Вы находитесь на странице: 1из 66

BIOSTATISTIK

. KONSEP DASAR STATISTIK UMUM


PENGERTIAN STATISTIK
a.Marguerrite F. Hall
Suatu teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data, menganalisa data dan
menyimpulkan dan mengadakan penafsiran data
yang berbentuk angka.
b. Anderson & Bancrofi
ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan
metoda yang paling efektif untuk mengumpulkan,
mentabulasi, menginterpretasi kan data kuantitatif
sedemikian rupa sehingga kemungkinan salah
dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan
dengan menggunakan penalaran induktif
berdeasarkan matematika probabilitas.
c.Sujana
Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpuam
fakta, pengolahan serta penganalisanya, penarikan kesimpulan,
penyajian dan publikasi dari data-data yang berbentuk angka
d.Sudrajat
Ilmu pengetahuan mengenai cara dan aturan dalam hal
pengumpulan data, pengolahan, analisa, penarikan keseimpulan,
penyajian dan publikasi dari kata-kata yang berbentu angka.

2. TUJUAN
Untuk menjawab permaslahan dan
membuktkan sesuatau yang belum
terbukti kebenarannya.
Meringkas data sehingga data tersebut
menghasilkan informasi yang mudah
dimengerti
3. KEGUNAAN.
Bahan yang dapat digunakan untuk perencanaan bidang
kesehatan
1. Untuk melihat dan membandingkan tingkat
kesehatan masyarakat
2. Untuk menentukan masalah dan penyebab dari
suatu masalah kesehatan.
3. Untuk menentukan preoritas program kesehatan.
4. Memberikan gambaran keadaan kkesehatan
masyarakat.
5. Untuk menentukan keberhasian program
kesehatan masyarakat.
6. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam
bidang kesehatan
7. Untuk menyebarkan informasi kesehatan dan
program –pprogram kesehatan
4. RUANG LINGKUP STATISTIK
a Statistik Diskriptif
Kegiatan statistik yang dilakukan meliputi
pengumpulan data, pengolahan data,
penyajia data, dan penyimpulan data
untuk mencari gambaran tentang ; ciri –
ciri, bentuk, karakter, pada penduduk,
masyarakat, organisasi berdasarkan data
yang diperoleh
. b Statistik Inferensial
Statistik yang menaksir secara umum
suatu populasi dengan menggunakan
sampel, termasuk didalamnya teori
penaksiran dan teori uji. Kegiatan statistik
ini mulai pengumpulan data sampai
dengan uji hypotesis.
5. PENGERTIAN & JENIS DATA
1 Pengertian Data
Data adalah sekumpulan informasi yang biasanya
berbentuk angka yang dihasilkan dari pengukuran
atau penghitungan.
2. Jenis Data
* Data Kualitatif : data yang didapat dari hasil
penghitungan dan tidak menyatakan kuantitas.
Data kualitatif sering disebut data
Diskrit, Data kualitatif bisa juga diangkakan dalam
bentuk skoring.
* Data Kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka. Dat ini dapat
dikelompokan lagi menjadi dua kelompok
besar yakni : data diskrit dan data
kontinum .
Data diskrit aadalah data yang diperoleh
dari hasil menghitung atau membilang, mis
menghitung meja, menghitung kambing 20
ekor, Data ini sering disebut data nominal
yang biasa diperoleh dalam penelitian
ekploratif atau survy.

Data kontinum : data yang diperoleh dari


hasil pengukuran, penimbangan . Bentuk
data bisa berupa pecahan ataupun bulat .

Data kontinum dapat dikelompokan


menjadi tiga jenis : ordinal, interval, rasio
KUALITATIF

DISKRIT
JENIS DATA

KUANTITATIF
ORDINAL

KONTINU INTERVAL

RASIO
DATA ORDINAL
Adalah data yang berjenjang atau
berbentuk peringkat, yang mempunyai jarak
yang satu dengan yang lain dengan jarak
baik sama ataupun tidak

