Вы находитесь на странице: 1из 2

Bisnis Halal & Thoyyib Memuliakan

Kita di Dunia dan Akhirat


“Sesungguhnya, dunia itu diperuntukkan bagi empat
orang :
Pertama, seorang hamba yang diberi harta dan ilmu oleh
Allah Swt dan menghubungkan silaturrahim dan ia
mengetahui bahwa ada hak Allah di dalam hartanya. Ini
adalah seutama-utama kedudukan.
Kedua, seorang hamba yang diberi ilmu oleh Allah namun
tidak diberi harta, kemudian ia berniat seraya berkata,
‘Seandainya aku punya harta, sungguh aku akan beramal
sebagaimana si fulan (yang kaya).’ Dengan niatnya itu,
maka pahala keduanya adalah sama.
Ketiga, seorang hamba yang tidak diberi ilmu, namun
hanya diberi harta oleh Allah. Lalu, ia membelanjakan
hartanya tanpa dengan pengetahuan dan tidak dijadikan
sebagai wasilah untuk bertakwa kepada Allah Swt dan
menyambung silaturrahim, dan ia juga tidak tahu bahwa di
dalamnya ada hak Allah Swt, maka ini adalah serendah-
rendahnya kedudukan.
Keempat, seorang hamba yang tidak diberi harta dan ilmu
oleh Allah Swt dan ia berkata, ‘Seandainya saya memiliki
harta, maka saya akan beramal sebagaimana si fulan (yang
ketiga) tersebut’, maka dosa keduanya adalah sama.
(HR Turmudziy)

Bekerja, berbisnis ternyata juga merefleksikan kehormatan


dan kemuliaan seseorang. Jika profesinya halal dan baik,
seperti konsultan, dokter, guru hingga tukang becak
sekalipun, ia akan terpandang di sisi Allah Swt.
Alhamdulillah wa syukurillah. Sebaliknya alangkah hinanya
di sisi Allah Swt, jika seseorang memiliki profesi yang
haram, seperti pelacur, dukun, eksekutor riba dll serta
pekerjaan-pekerjaan haram lainnya. Sudahlah harta yang
didapatnya tidak berkah, kelak, pekerjaan itu akan berbuah
siksa di hari akhir. Naudzubillah…
Makin jelas bagi pengusaha yang ingin meraih 'berkat' dan
berkah bahwa Islam telah memotivasi umatnya untuk
bekerja, berkarya, dan berbisnis dengan serius, dengan
tetap memperhatikan dan melaksanakan ketentuan syariat
Allah Swt dan kaidah sebab akibat atas segala usahanya.
Halal dan baik lakukan, haram lagi laknat tinggalkan.
Subhanallah.

Ramadhan bulan penuh berkah dan ampunan, semoga


menjadikan kita insan Allah yang selalu berpikir, bersikap
dan beramal kehidupan - termasuk dalam amal bisnis kita -
dengan dipenuhi 'berkat' dan keberkahan. Bisnis yang akan
memuliakan kita di dunia dan akhirat. Insya Allah.

Sumber :
Syamsuddin Ramadlan al-Nawiy : Agar Bekerja Menuai
Berkah : Bekerja Di Bawah Naungan Sunnah Rasul (2007)

Вам также может понравиться