Вы находитесь на странице: 1из 45

PERANCANGAN

PERANCANGAN
SISTEM
SISTEM
MANUFAKTUR
MANUFAKTUR
Azizah Aisyati
Pendahuluan
4 fungsi penting dalam perusahaan:
• Product designer
• Process designer
• Production planner
• Facilities planner
Analisis produk
• Perancangan produk dengan QFD
• Pengembangan produk uji kelayakan
• Uji produk uji teknis dan konsumen
Keputusan Buat/Beli
Berdasarkan keputusan yang diambil,
dibuat daftar komponen yang memuat:
• Nomor komponen
• Nama komponen
• Nomor gambar
• Jumlah komponen
• Spesifikasi bahan
• Keputusan buat/beli
Contoh
• Sebuah pabrik merancang kebutuhan produk
“x” yang terbuat dari plastik keras. Ada tiga
alternatif untuk mendapatkan komponen
tersebut:
Alternatif A
Perusahaan lain yang mensuplai produk x
dengan harga 7 juta per 1000 unit. Harga
termasuk biaya alat dan pemasangan alat
dengan minimum pemesanan 20000 unit.
Perusahaan mengeluarkan biaya 30 juta
untuk teknisi.
Alternatif B
Teknisi pabrik akan mencetak produk x sendiri
dengan biaya 650 juta. Produk x diproduksi
dengan alat cetak otomatis dengan biaya 3
juta per 1000 unit.
Alternatif C
untuk cetakan jenis lain biayanya 1100 juta.
Pemasangan alat per 1000 unit adalah 2 juta.
Penyelesaian
Alternat Biaya awal Biaya/1000
if (Rp) unit (Rp)
A 30.000.000 7.000.000

B 650.000.000 3.000.000

C 1.100.000.00 2.000.000
0
30000000+7000000Y1 = 650000000+3000000Y1
Y1 = 155 komponen

650000000+3000000Y2 = 1100000000+2000000Y2
Y2 = 450 komponen
Kesimpulan :
Kebutuhan komponen < 155 beli
Kebutuhan komponen 155-450 buat alt B
Kebutuhan komponen > 450 pilih alternatif C
Pemilihan Proses
Model biaya
• Jumlah produk yang diproduksi berdasarkan
perkiraan pasar dan estimasi scrap
• Jika Oi menyatakan produk baik yang
diharapkan pada proses ke-j, maka:
Oi = Inpj – pj x Inpj
= Inpj (1- pj )

Dimana:
Inpj : input yang diproduksi pada proses ke-j
pj : prosentase scrap pada proses ke-j
Oj
Inpj =
1 p j

• Jika jumlah unit yang diharapkan pada


proses 1 dengan menggunakan n proses:
On
Inp1=
(1  p1 )(1  p2 )...(1  pn )

dimana:
On : output pada proses ke-n
Contoh
Produk mengikuti 3 proses pengerjaan,
yaitu proses 1, 2 dan 3, dengan produk
baik yang diharapkan pada proses ke 3
adalah 20.000 unit. Estimasi scrap tiap
proses adalah:
p1= 10%
p2= 5%
p3= 15%
20.000
Proses 1 Proses 2 Proses 3

0.1 0.05 0.15


Pr oses 3 :
20.000
input proses 3   23.529,4
1 - 0,15
Pr oses 2 :
23.529,4
input proses 2   24.767,7
1 - 0,05
Pr oses1 :
24.767,7
input proses 1   27.519,6
1 - 0,1
Untuk menentukan input awal pada n
operasi
On
Inp1 
(1  p1 )(1  p2 )...(1  pn )
20.000 20.000
Inp1    27.519,7
(1  0,1)(1  0,05)(1  0,15) 0.72675
• Jika Cj menyatakan biaya proses tiap unit
pada tahap j, maka untuk:
C1= Rp. 5000, C2= Rp. 8000,
C3= Rp. 10000

Biaya produk baik per unit :


[(5000x27519)+(8000x24767)
+(10000x23529)]/20000 = 28551
• Jika prosentase nondefect adalah:
(1-0,1)(1-0,05)(1-0,15) = 0,72675

biaya per unit produk baik adalah:


