjutkan ke instansi yang lebih
tinggi tingkatannya dan berwenang mengolahnya melalui hieraki yang
berlaku.
10) Kepala sekolah mencatat pemberian cuti tersebut dalam buku cuti (format
PEG.9).
E. KESEJAHTERAAN PEGAWAI
Selain yang telah kita ebutkan di atas, ditetapkan pula beberapa usaha yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.
Adapun usaha tersebut adalah:
1. TASPEN
2. ASKES
3. KOPERASI
1. T A S P E N
Dengan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1963 telah ditetapkan ketentuan
yang mengatur penyelenggaraan TASPEN.
a. Guna pencatatan sebagai anggota TASPEN diperlukan data lengkap
mengenai:
1) Nama lengkap,
2) Tanggal lahir,
3) Tempat lahir,
4) Mulai diangkat menjadi pegawai negeri,
5) Instansi tempat bekerja,
6) Tempat tinggal terakhir.
b. Peserta TASPEN berhak menerima sejumlah uang asuransi yaitu pada saat
peserta tersebut berhenti sabagai pegawai negeri, baik karena permintaan
sendiri, meninggal, pension ataupun sebab-sebab lain.
c. Syarat pengajuan klaim
1) Bagi peserta yang berhenti:
a) Surat keputusan pengangkatan pertama sebagai pegawai negeri,
b) Surat keputusan pemberhentian,
c) Surat keterangan penghentian pembayaran (SKPP) dari pembuat
daftar gaji yang disahkan oleh pimpinan Unit Organisasinya,
2) Bagi peserta yang meninggal (oleh ahli warisannya):
- SKPP
18
3) Bagi peserta yang pension:
a) Surat keputusan pengangkatan pertama sebagai pegawai negeri,
b) Surat keputusan pemberhentian dengan hak pension,
c) S K K P
d. Santuan TASPEN
1) Hak asuransi kematian diberikan kepada pegawai / peserta pensiunan
atas kematian:
a) Isteri / suami sebesar 1 x penghasilan, yaitu bagi para pension,
isteri/suami yang nikahnya sebelum masa pensiun dijalankan,
b) Anak sebesar ½ x penghasilan, dengan ketentuan:
- hanya untuk 3 x peristiwa kematian anak,
- anak belum berusia 21 tahun dan
- belum menikah dan belum berpenghasilan sendiri, dengan
catatan,
- bagi para pensiun anak lahir sebelum masa pension dijalankan.
2) Hak pegawai peserta apabila berhenti termasuk berhenti tidak dengan
hormat diberikan atas permintaan yang diajukan.
e. Prosedur pengajuan klaim TASPEN
1) Untuk pegawai peserta / pension dari sekolah di DKI Jakarta
dibanyarkan di kantor PERUM TASPEN Cempaka Putih Jakarta,
2) Untuk di luar DKI Jakarta dibayarkan di kantor kabupaten / kotamadya
setempat yang telah menerima delegasi dari PERUM TASPEN,
3) Asuransi kematian tetap masih dibayarkan di Kantor PERUM
TASPEN Cempaka Putih Jakarta,
4) Formulir / blangko permintaan / pengajuan klaim di sediakan melalui
kantor kabupaten / kotamadya tanpa pungutan pembayarannya.
Untuk keperluan tersebut di atas kepala sekolah membantu
penyelesaiannya.
19
c) Obat-obatan dari apotek pemerintah maupun swasta menurut tesep
dokter,
d) Pembelian kaca mata yang sangat diperlukan demi kesehatan
menurut resep dokter mata,
2) Perawatan tunjangan cacad dan uang duka pegawai negeri sipil:
a) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1981 kepada
pegawai negeri sipil yang mengalami kecelakaan dan menderita
cacad dalam dan arena menjalankan tugas kewajibannya, diberikan
perawatan pengobatan dan atau rehabilitasi serta tunjangan cacad
dan diberikan uang duka tunjangan kematian kepada keluarga
pegawai negeri sipil yang tewas atau wafat.
b) Pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi dilakukan pada
PUSKESMAS atau di Rumah Sakit Pemerintah / Swasta menurut
ketentuan yang berlaku.
c) Sebagai dasar mengeluarkan keputusan pemberian fasilitasnya
pelayanan tersebut harus dilampirkan:
- Berita Acara atau keterangan tentang kecelakaan yang dialami
yang dibuat oleh pejabat yang berwajib seperti polisi atau
pamong praja setempat.
- Surat pernyataan dari pimpinan instansi tempat bekerja atau unit
kerja yang berdiri sendiri, yang menyatakan bahwa kecelakaan
yang dialami itu terjadi ketika ia menjalankan tugas.
- Surat keterangan dari dokter pemerintah setempat atau oleh
dokter swasta apabila di tempat tersebut tidak ada dokter
pemerintah, memuat keterangan dan atau pertimbangan bahwa
sakit yang diderita oleh pegawai negeri sipil itu perlu mendapat
pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi.
d) Kepala sekolah dasar wajib memberikan bantuan kepada para
pegawai / guru dan pensiunan serta keluarga, (istri dan anak di
bawah usia 21 tahun) untuk memperoleh jaminan pelayanan
kesehatan yang meliputi pemeriksaan / pengobatan dan perawatan,
dan membantu penyelesaian administrasi untuk memiliki kartu
tanda pengenal bukti dari peserta, yang dapat diperoleh melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kotamadya setempat.
e) Perawatan, tunjangan cacad dan uang duka pegawai negeri sipil
kepala sekolah wajib membantu menyelesaikan diperolehnya
syarat-syarat administrative yang diperlukan untuk memperoleh
fasilitas pelayanan perawatan, tunjangan cacad dan atau unag duka
bagi pegawai / guru di sekolahnya yang terkena musibah.
20
Kesempatan lain diberikan pemerintah dalam usaha memperbaiki
kehidupan pegawai negeri ialah ikut sertanya pegawai menggerakkan
koperasi di lingkungan pegawai negeri.Undang-undang no.12 Tahun
1967 mengatur pokok-pokok perkoperasian sebagai pelindung dalam
usaha peningkatan kesejahteraan rakyat umum.
F. PEMINDAHAN
Sesuai dengan ketentuan pegawai negeri sipil dapat pindah kerja ke tempat lain
.Dipandang dari sudut sebab kepindahan, hal itu dapat dibagi atas :
21
4. Usul pemindahan karena kepentingan sendiri diajukan oleh kepala sekolah Dinas
P & K Kecamatan untuk diproses dan dilanjutkan ke instansi yang lebih tinggi
tingkatnya dan berwenang mengolahnya, melalui hierarki yang berlaku.
