Вы находитесь на странице: 1из 18

27

Peraturan Surat Pos (Draft Letter Post Regulations), dan beberapa arsip dan

artikel dari majalah pos yaitu Australia Post. Dari Naskah Peraturan Surat Pos,

saya menerjemahkan tiga bab yaitu;

Ketika menerjemahkan, saya harus mengetahui terlebih dahulu jenis

artikel yang akan diterjemahkan sehingga saya dapat menyesuaikan kata-kata

yang tepat untuk hasil terjemahannya saya memilki hak dan kewajiban, yaitu hak

untuk mengajukan pertanyaan mengenai masalah jasa layanan yang tidak

diketahui oleh saya dan kewajiban untuk menjalankan aturan-aturan yang berlaku

di instansi dan mengerjakan tugas yang diberikan pembimbing dengan baik.

4.2.1 Aturan- Aturan dalam Proses Penerjemahan di PT. Pos Indonesia.

Adanya beberapa ketetapan aturan- aturan yang harus diperhatikan dalam

proses penerjemahan naskah, baik oleh bagian Pos Internasional maupun oleh

saya itu sendiri adalah :

1. Dokumen atau naskah kongres harus diterjemahkan ke dalam bahasa

masing-masing anggota UPU dengan tetap mengacu kepada dokumen

yang asli.

2. Penerjemah hendaknya harus memiliki kemampuan bahasa yang benar dan

fasih maupun dalam bahasa sumber maupun bahasa sasaran.

3. Penerjemah hendaknya mengetahui terminologi-terminologi padanan

terjemahannya dalam bahasa sasaran, sehingga hasil terjemahan dapat

dimengerti dan tidak merubah makna sebenarnya. Oleh karena itu,

penerjemah harus melihat kamus atau buku yang berhubungan dengan

perposan, antara lain ;


28

a. Kamus Istilah Pos (Tim Penyusun PT. Pos 1994) yang diterbitkan oleh

PT. Pos Indonesia (PERSERO) yang berisi kata- kata khusus yang

digunakan dalam penyelenggaraan layanan pos dalam negeri.

b. Kamus Poliglot (kamus Istilah Pos Internasional) yang disusun dan

diterbitkan oleh pihak UPU yang berisi kata-kata khusus yang

digunakan dalam penyelenggaraan layanan Pos Internasional. Dalam

kamus Poliglot, suatu istilah dalam bahasa resmi UPU (Perancis)

diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Cina, Inggris, Jerman, Rusia,

dan Spanyol.

c. Kamus Umum Inggris-Indonesia ( John M. Echols dan Hasan Shadily)

d. Kamus Umum Indonesia-Inggris ( John M. Echols dan Hasan Shadily)

e. Kamus Ingris-Inggris (AS Hornby).

4.2.2 Proses Penerjemahan

Selama melaksanakan praktik kerja di PT. Pos Indonesia (PERSERO)

pada bagian Pos Internasional saya melakukan beberapa proses penerjemahan,

yaitu sebagai berikut:

1. Tuning atau penjajakan

Penjajakan yaitu menjajajaki bahan yang akan kita terjemahkan, apakah

jenisnya sajak prosa dan lain sebagainya atau tentang bidang ekonomi,

kesehatan, hukum dan lain-lain. Salah satu contohnya yang dikutip dari

naskah “Eight Additional Protocol to the Constitution of the Universal


29

Postal Union”, terjemahan itu termasuk ke dalam salah satu bidang

hukum. Dan untuk menerjemahkan beberapa kata dalam naskah tersebut

kita harus lebih melihat kata-kata yang berhubungan dengan hukum,

misalnya: Amanded, ratification, arbitration, legislation, dan lain-lain.

Dan contoh lain mengenai ekonomi yang dikutip dari naskah “Associated

Businesses” contohnya yaitu: purchase, payment, trading, marketing, dan

lain-lain.