Contoh : interval tidak sama


Peringkat I dengan IP 3.5
Peringkat II dengan IP 2.9
Peringkat III dengan IP 2.89
interval tetap dan sama
SDN Klas I
SDN Klas II
SDN Klas III
DATA INTERVAL
Adalah data yang jaraknya sama, tetapi
tidak mempunyai titik nol absolut ( mutlak )
Pada data ini walaupun datanya nol tetapi
masih mempunyai nilai. Mis nol derajat
celcius masih mempunyai nilai karena masih
ada nilai yang dibawah nol derajat celcius.
Data ini bisa dirubah menjadi data ordinal.
DATA RASIO
Adalah data yang jaraknya sama dan
mempunyai nilai nol absolut, berarti kalau
nilai nol itu berarti benar-benar tidak ada
artinya atau kosong. Misal pengukuran
panjang ( meter ) berat ( kg ) jika hasil
nol berarti tidak artinya, karena angka
dibawah nol tidak ada. Jenis dat ini adalah
data yang paling teliti karena dapat disusun
dalam data interval ataupun ordinal.
VARIABEL
DEFINISI
* Variabel adalah ukuran atau ciri yang
dimiliki oleh anggota atau benda, situasi
dll. ) yang satu denagn yang lain didalam
kelompok tersebut ( Raffi 1985 )