G. PENSIUN
2. Pegawai negeri sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri
sipil, berhak mendapatkan pensiun apabila :
a) Oleh tim penguji kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja
lagi dalam jabatan apapun, juga karena keadaan jasmani atau rokhani yang
disebabkan oleh dank arena ia menjalankan kewajiban jabatannya.
b). Telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 ( empat ) tahun atau oleh
tim penilai kesehatan pegawai negeri sipil, dinyatakan tidak dapat berkerja
lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani dan rokhani yang
tidak disebabkan oleh dank arena ia menjalankan kewajiban jabatannya.
3. Pegawai negeri yang diberhentikan atau dibebaskan dari pekerjaan karena
penghapusan jabatan, perubahan dalam susunan pegawai, penertiban aparatur
negara atau karena alasan-alasan dinas lainnya; kemudian tidak dipekerjakan
kembali dan pemberhentiannya dengan hormat, dan pada saat pemberhentiannya
itu telah berusia sekurang-kurangnya 50 tahun; dan memiliki masa kerja untuk
pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun, berhak mendapatkan pensiun pegawai.
4. Pegawai negeri sipil yang telah menjalankan suatu tugas negara tidak
dipekerjakan kembali karena tidak ada lowongan, dan diberhentikan dengan
hormat, serta pada saat pemberhentiannya telah mencapai usia sekurang-
kurangnya 50 ( lima puluh ) tahun dan memiliki masa kerja untuk pensiun
sekurang-kurangnya 10 9 sepuluh ) tahun, berhak mendapatkan pensiun pegawai.
5. Apabila pegawai negeri sipil dimaksud ad 4) diatas pada saat ia diberhentikan
telah memiliki masa kerja untuk pensiujn sekurang-kurangnya 10 tahun, maka
pemberian pensiun kepadanya ditetapkan pada saat itu mencapai usia 50 tahun
6. Janda/Duda yang berhak mendapat pensiun :
a) Istri ( istri-istri ) pegawai negeri atau suami pegawai negeri, yang tewas atau
meninggal dunia, yang sebelumnya sudah terdaftar .
b) Apabila pegawai negeri atau penerima pensiun pegawai yang beristri / suami
yang terdaftar sebagai yang berhak menerima pensiun janda/duda, maka
pensiun janda/duda diberikan kepada istri atau suami yang ada pada waktu ia
meninggal dunia.Jika pegawai negeri sipil atau penerima pensiun pria beristri
22
lebih dari seorang maka pensiun janda diberikan kepada istri yang pada waktu
itu paling lama dinikahinya.
7. Anak yang berhak menerima pensiun.
Anak dari pegawai negeri yang tewas/meninggal dunia atau penerima pensiun
janda/duda yang meninggal dunia, apabila tidak ada istri / suami lagi yang berhak
menerima pensiun janda/duda, dengan ketentuan batasan usia anak belum 25
tahun, tidak mempunyai penghasilan sendiri atau belum/pernah menikah.
8. Orang tua yang berhak menerima pensiun
a) Ayah/Ibu kandung dari pegawai negeri yang tewas, apabila tidak
meninggalkan istri / anak
b) Apabila Ayah/Ibu kandung tidak ada , maka diberikan pada ayah/ibu angkat
yang secara sah mengangkat pegawai negeri tersebut sebagai anak angkat.
9. Usia dan masa kerja untuk pensiun
a) Pada saat pemberhentiannya harus berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan
mempunyai masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun.
b) Usia pegawai negeri sipil untuk penetapan pensiun ditentukan atas dasar
tanggal kelahiran; yang disebut dalam surat keputusan pengangkatan pertama
sebagai pegawai negeri sipil, menurut bukti yang sah berdasarkan keterangan
dari pegawai yang bersangkutan pada pengangkatan pertama (pasal 10
Undang-undang No. 11 Tahun 1969).
c) Dalam hal tidak diketahui / tidak jelas tanggal tanggal dan bulan kelahiran
seorang pegawai, maka untuk keperluan pensiun tanggal kelahirannya
ditentukan sebagai berikut:
- apabila hanya tahun kelahiran yang diketahui, maka ditentukan tanggal 1
Desember tahun yang bersangkutan.
- apabila hanya bulan dan tahun kelahiran yang diketahui maka ditentukan
tanggal terakhir dari bulan tahun yang bersangkutan.
10. Masa kerja yang dihitung untuk pensiun
Masa kerja yang dihitung untuk menentukan hak dan besarnya pensiun adalah:
a) Selama bekerja (aktip) sebagai:
- Pegawai negeri sipil,
- Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,
- Tenaga harian / bulanan dengan menerima penghasilan dari anggaran negara
/ bank milik negara,
- Pegawai pada sekolah swasta bersubsidi.
b) Selama berada dalam masa:
- Non aktif dengan menerima uang tunggu,
- Cuti sakit, cuti alas an penting, cuti besar dan cuti hamil,
- Bebas tugas.
c) Selama berjuang / berbakti:
- Sebagai tentara pelajar,
- Sebagai Veteran Pembela Kemerdekaan Republik Indonesia,
23
- Sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia.
d) Masa bekerja yang diperhitungkan adalah:
- Dalam menjalankan tugas negara, apabila pada saat pemberhentiannya telah
bekerja lebih dari 5 tahun,
- Pada suatu jabatan pemerintah dengan tidak menerima penghasilan dari
pemerintah,
- Pada badan swasta yang lamanya sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan,
dan dihitung setengahnya.
e) Masa kerja yang tidak dapat dihitung dalam menentukan hak dan besarnya
pensiun:
- Masa kerja yang telah diperhitungkan dalam suatu penentuan pensiun yang
terdahulu,
- Masa kerja selama pegawai yang bersangkutan berada dalam cuti di luar
tanggungan negara,
- Masa kerja atau pengalaman kerja dalam pekerjaan di bidang usaha jual beli,
sewa menyewa dll.
11. Dasar dan besarnya pensiun
a) Dasar pensiun yang dipakai untuk menentukan besarnya pensiun ialah gaji
pokok terakhir yang diterima.
b) Besarnya pensiun pegawai negeri sipil sebulan adalah 2 ½% (dua setengah
perseratus) dari dasar pensiun untuk tiap-tiap tahun masa kerja dengan
ketentuan:
- Sebanyak-banyaknya 75% dan sekurang-kurangnya 40%,
- Yang diberhentikan karena keuzuran jasmani, sebesar 75% dengan tidak
memandang masa kerja.