2. Analysis atau penguraian

Penguraian yaitu menguraikan tiap-tiap kalimat dalam bahasa sumber ke

dalam satuan-satuan kata yang berupa kata atau frase serta memahami isi

bahan yang akan diterjemahkan. Ini adalah salah satu contoh penguraian

suatu kalimat secara sistem kata per kata seperti dalam kalimat yang

berada pada artikel 116 bab-tiga, “The official report shall be sent with the

supporting papers, officially registered, to the administration of the

country of origin, which shall take action according to its legislation”,

jika kita terjemahkan dengan cara kata per kata, maka hasilnya; “Resmi

laporan akan dikirim dengan disertai laporan kertas, resmi pendaftaran,

pada kantor dari negara asal, yang akan mengambil tindakan menurut

tersebut perundang-undangan”. Maka agar kalimat tersebut dapat menuju

bahasa sasaran, terlebih dahulu kita harus menganalisa dan menyusunnya.

Dan kalimat diatas dapat diterjemahkan menjadi, “Pengembangan jaringan

jalur angkutan yang terluas dan efektif di Australia”. Dengan melakukan

proses analisis atau penguraian kita dapat menyusun kalimat tanpa akan

menghilangkan informasi dan ide ke dalam bahasa sasaran.


30

3. Terminology atau peristilahan

Peristilahan yaitu penganalisaan istilah-istilah, ungkapan-ungkapan dalam

bahasa sasaran yang tepat, cermat dan selaras. Penerjemah diperkenankan

melihat kamus istilah sebagai acuan atau pedoman.

Contohnya: global ePOST system, philately, Geospend, Austrapay,

postes, taxe percue, etc.

4. Restructing atau perakitan

Perakitan yaitu menyusun semua istilah dan ungkapan selaras dengan

norma-norma dalam bahasa sasaran dan menerjemahkan secara tepat

makna dan gaya bahasa sumber.

Contohnya: global ePOST system artinya sistem pengeposan secara

elektonik yang mendunia, taxe percue artinya biaya perangko, postes yang

artinya perangko (diambil dari bahasa latin).

5. Checking atau pengecekan

Pengecekan yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan dalam penulisan kata

dan pemakaian tanda baca, memperbaiki susunan kalimat untuk

menghasilkan kalimat yang lebih efektif.

Contohnya: Apabila dalam sebuah terjemahan terdapat suatu istilah yang

berbahasa Inggris, kita dapat memberikan garis miring (Italic), contohnya

seperti; Ketua mencermati penggabungan (merger) antara Organisasi

Angkutan Kilat Eropa (European Express Cariier Organization/EEO) atau

Ketua mengusulkan pembentukan Kelompok Kerja Electronic Commerce,

diketuai oleh Inggris Raya.

6. Discussion atau pembahasan


31

Pembahasan yaitu mendiskusikan hasil terjemahan, baik menyangkut

isinya maupun bahasanya, dengan berkonsultasi dengan penasehat ahli di

bidang yang bersangkutan.

Contohnya: saya menerjemahkan kata “Prospecta” karena di kamus tidak

ada kata tersebut, maka saya bertanya pada pembimbing lapangan ternyata

“Prospecta” itu memiliki arti yang sama dengan prospect yang artinya

harapan (prospek) , ternyata bahasa tersebut yaitu bahasa latin dan contoh

lain seperti “Benchmarking Cash–in-Transit”, pertama saya

menerjemahkan dengan Penandaan uang tunai dalam perlintasan ternyata

setelah diperiksa ulang, makna yang sesungguhnya yaitu “Metode

pengangkutan uang melalui Pos”.

Karena naskah yang diterjemahkan berhubungan dengan pelaksanaan

operasional pos, maka saya memakai beberapa acuan, yaitu:

1. Kamus Poliglot (kamus istilah Pos Internasional yang diterbitkan

oleh UPU).

2. Kamus Istilah Pos yang diterbitkan oleh PT. Pos Indonesia.

3. Kamus Inggris-Indonesia (Jhon M Echols dan Hasan Shadily).

4. Kamus Indonesia-Inggris (Jhon M Echols dan Hasan Shadily).

4.3 Uraian Pelaksanaan Praktik Kerja

Saya melaksanakan praktik kerja di PT. Pos Indonesia yang bertempat di

Jalan. Banda No. 30 Lt. VI Bandung 40115 selama kurang lebih seratus jam mulai

dari tanggal 25 Agustus 2008 sampai dengan 19 September 2008. Adapun

kegiatan yang saya lakukan di instansi tersebut adalah :


32

1. Diskusi atau Wawancara

Saya melakukan diskusi langsung dengan pembimbing di PT. Pos

Indonesia dengan maksud untuk mendapatkan informasi mengenai

jasa layanan.

