Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
1.1 Pengertian.
Bahan isolasi digunakan untuk memisahkan bagian – bagian yang
bertegangan atau bagian bagian yang aktif. Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam bahan isolasi adalah:
1. Sifat Kelistrikan.
a. Resistivitas
Bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang memiliki
resistivitas besar tak berhingga. Semua bahan isolasi, masih
mengalirkan arus listrik (walaupun kecil) yang sering disebut dengan
arus bocor. Terdapat dua macam resistivitas yaitu resistansi volume
dan resistansi permukaan. Besarnya resistansi bahan isolasi sesuai
dengan hukum Ohm adalah:
V
Ri =
Ib
Ri = Resistansi isolasi (Ohm)
V = Tegangan yang digunakan (Volt)
Ib = Arus bocor (Ampere)
b. Permitivitas
Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas yang berguna untuk
digunakan sebagai dielektrik kapasitor. Kapasitansi kapasitor
bergantung pada beberapa faktor yaitu: luas permukaan, jarak antar
keeping kapasitor, serta dielektriknya.
c. Sudut Kerugian Dielektrik
Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak – balik, maka
terdapat energi yang diserap oleh bahan tersebut. Akibatnya terdapat
faktor kapasitif. Besarnya kerugian yang diserap bahan isolasi
berbanding lurus dengan tegangan, frekuensi, kapasitansi dan sudut
kerugian dielektrik.
2.1 Pengertian.
Sistem komunikasi yang memakai transmisi serat optik harus
mengubah sinyal – sinyal listrik menjadi cahaya pada sisi pengirim dan
mengubah sinyal cahaya menjadi listrik pada sisi penerima.
Pemakaian serat optik (optic fibere) sebagai saluran transmisi jarak
jauh mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan transmisi
konvensional antara lain: dimensinya kecil dan ringan, bebas dari interferensi
elektromagnetis, tidak terjadi loncatan bunga api, tidak mungkin terjadi
hubung singkat, kemungkinan terjadinya percakapan silang sangat kecil, dan
tahan terhadap pengaruh kimia dan suhu.
Berdasarkan jumlah ragam gelombang, serat optik dibedakan menjadi
dua yaitu: serat optik ragam jamak dan ragam tunggal. Berdasarkan susunan
atau profil indeks biasnya, terdapat serat optik yang intinya memiliki indeks
bias homogen dan campuran. Dan berdasarkan konstruksinya, serat optik
dibedakan menjadi: serat optic yang bebentuk batang dielektrik, serat optik
dengan inti yang memiliki lapisan tunggal, dan ganda.
2.2 Teknik Pembuatan Serat Optik.
1. Pengendapan Uap Kimia.
a. Pengendapan uap kimia intern.
Bahan silika dimasukkan ke tabung kemudian diputar dan
dipanasi pada suhu tinggi. Jelaga yang menempel di dalam tabung
digunakan sebagai bahan pembuat lapisan (cladding). Untuk membuat
inti, bahan lapisan itu direaksikan dengan Pospor Chlorida (PCl3) atau
Germanium Chlorida (GeCl 4) maka diperoleh P Si atau GeSi.
Kemudian senyawa tersebut dimasukkan ke mesin pencetak.
b. Pengendapan uap kimia ekstern.
Sama seperti diatas, tetapi disisni menggunakan Aluminium
Oksida (AlO3) yang diputar dan suhunya tinggi. Kemudian ditiupkan
3.1 Aluminium.
Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3, α nya 1,4 .10-5,
titik leleh 658° C dan tidak korosif. Daya hantarnya sebesar 35 m/ohm . mni
atau kira-kira 61,4 % daya hantar tembaga. Aluminium murni mudah dibentuk
karena lunak, kekuatan tariknya hanya 9 kg/mm2. Untuk itu jika aluminium
digunakan sebagai penghantar yang dimensinya cukup besar, selalu diperkuat
dengan baja atau paduan aluminium. Penggunaan aluminium misalnya untuk
busbar dan karena alasan tertentu misalnya, karena alasan ekonomi, dibuat
penghantar aluminium yang berisolasi, misalnya : ACSR - OW.
3.2 Tembaga.
Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57Ω mm2/m
pada suhu 20°C. Koefisien suhu (α) tembaga 0,004 per °C. Pemakaian
tembaga adalah sebagai penghantar, misalnya : kawat berisolasi (NYA,
NYAF), kabel (NYM, NYY, NYFGbY), busbar, lamel mesin DC, cincin seret
pada mesin AC. Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi, oksidasi.
Massa jenis tembaga murni pada 20° C adalah 8,96 g/cm3, titik beku 1083° C.
Kekuatan tarik tembaga tidak tinggi yaitu berkisar antara 20 hingga 40
kg/mm2, kekuatan tarik batang tembaga akan naik setelah batang tembaga
diperkecil penampangnya untuk di jadikan kawat berisolasi atau kabel.
3.3 Baja.
Baja adalah logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon.
Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi 3 yaitu : baja
dengan kadar karbon rendah (0 hingga 0,25 %), kadar karbon menengah (0,25
hingga 0,55 %), dan kadar karbon tinggi (di atas 0,55 %). Meskipun
konduktivitas baja rendah yaitu 7,7 m/Ω.mm2 tetapi digunakan pada
penghantar transmisi yaitu ACSR, fungsi baja adalah untuk memperkuat
3.4 Wolfram.
Logam ini berwama abu-abu keputih-putihan, mempunyai massa jenis
20 g/cm3, titikleleh 3410° C, titik didih 5900° C, α 4,4.106 per ° C, tahanan
jenis 0,055 Ω.mm2/m. Wolfram diperoleh dari tambang yang pemisahannya
dari penambangan dengan menggunakan magnetik atau proses kimia. Dengan
reaksi reduksi asam wolfram (HZW04) dengan suhu 700° C diperoleh bubuk
wolfram. B ubuk wolfram tersebut kemudian dibentuk menjadi batangan
dengan suatu proses yang disebut metalurgi bubuk yang menggunakan
tekanan dan suhu tinggi (2000 atmosfir, 1600° C) tanpa terjadi oksidasi.