- Pensiun pegawai negeri sipil tidak boleh kurang dari gaji pokok terendah.
c) Besarnya pokok pensiun janda / duda sebulan adalah 35% (tiga puluh lima
perseratus) dari dasar pensiun dengan ketentuan bahwa:
- Bila terdapat lebih dari satu orang isteri yang berhak menerima pensiun
janda, maka besar bagian pensiun untuk masing-masing isteri adalah 36%
dibagi rata antara isteri-isteri itu,
- Jumlah 36% dari dasar pensiun termaksud, tidak boleh kurang dari 75% gaji
pokok terendah yang diterima almarhum.
d) Besarnya pensiun janda / duda dalam hal pegawai negeri sipil suaminya
tewas, adalah 72% (tujuh puluh dua perseratus) dari dasar pensiun dengan
ketentuan:
- Apabila terdapat lebih dari satu isteri yang berhak menerima pensiun, maka
besarnya bagian pensiun janda untuk masing-masing isteri adalah 72%
dibagi rata antara isteri-isteri itu.
- Jumlah 72% dari dasar pensiun tersebut tidak boleh kurang dari gaji pokok
terendah yang diterima almarhum.
e) Besarnya pokok pensiun orang tua adalah 20% dari 72% x dasar pensiun.
24
12. Permintaan Pensiun
Untuk memperoleh pensiun, setiap pegawai negeri, janda, duda, anak, orang tua,
harus mengajukan permintan secara tertulis kepada Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I, masing-masing selambat-lambatnya 9 (sembilan) bulan sebelum saat
mualai pensiun. Pengajuan pensiun disertai lampiran-lampiran yang diperlukan:
a) Pegawai Negeri
- Salinan sah surat keputusan pangkat terakhir,
- Daftar riwayat pekerjaan yang disahkan,
- Daftar susunan keluarga yang disahkan,
- Surat keterangan yang disahkan oleh atasannya, menyatakan bahwa surat-
surat dan barang-barang milik negara; yang ada padanya telah diserahkan
kembali pada yang berwenang,
- Surat permintaan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- 7 (TUJUH) lembar pas foto terbaru,
Karena uzuran jasmani dalam dank arena menjalankan kewajiban jabatan:
- Salinan sah keputusan pangkat terakhir,
- Salinan surat perintah / surat tugas atau keterangan instansinya, yang
menyatakan bahwa pegawai yang bersangkutan sedang menjalankan
kewajiban jabatan waktu kecelakaan terjadi,
- Berita acara yang dibuat oleh yang berwajib tentang kecelakaan yang
mengakibatkan pegawai yang bersangkutan cacad,
- Daftar riwayat pekerjaan yang disahkan,
- Daftar susunan keluarga yang disahkan,
- Surat permintaan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- Surat keterangan yang menyatakan bahwa surat-surat dan barang-barang
milik negara yang ada padanya, telah diserahkan kembali kepada yang
berwenang,
- Surat keterangan majelis / dokter penguji kesehatan pegawai negeri, yang
menyatakan bahwa pegawai negeri yang bersangkutan, tidak dapat bekerja
lagi dalam jabatan apapun juga, karena keadaan jasmani / rokhani yang
disebabkan karena menjalankan kewajiban jabatan,
- 7 (tujuh) lembar pas foto terbaru.
Keuzuran jasmani tidak disebabkan dalam dan karena menjalankan kewajiban
jabatan:
- Salinan sah keputusan pengangkatan terakhir,
- Daftar riwayat pekerjaan yang disahkan,
- Surat keterangan majelis / dokter penguji kesehatan pegawai negeri, yang
menyatakan bahwa pegawai yang bersangkutan tidak dapat bekerja lagi
dalam jabatan apa pun juga,
- Daftar susunan keluarga yang disahkan,
25
- Surat keterangan yang menyatakan bahwa surat-surat dan barang-barang
milik negara yang ada padanya, telah diserahkan kembali kepada yang
berwenang,
- Surat permintaan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- 7 (tujuh) lembar pas foto terbaru.
b) Janda / duda Terdaftar
- Surat keterangan dari atasannya, yang menyatakan janda / duda tersebut
telah terdaftar,
- Surat keterangan kematian,
- Berita acara dari yang berwajib, jika pegawai negeri sipil itu tersebut tewas,
- Surat keterangan dari pamong praja (serendah-rendahnya camat) bahwa
yang bersangkutan masih janda / duda,
- Salinan sah keputusan pangkat terakhir dari pegawai negeri sipil yang telah
meninggal dunia,
- Daftar susunan keluarga yang disahkan,
- Surat permintaan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- 7 (TUJUH) lembar pas foto terbaru.
c) Janda / Duda Tidak Terdaftar
- Salinan surat nikah yang disahkan oleh pamong praja (serendah-rendahnya
camat)
- Daftar susunan keluarga,
- Surat keterangan kematian,
- Berita acara dari yang berwajib jika pegawai negeri sipil tersebut tewas,
- Salinan sah surat keputusan pangkat terakhir,
- Surat keterangan dari pamong praja (serendah camat), bahwa yang
bersangkutan masih janda / duda. Bila duda yang mengajukan permohonan
tersebut maka harus ditekankan dalam surat keterangan dia (duda) tidak
mempunyai isteri lain.
- Surat permintaan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- 7 (tujuh lembar pas foto terbaru).
d) Anak Terdaftar
- Surat keterangan dari atasan langsung, bahwa anak yatim / piatu telah
terdaftar,
- Surat keterangan kematian,
- Daftar anak-anak yang disahkan,
- Berita acara dari yang berwajib, jika janda / duda telah tewas,
- Salinan sah surat keputusan pangkat terakhir, dari pegawai yang tewas /
meninggal dunia,
- Surat permintaan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- 7 (tujuh) lembar pas foto terbaru.
e) Anak Tidak Terdaftar
- Surat keterangan kematian,
26
- Berita acara dari yang berwajib, jika pegawai negeri, janda / duda tewas,
- Salinan sah surat nikah yang disahkan oleh pamong praja dari kedua orang
tua anak-anak yang bersangkutan,
- Daftar anak (anak-anak) dengan disebutkan tanggal, bulan dan tahun
kelahirannya yang disahkan oleh pamong praja atau akte kelahiran,
- Surat keterangan dari pamong praja yang menyatakan bahwa anak (anak-
anak) yang bersangkutan adalah anak-anak yatim / piatu dari ayah / ibu yang
telah meninggal dunia,
- Salinan sah keputusan pangkat terakhir pegawai yang bersangkutan,
- Surat permintaan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- 7 (tujuh) lembar pas foto terbaru.
f) Orang Tua
- Surat keterangan dari pamong praja bahwa ia adalah orang tua kandung dari
pegawai negeri / calon pegawai negeri sipil yang tewas, dan pegawai
negeri / calon pegawai negeri sipil tersebut tidak mempunyai istri /anak,
- Berita acara dari yang berwajib tentang tewasnya pegawai tersebut,
- Salinan sah surat keputusan pangkat terakhir dari pegawai negeri yang
tewas,
- Surat permintan pembayaran pensiun pertama (SP4),
- 7 (tujuh) lembar pas foto terbaru.