* Variabel : adalah gejala yang menjadi


fokus penelitian untuk diamati sebagai
atribut sebagai sekelompok orang atau
obyek yang mempunyai variasi antar satu
dengan yang lainnya dalam kelompok itu
mis : tinggi badan, berat badan, sikap
motivasi, kepemimpinan, disiplin )
JENIS VARIABEL
a. Variabel Independen
Adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya perubahan pada variabel
dependen, atau variabel yang
mempengaruhi. Varibel ini sering disebut
variabel stimulus , variabel input , prediktor,
dalam bahasa Indonesia disebut variabel
bebas.
b. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel respon ,
aoutput, konsekuen. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut variabel terikat
atau variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Anatara variabel independen dengan
variabel dependen masing-masing tidak
berdiri sendiri akan tetapi selalu
berpasanagan.
Contoh : Pengaruh kepipimpinan otoriter
terhadap produktivitas kerja
Kepemimpinan : merupakan variabel
independen
Produktivitas kerja : Variabel dependen
c. Variabel Moderator
Adalah variabel yang mempengaruhi tapi
variabel ini dapat memperkuat ataupun
memperlemah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Variabel
ini bisa disebut variabel independen kedua.
Contoh : Hubungan suami istri semakin
akrab bila telah mempunyai anak. “ Anak “
sebagai variabel moderator yang
memperkuat hubungan suami istri,
tetapi sebaliknya hubungan suami mistri
akan menjadi renggang bila tidak
mempunyai anak. Dalam hal ini anak
sebagai variabel moderator yang bersifat
memlemahkan ataupun memperkuat
keberadaan variabel dependen ataupun
variabel independen.
Variabel Intervining
Adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi ( memperkuat atau
memperlemah ) hubungan variabel
dependen dan independen “ tetapi tidak
terukur “ Contoh : Anak yang pandai ( IQ
tinggi ) nilai hasil belajar akan tinggi, tapi
bisa rendah ; karena karena anak tersebut
sedang sakit hati dan frustasi ketika
mengerjakan soal. “Sakit hati dan prustasi “
merupakan variabel intervining, tetapi sulit
diukur walaupun memang ada.
e. Variabel Kontrol
Merupakann variabel yang dikendalikan
atau dikontrol sehingga tidak akan mempengaruhi
variabel yang diteliti . Variabel kontrol ini ditentukan
oleh peneliti, terutama pada penelitian eksperimen.
Contoh : Perbandingan kecepatan mengetik
antara SMK & SMU , maka yang diperhatikan antara
lain : naskahnya, jenis ketik, kondisi ruangan
III MANFAAT PENYAJIAN DATA
A.Pengertian Peyajian Data
Adalah merupakan salah satu kegiayatan
dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. mis
Cara Penyajian Data
1. Penyajian dalam bentuk tulisan
Penyajian dalam bentuk tulisan sebenarnya
merupakan gambaran umum tentang hasil
pengamatan. Penyajian tekstular hanya
digunakan untuk memberikan informasi.
Penyajian dalam bentuk tulisan banyak
digunakan dalam penelitian dibidang sosial,
ekonomi, psikologi, dan berperan sabagai
hasil penelitian kualitatif. Misal : Untuk
mengetahui persepsi masyarakat tentang
suatu produk yang telah dipasarkan atau
penerimaan pendapat serta kepercayaan
masyarakat terhadap suatu program
pemerintah.
Contoh : Seorang direktur sebuah rumah
sakit memberikan informasi tentang kondisi
rumah sakit yang dipimpinnya . “ jumlah
rawat inap meningkat dari tahun ke tahun
sehingga ruangan yang disediakan tak
tertampung lagi “ sehingga masyarakat
mempunyai kepercayaan terhadap pelayanan
tersebut. Yang harus diperhatikan adalah
penambahan gedung dan sarananya serta
kualitas pelayanan terus ditingkatkan.
Contoh : Suatu penelitian dilakukan untuk
mengetahui penerimaan bidan desa. Hasil
penelitian dilaporkan dalam bentuk tulisan
dengan kesimpulan ; “ sebagian Ibu PUS dan
ibu-ibu yang punya anak balita sangat
mendukung keberadaan bidan di desa dan
merasa puas terhadap pelayanannya, tetapi
sayang masih banyak bidan tersebut belum
menempati tempat tinggal dimana ia bertugas.
( Eko Budiarto 1992-1993 )
2. Penyajian data dalam bentuk tabel ( Tabel
Presentation )
Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian
data dalam bentuk angka yang disusun secara
teratur dalam kolom dan baris. Penyajian dalam
bentuk tabel banyak digunakan dalam penulisan
hasil laporan kuantitatif dengan jenis penelitian
analitik dengan maksud agar orang mudah
memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian
yang dilakukan.
Tabel yang lengkap terdiri dari ;
a. nomor tabel, b. judul tabel, c. catatan
pendahuluan, d. badan tabel, e. catatan kaki, f.
sumber data.
a. nomor tabel : bila tabel yang disajikan lebih dari
satu maka hendaknya diberi nomor dengan tujuan
agar lebih mudah jika ingin mencarai kembali. Nomor
tabel basanya diletakan diatas sebelah kiri sejajar
denga judul tabel.
b. judul tabel : setiap tabel yang disajikan harus
diberi judul karena dari judul orang dapat
mengetahui tentang apa yang disajikan
Kalimat judul harus jelas , singkat, berisi keterangan
tentang apa , dimana, bilamana, judul harus
menggambarkan isi tabel.
catatan pendahuluan : biasanya diletakan dibawah
judul dan berfubgsi sebagai keterangan tambahan
tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah
pengamatan yang dilakukan.
badan tabel : badan tabel terdiri dari : judul
kolom, judul baris, judul kompartemen dan sel.
Catatan kaki : catatan kaki dimaksudkan untuk
memberi keterangan terhadap singkatan , ukuran
yang digunakan. Biasanya dengan memberi tanda
sesuai. Tanda yang digunakan dapat berupa *
( bintang ) , ▼ ( segi tiga ) X ( tanda silang ) dll
catatan kaki diletakan dibawah kiri tabel.
Sumber data : sumber data diletakan
di bagian kiri bawah tepatnya dibawah
catatan kaki. Sumber data penting bila
data yang disajikan data skunder.
Penulisan sumber data harus jelas dan
lengkap seperti dari mana data tersebut
diperoleh dan oleh siapa, judul penyusun
dan penerbit serta tahun penerbitan.
Misal : diambil dari hasil penelitian
berjudul “ Peningkatan Peran Petugas
Kesehatan Dalam Memberikan Penerangan
“dilakukan oleh bagian ketenagakerjaan
Rumah Sakit X Diterbitkan dalam buletin
kesehatan vol 3 no 2 Maret 20031988
halaman 32. Hal ini dimaksudkan agar
orang dapat mencarai tabel aslinya .
No . ……………….
Pendahuluan
Judul kompartemenJUDUL KOLOMJUMLAHselJudul
barisBADAN TABEL
Catatan kaki :
Sumber : JUDUL TABEL
Catatan
JENIS TABEL
1. Tabel Data Nominal
contoh : Komposisi Pendidikan Pegawai di PT
Lodoyo

a. Di bagian keuangan, jumlah pegawai yang lulus S I ;


