Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Latar belakang
Tubuh serangga memiliki alat penerima rangsangan cahaya berupa mata tunggal
(oseli) dan mata majemuk (omatidia). Pada serangga, mata majemuk memiliki omatidium
yang dilapisi lensa kornea yang berbentuk segi enam. Mata majemuk tersebut dapat
membentuk bayangan berbentuk mozaik. Sedangkan mata tunggal mempunyai lensa kornea
tunggal yang berfungsi untuk membedakan warna. Kedua mata pada serangga ini saling
berkoordinasi terhadap warna- warna tertentu.
Reseptor- reseptor cahaya yang paling kompleks pada serangga adalah mata majemuk
atau mata faset, yang terdiri dari banyak (sampai beberapa ribu) satuan-satuan individual
yang disebut ommatidia. Kisaran dalam panjang gelombang di mana mata serangga peka
kira-kira 2540-6000Ậ, dibandingkan dengan kira-kira 4500-7000Ậ pada manusia.(Borror
2007)
Pada umumnya serangga buta warna, tetapi ada beberapa serangga yang dapat
membedakan warna termasuk ultraviolet. Lebah madu, misalnya dapat membedakan warna
biru dan kuning, tetapi tidak dapat melihat warna merah, sedangkan kutu daun bersayap, lalat
penggorok daun, dan kutu kebul tertarik pada warna kuning. Bagaimana seekor serangga
adap membedakan warna-warna yang berbeda tidaklah jelas. (Bororr 2007)
Serangga dapat membedakan warna kemungkinan karena ada perbedaan pada sel-sel
retina mata serangga. Beberapa serangga (misalnya, lebah madu) mampu menganalisa cahaya
polarisasi. Dari pola polarisasi pada satu garis kecil dari langit, mereka dapat menentukan
letak matahari.
Pada suatu daerah pertanaman sering dilakukan beberapa uji untuk mengetahui
keberadaan atau motoring populasi hama tertentu. Uji yang sering dilakukan antara lain uji
preferensi warna, uji atraktan, dan uji perangkap cahaya. Uji preferensi warna pada serangga
dilakukan dengan menggunakan sticky trap. Bentuk dari sticky trap adalah berbentuk silinder
atau segi empat. Warna dari sticky trap disesuaikan dengan warna yang akan diamati.
Tujuan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan respon serangga terhadap warna tertentu
dilihat dari warna yang paling dominan menarik perhatian serangga, agar dapat dipergunakan
sebagai acuan untuk memonitoring jumlah populasi serangga pada lahan percobaan
Cikabayan.
BAHAN DAN METODE
Bahan
Pada percobaan kali ini digunakan bahan-bahan berupa sticky trap berwarna merah,
kuning, hijau, biru, dan putih. Plastik pelapis sticky trap berukuran 2x (25 x 10 cm2), sticky
plastik pelindung sticky trap, kantung plastik tempat sticky trap, lem perekat transparan,
penjepit, ajir bambu, pertanaman jagung, dan label.
Metode
Plastik tersebut dijepitkan dengan menggunakan penjepit kecil/ paper clip ke sticky
trap. Trap tersebut diberi label dan diikatkan pada ajir bambu. Bambu yang telah memiliki
sticky trap ditancapkan pada pertanaman jagung dengan posisi ujung trap menyentuh tajuk
tanaman. Peletakan trap dapat dilakukan secara acak, dan pada percobaan ini dilakukan
dengan membentuk diagonal yaitu pada pojok-pojok pertanaman.
Sticky trap diletakan pada pertanaman selama kurang lebih 28 jam yaitu dari pukul
12.00 siang sampai pukul 04.00 sore keesokan harinya. Setelah itu, sticky trap yang telah
mengandung serangga dilindungi dengan plastik pelindung dan ditempelkan labelnya
masing-masing.