13. Prosedur Pengajuan Permintaan Pensiun
a. Surat permintaan pensiun pegawai negeri sipil dibuat oleh yang bersangkutan
sesuai format PEG. 11a, 11b dan 11c.
b. Surat permintaan pembayaran, pensiun janda / duda dibuat oleh yang
bersangkutan sesuai format PEG.12.
c. Surat permintaan pensiun janda / duda bagi anak-anak oleh yang bersangkutan
dibuat dalam bentuk format PEG.13.
d. Surat permintaan pensiun janda / duda bagi anak-anak yang diajukan oleh
walinya dibuat oleh yang bersangkutan sesuai format PEG.14.
e. Surat pengaduan permohonan pensiun bekas pegawai negeri sipil /
permohonan pembayaran dibuat oleh yang bersangkutan sesuai format
PEG.15
f. Surat pengaduan untuk pensiun janda / duda dibuat oleh yang bersangkutan
sesuai format PEG. 16.
g. Surat permintaan pensiun disampaikan oleh kepala sekolah kepada Dinas P
dan K Kecamatan untuk diproses dan dilanjutkan ke instansi yang lebih tinggi
tingkatnya dan berwenang mengolahnya melalui hieraki yang berlaku.
H. PEMBERHENTIAN
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1979 ditentukan adanya 2 (dua)
macam pemberhentian, yaitu:
27
a. Pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil yang mengakibatkan yang
bersangkutan kehilangan statusnya sebagai pegawai negeri sipil.
b. Pemberhentian dari jabatan pegawai negeri sipil yang mengakibatkan yang
bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu satuan organisasi negara tetapi
masih tetap berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
2. Batas usia pensiun adalah batas usia pegawai negeri sipil harus diberhentikan
sebagai pegawai negeri sipil. Batas usia pensiun pegawai negeri sipil adalah 56
tahun dan sesuai Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1979 pasal 4 ayat (2) b dan
pasal 12, batas usia pensiun guru yang ditugaskan secara penuh pada sekolah
dasar adalah 60 (enam puluh) tahun.
3. Jenis pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil.
a. Pemberhentian atas permintaan sendiri
Pemberhentian ini adalah pemberhentian dengan format. Permintaan berhenti
pegawai / guru sesuai format PEG-10, dengan rekomendasi persetujuan /
penundaan / penolakan oleh kepala sekolah disampaikan kepada dinas P dan
K kecamatan untuk diproses dan dilanjutkan ke instansi yang lebih tinggi
tingkatnya dan berwenang mengolahnya melalui hierarki yang berlaku.
b. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
Pemberhentian ini adalah pemberhentian dengan hormat yang diberikan
kepada:
Seorang pegawai / guru yang telah mencapai batas usia pensiun harus
diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil berdasarkan ketentuan UU No. 11
Tahun 1969.
1) Surat permintaan pensiun pegawai negeri sipil dibuat oleh yang
bersangkutan sesuai format PEG. 11a, 11b dan 11c.
2) Surat permintaan pembayaran, pensiun janda / duda dibuat oleh yang
bersangkutan sesuai format PEG.12.
3) Surat permintaan pensiun janda / duda bagi anak-anak oleh yang
bersangkutan dibuat dalam bentuk format PEG.13.
4) Surat permintaan pensiun janda / duda bagi anak-anak yang diajukan oleh
walinya dibuat oleh yang bersangkutan sesuai format PEG.14.
5) Surat pengaduan permohonan pensiun bekas pegawai negeri sipil /
permohonan pembayaran dibuat oleh yang bersangkutan sesuai format
PEG.15.
6) Surat pengaduan untuk pensiun janda / duda dibuat oleh yang
bersangkutan sesuai format PEG.16.
7) Permintaan berhenti sesuai format PEG.10, 1(satu) tahun 3(tiga) bulan
menjelang batas usia pensiun seorang pegawai / guru, oleh kepala sekolah
sudah harus disampaikan pemberitahuannya kepada pegawai / guru yang
bersangkutan agar menyampaikan permintaan berhenti, disampaikan oleh
kepala sekolah kepada dinas P dan K kecamatan untuk diproses dan
28
dilanjutkan ke instansi lebih tinggi tingkatnya dan berwenang
mengolahnya, melalui hierarki yang berlaku.
c. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi yang
mengakibatkan kelebihan pegawai / guru dan tidak dapat di daya-gunakan,
maka pegawai / guru tersebut diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai
negeri sipil.
Kepala sekolah wajib membantu menyelesaikan segala ketentuan administrasi
yang berhubungan dengan hak-hak kepegawaian yang berlaku baginya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Pegawai negeri sipil diberhentikan tidak dengan hormat karena melakukan
perbuatan / tidakan melanggar sumpah / janji pegawai negeri sipil, atau
dihukum penjara atas keputusan pengadilan; karena dengan sengaja
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hokum penjara
setinggi-tingginya 4 (empat) tahun atau diancam dengan hukuman pidana
yang lebih berat, atau karena telah dipidana penjara atau kurungan atas
keputusan pengadilan, melakukan tindak pidana kejahatan jabatan / ada
hubungannya dengan jabatan, atau melakukan tindak pidana kejahatan (ps.
104 s/d ps. 161 KUHP), atau karena ternyata melakukan usaha atau kegiatan
yang bertujuan mengubah Pancasila dan UUD 1945; atau terlibat gerakan /
melakukan kegiatan yang menentang Negara dan atau pemerintah atau karena
meninggalkan tugas secara tidak sah dalam waktu 6 (enam) bulan, atau karena
tidak melaporkan diri kembali kepada instasinya setelah habis menjalankan
cutinya di luar tanggungan negara.
e. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rokhani.
Pemberhentian ini adalah pemberhentian dengan hormat yang diberikan
kepada:
1) Pegawai / guru yang diduga sakit yang dapat membahayakan dirinya
sendiri atau lingkungannya.