2. Studi Kepustakaan

Saya mencari data dan informasi dengan membaca buku panduan

yang ada di PT. Pos Indonesia

3. Menerjemahkan

Saya menerjemahkan artikel-artikel yang berjudul Universal

Postal Union Review, Autralia Post, dan Draft Letter Post

Regulations ke dalam bahasa Indonesia dan arsip-arsip pos tentang

Peranan PT. Pos Indonesia Dalam Penanganan Kiriman Pos dan

arsip lainnya ke dalam bahasa Inggris.

Deskripsi perincian kegiatan saya selama melaksanakan praktik kerja

sebagai berikut :

1. Senin, 25 Agustus 2008

Saya mendatangi PT. Pos Indonesia Lt.II tepatnya pada Bagian

Sumber Daya Manusia. Pada Bagian Sumber Daya Manusia saya

menemui Bapak Rachmat sebagai Sekretariat Direktorat Sumber Daya

Manusia untuk memberikan surat pengantar praktik kerja. Setelah itu,

Bapak Rachmat menyarankan agar saya melaksanakan praktik kerja di

Bagian Pos Internasional karena sesuai dengan jurusan kuliah saya. Lalu

saya disarankan untuk pulang, karena Bapak Rachmat akan membuat surat
33

pengantar untuk diberikan pada Bagian Pos Internasional dahulu dan saya

disarankan datang kembali keesokan harinya. Di hari pertama ini saya

tidak melakukan aktifitas apapun karena saya bukan ditempatkan di

Bagian Sumber Daya Manusia melainkan di Bagian Umum Unit Bisnis

Pos Internasional, dan saya pun tidak bersosialisasi dengan karyawan

lainnya. Saya berada di Bagian Sumber Daya Manusia kurang lebih hanya

satu jam dari jam 14.00 sampai dengan 15.00 karena pada saat itu Bapak

Rachmat sedang tidak ada tamu lainnya.

2. Selasa, 26 Agustus 2008

Saya mendatangi PT. Pos Indonesia yang berada di jalan. Cilaki

dan menemui Bapak Rachmat kembali. Saya lalu diberi surat pengantar

untuk diberikan ke bagian PT. Pos Internasional dan sebelumnya saya

diperintahkan untuk memfotokopi terlebih dahulu sebanyak tiga lembar.

Saya kemudian mencari tempat fotokopi yang tidak jauh dari PT. Pos

tersebut. Setelah selesai memfotokopi, saya kembali ke kantor Pos yang

berada di jalan Cilaki tersebut dan menyerahkan kepada bapak Rachmat

untuk ditandatangani. Saat Bapak Rachmat menandatangani surat

pengantar tersebut, saya mengisi data diri di sebuah buku besar yang

menyangkut nama saya, NPM (nomor pokok mahasiswa), instansi, dan

Fakultas. Buku tersebut adalah buku yang berisikan data-data para

mahasiswa yang pernah melaksanakan praktik kerja di PT. Pos dan untuk

mengetahui jumlah mahasiswa yang melakukan praktik kerja di setiap

bagiannya. Setelah itu, saya menerima surat pengantar tersebut yang telah

ditandatangani oleh Bagian Sumber Daya Manusia untuk diberikan pada


34

Bagian Pos Internasional dimana saya belum melakukan kegiatan apapun

karena belum menemui Bagian Pos Internasional.

3. Rabu, 27 Agustus 2008

Pada hari ketiga saya mendatangi Bagian Pos Internasional

menemui Bapak Santosa sebagai FP GENERAL AFFAIRS dan

memberikan surat pengantar dari Fakultas sebanyak 1 lembar dan surat

pengantar dari Bagian Sumber Daya Manusia sebanyak 1 lembar.