(5000+8000+10000)/0,72675 = 31647
Sistem nonseries
1-p1
Inp Proses 1
c1
1-p2 p1
rework

Proses 2

c2

reject p2
Penyelesaian
Unit tidak cacat
Inp (1-p1)+Inp p1(1-p2)(1-p1)+ Inp p1(1-p2) p1(1-p2)(1-p1)+…
= Inp (1-p1)(1+p1(1-p2)+p12(1-p2)2+…)
jika a = p1(1-p2) maka :
Inp (1-p1)(1+a+a2+…)
jika p1, p2 ≤ 1 maka (1+a+a2+…) = 1/(1-a)
maka :
Jumlah unit tidak cacat = Inp (1-p 1)/(1-a)
Prosentase tidak cacat = (1-p1)/(1-a)
• Total biaya =
C1Inp+ C2Inp p1 + C1 Inp p1 (1- p2)+C2 Inp p1 (1- p2) p1 +
C1 Inp p1 (1- p2) p1 (1- p2)+ C2 Inp p1 (1- p2) p1 (1- p2) p1
+…
= C1 Inp [1+ p1 (1- p2) + p12 (1- p2)2+…]+
C2 Inp p1[1- p1 (1- p2) + p12 (1- p2)2+…]+…]
Untuk a = p1(1-p2) maka:
Total biaya = C1 Inp [1+a+a2+…]+ C2 Inp p1[1+a+a2+…]
Inp(C1  C2 p1 )

1 a
Proses rework
c1
1-p1
Inp produk
Proses 1

p1 1-p2
rework

Proses 2

c2
reject p2
Jumlah produk baik yang diproduksi=
Inp (1-p1)+ Inp p1 (1-p2)
Total biaya operasi = Inp C1 + p1 Inp C2
Prosentase tidak cacat = (1-p1)+ p1(1-p2)
Contoh
• Jika pi adalah probabilitas produk
cacat pada tahap ke-i dan Ci adalah
biaya proses pada tahap ke-i.
Tentukan jumlah kapasitas yang
masuk pada tahap awal proses dan
berapa total biaya untuk
memproduksi 100 unit?
Inp 100 unit
1 2 3 4

5 6

7
Stage 1 2 3 4 5 6 7
pi 0, 0,1 0,1 0,1 0, 0, 0,
2 5 3 4 3
Ci 5 8 6 4 5 4 15
(10000)
Penyelesaian
• Langkah 1
menggabungkan proses 1 dan 5
menjadi proses 8
a = p1(1-p5)= 0,2 (1-0,3) = 0,14
% tidak cacat = 1-p1/1-a =
(1-0,2)/(1-0,14) = 0,93
% cacat = 1 – 0,93 = 0,07
Biaya/unit = C8 = (C1+C5p1)/(1-a) = 6,97
1

5
• Langkah 2
menggabungkan proses 2 dan 6 menjadi
proses 9
% tidak cacat = (1-p2)+p2(1-p6)
= (1-0,1)+0,1(1-0,4) =0,96
% cacat = 1 – 0,96 = 0,04
Biaya/unit = C9 = (C2+C6p2)/%tidak cacat
= 8,75
2

6
• Perhitungan dengan menggabungkan
proses 1 dan 5 jadi proses 8 dan proses
2 dan 6 jadi proses 9, maka diagram
proses menjadi sbb:

