Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tinjauan Teori
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan bisnis yang terdiri dari berbagai
aspek yang sudah disebutkan diatas antara lain :
1. Aspek hukum.
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang
meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk : perijinan. Baik ijin lokasi
ataupun ijin usaha.
2. Aspek social ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya
suatu proyek tersebut, dari sisi budaya( mengkaji tentang dampak keberadaan
proyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan dan adat istiadat
setempat ) dari sudut ekonomi. Apakah proyek dapat merubah, menambah
atau justru mengurangi pendapatan penduduk setempat.
3. Aspek pasar dan pemasaran
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di
tawarkan oleh suatu proyek tersebut, seperti potensi pasar, jumlah konsumen
potensial, konsumen yang memiliki keinginan untuk membeli, daya beli,
kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang
perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa
lalu, pemasaran dan menyangkut tentang strategi yang digunakan untuk
meraih sebagian pasar potensia atau peluang pasar atau seberapa besar
pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi proyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya
yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out dan pemilihan teknologi yang
sesuai
5. Aspek manajemen
Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
6. Aspek keuangan
Aspek keuangan berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan
proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang
bersangkutan.
Dalam studi kelayakan bisnis pada CV. Media Inovasi dengan menggunakan
e-commerce sebagai sarana pendistribusian barang adalah studi kelayakan dengan
menggunakan aspek financial atau keuangan. Manajemen keuangan adalah
keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana
(Financing Decision) dan mengalokasikan dana tersebut (Investment Decision)
E - Commerce
E – Commerce umumnya menggambarkan suatu bisnis on-line melalui
internet. Saat ini E – Commerce banyak dipakai oleh sebagian besar perusahaan yang
bergerak di bidang jasa supplier. E – Commerce menghubungkan computer mereka
secara bersama – sama untuk mempercepat pemesanan barang dan system
pembayaran. Sebagai contoh mereka mengunjungi world wide web ( WWW ) untuk
membeli buku atau memeriksa rekening bank mereka.
Menurut Jack Schofield ( Microsoft Encarta Encyclopedian 2004 ) dalam
terminology umum e – commerce adalah pembelian dan penjualan jasa dan barang
yang menggunakan komunikasi computer. Bisa dilaksanakan melalui suatu system
pemesanan pos elektronik melalui world wide web atau oleh hubungan komunikasi
computer ke computer. Komunikasi yang dilakukan mungkin menggunakan format
standart pertukaran data elektronik dengan kata lain pembayaran akan dibuat via
pesan elektronik, bukan dalam bentuk fisik ( tunai atau cek ).
Setelah langkah tersebut diatas ada beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk
mengevaluasi rencana investasi antara lain :
1. Payback Period
2. Discounted Payback Period
3. Net Present Value
4. Internal Rate of Return
5. Profitability Index.
Misalkan perusahaan membutuhkan dana sebesar 100. Ada dua alternatif yang bisa
diajukan:
1. meminjam sebesar 100 atau
2 menjalankan proyek B (misal mengadakan seminar).
Proyek B menghasilkan IRR sebesar 30%. Jika perusahaan bisa meminjam dengan
tingkat bunga 25%, maka pinjaman tersebut yang seharusnya dipilih. Dengan kata
lain, kita harus menolak proyek B.
Jika IRR > biaya modal (dalam hal ini bunga pinjaman sebesar 25%), maka proyek B
kita tolak. Jika kita ternyata bisa meminjam dengan bunga 35%, maka proyek B yang
seharusnya dipilih. Kita tidak jadi meminjam.
Dengan kata lain, kita menerima proyek B jika IRR < biaya modal.
Mutually Exclusive Project.
Dua proyek dikatakan mutually exclusive, jika keduanya saling menghilangkan.
Contoh, jika kita mempunyai dua usulan proyek investasi, kita harus memilih satu
atau menolak keduanya. Ada dua isu yang dibicarakan, yaitu masalah skala dan
masalah waktu. Kedua isu tersebut menunjukkan bahwa NPV lebih baik
dibandingkan dengan IRR. Menurut IRR, proyek A yang seharusnya dipilih (80%
versus 65%), sedangkan menurut NPV, proyek B yang harus dipilih (15 versus 5).
Jika perusahaan mempunyai dana yang cukup, tentunya proyek B (yang
menghasilkan NPV yang lebih besar) yang dipilih. Dengan proyek B, PV kas masuk
sebesar 55, cukup untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan (-40), dan
kemudian memperoleh tambahan kas masuk sebesar +15. Nilai perusahaan bertambah
dengan +15. Jika memilih proyek B, nilai perusahaan hanya bertambah dengan +5
pada akhir tahun. Jika perusahaan ingin memaksimumkan nilai perusahaan, maka
proyek B yang dipilih karena menghasilkan nilai tambah yang lebih besar. Dengan
kata lain, NPV lebih konsisten dengan tujuan manajemen keuangan yang ingin
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
Dari beberapa kriteria untuk mengevaluasi rencana investasi diatas dapat disimpulkan
bahwa NPV, IRR, dan PI merupakan metode terbaik. Karena :
1. Memperhatikan aliran kas (bukannya keuntungan akuntansi)
2. memperhatikan nilai waktu uang, dan
3. semua aliran kas diperhitungkan.
Kesimpulan
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi para
investor selaku pemrakarsa, bank pemberi kredit dan pemerintah yang memberikan
fasilitas tata peraturan hokum dan perundang – undangan yang tentunya kepentingan
semuanya berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk
mengetahui tingkat keuntungan dari investasi. Setiap perusahaan tentunya memiliki
strategi masing – masing dalam dunia bisnis.
CV. Media Inovasi Semarang yang bergerak di bidang usaha jasa yang
berbasis pada bidang computer dan jaringannya, merupakan salah satu unit kerja yang
diselenggarakan swasta / perorangan yang berorientasi pada profit, perlu melakukan
studi kelayakan. sebelum melakukan investasi untuk memperluas dan memperkuat
usaha, mengingat di era globalisasi saat ini yang menuntut kepraktisan dan kecepatan
akan menambah persaingan antar perusahaan. Dengan menerapkan kombinasi dari
beberapa faktor menjadikan keputusan investasi sebagai keputusan yang paling
penting bagi pengelolaan keuangan. Semua bagian di dalam perusahaan sangat
terpengaruh pada keputusan ini. Kenyataan bahwa akibat keputusan ini berlanjut
untuk suatu jangka waktu yang panjang membuat pengambil keputusan kehilangan
fleksibilitasnya. Perusahaan harus membuat komitmen untuk masa depan. Suatu
kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat memiliki konsekuensi yang serius.
Jika perusahaan terlalu besar dalam aktiva, maka hal itu dapat menimbulkan beban
penyusutan dan beban lainnya yang tinggi, yang sebesarnya tidak perlu terjadi.
Ada 5 (lima) metode yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu
investasi akan dijalankan. Namum setelah dikaji satu per satu dari setiap metode
dapat diambil kesimpulan bahwa NPV merupakan metode yang lebih representatif,
dibandingkan dengan metode-metode yang lain.
DAFTAR PUSTAKA