Sebelumnya, saya diwawancarai terlebih dahulu oleh Bapak Santosa dan

beliau memberikan penjelasan tentang tata cara praktik kerja, karena saya

hanya melakukan praktik kerja saya diperintahkan datang pukul 10.00

saja, dan mengisi daftar hadir yang sudah disediakan. Selain itu juga, saya

diharuskan untuk berpakaian rapih dan sopan. Saya diperkenalkan oleh

Bapak Santosa pada bagian-bagian lain yang ada di Pos Internasional

antara lain Muh. Aras sebagai International Affairs, Sutoro sebagai

International Postal, General Affairs, International Account Settlement,

International Operations, FP International Operations, EMS UNIT, dan

FP EMS UNIT. Berhubung Bapak Santosa akan menghadiri rapat, dan ini

hari pertama berjumpa dengan pembimbing lapangan tersebut, maka

pembimbing belum bisa menyediakan tempat dan tugas pada hari itu dan

akhirnya saya di persilahkan untuk pulang dan kembali di keesokan

harinya.

4. Kamis, 28 Agustus 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional untuk mengisi daftar

hadir dan selanjutnya saya menemui Bapak Santosa selaku pembimbing di


35

instansi tersebut. Bapak Santosa menyarankan saya untuk menerjemahkan

majalah yang berjudul Australia Post Annual Report, dan artikel yang saya

terjemahkan berjudul ”Post and the Community”. Saya membaca terlebih

dahulu buku tersebut di bagian Pos Internasional di meja kosong yang

tersedia. Setelah selesai membaca, saya meminta izin untuk memfotokopi

buku tersebut dan akhirnya saya menuju tempat fotokopi yang berada di

Lt. yang sama. Kemudian, saya kembali ke meja untuk menerjemahkan

artikel yang telah difotokopi. Isi dari artikel tersebut yaitu mengenai pos

yang berkomitmen untuk menjadi sponsor utama bagi kepentingan

Australia, seluruh program tersebut melingkupi acara-acara masyarakat

Australia seperti olahraga, pendidikan, lingkungan, kesenian, dan budaya

dan pelayanan masyarakat.

Proses penerjemahan dilakukan dengan cara ditulis tangan terlebih

dahulu selanjutnya pengetikan dilakukan di rumah. Terjemahan dari

artikel tersebut diberikan pada pembimbing lapangan keesokan harinya.

Kesulitan pertama yang saya hadapi adalah tidak adanya kamus untuk

menerjemahkan artikel tersebut. Artikel tersebut selesai dalam satu hari

tetapi tidak dibahas karena semua pembahasan dilakukan pada hari

terakhir setelah semua terjemahan selesai dilakukan.

5. Jumat, 29 Agustus 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional untuk mengisi daftar

hadir dan menemui Bapak Santosa kembali. Saya diberi kembali majalah

yang sama yaitu ”Australia Post” Yang memuat artikel yang berjudul

“Associated Businesses” . Artikel tersebut menjelaskan tentang lingkungan


36

pelayanan paket kilat di Australia yaitu atas kerja sama “Australian air

Express dan Australia Post and Qantas” yang memberikan jasa layanan

paket kilat dengan melalui jalur internet atau banking dan cek karena

mengikuti seiringnya berkembangan zaman, yang memudahkan para

konsumen dalam proses transaksi dan pengiriman ini sangat cepat

sehingga terus meningkatnya jumlah konsumen dari tahun ke tahun.

Contohnya pada tahun 1996-97 meningkat sekitar 12,3 persen dari tahun

sebelumnya, dan lebih dari 100 juta yang sudah melakukan transaksi atau

menggunakan jasa ini selama periode tahun 1996-97. Saya

menerjemahkan artikel tersebut dengan tulis tangan dan pengetikan

dilakukan di rumah, terjemahan tersebut tidak dibahas terlebih dahulu dan

saya tidak mendapatkan kesulitan apapun karena membawa kamus sendiri.

