Вы находитесь на странице: 1из 4

KATAMARAN MINIMALIS

MENGUBAH PARADIGMA KENDERAAN KERJA DI LAUT.

1. Pengantar.

Adanya perubahan iklim global yang sangat ekstrim belakangan


ini, mengakibatkan laut menjadi makin tidak ramah terhadap
nelayan.
Untuk nelayan kecil, yang biasa menggunakan perahu tradisional,
kemungkinan tenggelam makin besar, sehingga perubahan iklim
ini, menjadi penghalang bagi mereka dalam mencari nafkah di
lautan.

Untuk mengatasi hal ini tidak ada jalan lain, kecuali menciptakan
kenderaan kerja laut yang dipastikan tidak akan tenggelam.
Kenderaan laut itu bernama katamaran minimalis.
Katamaran minimalis adalah sebuah katamaran, dengan bangunan
sederhana dan murah, sehingga dapat dengan mudah dimiliki dan
dioperasikan dengan aman oleh nelayan.
Bangunan katamaran minimalis ini terdiri dari dua buah pipa
plastik diameter 30 cm, panjang 4 meter, diisi dengan styrofor agar
mudah mengapung dan terhindar dari kebocoran, sebagai badan
kenderaan. Diatas kedua pipa plastik tersebut, dilekatkan tiga
lembar plywood tahan air (marine plywood) ukuran 122 cm x 244
cm tebal 18 mm, pada jarak 20 cm melintang pada pipa yang telah
diatur jaraknya, sehingga berada diujung jajaran tiga lembar
plywood tersebut, sehingga menghasilkan area kerja seluas 244 cm
x 400 cm.
Ini merupakan chasis dari katamaran minimalis. Jika dipakai untuk
budidaya rumput laut, dibiarkan tidak berdinding. Tambahan
bentuk, terserah dari tujuan pemakaian, apa perlu diberi dinding
untuk dipakai memuat barang, atau dipasangkan bangku atau korsi
untuk tujuan transportasi orang, atau peti ikan untuk keperluan
pemancingan tuna.
2

Chasis inipun dapat dimekarkan sesuai dengan tujuan. Untuk


beban yang lebih besar, pipa plastik dapat dibuat tiga atau empat,
sesuai dengan kebutuhan. Dapat juga dengan menambah panjang
dan atau diameter pipa.
Mesin penggerak berupa motor katinting yang dapat disimpan
kalau tidak dipakai, dengan layar sebagai cadangan.

Keuntungan panggunaan katamaran minimalis ini, area kerja


menjadi lebih luas sehingga mudah dikreasikan untuk banyak
tujuan, hemat bahan bakar, tidak akan tenggelam, paling banter
terbalik, dan mudah dibuat, dan ramah lingkungan.

2. Cara sosialisasi.

Agar tujuan perubahan paradigma ini tidak akan menghadapi


penolakan dari masyarakat nelayan, perlu diciptakan sebuah skim
yang mendatangkan keuntungan buat mereka.

Skim itu berupa cara menangkap ikan dengan cara ilmiah dengan
katamaran minimalis ini sebagai sarana.
Jika nelayan merasa diuntungkan dengan skim ini, mereka secara
tidak sadar akan menerima katamaran ini sebagai kenderaan kerja
di laut yang lebih aman dan lebih berdayaguna dibandingkan
dengan perahu tradisional.
Perubahan paradigma ini sudah dapat dianggap berhasil, bila para
nelayan dengan kearifan yang mereka miliki, mulai berkreasi
memanfaatkan katamaran ini untuk tujuan di luar skim
penangkapan ikan, seperti alat transport laut untuk barang dan atau
orang.
Selanjutnya, mereka diharapkan dapat memproduksi sendiri
karamaran minimalis ini.
3

3. Skim katamaran minimalis sebagai alat tangkap ikan

Prinsip dasar dari skim ini adalah “light fishing” yang


dikombinasikan dengan pemasangan gill net seputar katamaran.
Lampu fluorecent berwarna hijau yang ditenagai baterei, dibuat
kedap air, lalu dicelupkan kedalam laut ditengah katamaran
sedalam dua meter.
Sinar hijau yang dipancarkan oleh lampu ini akan mengundang
plankton untuk mengrubungi cahaya, lalu ikan ikan kecil akan
berkumpul disekitar lampu. Ikan ikan besar yang akan mendatangi
kumpulan ikan ikan kecil ini, akan terperangkap pada jaring
insang (gill net) yang dipasang seputar katamaran.

Menurut perkiraan, cara ini dapat menghasilkan ikan seberat 10


kilogram, sekali pasang, yang kalau dijual, dapat menghidupi sang
nelayan sekaligus mampu melunasi kredit.
Mengingat biaya untuk membangun skim ini hanya sekitar Rp.
10.000.000.-, skim ini dapat dibiayai dengan KUR tanpa agunan
karena nilainya kurang dari Rp. 20.000.000.-

Mudah mudahan skim ini dapat meningkatkan penyaluran KUR


terhadap nelayan, mensejahterakan jutaan nelayan, mengubah
paradigma mereka tentang kenderaan kerja di laut, dari perahu, ke
penggunaan katamaran yang lebih aman karena tidak mungkin
tenggelam, murah, dan mudah dioperasikan.

Jakarta 17 September 2010.

Eddy O.M. Boekoesoe


0812 8767 939

Вам также может понравиться