25 Orang, D III : 90 Orang,SMU : 45 Orang, SMK :
156 Orang, SMP 12 Orang, SD : 3 Orang
b. Di bagian umum jumlah pegawai yang lulus S I : 5
Orang, D III : 6 orang, SMU 6 orang, SMK : 8
orang, SMP : 4 orang, SD : 1 Orang.
c. Di bagian penjualan : jumlah pegawai yang lulus S
I : 7 orang, D III : - SMK : 65 orang, SMP : 37
orang, SD 5 orang.
d. Di bagian litbang : jumlah pegawai yang lulus : S 3
: 1 orang, S 2 : 8 orang S 1 : 35 orang
Berdasarkan data mentah tersebut disusun tabel sebagai berikut
KOMPOSISI PENDIDIKAN PEGAWAI di
PT LODOYO

No Bagian Jenis Pendidikan JML


S3 S2 S1 D III SMU SMK SMP SD

1 Keuangan - - 25 90 45 145 12 3 331


2 Umum - - 5 6 6 8 4 1 30
3 Penjualan - - 7 - - 65 37 5 114
1 8 35 - - - - - 44
4 Lit bang
1 8 72 96 51 229 53 9 519

Sumber : Bagian personalia


Penjelasan :
Judul Tabel : komposisi pendidikan pegawai di PT Lodoyo
Judul kolom : No, Bagian, Tingkat Pendidikan, Jml
b. Tabel Data Ordinal
c. Tabel Data Interval

Data hasil penelitian kepuasan kerja


1. Menggunakan skala likert dengan interval 1 s / d 4
2. Skor 1 berarti sangat tidak puas
Skor 2 berarti tidak puas
Skor 1 berarti puas
Skor 1 berarti sangat puas
Berdasarkan 1055 responden
Komponen kepuasan meliputi
1. gaji , 2. intesif. 3. transportasi, 4. perumahan. 5.
hubungan kerja.
TABEL TINGKAT KEPUASAN KERJA
PEGAWAI

No Aspek Keouasan Kerja Tingkat


Kepuasan
1 Gaji 37,58
2 Intensif 57,18
3 Transportasi 68,60
4 Perumahan 48,12
5 Hubungan kerja 54,00

Sumber Data: Biro Kepeawain


TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Tabel ini digunakan jika jumlah data terlalu banyak sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa tidak
efisien dan tidak komunikatif
Contoh data

27 79 69 40 51 88 55 48 36 61
53 44 94 51 65 42 58 55 69 63
70 48 61 55 60 25 47 78 61 54
57 76 73 62 36 67 40 51 59 68
27 46 62 43 54 83 59 13 72 57
82 45 54 52 71 53 82 69 60 35
41 65 62 75 60 42 55 34 49 45
49 64 40 61 73 44 59 46 71 86
43 69 54 31 36 51 75 44 66 53
80 71 53 56 91 60 41 29 56 57
35 54 43 39 56 27 62 44 86 61
59 89 60 51 71 53 58 26 77 68
62 57 48 69 76 52 49 45 54 41
33 61 80 57 42 45 59 44 63 73
55 70 39 59 69 51 85 46 55 67
Cara menyusun tabel distribusi frekuensi

Menghitung jumlah kelas interval


DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS STUGERS : K = 1 + 3,3 Log n
K = jml klas interval n = jumlah data log =
logaritma
Contoh K = 1 +3.3 Log 150 = 8.18 dibulatkan
menjadi 9
Menghitung rentang data
Caranya ; data terbesar dikurangi data terkecil
= 94 – 13 = 81
Menghitung panjang klas
Caranya : Rentang dibagi jumlah kelas interval
81 : 9 = 9
Menyusun interval klas
Secara teori penyusunan klas interval dimulai dari data
yang terkecil yaitu 13 tapi agar lebih komunikatif bisa
dimulai dari angka persepuluhan yang terdekat. Misal 13
bisa dimulai dari 10. sehingga bentuknya sebagai
berikut
5. Setelah klas interval tersusun maka
dilakukanlah TALLY
6. Cara memasukan tally yang cepat dan tepat dengan
memberikan tanda centang ( V ) pada setiap
angka yang dimulai dari awal data itu tersusun
7. Sesudah frekuensi ditemukan maka taly dibuang
dan data angka merupakan distribusi frekuensi.
( pertemuan tgl 12-9-2008)
C. Penyajian Data dalam Bentuk Grafik
Grafik merupakan salah satu bentuk
penyajian data statistik yang banyak
dilakukan didalam berbagai bidang
termasuk bidang kesehatan. Penyajian
dalam bentuk grafik lebih menarik dan lebih
mudah dipahami, serta hal-hal yang kurang
jelas akan lebih jelas bila disajikan dalan
bentuk grafik
a. Membandingkan beberapa variabel, kategori , dala

beberapa variabel ataupun satu variabel pada waktu

dan tempat yang berbeda


b. Meramalkan perubahan yang terjadi dengan
berjalannya waktu dan tempat yang berbeda
c. Mengetahui adanya hubungan dua variabel atau
lebih
d. Memberikan peneranagan kepada masyarakat

2. Kerugian
a.Penyajian dalam bentuk grafik harus menarik, karena

pembuatan grafik merupakan seni sehingga tidak


semua orang dapat membuat grafik yang menarik
b. Grafik memberi keterangan yang tidak
rinci
c. Grafik harus dibuat dengan benar karena
pembuatan grafik yang salah
mengakibatkan penghitungan yang
salah pula
d. Informasi yang disajikan terbatas,
karena bila data yang disajikan dalam
satu grafik terlalu banyak maka akan
membingungkan pengamat.
e. Dengan penyajian dalam bentuk grafik
kita akan kehilangan informasi secara
rinci, untuk mengatasi hall ini dapat
dilakukan dengan menyediakan tabel
sebagai referensi.
Pedoman Pembuatan Grafik
Grafik terdiri dari dua sumbu : yaitu sumbu horisontal
atau yang diisebut absis atau sumbu X , dan sumbu
vertikal yang disebut ordinat atau disebut sumbu Y

Variabel bebas diletakan pada sumbu X


Variabel terikat diletakan pada sumbu Y
Misal : Variabel waktu diletakan pada
sumbu X
Variabel frekuensi diletakan pada
sumbu Y
f. Jenis kertas yang digunakan adalah kertas
SEMILOGARITME
g. Ukuran kertas yang digunakan , tidak ada
ketentuan, yang penting bagaimana grafik bisa
menarik.
h. Penggambaran absis dan ordinat : untuk
menggambarkan grafik yang baik
lazimnya panjang ordinat 60 -- 70 %
panjang absis, atau absis sama panjang
dengan ordinat. Bila ukuran tersbut
terbalik maka dapat menimbulkan kesan
salah, atau performance yang kurang
menarik
i. Sebaiknya tidak menuliskan angka
dalam grafik, kecuali bila angka yang
dihasilkan terlalu besar sehingga
gambar ordinat terlalu panjang mala
tinggi ordinat dapat dipatahkan dan
diganti dengan angka.
j. Grafik harus diawali dari titik nol agar
tidak terjadi kesalahan informasi.
3.Beberapa ketentuan dalam Penyajian Grafik

a.Judul grafik hendaknya ditulis dengan jelas singkat


dan sederhana, Judul grafik ditulis dibagian atas
atau dibawah grafik

b.Bentuk grafik : Pemilihan bentuk grafik harus


disesuaikan dengan data yang ada , kalau terdapat
dua bentuk pilihlah yang menarik

c.Pembuatan grafik harus menarik kalau perlu diberi


warna, diarsir atau titik
d. Pemberian warna yang terlalu banyak justru
kurang menarik, biasanya 2 -- 4 warna saja
e. Keterangan dapat dituliskan dibawah grafik asal
tidak mengganggu keutuhan grafik.
4.Macam-macam Grafik
a). Berdasarkan bentuk
1.grafik batang ( bar diagram )
2.Grafik lingkaran ( pie gram )
3.Grafik garis ( line diagram )
4.Grafik titik ( diagram pencar = scater
diagram )
5.Grafik model ( picto gram )
6.Grafik peta ( map diagram )
b. ) Berdasarkan fungsinya grafik dapat dibagi
menjadi
1.Perbandingan
2.Kecenderungan
3.Penerangan
GRAFIK BATANG ( Bar Diagram )
Grafik yang berbentuk batang yang
penilaiannya dilakukan berdasarkan tinggi
batang. Grafik batang dapat digunakan
untuk mengadakan perbandingan beberapa
variabel dalam waktu dan tempat yang
sama atau berbeda

Hal –hal yang harus diperhatikan dalam


pembuatan grafik batang adalah ;
1.Batang dapat digambar tegak atau
melintang. Pada umumnya grafik batang
dapat dibuat secara vertikal ( tegak lurus )
bila variabel merupakan kata yang pendek.
Bila variabel merupakan kalimat yang
panjang maka grafik dibuat horizontal
2) Contoh Grafik Horizontal tentang Penyakit Hepar di RS X

c ontoh : Grafik Horizontal tentang Penyakit Hepar di RS X

Cerosis Hepatis
Hepatitis kronis
Hepatitis Akut

30
40
50

0 20 40 60
2. Antara dua batang terdapat ruang antara, sebaiknya ruang
antara lebih sempit dari pada batang
3. Lebar batang harus sama dan seimbang agar tidak
menimbulkan interpretasi yang salah.
4. Penggambaran batang harus dimulai dengan titik nol
5. Sebaiknya keterangan frekuensi tidak dicantumkan didalam
atau diatas batang, kecuali bila frekuensi terlalu panjang
sehingga gambar terlalu besar maka gambar batang bisa
dipatahkan dan dicantumkan frekuensi diatas batang
contoh : distribusi penderita yang dirawat 1300 selama
satu tahun
Contoh : distribusi penderita yang dirawat

1300
1200
1100
1000

300
200
100
0
Batang dapat digambar bersusun untuk kategori yang berbeda dapat diberi
warna diarsir atau di titik-titik

Status Gizi Balita di desa A ( n - 70)

30

25

20

15

10

0
Status Gizi Balita di desa A ( n - 70)

100%

80%

60%

40%

20%

0%
b. Crafik batang proposional
Grafik ini lebih tepat mengadakan perbandingan beberapa variabel
dengan ukuran relatif ( persen ). Bila data yang akan digambarkan
grafiknya dinyatakan dalam proporsional atau persen maka grafik
batang demikian disebut ; grafik batang proporsional ( proposional bar
diagram) Grafik digunakan perbandingan secara relatif.

Contoh ;
Kita ingin membandingkan angka kelahiran di desa
A dan desa B pada tahun 2004. Angka kelahiran di
desa A sebanyak 20 0rang , 5 Orang di antaranya
wanita. Sedangkan di desa B sebanyak 40 orang
10 diantaranya wanita.
Bila perbandingan dilakukan dengan grafik batang
( bar diagram ) maka perbandingannya secara
absolut maka bentuk grafiknya akan lebih besar
angka kelahiran di desa B. Tapi jika dibuat grafik
proporsional maka bentuknya akan seperti dibawah
ini :
Grafik Proposional ka Kelahiran

Grafik Proposal angka kelahiran

Koat B
Kota A

0% 10% 20% 30%


C. Histogram
Merupakan grafik batang disusun secara teratur
dan berhimpitan tampa ruang anatara. Grafik ini
diperoleh dari data kuantitatif yang kontinyu dalam
bentuk distribusi frekuensi , lebar setiap batang
merupakan proporsi setiap batang. Tinggi batang
merupakan frekuensi yang terdapat dalam kelas
interval yang bersangkutan hingga luas setiap
batang merupakan proporsi dari seluruh luas
histogram , dimana luas dari seluruh histogram
sama dengan 10 atau 100%. Oleh karena itu
histogram disebut sebagai diagram luas. Bila
distribusi frekuensi dinyatakan dalam frekuensi
relatif pada setiap batang maka disebut histogram
frekuensi relatif.
Histogram banyak dinyatakan untuk
membandingkan frekuensi yang terdapat dalam
interval kelas dan untuk mengetahui pada kelas
interval mana terdapat interval besar dan interval
kecil.
Pedoman Pembuatan Histogram
Dalam menggambar batang sebaiknya digunakan tepi kelas agar
semua nilai dapat masuk ke dalam kelas interval tersebut.
Batang dalam histogram dapat pula digambar berdasarkan nilai
tengah setiap interval kelas
Tidak ada kelas terbuka dalam distribusi frekuensi
Contoh : Distribusi frekuensi gol umur

Umur Frekuensi
15 --- 19 14.5 --- 19.5 2
20 --- 24 19.5 --- 24.5 5
25 --- 29 24.5 --- 29.5 11
30 --- 34 29.5 --- 34.5 6
35 --- 39 34.5 --- 39.5 3
40 --- 44 39.5 --- 44.5 9
jml 30
Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Menurut Golongan
Umur

Histogram Distribusi frekuensi


Golongan Umur

14,5
15
19,5
9 24,5
10 29,5
11
63 34,5
5 39,5
5
2
0
Grafik Poligon Distribusi Frekuensi Menurut Golongan Umur
Histogram Distribusi frekuensi
Golongan Umur

14,5
15
19,5
9 24,5
10 29,5
11
63 34,5
5 39,5
5
2
0

Bila titik tengah dari batang histogram dihubungkan satu


dengan yang kain maka akan menghasilkan frekuensi poligon.
Poligon digunakan untuk membandingkan beberapa grafik ,
oleh karena itu grafik frekuensi poligon tidak disertakan
dengan grafik histogram. FREKUENSI POLIGON
GRAFIK LINGKARAN ( PIE GRAM )
Grafik lingkaran merupakan grafik yang disajikan dalam bentuk
lingkaran. Lingkaran dapat digambar dalam 3 demensi yang
menyerupai kue, karena itu disebut pie diagram. Grafik lingkaran
untuk membandingkan secara relatif kategori kategori dalam satu
variabel

Ketentuan dalam pembuatan gambar : untuk dapat


menggambarkan grafik lingkaran dengan benar :
Besar lingkaran harus dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
sehingga enak dipandang
Kategori yang dibandingkan tidak terlalu banyak ,
biasanya 4-6 kategori saja
Sudut segmen tidak terlalu kecil agar dapat
dibedakan dengan jelas
Tiap segmen dapat diberi warna
Besarnya segmen harus menggambarkan
persentase yang sesuai
Contoh : Distribusi frekuensi Penyakit

JENIS PENYAKIT JUMLAH

Penyakit Saluran Nafas 500


Penyakit saluran pencernaan 200
Penyakit kulit 200
Penyakit mata 50
Penyakit lain-lain 50

Jumlah 1000

Cara menggambar grafik lingkaran


ubahlah frekuensi penyakit menjadi persen
ubahlah persentase menjadi derajat dengan cara
persen X 360
gambarlah setiap penyakit sesuai dengan derajat
yang dihasilkan
Contoh Pengitungan

Penyakit saluran nafas : 500/ 1000 X 100% = 50 %


Penyakit saluran pencernaan : 200/1000 X 100% = 20 %
Penyakit kulit : 200/1000 X 100% = 20 %
Penyakit mata : 50 / 1000 X 100% =5%
Penyakit lain –lain : 50 / 1000 X 100% =5%

Hasil persen dirubah menjadi derajat

Penyakit saluran nafas : 50/ 100 X 360 o = 180 o


Penyakit saluran pencernaan : 20/100 X 360 o = 72 o
Penyakit kulit : 20 / 100 X 360 o = 72 o
Penyakit mata : 5 / 100 X 360 o = 18 o
Penyakit lain –lain : 5 / 100 X 360 o = 18 o
Distribusi Frekuensi Penyakit di Kota A

50
50

sal nafas 200

sal cerna

penyakit kulit
500
penyakit mata

penyakit lain
200
DIAGRA PASTEL
BANYAK MURID PADA YAYASAN PENDIDIKAN X
PT
15%

SD
34%

SLTA
21%

SLTP
30%
GRAFIK GAMBAR ( MAP DIAGRAM
GRAFIK GAMBAR ( MAP DIAGRAM )
Garfik ini berupa peta , biasanya terdapat pada
instansi yang mempunyai wilayah kerja seperti
Puskesmas ataupun Kecamatan
Grafik ini digunakan untuk mengetahui hal-hal
sebagai berikut :
Batas wilayah
Lokasi wilayah
Dapat digunakan untuk menyatakan letak suatu
produk daerak, insiden penyakit, atau pemuliman
penduduk.

4. Contoh gambar : belum dibuat


GRAFIK GARIS ( Line Diagram )
Grafik garis merupakan penyaian data dalam bentuk
garis. Agar lebih jelas maka disin akan diberikan
contoh-contoh tentang macam-macam grafik garis.
a. Grafik garis proposional ( prposional line
diagram)
Grafik garis dinyatakan dalam persen seperti pada
grafik batang proposional. Grafik ini dapat
digunakan untuk mengadakan perbandingan
beberapa variabel

Contoh : Perbandingan persentase penurunan


angka kematian ibu dan bayi
Grafik Penurunan angka kematian Ibu dan Bayi
Tahun 1991 s/d 1995