6. Senin, 1 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar

hadir seperti biasanya. Setelah itu saya diberi sebuah buku untuk

diterjemahkan oleh pembimbing lapangan di instansi tersebut. Buku

tersebut berjudul Electronic Commerce yang terdapat tiga artikel, yang

pertama artikel tersebut menjelaskan tentang perkembangan jenis

komunikasi elektronik dan bekerjasama dengan beberapa negara yaitu

Belgia, Jerman, Inggris Raya, Finlandia, Belanda dan Amerika Serikat.

Yang kedua menjelaskan tentang pembahasan kelompok Benchmarking

Cash-in-Transit dan yang terkahir tentang keikiutsertaan PSAG dalam

pekerjaan Komisi Penghubung Operator Swasta-UPU. Saya


37

menerjemahkan tersebut dengan cara tulis tangan seperti biasanya, lalu

pengetikan dilakukan dirumah saya

7. Selasa, 2 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar

hadir yang telah tersedia. Saya memberikan tugas terjemahan yang sudah

saya terjemahkan kemarin tanpa ada pembahasan, setelah itu saya

menerjemahkan buku Universal Postal Union Review yang berjudul

Eighth Additional Protocol to the Constitution of the Universal Postal

Union dan terdapat empat artikel dalam judul tersebut, yang menjelaskan

tentang isi-isi amandemen protokol tambahan kedelapan untuk Undang-

Undang Dasar Persatuan Pos Sedunia. Isi dari amandemen-amndemen

tersebut antara lain yang berisikan kesepakatan para relasi, keterbatasan

izin perhimpunan, penaikan jabatan protokol tambahan, arbitrasi dan

ratifikasi. Karena keterbatasan waktu saya baru mengerjakn artikel satu

dan dua, dan pengetikan dilakukan di rumah saya.

8. Rabu, 3 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar

hadir seperti biasanya. Saya melanjutkan terjemahan selanjutnya dan

masih dengan artikel yang sama, dan mencoba menyelesaikan artikel tiga

dan empat. Seperti biasanya pengetikan dilakukan di rumah saya.

9. Kamis, 4 September 2008


38

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar

hadir. Saya memberikan hasil terjemahan yang dilakukan hari Rabu 3

September 2008 tanpa ada pembahasan karena semua artikel yang sudah

diterjemahkan akan dibahas pada hari terakhir, lalu saya menerjemahkan

tentang Peranan PT. Pos Indonesia Dalam Penanganan Kiriman Pos Hasil

Kejahatan Penggunaan Kartu Kredit (credit card fraud) ke dalam teks

bahasa Inggris.

10. Jumat, 5 September 2008

Seperti biasanya saya mendatangi Bagian Pos Internasional untuk

mengisi daftar hadir. Kemudian saya melanjutkan tugas yang diberikan di

hari sebelumnya masih dengan artikel yang sama. Selama saya

menerjemahkan saya menggunakan Kamus Indonesia-Inggris oleh John

M. Echols dan Hassan Shadily.

11. Senin, 8 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional untuk mengisi daftar

hadir seperti hari-hari sebelumnya. Saya masih melanjutkan tugas yang

sama yang telah diberikan dua hari sebelumnya. Pengetikan dilakukan di

rumah saya.

12. Selasa, 9 September 2008

Seperti biasa saya mendatangi Bagian Pos Internasional untuk

mengisi daftar hadir seperti pada hari-hari sebelumnya. Masih dalam

melanjutkan pengerjaan pada artikel yang sama yang diberikan pada hari-

hari sebelumnya. Dalam mengerjakan tugas ini saya tidak terlalu


39

mengalami kesulitan. Karena tugas belum selesai, maka tidak ada

pembahasan. Pengetikan dilakukan di rumah saya.

13. Rabu, 10 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar

hadir seperi biasa. Saya melanjutkan tugas dan menyelesaikan tugas artikel

yang telah diberikan di hari-hari sebelumnya. Saya tidak menemukan

kesulitan karena menggunakan bantuan kamus dan diizinkan bertanaya

kepada pembimbing lapangan dan pengetikan seperti biasa dilakukan di

rumah saya.

