Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PLTU
3. Turbine System
4. Condensate System
36
Stacking :
yaitu proses penataan batubara di area stock pile dengan
menggunakan stacker.
Conveying:
yaitu pengiriman batubara menggunakan ban berjalan (conveyor),
sistem penimbangan
weighing system :
untuk mengukur dan menghitung tonnase batubara yang dikirim dari
Crushing system :
yaitu menggiling batubara sebelum masuk ke plant silo agar
diperoleh batubara dengan ukuran tertentu dan juga membuang batu dan
Precipitator :
Alat untuk menangkap sisa-sisa materil bahan bakar yang tidak
terbakar.
Stacking :
Stacking adalah proses pemindahan batubara dari kapal ke Coal Pile.
37
Jetty :
Jetty merupakan dermaga atau tempat merapat kapal laut
Belt Conveyor :
Berbentuk semacam sabuk besar yang terbuat dari karet yang
bergerak.
Tansioning Pulley :
Berfungsi sebagai peregang Belt conveyor.
Idler :
adalah bantalan berputar yang dilewati oleh Belt Conveyor.
1.Metal Detector :
Merupakan alat untuk mendeteksi adanya logam-logam didalam
2.Magnetic Separator :
Untuk memisahkan logam-logam yang terkandung dalam batubara
3.Belt Scale :
Untuk mengetahui jumlah tonnase berat batubara yang diangkut
38
4.Dust Supasion :
Berfungsi untuk:
batubara.
Reclaiming :
adalah proses pengambilan batubara dari Coal Pile dan menyalurkan
Coal Pile :
Pada salah satu PLTU di Indonesia ( PLTU PAITON ) terdapat
Coal Silo :
Silo merupakan bunker tempat menampung batubara di instalasi
39
Steam Generator System (Boiler Steam System)
Boiler merupakan suatu alat dengan prinsip kerja seperti ketel, yang
pipa. Hal ini dimaksudkan supaya terjadi transfer panas yang sempurna
tempat yang dinamakan steam drum, kemudian uap akan dipisahkan dari
kandungan air dan menjadi uap murni dan mengurangi kandungan benda
40
padat dari uap. Pemisahan uap dan air ini dimaksudkan untuk mencegah
Steam drum :
Alat untuk memperoleh uap yang benar-benar murni sehingga akan
Ruang bakar :
adalah area dimana proses pembakaran terjadi. Ruang bakar
Desuperheater :
Digunakan untuk menjaga temperature uap superheater sesuai
setpoint yaitu 540 degC (1005 degF) dengan cara menyemprotkan air
melebihi setpoint.
41
Steam Turbine System
Gambar : Turbin
noncondesing.
Turbin noncondesing :
Tekanan sisa turbin sama atau diatas tekanan atmosfer dan sistem dapat
bekerja dengan atau tanpa pendingin. Sistem ini memerlukan water make-
up yang kontinyu.
42
Turbin condensing :
Secara normal membuang uap pada kondenser vakum dan ini meningkatkan
Condensate System :
Fungsi utama kondenser pembangkit adalah mengubah uap air yang
bekerja di ruang hampa, dimana tekanan lebih kecil dari tekanan atmosfer,
Deaeration :
Alat yang berfungsi untuk mengurangi jumlah udara dalam uap.
43
BOILER STEAM SYSTEM
Komponen-komponen utama Boiler:
1. Steam drum
2. Superheater
3. Reheater
4. Turbin
STEAM DRUM :
Steam drum merupakan tempat feed water masuk dari
ekonomisator dan tempat pemisahan uap jenuh dari air mendidih. Dari
steam drum diberi perlakuan kimia dan dari drum itu dilakukan blow-down
Fungsi yang terpenting dari steam drum adalah memisahkan uap dari
SUPER HEATER :
Uap kering yang berasal dari steam drum kemudian akan dialirkan ke
Desuperheater:
44
Alat untuk mengontrol temperature akhir dari uap yang akan masuk
turbin.
REHEATER :
Adalah pemanasan uap kembali.
HP DAN LP TURBINE :
Turbin tekanan tinggi (HP), Turbin tekanan-sedang (IP), dan
Casing :
Casing adalah bagian terluar dari turbin. Casing merupakan tempat
Single casing :
Digunakan pada turbin dengan daya yang kecil.
Double casing :
Digunakan pada turbin dengan daya yang besar.
Rotor :
Rotor adalah bagian yang berputar pada turbin. Pada rotor terdapat
moving blading yang menempel pada sumbu rotor. Saat turbin berhenti
dari operasi maka rotor tidak boleh langsung berhenti karena dapat
45
turbin berhenti rotor diputar dengan kecepatan rendah sampai panas yang
Blading :
Turbin memiliki dua jenis bilah ( blading ) yaitu fixed blading dan
moving blading.
Fixed blading :
Adalah bilah yang menempel pada casing turbin.
Moving blading :
Menempel pada rotor turbin sehingga akan ikut berputar sesuai
Valve Turbin :
Berfungsi untuk mengatur aliran uap yang ada di turbin.
Control Valve :
Control Valve digunakan untuk mengatur laju aliran uap yang masuk
ke turbin ketika Main Stop Valve terbuka penuh. Control valve mengatur
46
Reheat Stop Valve dan Intercept valve :
Reheat stop valve dan intercept valve digunakan untuk mengatur
Turning Gear :
Turning gear digunakan untuk memutar rotor turbin saat turbin
shutdown. Hal ini diperlukan karena jika rotor langsung berhenti dengan
kondisi panas maka akan terjadi pembengkokan. Oleh karena itulah saat
47
Ketika daya yang dibutuhkan semakin besar maka turbin dengan
b. Cross Compound
Cross Compound Multi silinder turbin adalah turbin multi silinder
48