120
100
80 IBU
60 BAYI
40 Line 3
20
0
1991 1992 1993 1994 1995

Dari grafik tampak penuurunan angka kematian ibu lebih besar dari
pada dari angka kematian bayi

Perhatian : kedua variabel digambar pada titik awal yang sama


adalah 100 %
GRAFIK FREKUENSI KUMULATIF ( OGIVE )

Grafik ini juga disebut “ OGIVE “ ogive dihasilkan dari data


frekuensi distribusi kumulatif dan digunakan untuk mengetahui posisi
individual dalam kelompok
Contoh : Distribusi frekuensi kumulatif tensi sistolik dari 50 orang
Tekanan darah Sistolik frekuensi kumulatif
Sistolik ( m m Hg ) kumulaitf

130 --- 139 2 0


140 --- 149 10 2
150 --- 159 15 12
160 --- 169 10 27
170 --- 179 7 37
180 --- 189 6 44
190 --- 199 0 50
Contoh Grafik Ogive

60
50
40 kumulatif
30 Line 2
20 Line 3
10
0
129,5 135,9 149,9 159,5 169,5 179,5 189,5
GRAFIK GARIS LENGKUNG ( KURVA )
Kurva merupakan grafik berbentuk lengkung, kurva
merupkan penghalusan dari grafik lain misal dari gravik
histogram yang mempunyai kelas interval yangsangat kecil
sehingga membentuk suatu kurva
Bentuk kurva
1. Berdasarkan Simitrisitasnya
a. kurva simetris
b. kurva asimetris
2. Berdasarkan Tinggi Puncak
a. kurva normal ( mesokurtik )
b. kurva puncak tinggi ( leptokurtik )
c. kurva puncak rendah ( plati kurtik )
3. Berdasarkan jumlah puncak
a. kurva unimodal
b. kurva bimodal
c. kurva multimodal
4. Berdasarkan bentuk
a. kurva bentuk J
b. kurva bentuk L
BERDASARKAN TINGGI PUNCAK

Y Y Y

X X X
meso kurtik lepto kurtik plati kurtik

Berdasarkan Jml Puncak


Y Y

X X
miring kekiri (skew Neg) miring kekanan (skew pos)
Berdasarkan jmlh puncak
Y Y Y

X X X
uni modal bimodal multi modal

Berdasarkan bentuk Kurva


Y Y

X X
Bentuk J Bentuk L
DIAGRAM PENCAR ( SCATTERED DIAGRAM )

Grafik pencar atau scattered diagram di hasilkan


dari titik –titik koordinat sehingga merupakan
grafik korelasi atau grafik kecenderungan, karena
digunakan untuk menghubungkan antara dua
variabel yang berpasangan
CARA MENGGAMBAR
1 Pertama menentukan titik pertemuan antara dua
variabel yang berpasanagan yang disebut titik
koordinat dan dari berbagai titik kordinat tersebut
dihubungkan sehingga membentuk grafik garis
2. Penilaian
3. Bila titik kordinat tadi membentuk garis lurus maka
dikatakan grafik korelasi sederhana, atau korelasi
linier. Bila garis linier yang bergerak dari kiri bawah
ke kanan atas disebut korelasi positip. dan bila
garis korelasi bergerak dari kiri atas kekanan bawah
disebut korelasi negatif. Bila garis korelasi
merupakan garis horisontal dikatakan korelasi
( 0 ) atau tidak ada hubungan.
Y Y Y

X X X
korelasi (+ ) Korelasi ( --) korelasi ( 0 )
Bila grafik pencar perubahan pada absis diikuti
perubahan ordinat yang sam atau perubahan dengan proporsi
yang tetap maka semua titik ordinat yang dihasilkan akan terletak
pada satu garis lurus yang disebut korelasi sempurna.
Bila titik-titik kordinat tidak membentuk pola tertentu maka
variabel –vartiabel itu tidak mempunyai hubungan.

Y Y

………….

X X
korelasi sempurna Tidak berkorelasi
DIAGRAM
4. Diagram Gambar
CITA-CITA 40 SISWA SMK
CITA-CITA JUMLAH
Guru 
Ilmuwan 
Wirausaha 
Karyawan 
Atlet 
PNS (Non guru) 
Tidak tahu 
Ket :  = 2 siswa
DIAGRAM LAMBANG

BANYAK MURID YAYASAN PENDIDIKAN X

230
200
140
100

Вам также может понравиться