14. Kamis, 11 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar

hadir seperti biasa. Setelah itu saya diberi sebuah buku oleh pembimbing

lapangan di instansi tersebut, untuk menerjemahkan buku yang berjudul

Draft Letter Post Regulations, buku tersebut memuat tujuh belas bab

mengenai peraturan-peraturan yang ada di PT. Pos Indonesia. Saya

memilih bab-tiga yang memuat tujuh artikel. Pada hari itu saya

mengerjakan dua artikel, artikel pertama mengenai pemberitahuan tentang

permasalahan perangko dan pertukaran administrasi, artikel ke-dua

mengenai metode-metode petunjuk pembayaran pengiriman barang dan

biaya perangko. Tidak ada pembahasan dan pengetikan dilakukan di

rumah saya.

15. Jumat 12 September 2008

Seperti biasanya, saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan

mengisi daftar hadir. Setelah itu saya melanjutkan tugas yang telah
40

diberikan pada hari sebelumnya. Pada hari itu saya mengerjakan dua

artikel, artikel pertama mengenai Karakter-karakter dari kartu pos dan

pembayaran Kartu pos atau cetakan cap. Artikel ke-dua mengenai

kecurigaan adanaya kecurangan dalam menggunakan perangko atau

pembayaran kartu pos atau pengecapan. Dalam menerjemahkan kata-kata

yang sulit saya menggunakan Kamus Inggris-Indonesia (John M. Echols

dan Hassan Shadily), penerbitnya PT. GRAMEDIA dan Kamus Oxford

Advances Learner’s Dictionary Of Current (As Hornby). Pengetikan

dilakukan di rumah saya seperti biasanya.

16. Senin, 15 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional untuk mengisi daftar hadir

seperti hari-hari sebelumnya. Saya melanjutkan tugas terjemahan yang

sudah di berikan pada tanggal 11 September 2008. Pada hari itu saya

mengerjakan dua artikel berikutnya. Artikel pertama mengenai

penggunaan tanggal pengecapan yang masih dipermasalahkan padahal

penggunaaan tanggal pengecapan tidak diwajibkan. Artikel ke-dua

mengenai barang yang tidak dibayar atau dibayar kurang. Karena

pembahasan dilakukan pada hari terakhir praktik kerja maka saya

melanjutkan pengetikan di rumah.

17. Selasa, 16 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar hadir

seperti biasa. Pada hari itu saya melanjutkan sisa artikel, yaitu mengenai

cara pembayaran dan barang-barang pengiriman yang akan dicap dalam

kapal. Saya dimudahkan untuk bertanya kepada pembimbing lapangan


41

selain melihat kamus. Saya melanjutkan kegiatan dengan mengetik di

rumah.

18. Rabu, 17 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar hadir

seperti biasanya. Pada hari itu saya memberikan tugas bab-tiga yang sudah

diketik yang dikerjakan pada hari-hari sebelumnya. Saya diberikan tugas

baru dengan melanjutkan bab-empat yang hanya memuat tiga artikel.

Artikel pertama mengenai pengelompokan barang-barang dan kondisi-

kondisi perizinan masuk barang dan artikel ke-dua mengenai ketetapan

khusus terhadap batas-batas dan berat barang. Dalam mengerjakan tugas

ini saya tidak mendapatkan kesulitan karena diperbolehkan bertanya

kembali selain melihat kamus dan melanjutkan pengetikan di rumah saya.

19. Kamis, 18 September 2008

Seperti biasanya, saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan

mengisi daftar hadir. Saya menyerahkan tugas yang telah dikerjakan pada

hari sebelumnya. Pada hari itu saya diberikan tugas bab-delapan, dan saya

hanya diberikan empat buah artikel yang harus diterjemahkan. Isi dari

keempat artikel tersebut menjelaskan tentang pembayaran ganti rugi

apabila dalam pengiriman terjadi kesalahan dan pembayaran ganti rugi

tersebut dapat dilakukan secepat mungkin. Pada hari itu saya

diperintahkan untuk mengerjakan tugas tersebut secepat mungkin karena

faktor menjelang hari raya umat Islam (Idul Fitri) tinggal beberapa hari

lagi, dan karena saya hanya baru menyelesaikan tiga artikel maka saya
42

disuruh untuk melanjutkan tugas dirumah. Tanpa ada pembahasan

selanjutnya, saya melakukan pengetikan di rumah saya.