2) Berdasarkan hasil pemeriksaan tim penguji kesehatan dan ternyata
menderita sakit seperti yang dimaksud ad a), kepala sekolah melaporkan
kepada dinas P dan K kecamatan untuk diproses dan dilanjutkan ke
instansi yang lebih tinggi tingkatkatnya dan berwenang mengolahnya
melalui hierarki yang berlaku.
f. Pemberhentian karena meninggalkan tugas
1) Pegawai/guru yang meninggalkantugas selama 2 ( dua ) bulan terus
menerus
secara tidak sah dihentikan gajinya mulai bulan ketiga
2) Dalam hal terjadi pelanggaran sepertitersebut di atas oleh seorang
pegawai/guru, kepala sekolah menyampaikan usul penghentian gajinya
mulai bulan ketiga ketiga kepada dinas P dan K kecamatan.Apabila dinas
P dan K kecamatan belum ada, disampaikan kepada penilik untuk
pemrosesan kelanjutaanya.
29
3) Apabila dalam jangka waktu kurang dari 6 ( enam ) bulan sejak
pegawai/guru yang mengakibatkan dihentikannya gajinya pada bulan
ketiga itu sudah melapor kepada kepala sekolah dan dapat memberikan
alas an-alasan yang dapat diterima, maka pegawai / guru yang
bersangkutan dapat ditugaskan kembali
4) Apabila tidak dapat memberikan alas an yang dapat diterima,
pegawai/guru yang bersangkutan dapat diterima, pegawai/guru yang
bersangkutan dapat diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri
sipil.
5) Dan apabila ternyata pegawai negeri sipil tersebut huruf a) diatas dalam
waktu 6 ( enam ) bulan terus-menerus meninggalkan tugasnya secara tidak
sah, maka ia diberhentikan tidak dengan hormat.
g. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang.
1) Pegawai/guru yang meninggal dunia dianggap diberhentikan dengan
hormat sebagai pegawai negeri sipil
2) Pegawai/guru yang hilang karena hal-hal di luar kemampuannya dan
dalam jangka waktu 12 ( dua belas ) bulan ternyata tidak diketemukan
lagi,maka pegawai/guru yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia
sejak ia hilang
3) Apabila dalam jangka waktu sesudah jangka 12 ( dua belas ) bulan
tersebut pegawai/guru yang bersangkutan dapat diketemukan kembali dan
masih hidup, ia diangkat kembali sebagai pegawai negeri sipil, berlaku
sejak ia dinyatakan meningaal dunia.
4) Kepala sekolah wajib menyelesaikan administrasi yang berhubungan
dengan hal-hal tersebut huruf a) , b) dan c) di atas
h. Pemberhentian karena hal-hal lain.
Dalam hal seorang pegaai/guru yang telah habis menjalankan cuti di luar
tanggungan negara tidak melapor kembali, dapat diberhentikan dengan hormat
sebagai pegawai negeri sipil.
I. LAIN-LAIN
1. Daftar Hadir Pegawai / Guru
a. Kepala sekolah wajib memelihara Daftar Hadir Pegawai/Guru yang dibuat
sesuai format PEG 17a, 17b, dan 17c
b. Pegawai/guru diwajibkan membubuhkan parafnya pada Daftar Hadir setiap
hari atas kehadirannya.
c. Kepala sekolah mencatat tanda-tanda ketidakhadiran pegawai/guru.
d. Kepala sekolah mencatatkan jumlah kehadiran dan ketidak hadiran
pegawai/guru dalam kolom yang disediakan dalam Daftar isi.
2. Data Kepegawaian / Guru
Buku dan papan kepegawaian/guru dibuat sesuai format PEG 18a dan 18b, diisi
oleh kepala sekolah pada setiap waktu terjadi perubahan
3. Kartu Pribadi Pegawai/Guru
30
Dalam rangka pencatatan data kepegawaian bagi setiap pegawai/guru dibuat kartu
pribadi pegawai / guru dalam bentuk format PEG19.
BAB III
31
18. PEG 15 : Contoh Surat Pengaduan Permohonan Pensiun Bekas Pegawai Negeri
Sipil/Permohonan Pembayaran Pensiun.
19. PEG 16 : Contoh Surat Pengaduan Untuk Pensiun Janda/Duda
20. PEG 17a : Daftar Hadir/Tidak Hadir Pegawai/Guru.
21. PEG 17b : Daftar Rangkuman Tidak Daftar Hadir Pegawai/Guru ( Bulan ).
22. PEG 17c : Daftar Rangkuman Tidak Daftar Hadir Pegawai/Guru ( Triwulan )
23. PEG 18 : Daftar Kepegawaian.
24. PEG 19 : Kartu Pribadi Pegawai/Guru.
Format : PEG - 1
Kepala Sekolah,
Nama Terang
32
33
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PEG – 1
34
Format : PEG - 2
…………………..19…
Kepala Sekolah
Nama Terang
NIP:…………………
35
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PEG – 2
1. Nomor Statistik Sekolah : Isilah dengan kode nomor statistik sekolah (NSS)
ke dalam kotak-kotak yang telah disediakan.
2. Nama Sekolah : Isilah dengan nama sekolah ini.
3. Status Sekolah : Isilah dengan status sekolah ini; Negeri Subsidi /
Swasta.
4. A l a m a t : Isilah dengan nama desa / kelurahan (Pemerintah
dibawah kecamatan).
5. Desa / Kelurahan : Isilah dengan nama desa / kelurahan (Pemerintah
di bawah kecamatan).
6. Kecamatan : Isilah dengan nama kecamatan.
7. Kab. / Kodya DATI II : Isilah dengan nama kabupaten / kota madya.
8. Propinsi DATI I : Isilah dengan nama propinsi.
9. Kolom (1) : Cukup jelas.
10. Kolom (2) : Cukup jelas.
11. Kolom (3) : Cukup jelas.
12. Kolom (4) : Untuk komponen Ia dan Ib tidak perlu diisi.
Untuk komponen IIa sampai IIe isikan hasil
perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan
data penunjang dan rumus yang telah disepakati.
13. Kolom (5) : Untuk komponen Ia dan Ib tidak perlu diisi.
Untuk komponen IIa sampai dengan IIe, diisi
dengan hasil pengurangan kolom (4), dikurangi
kolom (3).
14. Kolom (6) : Kolom keterangan ini diisi dengan penjelasan /
rumus yang dipakai dalam perhitungan kebutuhan
pegawai / guru (kolom (4), untuk masing-masing
komponen IIa sampai dengan IIe.
