Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 101/PMK.05/2010
TENTANG
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan Profesor, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan Profesor;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan
Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan Profesor (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5016);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA
PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN,
TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA
TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.
BAB I
1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2
Perbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku Kuasa
Bendahara Umum Negara.
3
kelebihan pembayaran.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur:
Pasal 4
Pembayaran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan
Tunjangan Kehormatan tidak boleh melampaui pagu anggaran
yang tersedia dalam DIPA.
4
BAB IV
BESARAN TUNJANGAN
Pasal 5
1. Tunjangan Profesi bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki
jabatan fungsional Guru dan Dosen diberikan setiap bulan
sebesar 1 (satu) kali gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5
dari Kementerian Pendidikan Nasional atau Kementerian
Agama.
Pasal 7
Pembayaran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan
Tunjangan Kehormatan dihentikan apabila Guru/Dosen/Profesor
yang bersangkutan tidak lagi memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang dinyatakan dengan surat
keputusan dari pejabat yang berwenang.
BAB VI
6
PROSEDUR PENGAJUAN SPP, PENGAJUAN SPM, DAN
PENERBITAN SP2D
Pasal 8
(1) PPABP menyampaikan Daftar Pembayaran Perhitungan
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tunjangan
Kehormatan yang dibuat sesuai format sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran I yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri Keuangan ini dan disertai dokumen pendukung,
kepada Pejabat Pembuat Komitmen, yang dibuat dalam 2 (dua)
rangkap.
(2) Dokumen pendukung Daftar Pembayaran Perhitungan
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tunjangan
Kehormatan adalah sebagai berikut:
a. Pembayaran Tunjangan Profesi:
7
1. Daftar penerimaan tunjangan bersih untuk pembayaran
tunjangan yang dilaksanakan secara langsung kepada
rekening masing-masing pegawai;
5. SPTJM;
6. SSP PPh Pasal 21.
(3) Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dibuat sesuai format sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran II yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Keuangan ini.
8
dalam pengajuan SPP-LS kepada Pejabat Penanda Tangan SPM.
Pasal 9
(1) PPK menyampaikan SPP-LS dan dokumen pendukung secara
lengkap dalam rangkap 2 (dua) kepada Pejabat Penanda
Tangan SPM.
Pasal 10
Pejabat Penanda Tangan SPM mengajukan SPM-LS disertai ADK
SPM-LS kepada KPPN dengan dilampiri:
9
a. SPM-LS Tunjangan Profesi:
1. Daftar Pembayaran Perhitungan Tunjangan Profesi;
10
c. SPM-LS Tunjangan Kehormatan
1. Daftar Pembayaran Perhitungan Tunjangan Kehormatan;
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
11
Dosen di daerah khusus yang dibebankan pada anggaran
pemerintah yang telah dibayarkan sebelum berlakunya
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan
Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan Profesor, bersifat final.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Mei 2010
MENTERI KEUANGAN,
SRI MULYANI
INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 Mei 2010
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
PATRIALIS AKBAR
12
LAMPIRAN I
PERATURAN
MENTERI KEUANGAN
NOMOR
101/PMK.05/2010
TENTANG
TATA CARA
PEMBAYARAN
TUNJANGAN
PROFESI GURU DAN
DOSEN, TUNJANGAN
KHUSUS GURU DAN
DOSEN, SERTA
TUNJANGAN
KEHORMATAN
PROFESOR
13
FORMAT DAFTAR PEMBAYARAN PERHITUNGAN TUNJANGAN
Satuan Kerja :
Bulan :
PPH TANDA
GOLONGAN/ BESARNYA JUMLAH TANGAN/
NO NAMA/NIP PASAL
RUANG TUNJANGAN 21 BERSIH NOMOR
REKENING
1 2 3 4 5 6=(4-5) 7
Jumlah
14
MENTERI KEUANGAN,
SRI
MULYANI INDRAWATI
LAMPIRAN II
PERATURAN
MENTERI KEUANGAN
NOMOR
101/PMK.05/2010
TENTANG
TATA CARA
PEMBAYARAN
TUNJANGAN
PROFESI GURU DAN
DOSEN, TUNJANGAN
KHUSUS GURU DAN
DOSEN, SERTA
TUNJANGAN
KEHORMATAN
PROFESOR
15
FORMAT SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS
Nama :…………………….
NIP :…………………….
Pangkat/Golongan:…………………….
Jabatan :…………………….
Pangkat/Golongan:…………………….
Jabatan :…………………….
Berdasarkan Keputusan Menteri …………….. tanggal ……….. Nomor ……… …
tentang penetapan guru/dosen/profesor penerima Tunjangan
Profesi/Tunjangan Khusus/Tunjangan Kehormatan, terhitung mulai tanggal
……….. telah nyata melaksanakan tugas sebagai …………….... pada satuan kerja
………….. dan diberi tunjangan sebesar Rp………………. (terbilang dalam huruf)
setiap bulannya.
16
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen,
(nama lengkap)
NIP
MENTERI KEUANGAN,
LAMPIRAN III
PERATURAN
MENTERI KEUANGAN
NOMOR
101/PMK.05/2010
TENTANG
TATA CARA
PEMBAYARAN
TUNJANGAN
PROFESI GURU DAN
DOSEN, TUNJANGAN
KHUSUS GURU DAN
DOSEN, SERTA
TUNJANGAN
KEHORMATAN
PROFESOR
17
FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
(nama lengkap)
NIP
18