8 9 3 4

7
Stage 8 9 3 4 7
pi 0,0 0,0 0,1 0,15 0,3
7 4
Ci (10000) 7 8,7 6 4 15
5
• Langkah 3
menggabungkan proses 8, 9, 3 dan 4 menjadi
proses 10
% tidak cacat = (1-p8)(1-p9)(1-p3)(1-p4)
= (1-0,07)(1-0,04)(1-0,1)(1-0,15)
= 0,68
% cacat = 1 – 0,68 = 0,32
Biaya/unit = C10
= (C8+C9+C3+C4)/%tidak cacat
= 37,8
• Langkah 4
menyelesaikan kasus proses 10 dan 7
a = p10(1-p7) = 0,32(1-0,3) = 0,224
% tidak cacat = (1-p10)/(1-a)
= (1-0,32)/(1-0,224)= 0,87
% cacat = 1 – 0,87 = 0,13
Inp(1-p10)/(1-a) = 100
Inp= 114
Biaya/unit = 114(C10+C7p10)/(1-a)
= 114(37,8+(15x0,32)/(1-0.,224)
= 62.582.474
Penentuan jumlah mesin
• Jumlah mesin dihitung dengan cara membagi
total waktu yang diperlukan untuk
menjalankan proses dengan waktu yang
tersedia untuk menyelesaikan proses.
• Parameter yang dibutuhkan:
- waktu proses
- jumlah produksi pada tiap proses
- efisiensi mesin
Formulasi penentuan jumlah mesin:
Ws .Inp
N
E.D
dimana:
N = jumlah mesin yang diperlukan
Ws = waktu standar tiap produk yang dibuat
Inp = jumlah produk yang diproduksi tiap proses
E = efisiensi kerja mesin
D = jumlah waktu yang tersedia
Contoh
Suatu proses produksi mengikuti 3 proses
pengerjaan yaitu proses 1, proses 2 dan proses
3. Estimasi scrap dan waktu standar tiap
proses adalah:
p1 = 10%, p2 = 5%, p3 = 15%
Ws1= 3 mnt, Ws2 dan Ws3= 2 mnt
Jumlah produksi = 3.000 unit/minggu
efisiensi mesin = 95%
1 minggu = 5 hari kerja, 1 hari kerja = 8 jam
Penyelesaian
3.000
Proses 1 Proses 2 Proses 3

0.1 0.05 0.15


Pr oses 3 :
3.000
input proses 3   3529,41  3529
1 - 0,15
Pr oses 2 :
3529
input proses 2   3714,73  3714
1 - 0,05
Pr oses1 :
3714
input proses 1   4126,66  4126
1 - 0,1
Ws1 Inp1 (4126)(3mnt )
N1    5,42  6 me sin
DE1 (60)(8 jam)(5hari)(0,95)

Ws 2 Inp2 (3714)(2mnt )
N2    3,25  4 me sin
DE2 (60)(8 jam)(5hari)(0,95)

Ws 3 Inp3 (3529)(2mnt )
N3    3,0  3 me sin
DE3 (60)(8 jam)(5hari)(0,95)
Contoh
Suatu proses komponen A dan B, dimana urutan
proses komponen A:
mesin I mesin II mesin I
urutan proses komponen B :
mesin II mesin I mesin II
Komponen A diproduksi = 5000 unit
Komponen B diproduksi = 4500 unit
Waktu set up komponen A = 15 menit/hari
Waktu set up komponen B = 10 menit/hari
Mesin 1 Mesin 2
Waktu standar komponen 20 menit 15 menit
A
Waktu standar komponen 10 menit 20 menit
B
Estimasi scrap komponen A 6% 7%
Estimasi scrap komponen B 8% 5%
Efisiensi 95% 95%
Waktu tersedia mesin 6 6
jam/hari jam/hari
Penyelesaian
Komponen A
5.000
Mesin 1 Mesin 2 Mesin 1

6% 7%
6%

Komponen B
4.500
Mesin 2 Mesin 1 Mesin 2

5% 8%
5%
• InpA3= 5000/(1-0,06) = 5319,1 = 5319
• InpA2= 5319/(1-0,07) = 5719,35 = 5719
• InpA1= 5719/(1-0,06) = 6084
• InpB3= 4500/(1-0,05) = 4736,8 = 4736
• InpB2= 4736/(1-0,08) = 5147,8 = 5147
• InpB1= 5147/(1-0,05) = 5417,8 = 5417
(5319)(20) (6084)(20) (5147)(10)
N1    
(60)(6)(25)(0,95) (60)(6)(25)(0,95) (60)(6)(25)(0,95)
 15  10
 (60)(6)  (60)(6)  32,804  32 mesin
x 2 
 
(5719)(15) (4736)(20) (5417)(20)
N2    
(60)(6)(25)(0,95) (60)(6)(25)(0,95) (60)(6)(25)(0,95)
 10  15
 (60)(6)  (60)(6)  33,88  33 mesin
x 2 
 

Вам также может понравиться