Format PEG.2 ini diisi sebanyak 3 (tiga) rangkap, pada setiap awal tahun ajaran. Format
isian yang asli dikirimkan kepada Ka. Dinas P dan K Kecamatan. Satu rangkap
dikirimkan kepada Ka. Kandep P dan K Kecamatan, sedang sisanya satu rangkap sebagai
arsip di sekolah.
36
`
Format : PEG. 3a
Kepada
Nomor : Yth. Dinas P dan K Kecamatan
Lampiran : ………………………
Hal : Usul pengangkatan calon di
Pegawai negeri sipil a.n. ………………………
Sdr ………….,menjadi
Pegawai negeri sipil.
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengusulkan pengangkatan Calin Pegawai
Negeri Sipil :
Nama : ……………………...........
NIP : …………………................
Tempat dan tanggal lahir : ……………………………
Golongan / ruang : ……………………………
……………,…………….19…..
Kepala Sekolah,
Nama Terang,
NIP : …………….
37
Format PEG. 3b Lampiran 1
I. N A M A : . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II. TEMPAT / TGL LAHIR : . . . . . . . . . . . . . . . . . .
III. JENIS KELAMIN : . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IV. KAWIN / BELUM KAWIN / JANDA / DUDA : . . . . . . . . . . . . . . . . . .
V. A G A M A : . . . . . . . . . . . . . . . . . .
VI. A L A M A T : . . . . . . . . . . . . . . . . . .
VII. PENDIDIKAN
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar saya bersedia dituntut di muka
pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Pemerintah.
…………….,……………19..
Pembuat,
38
RIWAYAT PEKERJAAN
No Pengalaman Pekerjaan Mulai dan Sampai Golongan / ruang Gaji Pokok Surat Keputusan / Bukti Pengalaman
gaji Pejabat Nomor Tanggal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
……………………..19..
Mengetahui,
A.n. KEPALA DINAS P DAN K PROPINSI DAERAH TKT.I
…………………………….. Pembuat,
Kepala Bagian Kepegawaian,
39
Format PEG. 4
Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. Dinas P dan K Kecamatan
Hal : Usul kenaikan gaji ….*) …………………
Sdr ……………. Di
___________________
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan usul kenaikan gaji ………………..*)
Nama : ………………………….
NIP : ………………………….
No. KARPEG : ………………………….
Tempat dan tanggal lahir : ………………………….
Jabatan : ………………………….
Pangkat dan Golongan ruang ; ………………………….
………………..19...
40
Format PEG. 5
Nomor : Kepada
Lampiran : Yth. Dinas P dan K Kecamatan
Hal ; Usul kenaikan pangkat ……………………….
Sdr…………………... di
dari…………………. ______________
menjadi……………...
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan usul kenaikan gaji …………………….*)
Nama : ………………………………........
NIP : ………………………………........
No. KARPEG : ……………………………………
Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………
Jabatan : ……………………………………
Pangkat dan Golongan ruang : ……………………………………
………………………..19..
Nama Terang________
NIP : …………………
41
Format PEG.6
RAHASIA
DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ( DP. 3 ) PEGAWAI
NEGERI SIPIL
1. YANG DINILAI
a. N a m a
b. N I P
c. Pangkat, golongan ruang
d. Jabatan / Pekerjaan
e. Unit Organisasi
2. PEJABAT PENILAI
a. N a m a
b. N I P
c. Pangkat, golongan ruang
d. Jabatan / Pekerjaan
e. Unit Organisasi
3. ATASAN PEJABAT PENILAI
a. N a m a
b. N I P
c. Pangkat, golongan ruang
d. Jabatan /Pekerjaan
e. Unit Organisasi
42
4. PENILAIAN
UNSUR YANG DINILAI NILAI KETERANGAN
ANGKA SEBUTAN
a. Kesetian
b. Prestasi Kerja
c. Tanggung Jawab
d. Ketaatan
e. Kejujuran
f. Prakasa
g. Kerjasama
h. Kepemimpinan
i. JUMLAH
j. NILAI RATA-RATA
Tanggal ……………………..
RAHASIA
43
Tanggal …………………………..
Tanggal ……………………......
8. LAIN-LAIN
PEJABAT PENILAI
Nama Terang
( ……………………….)
NIP :
Nama Terang
( ………………………. )
NIP :
Nama Terang
( ……………………….)
NIP :
N0 LAJUR URAIAN
ANGKA HURUF
(1) (2) (3) (4)
44
1 1 a Cukup Jelas
2 1 b Cukup jelas
3 1 c Tulislah pangkat / golongan ruang terakhir yang
bersangkutan
4 1 d Tulislah nama jabatan atau pekerjaan dari pegawai negeri
sipil yang dinilai.
5 1 e Tulislah Unit Organisasi tempat Saudara bekerja serendah-
rendahnya :
1) Untuk Pusat : Biro, Direktorat dan Unit lainnya yang
setingkat dengan itu. Umpamanya Urusan C/1/2 Sub
Bagian IV / C/1.
Bagian IV c Biro Tata Usaha Kepegawaian.
2) Untuk Daerah : Dinas dan Unit lainnya yang setingkat
dengan itu, umpamanya Seksi A Sub. Bagian II Dinas
Agraria.
6 2 a s/d e Untuk pengisian lajur-lajur Pejabat Penilai agar
memperhatikan pengisian lajur-lajur angka 1 huruf a s/d e
tersebut di atas.
7 3 a s/d e Untuk pengisian lajur-lajur Atasan Pejabat Penilai agar
memperhatikan pengisian lajur-lajur angka huruf a s/d e
tersebut di atas.
8 4 a s/d h Tulislah nilai, angka dan sebutan pada masing-masing
unsur yang dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
No. NILAI
SEBUTAN ANGKA
1 Amat baik 91 s/d 100
2 Baik 76 s/d 90
3 Cukup 61 s/d 75
4 Sedang 51 s/d 60
5 Kurang 50 s/d ke bawah
45
Tulislah tempat dibuat keputusan Atasan Pejabat Penilai
atas keberatan tersebut.
14 8 - Tulislah keterangan-keterangan lain apabila perlu.
15 9 - Tulislah tanggal, bulan dan tahun pembuatan Daftar Nilai
Pelaksanaan Pekerjaan oleh Pejabat Penilai, kemudian
bubuhkan tanda tangan, nama dan NIP Pejabat Penilai.
16 10 - Tulislah tanggal, bulan dan tahun penerimaan Daftar
Penilai Pelaksanaan Perkerjaan oleh Pegawai Negeri Sipil
yang dinilai, kemudian dibubuhkan tandatangan, nama dan
NIP dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
17 11 - Tulislah tanggal, bulan dan tahun penerimaan Daftar
Penilai Pelaksanaan Pekerjaan oleh Atasan Pejabat Penilai
kemudian dibubuhkan tanda tangan, nama dan NIP atasan
Pejabat Penilai.