20. Jumat, 19 September 2008

Saya mendatangi Bagian Pos Internasional dan mengisi daftar hadir

seperti biasanya. Saya mengumpulkan semua tugas-tugas yang telah

dikerjakan pada hari sebelumnya. Karena hari ini adalah hari terkahir

praktik kerja lapangan maka saya dan pembimbing melakukan

pembahasan atas tugas-tugas yang telah dikerjakan. Baik pembahasan

mengenai grammatikal dan kata-kata atau istilah-istilah perposan.

Pembimbing lapangan pun menjelaskan semua istilah-istlah yang tidak

dimengerti oleh saya.

4.4 Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Proses Penerjemahan.

Pada saat saya melaksanakan praktik kerja, saya mendapatkan beberapa

macam kendala dalam melaksanakan kegiatan penerjemahan. Salah satunya yaitu

menemukan kata-kata atau istilah-istilah perposan yang tidak saya pahami,

sehingga proses penerjemahan lebih sulit dibandingkan dengan proses

penerjemahan teks-teks umum, karena kata-kata tersebut sulit dicari rujukannya

atau makna yang sesuai di dalam kamus umum. Salah satu contohnya “Taxe

Percue” yang memiliki beberapa arti. Dari kendala-kendala yang saya dapatkan

dalam proses penerjemahan tersebut saya mendapatkan pengetahuan tentang kata-

kata istilah perposan dan pengalaman baru yang saya harap dapat berguna bagi

saya di masa yang akan datang. Salah satu contohnya adalah pada artikel RL 114

yaitu Items may also be provided with an indication that full postage has been
43

prepaid, for example. “Taxe Percue” (“Postage paid”). This indication shall

appear in the top right hand part of the address side and be authenticated by a

date-stamp impression of the office of origin. In the case of unpaid or underpaid

items or made-up the postage on it shall be applied opposite this indication.

4.5 Upaya-Upaya dalam Mengatasi Kesulitan pada Proses Penerjemahan

Dalam proses penerjemahan saya mendapatkan beberapa kendala atau

kesulitan, maka dari itu agar saya dapat mengerjakannya sesuai dengan bahasa

sasaran maka saya mengatasinya dengan mencarinya di dalam kamus khusus

istilah-istilah perposan, atau dengan bertanya langsung kepada pembimbing di

lapangan atau petugas khusus yang sedang bertugas.

Sehingga dapat membantu dan mempermudah proses penerjemahan.

Kamus perposan yang saya pergunakan yaitu Poliglot suatu istilah dalam bahasa

resmi UPU (Perancis) yang diterjemahkan dalam Bahasa Arab, China, Spanyol,

Portugis, Rusia, Jerman, Inggris. Penerbitnya adalah Berne 1992, Bureau

International de l’Union Postale Universelle. Dengan melaksanakan proses

tersebut saya dimudahkan dalam melakukan proses penerjemahan.

Salah satu contoh kendala pada saat proses penerjemahan yaitu saat

menerjemahkan kata: “Taxe Percue” yang memiliki beberapa arti seperti yang

pertama “Postage Paid” dan yang kedua yaitu “Charge Collected”. Dan Salah

satu contoh kalimat hasil terjemahan dari contoh kendala diatas adalah: Barang-

barang juga mungkin disediakan tanda yang menunjukkan perangko yang telah

dibayar terlebih dahulu. Sebagai contoh, “Taxe Percue” (biaya perangko). Tanda

ini berada di bagian kanan atas di sebelah alamat dan dibuktikan dengan cetakan
44

tanggal pengecapan dari kantor asal. Dalam masalah barang yang tidak dibayar

atau dibayar kurang, cetakan kantor yang barangnya telah dibayar atau

membuatkan perangko diharuskan mempergunakan tanda sebaliknya. Itulah salah

satu contoh kalimat yang saya terjemahkan. Untuk keterangan lebih lanjut

mengenai naskah dan artikel yang saya terjemahkan dapat dilihat pada daftar

lampiran.

Вам также может понравиться