Вы находитесь на странице: 1из 4

Nasionalisme dalam Pandangan

Syariah Islam
Banyak dari kalangan kaum muslim yang masih keranjingan
banget dengan faham yang satu ini. Maklum saja, hal ini
memang sengaja dihembuskan oleh barat kepada dunia
Islam sudah sejak lama. Bahkan nasionalisme-lah yang
punya andil besar terhadap runtuhnya daulah khilafah
Utsmaniyah yang beribukota di istanbul Turki pada waktu
itu. Sadar maupun tidak sadar sebenarnya faham inilah
salah satu sebab yang menjadi biang kerok terhadap
perpecahan ummat hingga terbukti sekarang ini negri-negri
muslim disekat-sekat menjadi 50 negara lebih. Ada apa sih
dengan nasionalisme?. Berikut coba kami uraikan tentang
faham nasionalisme ini,

Kelemahan Nasionalisme

1. Kualitas ikatannya rendah. Sehingga tidak mampu


mengikat manusia yang satu dengan manusia yang lainnya
tatkala mewujudkan kesatuan ummat.
2. Ikatannya hanya bersifat emosional dan muncul secara
spontan dari naluri mempertahankan diri, disamping
adanya peluang selalu berubah-ubah.
3. Ikatan ini bersifat temporal, akan meningkat ketika ada
ancaman dari luar, sebaliknya pada saat keadaan normal
atau aman ikatan ini tidak berarti sama sekali.

Bisa diambil contoh dahulu semangat nasionalisme


masyarakat indonesia ketika masih dijajah sangat
menggebu-gebu, bahkan kita sering dengar slogan "RAWE
RAWE RANTAS MALANG MALANG PUTUNG" atau "BERSATU
KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH", namun setelah
indonesia merdeka semangat nasionalisme itupun pudar,
lihat saja kasus timor-timur, aceh, papua, dan daerah-
daerah lain yang malah ingin memisahkan diri dari NKRI.
Mana Nasionalismenya ???
Seperti apa pandangan Islam mengenai faham
nasionalisme ???

"Bukan termasuk Ummatku orang yang m engajak pada


Ashabiyah,dan bukan termasuk ummatku orang yang
berperang atas dasar Ashabiyah,dan bukan termasuk
ummatku orang yang mati atas dasar Ashabiyah."(HR.Abu
Dawud).

Islam tidak kenal dengan namanya nasionalisme,


maksudnya itu tidak diajarkan oleh Islam bahkan harus
dijauhi, tidak boleh diperjuangkan. Paham seperti ini dalam
al-quran dikenal dengan ashabiyah. Rasulullah
mempersatukan kaum muhajirin dan anshor dengan satu
landasan yaitu akidah Islamiyah. Bukan karena landasan
nasionalisme atau yg lainya. Rasulullah mengumpamakan
kita seperti satu tubuh yang saling melengkapi satu sama
lain.

Menurut sejarah para sahabat Rasulullah SAW. di kota


Madinah, bahkan masih di masa Baginda Rasulullah SAW
masih hidup mengajarkan hal itu. Ketika masyarakat dan
negara Islam baru tumbuh di kota Madinah. Dan kedudukan
politik dan kekuatan ekonomi mereka menggeser
kepentingan dan posisi kaum Yahudi, maka Yahudi
membuat makar. Salah seorang tokoh Yahudi yang
bernama Syas bin Qais yang sangat benci dengan
bersatunya dua suku besar penghuni kota Madinah Aus dan
Khazraj dalam ikatan Islam, membuat makar dengan
mengirim seorang penyair agar membacakan syair-syair
Arab Jahiliyah yang biasa mereka pakai dalam perang
Buats. Perang Buats adalah perang yang terjadi selama 120
tahun (Ibnu Ishaq dalam Tafsir Al Mawardi) antara kaum
Aus dan Khazraj. Dan selama musim perang tersebut, pihak
Yahudilah yang mengambil keuntungan politik maupun
ekonominya.

Penyair suruhan Syas berhasil mempengaruhi jiwa


sekumpulan kaum Anshar dari kalangan Aus dan Khazraj di
suatu tempat di kota Madinah. Syair jahiliyah tersebut
mengantarkan mereka kepada perasaan kebanggaan dan
kepahlawanan mereka di masa jahiliyah dalam medan
perang Buats. Perasaan kebangsaan dan kepahlawanan
kaum Aus maupun Khazraj itu memuncak hingga mereka
lupa bahwa mereka sesama muslim. Yang Aus merasa Aus
dan yang Khazraj merasa Khazraj. Dalam puncak emosi
perang itu mereka akhirnya berteriak-teriak histeris :
”Senjata-senjata!”.

Dalam situasi kritis itulah, Rasulullah datang bersama


pasukan kaum muslimin untuk melerai mereka. Rasulullah
SAW bersabda:
“Wahai kaum muslimin, apakah karena seruan jahiliyah ini
(kalian hendak berperang) padahal aku ada di tengah-
tengah kalian. Setelah Allah memberikan hidayah Islam
kepada kalian. Dan dengan Islam itu Allah muliakan kalian
dan dengan Islam Allah putuskan urusan kalian pada masa
jahiliyyah. Dan dengan Islam itu Allah selamatkan kalian
dari kekufuran. Dan dengan Islam itu Allah pertautkan hati-
hati kalian. Maka kaum Anshar itu segera menyadari bahwa
perpecahan mereka itu adalah dari syaithan dan tipuan
kaum kafir sehingga mereka menangis dan berpelukan satu
sama lain. Lalu mereka berpaling kepada Rasulullah SAW.
dengan senantiasa siap mendengar dan taat...” (Sirah Ibnu
Hisyam Juz 1/555).

Dan marilah kita memperhatikan firman Allah SWT : Dan


berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-
orang yang ber-saudara dan kamu telah berada di tepi
jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran
103).

Umat Islam baik itu yang berkulit hitam atau putih, yang
mancung maupun pesek, berdomisili di sabang sampai
dimaroko, semua adalah saudara , tidak berbeda satu
dengan yang lainnya dan yang membedakan hanyalah
iman dan taqwanya. Maka sudah selayaknyalah kita
bersatu, bersatu dalam hal artian yang sebenarnya yaitu
bersatu dalam bingkai negara khilafah. Dengan ikatan
akidah islam bukan nasionalisme. Karena inilah wujud
persatuan yang sesungguhnya. ALLAHU AKBAR...!!!.
Wallohu 'alam.

Saudaramu, nyontek dari berbagai sumber.

catatan : kami ucapkan jazakumullah khoir bagi anda


semua yang berkenan mempromosikan group ini.

Вам также может понравиться