Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh;
Dr. Sumaryati Arjoso, SKM.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
UUD 1945
- Pasal 28 H;1 ”...setiap penduduk berhak atas pelayanan kesehatan”.
- Pasal 34;
@1 “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.
@2 “Negara mengembangkan sistem jam sos bagi seluruh rakyat…”.
@3 “ Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayan kesehatan dan
pelayanan umum yang layak”
Ilustrasi Upaya
Kesehatan Masyarakat
Untuk Menanggulangi
Penyakit di Dunia
SEBAB KEMATIAN PADA BAYI DAN ANAK BALITA
Previous reviews:
a – d: Esrey SA et al. (1991) Bull WHO 69 (5): 609-621
e: Curtis V, Cairncross S (2003) Lancet Inf Dis 3: 275-281.
Fewtrell L et al. (2005) Lancet Infect Dis 5(1): 42-52.
Tantangan dan Masalah
Kesehatan Masyarakat
di Indonesia
TH 2003
NEGARA AKB AKABA AKI UHH
8
Tujuan
Meningkatnya
UHH menjadi --
72,0 thn
Menurunnya AKB
menjadi 24 per 34 per 1000 KH
Poverty
&
Hunger
Maternal
Health
1000 KH
Menurunnya AKI
menjadi 118 per 228 per 100.000 KH
EDUCATION
Comm.
Diseases
100.000 kh
Menurunnya
prevalensi gizi- 18,4% pada anak
kurang pada anak balita
GENDER
ENVIRONMENT
balita menjadi 15%.
AKI juga jauh tertinggal. Dari 18 negara yang ada di Asia Tenggara versi
WHO, angka kematian ibu maternal kita (228 per-100.000 kelahiran hidup)
baru menduduki peringkat ke-12.
10.0
6.5
Bali
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Tengah
Banten
Kep.Babel
NTB
Bengkulu
Gorontalo
NAD
BPS:
Pendataan
Sosial
Ekonomi
Penduduk
2007
NTT
Masih Tingginya Persentase
Maluku
Papua
Barat
Papua
39.4
Indonesia
18.4
-‐
PBB
:
<
U$D
1
(tercapai
)
atau
<
U$D
2
(perlu
kerja
keras)
lap
kemenkokesra
DISPARITAS yang tajam antar:
Provinsi, Kabupaten Kota
Tingkat sosial ekonomi
Desa – kota
Gender
CATATAN: Disetiap bagian (Pusat/Badan) ada anggaran untuk Promotif & Preventif)
ALOKASI ANGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BERDASARKAN KLASIFIKASI PREVENTIF DAN KURATIF
TAHUN 2006-2010
(Sumber : Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI)
M
MASYARAKAT MADANI.
I
PEMERATAAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Yang dimaksud dengan “kepentingan pelayanan publik” dalam ketentuan ini adalah
pelayanan kesehatan baik pelayanan preventif, pelayanan promotif, pelayanan kuratif,
dan pelayanan rehabilitatif yang dibutuhkan masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatannya. Biaya tersebut dilakukan secara efisien dan efektif dengan mengutamakan
pelayanan preventif dan pelayanan promotif dan besarnya sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari APBN dan APBD (PENJELASAN PASAL 171 AYAT 3).
2. Tagline Arahan Presiden SBY
Mengenai Landasan Kerja KIB Jilid 2
Pembangunan kesehatan akan diarahkan pada peningkatan
upaya promotif dan preventif, disamping peningkatan akses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Peningkatan kesehatan masyarakat (public health) dilakukan
dengan penekanan untuk hidup sehat, bukan untuk berobat,
dengan meningkatkan pencegahan penyakit menular ataupun
tidak menular, dengan cara memperbaiki kesehatan
lingkungan, gizi, perilaku dan kewaspadaan dini.
3. Renstra Kemenkes RI 2009-2014
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat
madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan
global.
Meningkatkan yankes yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya
promotif dan preventif.
Meningkatkan pembiayaan bangkes, terutama untuk mewujudkan
jaminan sosial kesehatan nasional.
Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM yang merata
dan bermutu.
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan
alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan,
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggung-jawab.
4. Kepmenkes No.574 tahun 2000 tentang
Visi Indonesia Sehat 2010
kabupaten/kotasehat yang menekankan pada pembentukan
lingkungan sehat & perilaku sehat