3.5 Molibdenum.
Molibdenum mempunyai massa jenis 10,2 g/cm3 , titik leleh 2620° C,
titik didih 3700° C, α 53. 10-7 per ° C, resistivitasnya 0,048 Ω. mm2/m
koeffisien suhu 0,0047 per °C. Di antara penggunaan Molibdenum adalah
pada tabung sinar X, tabung hampa udara, karena molibdenum dapat
membentuk lapisan yang kuat dengan gelas. Sebagai campuran logam yang
digunakan untuk keperluan yang keras, suhu tinggi, dan tahan korosi.
3.6 Platina.
Platina merupakan logam yang berat, berwarna putih keabu-abuan, tidak
korosif, sulit terjadi peleburan dan tahan terhadap sebagian besar bahan kimia.
Massa jenisnya 21,4 g.cm3, α nya 9 . 10.6 per ° C, titik leleh 1775° C, titik
didih 4530° C, resistivitasnya 0,1 Ω . mm2/m, koefisien suhu 0,00307 per °C.
3.10 Bimetal.
Penggunaan bimetal pada teknik listrik adalah untuk rele-termal
misalnya pada Miniature Circuit Breaker (MCB), Over Load Relay (OLR).
Bimetal sebagai reletermal tidak selamanya dilewati arus, kecuali arus yang
tidak terlalu besar. Untuk memutuskan anus besar, pada rele ada belitan
pemanas khusus yang ditempatkan di sekeliling bimetal. Pengaruh panas dari
lilitan inilah yang digunakan untuk mempengaruhi pembengkokan bimetal.
4.5 Magnetostriksi.
Pada saat sebuah bahan ferromagnetik diamagnetisasi, umumnya secara
fisik akari terjadi perubahan dimensi. Gejala seperti ini disebut magnetostriksi.
Terdapat 3 jenis magnetostriksi yaitu
a. Magnetostriksi longitudinal yaitu perubahan panjang searah dengan
magnetisasi.
b. Magnetostriksi transversal yaitu perubahan dimensi tegak lurus dengan
arah magnetisasi.
c. Magnetostriksi volume yaitu perubahan volume sebagai akibat dari
kedua efek diatas.
5.1 Pengrtian.
Konduksi elektronik baik pada bahan konduktor maupun pada semi
konduktor adalah susunan pita dari atom. Pada bahan – bahan terdapat pita
konduksi maupun pita valensi. Pada konduktor kedua pita tersebut saling
menumpuk, pada isolator jarak keduanya cukup jauh. Sedangkan pada
semi konduktor jarak keduanya tidak terlalu jauh dan ini memungkinkan
terjadinya tumpang tindih jika dipengaruhi misalnya : panas, medan
magnet dan tegangan yang cukup tinggi.
Untuk menjadikan bahan semi konduktor agar menghantarkan listrik
diperlukan silikon maupun germanium mumi disebut semi konduktor
intrinsik jika belum mendapatkan bahan tambahan, sedangkan yang sudah
mendapat tambahan disebut ekstrinsik. Bahan semi konduktor yang
mendapat tambahan As (Arsenikum) akan menjadi semi konduktor jenis
N, sedangkan yang mendapat tambahan B (Boron) akan menjadi semi
konduktor jenis P.
6.1 Pengertian.
Superkonduktor akan hilang super konduktivitasnya jika suhunya di atas
kritis dan medannya di atas kuat medan kritisnya. Suhu kritis tertinggi
superkonduktor adalah 18,1° K untuk senyawa Nb3Sn. Tetapi tidak selalu
terjadi pada bahan yang pada suhu kamar misalnya : Cu, Ag dan Au Maka
dapat dicatat bahwa :
a. Logam-logam menovalen adalah bukan superkonduktor.
b. Logam-logam ferromagnetik dan antiferromagnetik adalah bukan
superkonduktor.
c. Konduktor yang baik pada suhu kamar adalah bukan superkonduktor dan
logam superkonduktor sebagai logam normal adalah bukan konduktor
yang baik pada suhu kamar.
d. Film tipis dari Be, Bi dan Fe adalah menunjukkan sebagai
superkonduktor.
e. Bismut, Pb dan Te menjadi superkonduktor jika mendapat tekanan yang
tinggi.
Terdapat 2 perangkat yang sudah umum menggunakan superkonduktor
yaitu :
a. Elektromagnet.
Elektromagnet yang kuat adalah dengan ukuran yang kecil. Aplikasi dari
elektromagnet dengan superkonduktor antara lain komponen Magneto
Hidro Dinamik.
b. Elemen penghubung.
Karena superkonduktor mempunyai He dan Tc, maka dalam pemakaian
superkonduktor sebagai elemen penghubung. Artinya suatu gawai
penghubung yang menggunakan superkonduktor akan dapat berubah
sifatnya dari superkonduktor menjadi konduktor biasa karena
pengubahan suhu atau medan magnet di atas nilai kritisnya.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi