Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian maternal dan neonatal di Indonesia masih tinggi yaitu

307/100.000 kelahiran hidup dan 520/100.000 kelahiran hidup. Untuk menurunkan

AKI dan AKB tersebut memerlukan waktu dan upaya. Suatu upaya yang dianggap

efektif oleh para pakar adalah menyediakan pelayanan obstetri mungkin kepada ibu

hamil dan memastikan bahwa pelayanan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dan

dengan melakukan dan pelayanan kehamilan yang baik atau sering disebut pelayanan

antenatal bermutu (SDKI, 2002).

Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obstetri,

salah satunya dengan melakukan pelayanan antenatal care terhadap ibu hamil dengan

memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi

terhadap penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu hamil dapat

melewati masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta

melahirkan bayi yang sehat. Dengan cara ini AKI dan AKB akan mengalami

penurunan karena derajat kesehatan suatu bangsa ditentukan oleh derajat kesehatan

ibu dan anak.

Pembangunan kesehatan dilakukan dengan prioritas pada upaya kualitas

pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan Indonesia saat ini menerapkan


paradigma sehat yaitu dengan cara pengutamaan usaha promotif dan preventif dalam

proses kehamilan, karena resiko kehamilan bersifat dinamis karena ibu hamil yang

pada mulanya normal secara tiba-tiba dapat menjadi resiko yang tinggi.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus

agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman dan

melahirkan bayi yang sehat dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB,,

kehamilan dimulai dari tuanya. Kehamilan-kehamilan dapat dibagi dalam 3 bagian,

yaitu triwulan I (0-12 mg), triwulan II (12-28mg) dan triwulan III (28-40 mg). Dalam

3 triwulan tersebut terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh ibu (Sarwono, 2002).

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering

terjadi pada 60-80 % Primigravida dan 40-60 % Multigravida. Mual biasanya terjadi

pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat pada malam hari. Rasa mual

biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan

keempat. Namun sekitar 12 % ibu hamil masih mengalaminya hingga 9 bulan

(kehamilan yang menyenangkan : 31)

Penyebab mual dan muntah ini bermacam-macam antara lain karena adanya

perubahan hormon dalam tubuh, psikologis, sampai gaya hidup. Pola makan yang

buruk sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan, kurang tidur atau

kurang istirahat dan stres dapat memperberat rasa mual dan muntah. Beberapa hal

yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa mual meskipun tidak dapat dihilangkan

sama sekali, misalnya dengan mengkonsumsi makanan seimbang, cukup bergerak

dan cukup istirahat. Oleh karena itu calon ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai mual agar ibu dapat menentukan sikap untuk mengatasi masalahnya

pada awal kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi kehamilan yang dapat

mengganggu kehamilan selanjutnya (Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan :58)

Bidan dalam melakukan pelayanan ANC hendaknya selalu memberikan

penjelasan dan motivasi mengenai keluhan yang dirasakan ibu hamil termasuk

didalamnya emesis gravidarum. Karena masih banyak ibu hamil yang tidak

mengetahui cara mengatasi mual dan muntah yang dialaminya.

Dalam penelitian ini dibatasi oleh pengertian, penyebab, tanda dan gejala,

pengaruh dan penanganan emesis gravidarum.

Di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu selama bulan Januari 2006 terdapat 38

orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke RB tersebut. Dari 10 ibu hamil

trimester I yang disurvey 6 diantaranya mengalami emesis gravidarum.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian "Gambaran

pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang emesis gravidarum di RB Bina Sejahtera

II Tri Rahayu".

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dari survey terhadap 10 orang ibu hamil

trimester I terdapat 6 orang yang mengalami mual dan muntah (emesis gravidarum).

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan ibu

hamil trimester I tentang emesis gravidarum yang meliputi pengertian, penyebab,


tanda dan gejala, pengaruh terhadap ibu dan janin, dan penanganan emesis

gravidarum.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengambil pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1.4.1 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengertian emesis

gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu?

1.4.2 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penyebab emesis

gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu?

1.4.3 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang tanda dan gejala

emesis gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu?

1.4.4 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengaruh emesis

gravidarum terhadap ibu dan janin di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu?

1.4.5 Bagaimana pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penanganan emesis

gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang emesis gravidarum di RB

Bina Sejahtera II Tri Rahayu.

1.5.2 Tujuan Khusus


1.5.2.1 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengertian

emesis gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu.

1.5.2.2 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penyebab

emesis gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu.

1.5.2.3 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang tanda dan

gejala emesis gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu.

1.5.2.4 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang pengaruh

emesis gravidarum terhadap ibu hamil dan janin di RB Bina Sejahtera II Tri

Rahayu.

1.5.2.5 Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang penanganan

emesis gravidarum di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

1.6.1 Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan sumbangan

pemikiran bagi pegawai/bidan di RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu untuk lebih

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu hamil.

1.6.2 Bagi institusi Pendidikan Program Akademi Kebidanan Wira Buana

1.6.2.1 Hasil penelitian dapat dijadikan bahan evaluasi yang berkaitan dengan

gambaran pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang emesis gravidarum


1.6.2.2 Sebagai sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di instansi

Pendidikan.

1.6.3 Bagi peneliti

1.6.3.1 Sebagai salah satu syarat kelulusan semester akhir Akademi Kebidanan

1.6.3.2 Merupakan penerapan dari ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran

sehingga menanamkan pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian.

1.6.4 Bagi responden

Dapat menambah pengetahuan ibu hamil khususnya ibu hamil Trimester I

tentang pentingnya pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengaruh, penanganan

emesis gravidarum.

1.7 Ruang Lingkup

Dalam penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti.

1.7.1 Jenis penelitian : Deskriptif

1.7.2 Subjek penelitian : Ibu hamil Trimester I

1.7.3 Objek penelitian : Pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang emesis

gravidarum.

1.7.4 Lokasi penelitian : RB Bina Sejahtera II Tri Rahayu

1.7.5 Waktu penelitian : April - Mei 2006

1.7.6 Alasan penelitian : Karena jumlah ibu hamil Trimester I pada multigravida

dan primigravida yang mengalami emesis gravidarum


masih banyak pada bulan Januari 2006.

Вам также может понравиться