46
Format PEG. 8
Nama Terang_______
NIP :
47
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PEG.8
48
Format PEG.9
Kepala Sekolah,
Nama Terang______
NIP : ………….
49
Format PEG.10
………………………. 19 . .
Kepada
Yth. Menteri / Gubernur KDH TK.I
…………………..
Di
…………………
1. Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
a. N a m a : …………………………………..
b. NIP : …………………………………..
c. No. Seri KARPEG : …………………………………..
d. Pangkat dan golongan ruang : …………………………………..
e. Unit organisasi : …………………………………..
f. Alamat rumah sekarang : ………………………………….
g. Alamat rumah sesudah pensiun : ………………………………….
Dengan ini mengajukan permintaan berhenti dengan hormat sebagai Calon Pegawai Negeri
Sipil / Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun*) terhitung mulai akhir bulan ……….*)
karena …………………*).
2. Sebagai bahan administrasi bersama ini saya lampirkan:
a. Daftar susunan keluarga.
b. Surat Permintaan Pembiyaan Pensiun Pertama (SP4).
c. Salinan sah dari surat keputusan yang menetapkan pangkat dan gaji pokok terakhir.
d. 7 (tujuh) lembar pas foto terbaru.
3. Dengan ini saya nyatakan bahwa saya akan menjalankan bebas tugas mulai bulan ………../
tidak akan menjalankan bebas tugas *).
4. Demikian surat permintaan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat saya,
*1) Coret yang tidak perlu.
*2) Hanya dibuat apabila Pegawai Negeri Sipil
Yang bersangkutan akan berhenti dengan Nama Terang______
Hormat dengan hak pensiun. NIP :
*3) Tulislah bulan dan tahun Pegawai Negeri
Yang bersangkutan mencapai batas usia
Pensiun.
*4) Tulislah alas an permintaan berhenti,
Umpamanya telah memenuhi syarat-syarat
Pensiun.
50
Format PEG. 11a
………………, ……………19 ..
Kepada
Yth. Menteri / Gubernur KDH TK.I
……………………..
di
……………………….
Hormat saya,
*1) Tulislah alas an permintaan berhenti dengan,
hormat,umpamanya karena mencapai batas
usia pensiun. Nama Terang_____
2*) Coret yang tidak perlu. NIP :
51
Format PEG. 11b
Susunan Keluarga
No Nama *1) Hubungan Tanggal Pekerjaan / Tanggal Keterangan
Urut keluarga lahir Sekolah *2) Perkawinan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
*1) Tulislah nama isteri / suami / anak kandung / anak tiri / anak angkat, yang masih menjadi
tanggungan dalam daftar gaji.
*2) Tulislah pekerjaan isteri / suami atau nama tingkat sekolah anak.
52
Format PEG.11c
……………..,………..19 ..
Kepada
Perihal : Permintaan pembayaran Yth. Kepala Kantor Perbendaharan Negara
Pensiun pertama di ……………………
Melalui Departemen ……….
………………………………
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat keputusan Menteri / Gubernur KDII Tk.I*) ………….
Nomor …………….. tanggal ……………….. *2) tentang pemberhentian dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan ini saya mengajukan permintaan agar
pensiun saya dapat dibayarkan mulai bulan ………………… dan dapat di terima pada
Kantor Kas Negara / Kantor Pos / Sentral Giro Pos / Bank Pemerintah *) di
……………………..*3).
Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih.
Pemohon,
Tanda tangan : ……………..
Nama : ……………..
NIP : ……………..
Alamat : ……………..
53
Format PEG.12
……………, ………….19. ..
Kepada
Yth. Kepala Kantor Perbendaharaan Negara
Di ………………………
Melalui Departemen …...
………………………….
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat keputusan Menteri / Gubernur KDH Tk. 1*)
…………... … Nomor …………….. tanggal ………… tentang pemberian pensiun janda
/ duda atas nama saya :
Nama ` : ………………………*2)
Janda / duda dari almarhum / almarhumah : ………………………*3)
Waktu hidupnya : ………………………*4)
Di : ………………………*5)
Dengan ini saya mengajukan permohonan agar pensiun janda / duda saya dapat
dibayarkan mulai bulan ……………………… dan dapat diterima pada kantor Kas
Negara / Kantor Pos / Sentral Giro Pos / Bank Pemerintah *) di ……………………..
( rekening Nomor ……………… ).
Atas perhatian Saudara saya ucapkan terima kasih.
Pemohon,
Tanda tangan : ………..
Nama : ………...
Alamat : ………...
………...
54
Format PEG.13
………………, ………… 19 ..
Kepada
Yth. Menteri / Gubernur KDH Tk. 1
……………………..
di
……………..
Dengan hormat,
1. Yang bertanda tangan di bawah ini :
a. N a m a : ………………………….
b. Alamat rumah sekarang : ………………………….
c. Alamat rumah sesudah pensiun : ………………………….
d. Anak tertua dari almarhum / almarhumah *1) yang semasa hidupnya
(1) N a m a : ………………………….
(2) NIP : ………………………….
(3) Nomor Seri KARPEG : ………………………….
(4) Pangkat dan golongan ruang : ………………………….
(5) Unit Organisasi : ………………………….
(6) Meninggal dunia / tewas
Pada tanggal : ………………………….
Dengan ini mengajukan permintaan agar kepada saya dan adik saya *) diberikan
pensiun janda / duda / bagian pensiun janda / duda *1) menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Sebagaimana bahan administrasi bersama ini saya lampirkan:
a. Salinan sah surat nikah;
b. Surat keterangan kematian yang sah;
c. 7 (tujuh) lembar pas foto terbaru;
d. Surat Permintaan Pembayaran Pensium Pertama (SP4);
e. Salinan sah dari surat keputusan yang menetapkan pangkat dan gaji pokok
terakhir *3);
f. Salinan / foto copy yang sah dari KARPEG *4).
g. Asli dari surat keputusan pensiun almarhum / almarhumah;
h. Surat keterangan tentang anak-anak yang diberikan oleh Pamong praja.
3. Dengan ini saya menyatakan bahwa bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran
dari keterangan-keterangan di atas.
Hormat saya,
Nama Terang_______
55
Format PEG.14
PERMINTAAN PENSIUM
JANDA / DUDA BAGI ANAK-ANAK
YANG DIAJUKAN WALI ………………, …………19 . .