Formicidae - - - 2 1
Hymenoptera Tidak 3 1 - - -
terindifikasi
TOTAL 6 171 44 21 36 17
Ordo Warna
Kuning Hijau Biru Merah Putih
Diptera 25 9 4 17 15
Hemiptera 23 15 15 - 17
Hymenoptera 50 14 - 20 25
Serangga - 1 - - -
Predator Tanaman Rosella
TOTAL 98 44 19 37 57
Tidak - - - - -
Teridentifikasi
Hymenoptera Vespidae - - 1 - -
Formicidae 2 - - - 1
Tidak 1 - 1 - -
teridentifikasi
Coleoptera Coccinellidae - - 1 2 -
Tidak - 1 - - -
teridentifikasi
TOTAL 13+4 Tidak 49 12 13 15 11
teridentifikasi
Sticky trap seringkali dipakai sebagai perangkap untuk serangga kecil bersayap,
terutama serangga yang merupakan hama pertanian. Trap berperekat ini seringkali digunakan
untuk memperlihatkan hubungan antara faktor kimia dan bau yang ditambahkan pada trap
untuk menarik serangga. Namun, dalam percobaan trap kali ini hanya diberlakukan
kenampakan visual sebagai elemen dominan untuk menarik serangga.
Pengamatan yang dilakukan di luar ruangan, yakni di lahan percobaan Cikabayan
memperlihatkan jumlah serangga terbanyak variasinya ( family dan ordo) ada di sticky trap
warna kuning sebanyak 60 serangga. Percobaan dibuat agar respon serangga terhadap trap
berperekat dengan tujuan membuat alat yang efektif untuk memonitoring jumlah populasi
dan untuk melihat aktivitas terbang serangga di sekitar pertanaman jagung.
Sticky trap dibuat dari karton plastik berwarna beukuran 25x10 cm2 dan diberi
gantungan kawat kecil. Plastik pelapis sticky trap diolesi lem tipis sebagai pemerangkap
serangga di lapangan. Setiap frame atau karton memiiki warna yang berbeda yakni warna
kuning, hijau, merah, biru dan putih. Sticky trap diletakkan di tempat terbuka selama satu
hari. Menurut Muirhead, Thomson 1991, trap warna kuning (λ=570 nm) lebih signifikan
menarik bagi serangga betina dan jantan daripada warna lainnya. Warna yang disukai
serangga umumnya warna-warna kontras contohnya kuning cerah, seperti pada hasil
pengamatan yang menunjukkan adanya 60 serangga yang terperangkap di trap warna kuning.
Trap warna kuning lebih disukai serangga dari berbagai ordo diantaranya Hemiptera
dengan jumlah 20 ekor, Diptera 13 ekor, dan Thysanoptera 15 ekor. Sedangkan trap warna
hijau lebih disukai serangga dari ordo yaitu 18 ekor dan ordo Thysanoptera 10 ekor. Warna
biru disukai serangga dari ordo Diptera yaitu 11 ekor dan Thysanoptera 24 ekor. Trap warna
merah didominasi serangga dari ordo Hymenoptera dengan jumlah 4 ekor. Trap warna putih
hanya disukai serangga dari ordo Thysanoptera dengan jumlah 6 ekor.
Dari data, dapat diamati bahwa serangga dari ordo Hemiptera lebih tertarik terhadap
warna kuning dan hijau. Sedangkan serangga ordo Diptera lebih tertarik pada warna kuning
dan biru. Untuk Thysanoptera lebih tertarik pada warna kuning, hijau, dan biru. Hal ini
menunjukkan bahwa serangga dari ordo-ordo diatas memiliki respon yang tinggi terhadap
warna-warna cerah. Sedangkan untuk trap warna merah dan putih kurang disukai serangga,
sebab warna merah dan putih merupakan warna yang kurang cerah. Selain itu, pada
percobaan ini trap warna merah terjatuh sehingga data yang diperoleh untuk trap ini kurang
akurat.
Melalui percobaan preferensi warna ini dapat disimpulkan bahwa umumnya serangga
tertarik pada warna- warna cerah seperti kuning (Hemiptera, Thysanoptera, dan Diptera),
hijau (Hemiptera dan Thysanoptera ) dan biru (Thysanoptera dan Diptera). Keberadaan
serangga yang paling banyak di lahan percobaan Cikabayan adalah serangga dari ordo
Thysanoptera, Diptera, dan Hemiptera. Dari hasil ini dapat ditentukan bahwa trap kuning
paling efektif untuk menarik perhatian serangga.
DAFTAR PUSTAKA
Borrror DJ, Triplehorn CA, Johnson NF. 2007. Pengenalan Pelajaran Serangga .
Penerjemah. Partosoedjono S. Terjemahan dari : an Introduction to the Study of
Insect. Yogyakarta : UGM Press