Kepada
Yth. Menteri / Gubernur KDH Tk.I
……………………….
di
_______________
Dengan hormat,
1. Yang bertandatangan di bawah ini :
a. N a m a : ……………………………………
b. Alamat rumah : ……………………………………
c. Wali dari anak-anak almarhum / almarhumah *) yang semasa hidupnya:
(1) N a m a : ……………………………………
(2) N I P : ……………………………………
(3) Nomor Seri KARPEG : ……………………………………
(4) Pangkat dan golongan ruang : ……………………………………
(5) Unit Organisasi : ……………………………………
(6) Meninggal dunia / tewas *) : pada tanggal ……………………..
Dengan ini mengajukan permintaan agar kepada anak-anak almarhum / almarhumah
diberikan pensiun janda / duda *) menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dari
keterangan-keterangan di atas.
Hormat saya,
Nama Terang
56
Format PEG.15
……………, …………19 ..
Kepada
Yth. Bapak Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara
di
JAKARTA
Hormat saya,
Nama Terang
Tembusan Yth:
1. Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara.
2. Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan di Jakarta.
3. Pertinggal
57
Format PEG.16
……………, …………19 ..
Kepada
Yth. Bapak Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara
di
JAKARTA
Demikianlah surat pengaduan ini saya buat kepada Bapak Kepala Badan Administrasi
Negara agar mendapat bantuan penyelesaiannya.
Hormat saya,
Nama Terang
Termbusan Yth:
1. Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara.
2. Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan di Jakarta.
3. Pertinggal
58
Format PEG.17a
JUMLAH
CATATAN X) 1) Kolom tanggal diisi dengan paraf pegawai / guru ybs. Untuk kehadirannya. …………………, ………………19..
2) Apabila pegawai / guru tidak hadir Kepala Sekolah membubuhkan tanda S, I, atau Kepala SD,
A pada kolom tanggal.
3) Pada kolom jumlah dicatatkan kehadirannya guru ybs. Oleh Kepala Sekolah Nama Terang
H = Hadir NIP :
S = Sakit
I = Izin
A = Alpa
*) Coret yang tidak perlu.
59
Format PEG.17b
JUMLAH
Kepala Sekolah,
Nama Terang
NIP :
60
Format PEG 17c
JUMLAH
Kepala Sekolah,
Nama Terang
NIP :
61
Fornat PEG.18
DATA KEPEGAWAIAN
TAHUN : 19 . . .
Nama Kawin / Tanggungan Guru Tempat Ijazah Pangkat Masa kerja per 1 Oktober Mulai bekerja di Keterangan
No. Pegawai / L/P tidak keluarga Kelas dan tgl tertinggi dan Jabatan Gol Seluruh sekolah ini
guru dan NIP kawin lahir dan th. Golongan Tahun Bulan Tahun Bulan
Ijazah Ruang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Kepala Sekolah,
Nama Terang
NIP :
62
Format PEG.19
63
III. KETERANGAN KELUARGA
a. Suami / Isteri
Suami / Isteri *) Nama Tempat dan tanggal lahir Tempat dan tanggal kawin Pekerjaan Keterangan
ke
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Ke – 1
Ke – 2
Ke – 3
Ke - 4
64
IV. RIWAYAT PENDIDIKAN / KURSUS
a. Pendidikan b. Kursus / Latihan Jabatan
65
V. PENATARAN YANG PERNAH DIIKUTI VI. KEGIATAN ORGANISASI / KEMASYARAKATAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
66
Nama Organisasi Dari tahun
No. Kegiatan Jabatan s/d tahun
Kemasyarakatan
(1) (2) (3) (4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
67
VII. TANDA JASA / PENGHARGAAN
No Nama Penghargaan Tingkat Nama Negara /
Instansi yang Nomor Tahun
memberi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
4
5
IX. PEMINDAHAN
68
X. RIWAYAT PEKERJAAN
…………………., ……………… 19 . .
Kepala Sekolah,
Nama Terang
NIP :
69
PETUNJUK PENGISIAN KARTU PRIBADI PEGAWAI / GURU
A. Petunjuk Umum
1. Kegunaan
a. Keterangan diri pegawai
b. Nomor petunjuk pegawai
c. Keterangan keluarga
d. Riwayat pendidikan / kursus
e. Penataran yang pernah diikuti.
f. Kegiatan di organisasi / kemasyarakatan.
g. Tanda penghargaan.
h. Kegemaran / hobby
i. Pemindaan.
J Riwayat pekerjaan.
2. Yang dimaksud dengan pegawai di sini adalah pegawai negeri pada SD negeri dan swasta yang
menjabat:
a. Kepala Sekolah
b. Guru yang mengajar di sekolah
c. Penjaga sekolah
3. Kartu pribadi pegawai diisi oleh kepala sekolah rangkap empat untuk:
a. Sekolah
b. Yang bersangkutan
c. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan.
d. KANDEP Pendidikan dan kebudayaan Kecamatan.
4. Kartu pribadi pegawai untuk sekolah disimpan oleh Kepala Sekolah di dalam map atau kotak
khusus untuk kartu pegawai.
7. Kalau pegawai pindah tempat bertugas, kepala sekolah mengisi format pemindahan
kepegawaian 12 dan membubuhi tandatangan pada kolom yang telah disediakan baik pada
kartu pribadi pegawai untuk sekolah atau maupun kartu pribadi pegawai untuk sekolah atau
maupun kartu pribadi pegawai untuk pegawai yang bersangkutan yang akan diserahkan kepala
sekolah tempat ia bertugas.
a. Sekolah yang ditinggalkan.
b. Sekolah yang baru.
c. Dinas P dan K Kecamatan
d. KANDEP P dan K Kecamatan.
8. Pemilik kartu yang bersangkutan menempelkan pas foto dengan ukuran 3 x 4 cm pada kolom
yang telah disediakan untuk itu.
70
B. Petunjuk Khusus
I. Keterangan diri pegawai
1. Nama lengkap : Diisi dengan nama lengkap (jangan disingkat).
2. Tempat dan tgl lahir : Cantumkan pula gelar kesarjanaan jika dimiliki.
3. A l a m at : Diisi dengan nama jalan dan nomor.
4. Jenis kelamin : Diisi dengan jenis kelamin.
5. Agama : Diisi dengan agamanya.
6. Golongan darah : Diisi dengan golongan darah.
7. Jabatan : Diisi dengan : Kepala Sekolah, guru kelas atau penjaga sekolah
8. Status mengajar : Diisi dengan status mengajar.
9. Status perkawinan : Disi dengan status perkawinan.
71